Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Belut listrik (Electrophorus electricus) adalah sejenis ikan yang dapat
menghasilkan aliran listrik kuat (sampai 600 volt) untuk berburu dan membela
diri. Walaupun disebut sidat atau belut, ia termasuk anggota ordo Gymnotiformes.
Terdapat bagian tubuh belut yang dapat menghasilkan listrik yang disebut
elektrosit, dengan bantuan elektrosit yang cara kerjanya mirip dengan baterai,
belut akan menghasilkan respon berupa aliran listrik saat diberikan rangsangan
dari luar baik sebagai alat navigasi, maupun sebagai pendeteksi ancaman. Belut
dingin dengan suhu sangat rendah. Kombinasi sifat-sifat yang dimiliki belut
membuatnya menjadi hewan yang dianggap berbahaya bagi lingkungan yang
bukan habitatnya.
Keunikan dari sistem kerja tubuh belut listrik yang menjadi perhatian utama
dalam

makalah

inimampu

menyerap

oksigen

bahkan

lewat

kulitnya.

Kebiasaaannya adalah bersarang di dalam lubang berlumpur dan menunggu


mangsa yang lewat. Walaupun berasal dari daerah tropika, belut diketahui dapat
bertahan hidup pada musim.
.Bagaimana reaksi-reaksi dalam tubuh belut dapat terjadi baik secara kimia
maupun fisika, serta mekanisme terjadinya arus listrik yang pada akhirnya
memberikan efek kejut pada lingkungan sekitarnya. Untuk memahami belut listrik
itu sendiri dapat ditinjau dari berbagai aspek disiplin ilmu yakni diantaranya
dalam kajian bidang Biologi, bidang Fisika, bidang Kimia. Dengan pengkajian
dari berbagai aspek disiplin ilmu tersebut diharapkan dapat memberi pemahaman
yang saling berkaitan dan mendalam kepada anak didik.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang diangkat dalam makalah ini adalah sebagai
berikut.
1.2.1 Apa itu belut listrik?
1.2.2 Bagaimana belut listrik ditinjau dari bidang ilmu Biologi?
1.2.3 Bagaimana belut listrik ditinjau dari bidang ilmu Fisika?
1.2.4 Bagaimana belut listrik ditinjau dari bidang ilmu Kimia?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagi berikut.
1.3.1
1.3.2
1.3.3
1.3.4

Untuk mengetahui tentang pemapamaran umum belut listrik.


Untuk mengetahui belut listrik ditinjau dari bidang ilmu Biologi.
Untuk mengetahui belut listrik ditinjau dari bidang ilmu Biologi.
Untuk mengetahui belut listrik ditinjau dari bidang ilmu Kimia.

1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang didapat pada penulisan makalah ini yaitu sebagai
berikut :
1.4.1

Bagi penulis

Penulisan makalah yang berjudul Belut Listrik, penulis mendapatkan


manfaat berupa pengalaman tambahan seperti pengalaman dalam mengumpulkan
bahan, memahami dan menganilisis materi-materi dalam makalah ini serta
mendapat pengalaman mengenai teknik penulisan makalah, penggabungan materi
dari berbagai sumber.
1.4.2

Bagi pembaca

Melalui penulisan makalah yang berjudul Belut Listrik, penulis


mengharapkan mahasiswa yang membaca makalah ini akan lebih dapat
memahami konsep darah yang ditinjau dari multidisiplin ilmu sehingga memiliki
pengetahuan yang kompleks terhadap materi terkait.
BAB II

PEMBAHASAN
2.1

Belut Listrik
Belut termasuk predator ganas di lingkungan rawa dan sawah. Makanannya

