4, DESEMBER 2013
Megapolitan
Jayabaya
ISSN: 2088-7906
Editorial
ARTIKEL
Megapolitan Jayabaya
18
28
38
52
56
62
68
LANGLANG BUMI
82
PROFIL
Sampurno
Membangun Negeri dengan Geologi
92
RESENSI BUKU
Geowisata di Bumi Sejuta Sapi
94
Sekretariat Redaksi:
Badan Geologi, Gedung D Lt. 4
Sekretariat Badan Geologi
Jl. Diponegoro No. 57 Bandung
Telp. 022-72227711/Fax. 022-7217321
E-mail:
geomagz@bgl.esdm.go.id
geomagz.bgl@gmail.com
Website:
www.geomagz.com
ESAI FOTO
Garut: Pangirutan yang Kini Kakarut
Kota adalah kita, wajah kota adalah wajah kita, demikian bunyi slogan sebuah
komunitas penggiat lingkungan di Bandung. Ungkapan yang singkat tapi tajam itu
menyiratkan sebuah kenyataan yang tak dapat disangkal, sekaligus mengesankan sebuah
kesadaran bahwa apa pun yang kita perbuat, maka akan kembali kepada kita. Perkembangan
kota sebagai sumber daya buatan atau lingkungan binaan manusia (man-made) itu
mencerminkan para penghuninya.
Jika direfleksikan ke dalam bidang geologi, slogan itu seakan mengingatkan kembali akan
fakta adanya potensi geologi dan kendala geologi dari lingkungan yang dihadapi setiap kali
manusia akan mencipta, menata, atau membina lingkungan itu. Fakta itulah yang disebut
faktor-faktor geologi dalam geologi lingkungan yang secara melekat (inherent) dimiliki oleh
suatu bagian dari lingkungan geologi.
Miroslav Hrasna dalam tulisannya The Basic Concepts of Environmental Geology and
Its Role in the Government Management (2006), mendefinisikan hal berikut: geological
environment (geoenvironment) can be defined as the part of lithosphere, which directly
influences the conditions of the existence and development of society, which the man exploits
and converts (dapat diartikan: lingkungan geologi adalah bagian kulit bumi yang langsung
mempengaruhi kondisi keberadaan dan perkembangan masyarakat serta menjadi tempat
manusia melakukan eksploitasi dan alih fungsi lahan). Berdasarkan definisinya, lingkungan
geologi dibentuk dari komponen dasar atau komponen geologi (geocomponents) berupa
batuan (termasuk tanah), bentang alam (relief), dan fenomena geodinamik. Sementara geologi
lingkungan dimaknai sebagai bagian dari disiplin geologi yang memusatkan perhatiannya
pada identifikasi, analisis, dan evaluasi faktor-faktor kegeologian yang meliputi faktor-faktor
potensi geologi (geopotentials) dan kendala geologi (geoconstraints) dari lingkungan. Oleh
karena itu, peran utama geologi lingkungan di dalam pengelolaan lingkungan geologi
lingkungan tempat kita hidup iniadalah memanfaatkan sumber daya alam secara rasional
dan melindungi lingkungan. Pengertian ini sebenarnya terwadahi dalam istilah geologi tata
lingkungan, yakni geologi untuk menata lingkungan.
Potensi geologi akan memberikan dukungan untuk pembangunan lingkungan binaan.
Sebaliknya, kendala geologi adalah faktor geologi yang menjadi penghalang untuk
pembangunan tersebut dan perlu rekayasa untuk mengatasinya. Hal ini akan benar-benar
dihadapi ketika kita merencanakan eksploitasi air tanah untuk pemenuhan kebutuhan air,
pembangunan jalan raya, bendung atau bendungan; pengembangan megapolitan dan
lainnya. Rekomendasi hasil analisis geologi lingkungan yang meliputi hidrogeologi, geologi
teknik, dan geologi untuk pengembangan wilayah harus diterapkan dalam pembangunan
semua lingkungan binaan tersebut. Jika tidak, tentulah akan banyak terjadi amblesan tanah,
turunnya secara drastis muka air tanah pada sumur penduduk, konflik sosial karena rebutan
air tanah, mudah terjadi banjir yang dipicu oleh banjir genangan, masalah kesehatan yang
dipicu oleh menurunnya kualitas air tanah, bangunan teknik yang miring atau tidak stabil,
jalan yang mudah longsor, dan tata kota yang semrawut serta rentan terhadap ancaman
bencana.
