LAPORAN
Disusun Oleh:
Cica Adelia Permatasari 180351619006
Kelompok 3/ Offering A
DAFTAR ISI i
BAB I PENDAHULUAN 1
1.2 Tujuan 1
BAB V PENUTUP 18
5.1 Kesimpulan 18
5.2 Saran 18
DAFTAR PUSTAKA 19
LAMPIRAN 20
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Mahasiswa dapat menganalisis data ekologi hasil pengukuran
menggunakan Anova dan uji lanjutannya (post hoc) serta menganalisis
hubungan antara
2
2
3
4
1 PC atau laptop 1
b. Bahan
No Nama Bahan
7
8
10
11
Lokasi 1 73,29±3,25b
Lokasi 2 76,86±2,41b
Lokasi 3 71,71±2,36a
Keterangan: Pada tabel tersebut, kelembaban udara pada lokasi 1 dan 2
tidak berbeda nyata atau sama, tetapi berbeda untuk lokasi 3
berdasarkan uji Duncan dengan tingkat signifikansi 5% (rata-
rata ± stdev; n=7).
Berdasarkan hasil pengukuran diketahui bahwa kelembaban tanah dari
ketiga lokasi berkisar antara 71,71%-76,86%. Dari ketiga lokasi tersebut
dapat dilihat bahwa kelembaban udara pada lokasi 1 dan 2 tidak berbeda
nyata atau sama, tetapi berbeda secara signifikan untuk lokasi 3.
35
30
15
10
0
55 60 65 70 75 80 85 90 95 100
KELEMBABAN UDARA (%)
Grafik 4.1.2 Hasil Uji Korelasi Antara Kelembapan Udara dengan Suhu
Udara
Uji Regresi
30
f(x) = − 0.74 x + 31.32
25 R² = 0.84
20
Suhu (°C)
15 Linear ()
Linear ()
10 Linear ()
5
0
0 5 10 15 20 25 30 35
atau dengan kata lain tanah sudah tercemar beberapa unsur sehingga dapat
menyebabkan peningkatan keasaman tanah. Keasaman (pH) tanah di
ketiga lokasi tersebut berkisar antara 4,57-8,11 (Tabel 4.1.1.a). Menurut
kriteria tingkat keasaman tanah dari Balitsa Lembang, pH tersebut
tergolong sedang yang artinya unsur-unsur hara cukup tersedia dalam
jumlah yang sedang (Sumarni, 2005).
Data faktor lingkungan yang kedua yaitu suhu tanah (oC). Dari data
tersebut menunjukkan bahwa suhu tanah di tiga lokasi adalah berbeda
secara signifikan. Perbedaan suhu tanah ini disebabkan oleh faktor internal
dan eksternal. Lakitan (1994) menyatakan bahwa jika udara yang jenuh
uap air mengalami peningkatan suhu akibat dari radiasi matahari, maka
udara tersebut menjadi tak jenuh uap air. Suhu tanah di tiga lokasi tersebut
berkisar antara 24,86 oC -30,57 oC (Tabel 4.1.1.b). Menurut Lakintan
(1994), suhu tanah dengan skala tersebut merupakan skala suhu tanah
yang optimum.
Data faktor lingkungan yang ketiga yaitu kelembaban tanah (%).
Dari data tersebut menunjukkan bahwa kelembaban tanah di tiga lokasi
adalah berbeda secara signifikan. Perbedaan suhu tanah ini disebabkan
oleh faktor internal dan eksternal. Sulistiawan (2017) menyatakan bahwa
tekstur tanah, struktur tanah, kandungan bahan organik dan kedalaman
solum tanah merupakan faktor yang mempengaruhi kelembaban tanah di
suatu tempat. Kelembaban tanah di tiga lokasi tersebut berkisar antara
66,14%-89,29% (Tabel 4.1.1.c).
Data faktor lingkungan yang keempat yaitu suhu udara ( oC). Dari
data tersebut menunjukkan bahwa suhu udara di ketiga lokasi tersebut
berkisar antara 24,79 oC -25,71oC (Tabel 4.1.1.d). Menurut Ramli (2016),
perbedaan suhu udara di masing-masing tempat ini disebabkan oleh
beberapa faktor, yaitu: lamanya penyinaran matahari, ketinggian tempat,
jarak tempat dari laut, keadaan awan yang menutupinya serta sudut datang
sinar matahari. Suhu udara dari data tersebut dapat digolongkan suhu saat
cuaca normal (Tim Dosen, 2012).
16
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
data ekologi hasil pengukuran yang diuji menggunakan uji anova dan uji
lanjutan (Duncan) diperoleh sebagai berikut; a) pH dari ketiga lokasi berbeda
secara signifikan dengan kisaran antara 4,57-8,11, b) suhu tanah (oC) di ketiga
lokasi menunjukkan perbedaan signifikan dengan kisaran antara 24,86 oC-
30,57 oC, c) Kelembaban tanah (%) ketiga lokasi berbeda signifikan dengan
kisaran 66,14%-89,29%, d) Suhu udara ketiga lokasi berkisar antara 66,14%-
89,29%, dan e) Kelembaban udara di ketiga lokasi berkisar antara 71,71%-
76,86%. Untuk analisis korelasi didapatkan bahwa kelembaban udara tidak
berpengaruh terhadap suhu udara di lokasi tersebut, dengan nilai signifikansi
lebih besar dari 0,05 yaitu senilai 0,38. Sedangkan untuk analisis regresi
diperoleh bahwa kedalaman perairan berpengaruh terhadap suhu ( oC) yaitu
penurunan nilai suhu seiring bertambahnya kedalaman air, dimana nilai
signifikansinya didapatkan 0,00.
5.2 Saran
18
19
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
b. Suhu Tanah
c. Kelembapan Tanah
22
d. Suhu Udara
23
e. Kelembapan Udara
24
2) Uji Korelasi
3) Uji Regresi
25