ialah ikan kecil, cacing, krustasea. Belut aktif pada malam hari. Hewan ini dapat
mengambil oksigen langsung dari udara dan mampu hidup berbulan-bulan tanpa
air, dengan syarat lingkungannya tetap basah. Belut mampu menyerap oksigen
bahkan lewat kulitnya. Kebiasaaannya adalah bersarang di dalam lubang
berlumpur dan menunggu mangsa yang lewat. Walaupun berasal dari daerah
tropika, belut diketahui dapat bertahan hidup pada musim dingin dengan suhu
sangat rendah.
Kombinasi sifat-sifat yang dimiliki belut membuatnya menjadi hewan yang
dianggap berbahaya bagi lingkungan yang bukan habitatnya. Ukuran maksimum
tubuhnya 1 m, meskipun yang sering ditemui memiliki panjang maksimum 40 cm.
Tidak memiliki sirip, kecuali sirip ekor yang memanjang. Bentuk tubuhnya
menyerupai tabung dengan tubuh licin, tanpa sisik. Warna bervariasi, namun
biasanya kecoklatan hingga kelabu. Hewan betina bersarang di lubang, dan
meletakkan telur-telurnya pada busa-busa di air yang dangkal. Jika telur menetas,
keluarlah belut muda yang semuanya betina. Dalam perkembangannya, beberapa
ekor akan menjadi jantan.
Beberapa ratus spesies ikan memiliki organ penghasil listrik, namun hanya
sedikit yang dapat menghasilkan daya listrik yang kuat. Organ penghasil listrik
yang dimiliki oleh kebanyakan ikan tersusun dari sel saraf dan sel otot yang telah
mengalami perubahan penting. Bentuk organ listrik seperti piringan kecil yang
memproduksi lendir disebut elektrosit, tersusun dan menyatu di bagian atas dari
susunan lain yang sejajar. Pada umumnya, semua piringan menghadap arah yang
sama yang memuat 150 atau 200 piringan setiap susunannya.

Gambar 1. Belut listrik


Belut listrik (Electrophorus electricus) adalah sejenis ikan yang dapat
menghasilkan aliran listrik kuat untuk berburu dan membela diri. Walaupun
disebut sidat atau belut, ia termasuk anggota ordo Gymnotiformes, yang tidak
mencakup keduanya. Belut listrik biasa ditemukan di sungai Amazon dan sungai
Orinoko serta daerah-daerah disekitarnya. Ia bisa tumbuh hingga panjang 2,5 m
(8,2 kaki) dan berat 20 kg (44 pound), walaupun biasanya ukuran rata-ratanya
adalah 1 m.
Pada

belut

listrik

terdapat

sistem indera

dalam tubuhnya

yang

menghantarkan dan menerima sinyal-sinyal tersebut. Belut ini menghasilkan


pancaran listrik dalam suatu alat khusus di ekornya. Listrik ini dipancarkan
melalui ribuan pori-pori di punggung makhluk ini dalam bentuk sinyal yang untuk
sementara menciptakan medan listrik di sekitarnya. Benda apapun dalam medan
ini membiaskannya, sehingga belut ini mengetahui ukuran, daya alir dan gerak
dari benda tersebut.
Pada tubuh belut ini, ada pengindera listrik yang terus menentukan medan
ini seperti halnya radar. Belut ini memiliki radar yang memancarkan sinyal listrik
dan menerjemahkan perubahan pada medan yang disebabkan oleh benda yang
menghambat sinyal-sinyal di sekitar tubuhnya.
Bentuk tubuh belut listrik unik, hampir 7/8 bagian tubuhnya berupa ekor. Di
bagian ekor inilah terdapat baterai-baterai kecil berupa lempengan-lempengan
kecil yang horizontal dan vertikal. Jumlahnya sangat banyak, lebih dari 5.000
buah.

Tegangan listrik tiap baterai kecil ini tidak besar, tetapi kalau semua baterai
dihubungkan secara berderet (seri), akan diperoleh tegangan listrik sekitar 600
volt (bandingkan dengan batu baterai yang hanya 1,5 volt).
Ujung ekor bertindak sebagai kutub negatif baterai dan ujung kepala
bertindak sebagai kutub positif. Belut listrik dapat mengatur hubungan antara
baterai kecil dalam tubuhnya itu untuk mendapat tegangan listrik kecil dan
tegangan listrik besar.
Untuk navigasi, belut listrik hanya membutuhkan tegangan listrik yang
kecil. Tetapi ketika berhadapan dengan musuh atau mangsanya, belut listrik akan
memberikan tegangan semaksimal mungkin melalui kepala dan ekornya yang
ditempelkan pada tubuh musuh atau mangsanya itu
Arus listrik sekitar 1 ampere yang ditimbulkan oleh tegangan listrik yang
tinggi ini akan mengalir dan membunuh mereka. Namun hewan lain tidak
terganggu karena mereka tidak bersentuhan langsung dengan ekor dan kepala
belut.
2.2