Pembangunan kota dan lingkungan binaan kita lainnya sudah semestinya memperhatikan
potensi geologi dan kendala geologi, juga potensi dan kendala bidang yang berkaitan seperti
ekologi. Jika tidak, maka ungkapan berikutnya, yang bernuansa ancaman, dari para penggiat
lingkungan, yaitu alam ruksak, cai bak, hirup balangsak (artinya: alam rusak, air habis, dan
hidup sengsara), akan menjadi kenyataan yang bakal kita hadapi sehari-hari.n
Oman Abdurahman
Pemimpin Redaksi
Surat
Salam Redaksi Geomagz,
Saya sangat senang dengan diterbitkannya Geomagz.
Perkenalan saya pertama kali dengan majalah ini
terjadi saat saya mencari publikasi untuk keperluan
tugas kuliah. Saat saya mengakses link ke Geomagz,
saya dibawa kecontentyang sangat menarik. Saya
sangat kagum dan cukup terharu, ternyata Indonesia
mempunyai majalah geologi populer yang dapat
diakses secara gratis melalui Internet. Untuk itu saya
mengucapkan terima kasih kepada semua anggota
redaksi yang sudah memuat artikel-artikel menarik
mengenai kondisi geologi tanah air kita.
Saya kemudian mengirimkanlink websiteuntuk
unduhan majalah ini kepada adik-adik kelas saya di
SMA. Harapan saya, ada teman-teman yang tertarik
untuk mengenal geologi dan kondisi geologi di
Indonesia. Ternyata, antusiasme dan respons dari
teman-teman saya sangat besar, dan mereka tertarik
untuk memilikihard copydari Geomagz. Untuk itu,
melalui surat ini, saya ingin bertanya, bagaimanakah
saya dapat memperoleh Geomagz edisi cetak?
Mohon informasi.
Atas perhatian dan informasinya, saya ucapkan terima
kasih. Teruslah berkarya untuk mempopulerkan
geologi kepada masyarakat luas.
Salam,
Twin Hosea W. K.
Mahasiswa Teknik Geologi Unpad
Teguh. R (Djodjok)
Pejaten, Jakarta
Ralat:
Jawaban:
Untuk memperoleh Geomagz edisi cetak, masyarakat
dapat mengajukan surat permohonan kepada Badan
Geologi di Jl. Diponegoro 57 Bandung. Adapun
Geomagz edisi online dapat diakses selain melalui
alamat www.bgl.esdm.go.id, juga melalui alamat
www.geomagz.com.
GEOMAGZ
Desember 2013
GLETSER
CARSTENSZ
Beku Abadi di Ekuator
Salju di daerah ekuator memang menarik, dan menjadikan daerah itu sebagai atraksi yang unik. Salju ekuator Jayawijaya di Taman
Nasional Lorentz merupakan fenomena alam yang langka. Di dunia salju seperti ini hanya dijumpai di beberapa tempat, yaitu di Gunung
Kilimanjaro dan Ruwenson, Kenya, Afrika Timur; Gunung Chimborazo dan Huascaran, Amerika Selatan, dan Pegunungan Jayawijaya,
Indonesia. Lapisan es di Puncak Jaya, Pegunungan Jayawijaya, Papua, merupakan sisa-sisa glasiasi terakhir, yaitu Glasiasi Wurm,
pada Zaman Kuarter (1,8 juta hingga 11.000 tahun lalu). Es tersebut menutupi sebagian singkapan batuan karbonat dari Kelompok
Batugamping Papua Nugini yang berumur Kapur Akhir hingga Miosen Tengah. Kini, salju di puncak tertinggi di Indonesia itu semakin
menyusut karena pemanasan global.