Belut Listrik Ditinjau dari Bidang Biologi


Belut listrik (latin : Electrophorus electricus, inggris : electric eel)

merupakan hewan air tawar yang memiliki kemampuan untuk menghasilkan


muatan listrik cukup besar yang mampu melumpuhkan mangsanya dan
menghalangi predator yang ingin memangsanya. Tubuh licin mereka terdiri dari
sel-sel khusus atau sel-sel listrik yang disebut elektrosit ( elektro = listrik, sit =
sel) yang menyimpan kekuatan seperti baterai kecil.
Klasifikasi ilmiah
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Gymnotidae
Genus : electrophorus
Spesies: E. Electricus

Ciri-ciri belut listrik


a. Tubuh berbentuk bulat panjang
b. Warna tubuh bagian atas hijau tua atau keabu-abuan atau kecoklatan.
Tubuh bagian bawah berwarna kekuningan atau orange. Untuk belut listrik
jantan yang sudah dewasa memiliki warna yang lebih gelap pada bagian
bawah perutnya.
c. Ukuran tubuh bisa mencapai panjang melebihi 2,5 meter

dan berat

mecapai 20 kg
d. Kepala pipih
e. Tidak memiliki sisik
f. Tidak mempunyai gigi
g. Mata sangat kecil dibandingkan dengan ukuran kepala
h. Memiliki penglihatan yang buruk, bahkan terkadang buta.
i. Sirip dubur memanjang hingga ke ujung ekor
j. Ujung ekor bertindak sebagai kutub negatif baterai dan ujung kepala
bertindak sebagai kutub positif

Gambar 2. Belut listrik dengan warna yang


berbeda
Cara Belut Listrik Mengasilkan Listrik
Kemampuan luar biasa belut listrik berasal dari susunan sel listrik atau
elektrosit yang bertindak sebagai baterai dan dapat menghasilkan tegangan

listrik sebesar 600 volt. Susunan elektrosit ini kemudian bergabung sedemikian
rupa kemudian memberikan belut listrik kemampuan untuk memancarkan
gelombang kejut energi listrik yang kuat.
Perlu diketahui bahwa air merupakan konduktor listrik yang buruk. Namun
kondisi perairan sungai Amazon tempat belut listrik berkembang biak memiliki
kadar garam dan mineral lain yang cukup membuat perairan tersebut menjadi
penghantar listrik yang baik.
Belut listrik memiliki tiga pasang organ perut yang menghasilkan listrik
yaitu organ utama, organ hunter, dan organ sach. Organ-organ ini menyusun
empat perlima dari seluruh bagian tubuhnya dan memberikan kemampuan belut
listrik untuk menghasilkan tegangan listrik yang tinggi. Organ utama merupakan
organ terbesar, dimulai dari bagian ekor sampai kepala sedangkan organ hunter
terdapat di sepanjang pangkal sirip dubur yang berbentuk panjang dan ramping,
pada bagian ini lecutan listriknya sangat lemah. Organ sach terdapat pada ekor
bagian belakang, lecutan dengan kekuatan sepersepuluh yang berfungsi sebagai
alat navigasi. Organ-organ tersebut terdiri dari elektrosit yang bergabung sehingga
arus ion dapat mengalir melalui tubuh mereka. Arus listrik tersebut mengalir
karena kepala dari belut listrik merupakan kutub positif sedangkan ekornya adalah
kutub negatif sehingga membentuk medan listrik di sekeliling tubuh belut listrik
tersebut.
Bagian inti dari organ pencernaan hewan ini berada di belakang kepala dan
sisa bagian tubuhnya merupakan sel-sel listrik yang sensitive dan berbahaya.
Organ Sach