Foto: Tubagus Deddy
Teks: Oki Oktariadi
GEOMAGZ
Desember 2013
Belae,
kampung wisata
Kars PANGKEP
Kars Maros Pangkep secara administratif tercatat sebagai bagian dari dua daerah pemerintahan di Provinsi
Sulawesi Selatan, yaitu Kabupaten Maros dan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep). Luas
kawasan ini sekitar 40.000 hektare dan 20.000 hektare di antaranya termasuk dalam kawasan lindung Taman
Nasional Bantimurung Bulusaraung. Kampung Belae yang merupakan bagian dari Kabupaten Pangkajene
dan Kepulauan adalah salah satu kampung yang dilalui oleh Formasi Kars Menara Maros Pangkep. Sedikit
demi sedikit kampung tersebut mulai dikembangkan sebagai Kampung Wisata Minat Khusus (Ekowisata)
sehubungan dengan potensi yang dimilikinya. Para pengunjung dapat menjelajahi gua-gua vertikal dengan
panduan pemuda sekitar dan mengunjungi gua-gua prasejarah dengan beragam gambar cadas di dalamnya.
Foto dan teks: Ayu Wulandari
GEOMAGZ
Desember 2013
LAU
KAWAR
Jejak Runtuhan Lereng Sinabung
Lau Kawar artinya danau air tawar. Danau seluas 200 hektar ini berada di kawasan ekosistem Leuser,
Kecamatan Namanteran, Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara. Danau indah berhawa sejuk ini terletak
di kaki baratlaut Gunung Sinabung. Dalam rekonstruksi geologi, danau ini diduga terbentuk akibat
runtuhan lereng bagian barat-baratlaut Sinabung dan membentuk lereng setengah lingkaran. Karena
proses erosi dan lainnya, di tengah lingkaran terbentuk celah, kemudian terisi air dan jadilah danau. Bukti
geologi akan dugaan ini adalah tersebarnya bongkah-bongkah batuan beku di sekitar danau. Letak danau
ini sekitar 30 km dari Kota Kabanjahe, Ibu kota Kabupaten Tanah Karo.
10
GEOMAGZ
Desember 2013
11
HIASAN ALAM
DI KEGELAPAN
GUA PETRUK
Di kegelapan sebuah gua, hiasan alam ternyata menakjubkan.
Proses rekristalisasi dari hasil pelarutan kalsium karbonat
menghasilkan endapan-endapan gua yang khas yang disebut
speleotem. Di Gua Petruk, Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen,
Jawa Tengah, sebuah gua sepanjang tidak lebih dari 500 m
terbentuk speleotem yang beragam. Selain stalaktit dan stalagmit
yang biasa terbentuk di dalam gua, bentukan speleotem yang
terdapat di Gua Petruk di antaranya adalah flowstone hiasan
alam yang biasanya terbentuk di dinding gua. Ada pula sebuah
endapan berbentuk teras, seperti yang menjadi pijakan sang
penjelajah gua di bagian tengah Gua Petruk ini, dikenal sebagai
gourdam mengadopsi dari istilah Prancis, atau rimstone dam
dalam istilah Inggris.
Foto: Feni Kertikasyari
Teks: Budi Brahmantyo
12
GEOMAGZ
Desember 2013
13
NADI
PERADABAN
YANG DISIA-SIAKAN
14
GEOMAGZ
Desember 2013
15
16
GEOMAGZ
Desember 2013
17
Megapolitan
Jayabaya
18
GEOMAGZ
Desember 2013
Lansekap Jabodetabekpunjur,
Foto: Igan S. Sutawidjaja.
19
Teratai Mekar
di Batujaya
Kompleks percandian di Batujaya. Foto: T. Bachtiar
Candi-candi
20
GEOMAGZ
Desember 2013
Peta Fisiografi Pula Jawa menggambarkan pola-pola umum bentang alam, batuan, dan perairan (sungai, danau dan laut) yang menempati wilayah Pulau
Jawa.