Organ Utama

Organ Hunter
Gambar 3. Organ Belut listrik

Secara umum belut listrik menghasilkan tiga tingkatan kekuatan listriknya pada
tiga situasi yang berbeda yaitu :
1. Tegangan rendah yang dihasilkan terus menerus sebagai indra perasa
lingkungan sekitar
2. Tiga kali tegangan tinggi yang dikeluarkan seccara berkala ketika sedang
berburu mangsa di lingkungan yang sulit
3. Tegangan tinggi dengan frekuensi tinggi ketika akan menangkap mangsa
atau untuk melindungi diri dari predator
Ketika belut listrik sedang mengincar mangsanya, otak belut mengirimkan sinyal
melalui sistem syaraf menuju sel elektrosit. Sinyal ini akan membuka saluran ion
yang memungkinkan natrium mengalir dan menghasilkan arus listrik dengan cara
menyerupai cara kerja baterai. Dalam belut listrik sekitar 5000 sampai 6000
electroplaques tersusun dan mampu menghasilkan kejutan sampai 600 volt dan 1
ampere arus (600 watt) untuk durasi 2 milidetik. Kejutan listrik tersebut mampu
melumpuhkan sistem syaraf mangsa sehingga terjadi kelumpuhan otot pada
mangsa dan mangsa tak dapat bergerak.

Gambar 4. Proses belut listrik menangkap mangsanya, seekor ikan yang sedang
bergerak. Hanya dalam hitungan milidetik mangsa tersebut kaku sehingga dapat
terhisap oleh Belut listrik. Saat magsa mulai tidak dapat bergerak ditunjukkan
dengan foto yang berfilter merah. Sumber gambar penelitian Catania.

Reproduksi
Belut listrik termasuk hewan ovivar yaitu hewan yang bertelur. Pada musim
kemarau, belut listrik jantan akan membuat sarang dari air liurnya. Di sarang
inilah belut listrik betina akan meletakkan telurnya. Dalam satu sarang belut listrik
betina akan bertelur mencapai ribuan telur.

Kehidupan di Alam
Belut listrik berhabitat di lingkungan sungai keruh atau kolam di sepanjang
sungai Amazon, Amerika Selatan. Hewan ini merupakan hewan karnivora yang
menyukai mangsa seperti ikan, hewan amfibi seperti kodok, burung, bahkan
mamalia kecil. Belut listrik merupakan hewan nokturnal. Nokturnal artinya hewan
yang aktif di malam hari. Secara teratur Belut listrik bernapas dengan menghirup
udara atmosfer sehingga mereka harus sering naik ke permukaan air. Ikan ini akan
naik ke permukaan setiap 10 menit atau lebih. Hampir 80% dari oksigen yang
digunakan oleh ikan yang diambil dengan cara ini. Walaupun kemampuan
penglihatan mereka sangat terbatas, belut listrik dapat menggunakan pancaran
aliran listrik 10 volt dari tubuhnya yang kemudian digunakan sebagai radar atau
navigasi untuk menemukan mangsa.
Belut listrik dapat bernapas langsung di luar air. Meskipun sejatinya ia
adalah termasuk ikan, hewan ini dapat bertahan hidup di luar air selama beberapa
jam sampai beberapa hari asalkan kulit mereka tetap lembab.
Belut listrik bukan hewan yang terancam punah, dan penangkapan di alam
tidak dilarang. Hewan ini mudah ditemui di habitatnya. Belut listrik dapat hidup
sampai berumur 15 tahun di habitatnya.
Manfaat Belut Listrik bagi Manusia
Pusat-pusat riset di dunia telah mengembangkan berbagai studi dan
penelitian yang berhubungan dengan belut listrik ini untuk dimanfaatkan untuk
manusia. Dua diantaranya yaitu:
1. Sebagai sumber energi alternatif
Sebuah pusat riset berskala nasional di Amazon, Brazil sedang mencoba untuk
memanfaatkan energi listrik yang dihasilkan belut listrik di sungai Amazon.
Bersumber dari pengetahuan bahwa belut listrik menghasilkan listrik
bertegangan rendah secara terus-menerus (saat tidak ada mangsa dan
predator), Milanezi dan tim penelitiannya memiliki inovasi untuk menyimpan
dan mengumpulkan energi tersebut sehingga dapat dipakai untuk perumahanperumahan selama 24 jam.

Gambar 5. Skema sumber energi dari belut listrik yang


kini tengah dikembangkan. Gambar dari penelitian oleh
Milanezi dkk, (2014)
Ide mereka adalah dengan mengumpulkan beberapa belut listrik dalam
kotak-kotak yang di tempatkan di sungai lalu menghubungkan kotak
tersebut dengan rumah-rumah melalui kabel yang mentransformasikan
energi tersebut.
2. Sebagai sumber enzim untuk riset di bidang kedokteran
Ekstraksi atau pembuatan saripati dari organ dan jaringan tubuh belut
listrik

telah

diketahui

mengandung

enzim

yang

bernama

anti-

acetylcholinesterase. Acetylcholine merupakan senyawa penting untuk


kerja sel-sel syaraf di otak, dan acetylcholinesterase merupakan enzim
yang

mendegradasi

acetylcholinesterase

senyawa
yang

tersebut.

merupakan

Oleh

karena

penghambat

itu
dari

antikerja

acetylcholinesterase, dapat menjadi obat bagi beberapa penyakit yang


disebabkan oleh gangguan acetylcholine seperti Alzheimer (penyakit
pikun).

2.3

Belut Listrik Ditinjau dari Bidang Ilmu Fisika


Belut listrik (Electrophorus electricus) adalah sejenis ikan yang dapat

menghasilkan aliran listrik kuat untuk berburu dan mempertahankan diri.


Penelitian menunjukkan bahwa belut listrik dapat menghasilkan kejutan tanpa
lelah selama satu jam. Besarnya jumlah energi listrik yang dihasilkan tersebut
dapat membunuh manusia dewasa. Bentuk organ listrik seperti piringan kecil yang
10

memproduksi lendir disebut elektrosit, tersusun dan menyatu di bagian atas dari
susunan lain yang sejajar. Pada umumnya, semua piringan menghadap arah yang
sama yang memuat 150 atau 200 piringan setiap susunannya. Belut listrik dapat
mengatur hubungan antara baterai kecil dalam tubuhnya itu untuk mendapat
tegangan listrik kecil dan tegangan listrik besar.

Gambar 6. Medan listrik yang dihasilkan Belut


listrik
Secara fisika ada teori yang dapat menjelaskan tentang belut listrik yaitu
kelistrikan. Kelistrikan ada dua materi yaitu listrik statis dan listrik dinamis,
dalam hal ini belut listrik dapat dijelaskan dengan teori listrik dinamis. Listrik
dinamis atau elektrodinamika berkaitan dengan dengan muatan listrik yang
bergerak atau arus listrik. Kata arus berarti aliran atau gerakan kontinyu. Arus
listrik analog dengan aliran air. Aliran air terjadi jika ada perbedaan ketinggian
atau perbedaan energi potensial. Air mengalir dari tempat tinggi (energi potensial
tinggi) ke tempat yang rendah (energi potensial rendah). Demikian halnya arus
listrik mengalir karena adanya perbedaan potensial listrik V (V positif dan V
negatif). Perbedaan potensial listrik dalam rangkaian listrik ditimbulkan oleh
Gaya Gerak Listrik (GGL) dalam sumber arus listrik (misalnya baterai).

11

Gambar 7. Gambar Arus listrik terjadi karena adanya perbedaan


potensial listrik
Arus listrik mengalir karena pada ujung-ujung rangkaian ada perbedaan
potensial listrik yang diberikan oleh baterai sebagai sumber tegangan. Ujung
kawat penghantar yang memiliki banyak elektron (terhubung dengan kutub
negatif baterai) dapat dikatakan memiliki potensial listrik yang rendah, sedangkan
ujung kawat penghantar lainnya yang memiliki sedikit elektron (terhubung
dengan kutub positif baterai) dapat dikatakan memiliki potensial listrik yang
tinggi. Arus listrik mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah, sedangkan
arah aliran elektron adalah sebaliknya yaitu dari potensial rendah ke potensial
tinggi atau dengan kata lain dari kutub negatif ke kutub positif.
Pada rangkaian listrik tertutup, besar arus listrik yang mengalir pada
rangkaian dapat ditentukan dengan menghitung besar muatan listrik yang
mengalir pada rangkaian setiap detiknya. Dengan demikian kuat arus listrik (I)
didefinisikan sebagai jumlah muatan listrik yang menembus penampang
konduktor tiap satuan waktu; atau banyaknya muatan yang mengalir dalam satu
detik, sehingga secara matematis bisa dirumuskan sebagai :