21
22
GEOMAGZ
Desember 2013
23
Menahan Amblesan
Kota Semarang
Perkembangan
24
GEOMAGZ
Desember 2013
Peta Hidrogeologi Pula Jawa menggambarkan potensi air tanah Pulau Jawa yang dinyatakan oleh warna dari biru tua untuk daerah yang paling berpotensi
hingga merah muda untuk daerah langka air tanah. Tampak daerah Jakarta dan sekitarnya umumnya memilki potensi air tanah yang tinggi.
25
Peta Resapan Utama Pulau Jawa menunjukkan bahwa pegunungan tengah harus dipertahankan sebagai daerah yang memiliki fungsi lindung.
26
GEOMAGZ
Desember 2013
Pembangunan
berkelanjutan
diupayakan
melalui kegiatan pengelolaan sumber daya alam
dan lingkungan hidup secara seimbang dan tetap
mempertahankan daya dukung dan daya tampung
untuk kehidupan manusia. Dengan demikian,
sumber daya alam dan lingkungan disamping
dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi
pembangunan dan kesejahteraan rakyat, juga
bermanfaat bagi generasi mendatang. Pada dewasa
ini konsep pembangunan yang sesuai adalah yang
bersifat proaktif yaitu mencegah, memperbaiki
dan mengurangi kerugian-kerugian dari dampak
lingkungan yang akan muncul.
Dari peta di kiri atas terlihat bahwa wilayah tengah
pulau Jawa dikenal sebagai zona gunung api aktif
kadangkala dapat menyebabkan bencana, namun
di sisi lain berperan pula sebagai wilayah imbuhan
air tanah atau resapan utama yang mensuplai
kebutuhan air permukaan maupun air tanah bagi
wilayah bawahannya seperti wilayah Pantura.
Sementara secara geomorfologi wilayah Pantura
ini merupakan daerah berbakat banjir dan memiliki
27
JAKARTA,
Ever since the colonial period when it was called Batavia, prime issues went always to this
city, currently known as Jakarta, Indonesias first megacity. This article deals with those
facts, particularly so regarding water. It started with the introduction of an integrated
surface water management system, something very basic. Though very very much smaller
in scale and importance, earlier Batavia, in fact, got another primer, i.e., the use of selfflowing wells from the firstly discovered artesian basin, lying underneath the town. Later,
something peculiar was decided, the first ever in this country, the design of a piped-water
supply system, conveying the abundantly discharging spring whose water was, and still
is, of splendid quality. The spring issues in the lower slope of Mt. Salak above Bogor. The
system, including a some 70 km-long pipeline is until today, after more than a century of
service. The latest issue of making Jakarta flood-free is still hanging on.
28
GEOMAGZ
Desember 2013
29
30
GEOMAGZ
Desember 2013
31
32
GEOMAGZ
Desember 2013
33
34
GEOMAGZ
Desember 2013
Ciliwung hulu.
Foto: Oki Oktariadi.
35
36
GEOMAGZ
Desember 2013
37
Air Tanah
Jakarta
38
GEOMAGZ
Desember 2013
Peta Cekungan Air Tanah (CAT) Jakarta tanpa skala, berbatasan dengan
CAT Karawang-Bekasi di sebelah timur, CAT Bogor di selatan, dan CAT
Serang-Tanggerang di barat, dengan garis warna biru menunjukkan batas
CAT, mengandung informasi tentang potensi atau produktivitas air tanah
yang ditunjukkan oleh warna peta, yaitu: produktivitas/potensi sangat
tinggi-tinggi, warna biru tua-biru; sedang-rendah (hijau-hijau muda),
sangat rendah daerah langka air tanah (kuning coklat).
39
Jakarta Pusat
Jakarta Timur
Sistem Akuifer dan Transmisivitasnya (Soefner, 1985 dalam Haryadi, d.r.r., 2012).
Sistem akuifer
Qabs
[m3/hari]
Cempaka Putih
10
175,40
Gambir
27
984,54
Kemayoran
15
1.184,52
Menteng
35
1.061,56
Sawah Besar
30
1.031,14
Senen
24
1.258,45
Tanah Abang
51
1.712,50
Subtotal-1
192
7.408,12
Cakung
144
9.346,21
Kecamatan
Cipayung
26
2.969,22
Ciracas
145
13.218,73
Durensawit
23
1.854,95
Jatinegara
28
2.447,35
Kramatjati
34
1.760,38
Makasar
35
3.537,49
Matraman
21
1.090,42
Pasar Rebo
58
2.778,04
Subtotal -2
514
39.002,78
Cilincing
54
5.308,45
Kelapa Gading
39
4.337,13
Koja
398,59
Pademangan
59
6.187,70
Qabs
[juta m3/tahun]
2,70
14,24
Kedalaman [m bmt]
Transmisivitas [m2/hari]
0 - 40
120
40 - 140
74.4
Penjaringan
145
14.406,14
140 - 200
43.2
Tanjung Priok
79
11.006,12
200 - 250
45.6
Subtotal-3
383
41.644,13
Kebayoran Baru
29
940,92
Cilandak
38
1.230,44
Pasar Minggu
50
1.592,33
Mampang Prapatan
18
579,03
Setiabudi
20
651,41
Pasanggrahan
45
1.447,57
Kebayoran Lama
50
1.592,33
Tebet
25
796,17
Pancoran
16
506,65
Jagakarsa
54
1.737,09
Subtotal-4
346
11.073,94
Cengkareng
109
6.255,89
Grogol
73
4.082,71
Kalideres
80
4.926,15
Kebonjeruk
58
2.794,14
Kembangan
32
2.320,23
Palmerah
61
2.888,08
Tamansari
35
2.296,55
Tambora
89,81
452
25.653,55
9,36
1.887
124.782,52
45,55
40
Jumlah sumur
Kota
GEOMAGZ
Desember 2013
Jakarta Utara
Jakarta Selatan
Jakarta Barat
Subtotal-5
TOTAL
15,20
4,04
41
Volume pengambilan air tanah dan jumlah sumur produksi di Jakarta 1879-2004.
Unsur yang
Diperiksa
No.
pH
1982-1991
0-9
15-30 mg/L
30-60 mg/L
>60 mg/L
15-30 mg/L
30-60 mg/L
>60 mg/L
Mg
+2
100-300 mg/L
300-1500 mg/L
>1500 mg/L
SO4-2
200-600 mg/L
600-3000 mg/L
>3000 mg/L
0-25
NH4
InSAR
2006-2007
0-12
GEOMAGZ
Desember 2013
+2
Sangat Kuat
CO2 agresif
0-25
Kuat
<4,5
1991-1997
Lemah
4,5-5,5
1997-2008
Sifat Korosif
5,5-6,5
GPS survey
Tabel Batasan Kandungan Unsur Kimia Air Tanah yang Bersifat Korosif Terhadap Beton (Mathelumual, B.C., 2007)
Periode
Ancaman dari
Bawah Jakarta
42
Tidak hanya Italia dengan menara Pisanya. Indonesia pun memiliki menara
miring akibat amblesan tanah di Jakarta. Kemiringan terus berlangsung
secara perlahan seperti diperlihatkan pada foto yang diambil pada tahun
2005 dan 2012. Foto Museum Bahari, Jakarta Utara. (Kiri, Dok. LPM ITB
2005, kanan: Dok. LIPI 2012).
43
44
GEOMAGZ
Desember 2013
45
46
GEOMAGZ
Desember 2013
Amblesan tanah di Jakarta yang diukur dengan metode leveling survey selama periode 1982-1991 (gambar kiri) dan 1991-1997 (gambar kanan)
(Abidin, d.r.r., 2009)
Megapolitan Hijau
47
48
GEOMAGZ
Desember 2013
49
hal ini zat cair itu adalah air tanah. Khususnya pasca
pembangunan insfrastruktur di bawah tanah, efek
apungan dikhawatirkan mengangkat bangunan
bawah tanah yang mengancam kestabilan fondasi.
Kendala kualitas air tanah berkaitan dengan
daya rusak air tanah karena knadungan kimia air
tanah berupa risiko korosi (corrosion risk) dan/atau
risiko pelapisan karena endapan (encrustation risk).