I=

q
t

Keterangan:
I = arus listrik (ampere)
q = muatan listrik (coulomb)
t = waktu (detik)

Pada rangkaian listrik tertutup, pembawa muatan listrik adalah elektron sehingga
besarnya muatan ditentukan oleh jumlah elektron,

12

yaitu;
q=N . e

sehingga

I=

N .e
t

Keterangan:
I = Arus listrik (ampere)
N = jumlah muatan listrik
e = muatan elektron (coulomb)
t = waktu (detik)
Arus listrik sebenarnya adalah aliran partikel bermuatan negatif (elektron
bebas). Penentuan arah arus ini didasarkan pada kesepakatan historis, karena
mula-mula dianggap bahwa adanya arus listrik pada logam itu, disebabkan oleh
gerakan muatan positif, sedangkan yang sebenarnya yang bergerak adalah
elektron.

Gambar 8. Gambar Arah arus listrik dalam rangkaian


Di alam ini tidak ada bahan isolator (bahan-bahan yang tidak atau sulit
mengalirkan arus listrik) maupun bahan konduktor (bahan-bahan yang mudah
mengalirkan arus listrik) yang sempurna yaitu suatu bahan yang sama sekali tidak
dapat mengantarkan arus listrik, maupun suatu bahan yang tanpa mempunyai
hambatan. Mudah tidaknya suatu arus mengalir pada suatu penghantar dinyatakan
dalam Hukum Ohm. Hukum ini berasal dari hasil percobaan George Simon Ohm
(1787 1854) yang menunjukkan adanya hubungan antara arus, beda potensial
dan hambatan: Kuat arus yang mengalir pada suatu penghantar berbanding
lurus dengan beda potensial antar kedua ujung penghantar tersebut dan
berbending terbailk dengan hambatannya. Secara matematis ditulis:

13

I=

V
R

Keterangan :
I

= kuat arus (ampere / A)

= beda potensial (volt / V)

= hambatan ( ohm / )

Pada rangkaian listrik ada dua rangkaian, dimana rangkaian listrik yang
tidak memiliki percabangan kabel, rangkaian tersebut disebut rangkaian seri.
Ketiadaan percabangan kabel pada rangkaian listrik seri mengakibatkan aliran
listrik akan terputus jika salah satu ujung kabel terputus, sehingga arus tidak ada
yang mengalir di dalam rangkaian. Pada rangkaian listrik yang memiliki
percabangan kabel, rangkaian tersebut disebut rangkaian paralel. Jika salah satu
ujung kabel terputus, maka arus listrik akan tetap mengalir pada kabel lainnya
yang masih terhubung. Pada suatu rangkaian listrik, hambatan listrik juga dapat
dipasang secara seri dan paralel seperti pada baterai. Pola pemasangan hambatan
listrik ini mempengaruhi besar arus listrik yang mengalir pada suatu rangkaian
listrik.
Rangkaian Seri
Pada rangkaian seri kuat arusnya bernilai sama tetapi tegangannya berbeda-beda,
sehingga:
I1

= I2 = ... = In

V1

V2 ... Vn

Vtotal

= V1 + V2 + ... + Vn

Vs

= I s . Rs
= (I1 . R1) + (I2 . R2) + ... + (In . Rn)

Karena
Is = I 1 = I 2
Maka,
Rs = R1 + R2 + ... + Rn

14

Rangkaian Paralel
Pada rangkaian parallel, tegangan listrik bernilai sama tetapi besar kuat arusnya
berbeda, sehingga:
V1

= V2 = ... = Vn

I1

I2 ... In

Ip

= I 1 + I2
=

V p V1 V2
= +
Rp R1 R2

Karena V1 = V2 = V3
Maka,
1
1 1
= +
R p R1 R2
Sehingga,
1
1 1
1
= + ++
R p R1 R2
Rn
Arus listrik dapat diukur dengan menggunakan sebuah alat yang bernama
Amperemeter. Amperemeter ada dua jenis yaitu amperemeter analog dan digital
baik itu DC maupun AC.