Terdapat beberapa kriteria kadar kimia air tanah
yang mengancam ketahanan komponen bangunan
(logam, beton, dll) bawah tanah, misalnya, kriteria
kualitas air yang berpengaruh terhadap korosi dan
karat menurut Binnie dan Partner (1984, revised);
juga batasan kandungan unsur-unsur kimia air
tanah yang bersifat korosif terhadap beton dari B.C.
Mathelumual (2007).
Berdasarkan kriteria dari Binnie dan Parter
(1984), korosifitas air tanah di wilayah Jakarta
Utara sekurang-kurangnya dapat disebabkan oleh
kadar TDS, Cl, dan Fe sedangkan keberadaan unsur
lainnya yang berpengaruh, seperti Ryznar Index,
kadar CO2, H2S, dan DO (dissolved oxygen, oksigen
terlarit) masih perlu penelitian lebih lanjut. Demikian
pula halnya dengan resiko karat (encrustation risk)
yang disebabkan oleh sifat air tanah memerlukan
penelitian agar dapat diketahui secara pasti kendala
kualitas air tanah dalam pembangunan ruang bawah
tanah. Sedangkan korosivitas air tanah terhadap
fondasi beton yang mungkin adalah CO2 agresif
dan lainnya yang berkaitan seperti pH, ammonium
(NH4+2), magnesium (Mg+2), dan sulfat (SO4-2).
Panas
Pengaruh kenaikan
suhu kota dan anomali
temperatur dekat
permukaan.
Material
50
Dampak
Lingkungan
Bawah
Permukaan
Pencemaran bawah
permukaan dan
ditransportasikan ke arah
pantai.
GEOMAGZ
Anomali panas
(thermal) di bawah
permukaan
Desember 2013
Air
51
Air Tanah
Jakarta:
52
GEOMAGZ
Desember 2013
53
Analisis Jumlah Pengambilan Air Tanah Jakarta 2010-2012, Asumsi Penduduk Pengguna Air Tanah
40% Total Penduduk (tabel atas) & 30% total penduduk (tabel bawah)
Tahun
Jumlah Penduduk
diperiksa (jiwa)1
2010
Standar 100 4
Standar 130 5
Standar 150 6
9.607.800
22,00
182,36
237,06
273,53
2011
9.761.992
33,00 8
185,28
240,87
277,92
2012
9.932.100
45,55
188,51
245,06
282,77
Tahun
Jumlah Penduduk
diperiksa (jiwa)1
SB Dalam 3
Standar 100 4
Standar 130 5
Standar 150 6
2010
9.607.800
22,00 7
136,77
177,80
205,15
2011
9.761.992
33,00 8
138,96
180,65
208,44
2012
9.932.100
45,55
141,38
183,80
212,08
Keterangan: 1Data BPS, asumsi penduduk pemakai air tanah: 40% total penduduk (tabel atas) dan 30% penduduk (tabel bawah), 2Total pemakaian
oleh domestik dan industri (asumsi: 30% kebutuhan domestik), diambil dari berbagai akuifer, baik dangkal maupun dalam, kecuali kolom SB Dalam;
3
Pengambilan oleh sumur bor dalam (lebih dari 40 m); 4,5,6 berturut-turut: standar pemakaian air domestik 100 liter L/O/H, 130 L/O/H), dan 150
L/O/H, air tanah diambil dari berbagai kedalaman akuifer; 7Lihat data pada halaman 40, 8 Data perkiraan (estimasi), 9Lihat data pada halaman 41.
54
GEOMAGZ
Desember 2013
55
Lanskap
Peradaban Manusia,
Sejak Zaman Purba hingga Kini
Oleh: Sampurno
Sumber: en.wikipedia.org/wiki/Geologic_time_scale
Civilization exists by geological consent, subject to change without notice kata ahli
filsafat dan sejarawan Will Durant, mengingatkan kita mengenai lingkungan yang
amat menarik yang membuat planet bumi dapat ramah terhadap kehidupan seperti yang
kita ketahui sekarang ini. Planet Bumi setidaknya merupakan tempat yang amat khas
bukan karena manusia mendiami planet itu. Lebih dari satu juta jenis kehidupan
telah hidup dan berkembang di tempat yang unik dalam sistem matahari. Homo sapiens,
merupakan spesies dengan kekuatan penalarannya, menghuni planet bumi pada waktu
yang paling akhir.
56
GEOMAGZ Desember
Desember2013
2013
Sumber: en.wikipedia.org/wiki/Cenozoic
Sumber: en.wikipedia.org/wiki/Megalith
57
58
GEOMAGZ
Desember 2013
Sumber: mesopotamia.mrdonn.org
59
Sumber: en.wikipedia.org/wiki/Mongol_Empire
60
GEOMAGZ
Desember 2013
61
62
GEOMAGZ
Desember 2013
Perbandingan morfologi antara kawah Sedan di Gurun Nevada (atas) sebagai produk ujicoba senjata nuklir berkekuatan 104 kiloton TNT dengan titik
ledak bawah permukaan dangkal, dengan kawah Barringer di Arizona (bawah) sebagai produk tumbukan benda langit ~50.000 tahun silam.
Sumber: US Atomic Energy Commission, 1990; N.M. Short, 2009.
63
64
GEOMAGZ
Desember 2013
Dari kiri ke kanan: contoh kawah sederhana, kawah kompleks berkubah pusat dan kawah kompleks bercincin pusat majemuk di Bumi. Masing-masing
adalah kawah Wabar (diameter 110 m) di gurun ar-Rub al-Khali (Saudi Arabia), kawah Aorounga (diameter 17 km) di gurun Sahara (Chad) dan kawah
raksasa Chicxulub (diameter 180 km) di Semenanjung Yucatan (Meksiko). Sumber: N.M. Short, 2009 dengan citra visual (Wabar), radar (Aorounga)
dan peta gravitasi (Chicxulub).
65
Tektit
Eropa Tengah
(Chesapeake Bay)
Tektit
Amerika Utara
(Chesapeake Bay)
Tektit
Pantai Gading
(Bosumtwi)
Tektit
Australasia
(?)
Peta empat area sebaran tektit utama di Bumi dengan nama kawah tumbukan yang menjadi sumbernya tertera di dalam kurung, sementara tanda panah
menandakan proyeksi lintasan benda langit penumbuknya. Tektit Australasia mencakup area terluas dengan kawah sumbernya belum diketahui.
Musim Dingin
Masalah terpelik dari tumbukan benda langit
adalah dampak lingkungan yang menyertainya.
Tumbukan memang menciptakan gelombang kejut
yang menghempas di udara, gelombang seismik yang
merambati kerak Bumi, sinar termal yang membakar
dan tsunami ekstrim (jika terjadi di perairan). Namun
semuanya lebih berdampak lokal-regional semata.
Sebaliknya ejecta yang terlontar tinggi hingga
menjangkau lapisan stratosfer akan terdistribusi ke
segenap penjuru oleh sirkulasi atmosfer. Debu ejecta
di stratosfer akan berperan sebagai tabir surya yang
menghalangi pancaran sinar Matahari ke muka
Bumi. Tabir surya bakal lebih efektif jika Belerang
dalam komet/asteroid, berupa troilite dengan kadar
rata-rata 6,5%, terbebaskan dan bereaksi lebih lanjut
dengan udara dan uap air menjadi aerosol asam
sulfat. Kian efektif lagi bila titik tumbuk mengandung
gipsum berlimpah. Terhalanginya sinar Matahari
membuat suhu rata-rata muka Bumi menurun,
sehingga tutupan es meluas, tingkat penguapan
menurun dan cuaca pun kacau-balau. Inilah periode
pedih yang dikenal sebagai musim dingin tumbukan
(impact winter).