Gambar 9. Amperemeter analog dan digital


Amperemeter berfungsi mengukur besarnya arus listrik pada sebuah
rangkaian listrik dengan arus yang searah. Rangkaian ini menggunakan
d'Arsonval meter untuk mengetahui besar arus yang hendak diukur. Akan tetapi
15

karena arus listrik yang dapat dilewatkan pada d'Arsonval meter sangat kecil,
maka amperemeter menggunakan rangkaian pembagi arus dengan menggunakan
resistor. Pada rangkaian pembagi arus berlaku Hukum Ohm.
Pembacaan pada amperemeter disesuaikan dengan skala yang dipilih pada saklar
putar oleh pemakai. Untuk mengukur arus pada suatu rangkaian, maka
amperemeter dipasang seri terhadap rangkaian yang hendak diukur besar arusnya.

Gambar 10. rangkaian amperemeter


Voltmeter adalah alat untuk mengukur tegangan listrik atau beda potensial
antara dua titik. Voltmeter ada dua jenis yaitu voltmeter analog dan digital baik itu
DC maupun AC.

Gambar 11. Volmeter Analog dan digital


Voltmeter dapat mengukur besar tegangan searah maupun tegangan bolak
balik. Rangkaian voltmeter menggunakan d'Arsonval meter dengan prinsip dasar
rangkaian pembagi tegangan karena tegangan jatuh pada d'Arsonval meter kecil.
Untuk mengukur tegangan, voltmeter dipasang paralel terhadap komponen atau
tempat yang hendak diukur besar tegangannya.

16

Gambar 12. rangkaian voltmeter


2.4

Belut Listrik Ditinjau dari Bidang Ilmu Kimia


Belut listrik adalah hewan yang dapat menghasilkan listrik dari dalam

tubuhnya. Sistem tubuh pada belut listrik dalam menghasilkan listrik untuk
keperluan navigasi maupun menangkap mangsanya hampir sama dengan cara keja
baterai. Secara sederhana, baterai adalah alat yang menghasilkan listrik dari reaksi
kimia atau dapat dikatakan, baterai adalah alat yang mengubah energi kimia
menjadi energi listrik. Belut listrik memiliki sistem tubuh yang bernama
bielektrogenesis yang mengubah energi yang dihasilkan dari metabolisme menjadi
energi listrik. Semua benda tersusun dari bagian yang sangat kecil yang disebut
atom.
Atom itu sendiri masih terdiri dari
3 bagian, proton, neutron dan elektron.
Proton bermuatan listrik positif, dan
terletak di dalam nukleus atau inti atom,
neutron tidak bermuatan listrik, dan juga
berada di dalam inti atom. Elektron
bermuatan

negatif,

dan

terletak

di

sekeliling inti atom dalam kulit elektron.


Pada atom yang bebas bergerak maupun

Gambar 13. Struktur atom

yang dapat terlepas adalah elektron.

17

Jika
menerima

sebuah
atau

atom
melepas

elektron maka atom tersebut


dapat disebut sebagai ion. Ion
positif

adalah

atom

yang

melepas elektron sedangkan


ion negatif adalah atom yang
menerima elektron.

Gambar 14. bioelektrogenesis

Bioelektrogenesis dari belut listrik mengandung sebuah sistem transportasi


yang disebut elektrogenik yang mengeluarkan 3 buah ion natrium Na + untuk
memasukkan 2 buah ion kalium Ka+ ke dalam sel. Ion Na+ berasal dari atom
natrium yang memiliki nuklida

23
11

Na

, yang menunjukkan jika atom natrium

memiliki nomor atom sebanyak 11 yang merupakan jumlah proton dan nomor
massa 23 yang merupakan jumlah proton dan neutron. Sedangkan Ion Ka+ berasal

dari atom kalium yang memiliki nuklida

39
19

, yang menunjukkan jika atom

kalium memiliki nomor atom sebanyak 19 yang merupakan jumlah proton dan
nomor massa 39 yang merupakan jumlah proton dan neutron. Pada atom yang
stabil dan belum berubah menjadi ion, jumlah proton dan elektronnya adalah
sama. Konfigurasi elektron pada atom dirumuskan dengan persamaan

2n 2

dengan n adalah kulit ke n dari atom yang dimulai dari K, L,M, dan seterusnya.
Kulit K menunjukkan kulit pertama, kulit L menunjukkan kulit kedua, dan
seterusnya.

18

Gambar 15. Kulit Atom


Atom natrium Na memiliki konfigurasi elektron 2, 8, 1 yang menunjukkan
jika kulit K dari atom natrium terisi penuh elektron sebanyak 2 buah, kulit L nya
terisi penuh 8 buah elektron, dan kulit M hanya terisi 1 buah elektron sehingga
atom natrium dapat berubah menjadi ion Na+ jika melepas 1 buah elektron terluar
pada kulit M. Sedangkan atom kalium K memiliki konfigurasi elektron 2, 8, 8, 1
yang menunjukkan jika kulit K dari atom kalium terisi penuh elektron sebanyak 2
buah, kulit L terisi penuh 8 buah elektron, kulit M hanya terisi 8 buah elektron,
dan kulit N terisi 1 buah elektron sehingga atom kalium dapat berubah menjadi
ion Ka+ jika melepas 1 buah elektron terluar pada kulit N.
Senyawa-senyawa kimia di alam sangatlah beranekaragam dan merupakan
penyusun makhluk hidup dan benda mati. Pada belut listrik yang tergolong hewan
terdiri dari berbagai senyawa-senyawa kimia, baik organik maupun anorganik.
Senyawa organik adalah senyawa yang berasal dari makhluk hidup sedang
senyawa anorganik adalah senyawa yang berasal dari benda mati. Belut listrik
terdiri dari air,

protein, lemak, dan

karbohidrat. Air yang berada di alam

termasuk di dalam belut listrik terdiri dari senyawa-senyawa yang mengandung


kalsium Ca, Natrium Na, Kalium K, Magnesium Mg, Besi Fe, dan lain-lain.
Protein sendiri tersusun atas unsur karbon C, hidrogen H, Oksigen O, dan
Nitrogen N. Protein merupakan polipeptida atau biopolimer. Lemak dan
karbohidrat merupakan senyawa yang tersusun atas unsur karbon C, hidrogen H,
dan Oksigen O namun berbeda dalam ikatannya.

19

BAB III
PENUTUP
3.1

Simpulan
Berdasarkan pembahasan adapun beberapa hal yang dapat disimpulakan

adalah sebagai berikut :


1. Belut listrik (Electrophorus electricus) adalah sejenis ikan yang dapat
menghasilkan aliran listrik kuat untuk berburu dan membela diri. Walaupun
disebut sidat atau belut, ia termasuk anggota ordo Gymnotiformes, yang tidak
mencakup keduanya. Belut listrik biasa ditemukan di sungai Amazon dan
sungai Orinoko serta daerah-daerah disekitarnya.
2. Belut listrik ditinjau dari bidang ilmu Biologi menjelaskan belut listrik (latin :
Electrophorus electricus, inggris : electric eel) merupakan hewan air tawar
yang memiliki kemampuan untuk menghasilkan muatan listrik cukup besar
yang mampu melumpuhkan mangsanya dan menghalangi

predator yang

ingin memangsanya. Tubuh licin mereka terdiri dari sel-sel khusus atau selsel listrik yang disebut electrocytes ( electro = listrik, cyte = sel) yang
menyimpan kekuatan seperti baterai kecil.
3. Belut listrik ditinjau dari bidang ilmu

Fisika

menjelaskan

belut

listrik (Electrophorus electricus) adalah sejenis ikan yang dapat menghasilkan


aliran listrik kuat untuk berburu dan mempertahankan diri. Secara fisika ada
teori yang dapat menjelaskan tentang belut listrik yaitu kelistrikan.
Kelistrikan ada dua materi yaitu listrik statis dan listrik dinamis, dalam hal ini
belut listrik dapat dijelaskan dengan teori listrik dinamis. Listrik dinamis atau
elektrodinamika berkaitan dengan dengan muatan listrik yang bergerak atau
arus listrik. Kata arus berarti aliran atau gerakan kontinyu. Arus listrik analog
dengan aliran air.
4. Belut listrik ditinjau dari bidang ilmu Kimia menjelaskan belut listrik
memiliki sistem tubuh yang bernama bielektrogenesis yang mengubah energi
yang dihasilkan dari metabolisme menjadi energi listrik. Semua benda
tersusun dari bagian yang sangat kecil yang disebut atom. Atom itu sendiri
masih terdiri dari 3 bagian, proton, neutron dan elektron.

20

Anda mungkin juga menyukai