Karena melibatkan energi sangat tinggi, energi
tumbukan benda langit secara praktis kerap
dinyatakan dalam satuan kiloton atau megaton,
66
GEOMAGZ
Desember 2013
67
Langlang Bumi
Memburu
Letusan
Sinabung
Oleh: Ronald Agusta
68
GEOMAGZ Desember
Desember2013
2013
69
Selesai
MEDAN
Binjai
Simpanglayang
Tanjunglangkat
Pancurbatu
Sibolangit
G. Sibayak
Lau Kawar
Berastagi
G. Sinabung
Kabanjahe
Tigapanah
Tigabinanga
Laut Jawa
Samudera Hindia
70
GEOMAGZ
Desember 2013
71
Danau Lau Kawar, sisi barat laut Gunung Sinabung. Foto: Ronald Agusta.
72
GEOMAGZ
Desember 2013
73
74
GEOMAGZ
Desember 2013
75
3 16' 00" LS
98 33' 30" BT
9819'00" BT
316'00" LS
PETA RELIEF
GUNUNG SINABUNG DAN SEKITARNYA,
KABUPATEN KARO, SUMATERA UTARA
U
Gunung Sibayak
3 km
Namanteran
Danau Kawar
Berastagi
Sigaranggarang
LEGENDA
Relief permukaan bumi
Lau/Danau
Gunung Sinabung
Bekerah
Jalan
Mardinding
Kota Kabupaten
Sukameriah
Ndokumsiroga
Surbakti
Payung
Kota Kecamatan
Simpangempat
Tigapancur
Batukarang
Laut Cina Selatan
KABANJAHE
Medan
MALAY S IA
S
U
M
A
INDONESIA
e
ia
9833'30" BT
GEOMAGZ
in
76
9819'00" BT
ra
303'45" LS
Laut Jawa
303'45" LS
Desember 2013
77
Perilaku Baru
Sinabung
Letusan Berlanjut
Salah satu letusan Gunung Sinabung yang terjadi pada 29 Oktober 2013.
Foto: SR. Wittiri
78
GEOMAGZ
Desember 2013
G. SINABUNG
2460 m
Kawah I
Kawah IV
Kawah II
Kawah III
(Kw. Batu Sigala)
Gambar kiri adalah Peta Topogra puncak Gunung Sinabung berdasarkan Neumann van Padang, 1951, Gambar: Hadiyanto. Peta Topografi puncak
Gunung Sinabung (Sumber: Neumann van Padang, 1951). Foto kanan adalah rekahan yang terbentuk di sisi barat laut-utara puncak. Foto: SR. Wittiri.
79
80
GEOMAGZ
Desember 2013
81
Profil
Sampurno
Membangun Negeri
dengan Geologi
Geologi ternyata tidak melulu berurusan
dengan bebatuan yang nampak di
permukaan dan jauh di perut bumi.
Ilmu yang tertuju pada ihwal kebumian
ini di tangan Sampurno menjadi alat
bantu untuk membangun negeri.
82
GEOMAGZ Desember
Desember2013
2013
83
Saat ekskursi Geomorfologi di atas Gunung Batu, Lembang, 1985. Foto: Agus Laesanpura.
84
GEOMAGZ Desember
Desember2013
2013
85
Sampurno menjelaskan tentang karakteristik gerakan tanah di Cipeles, Sumedang, 1986, saat Ekskursi Geologi Teknik bersama mahasiswa Teknik
Geologi, ITB. Foto: Budi Brahmantyo
86
GEOMAGZ
Desember 2013
87
88
GEOMAGZ
Desember 2013
89
90
GEOMAGZ
Desember 2013
91
Resensi Buku
Geowisata
di Bumi
Sejuta Sapi
Oleh: Atep Kurnia
92
GEOMAGZ
Desember 2013
DATA BUKU
Judul Buku
Penulis
Heryadi Rachmat
Tebal
vi+118 halaman
Penerbit
Museum Geologi
Tahun Terbit
Agustus 2013
Gunung
Sangeangapi
memberi
atraksi
geomorfologi, geovulkanologi, dan geoarkeologi.
Di sini wisatawan dapat pula menikmati keindahan
pantai dan sumber mata air panas Oi Pana Manangga
dan Oi Kalo. Sementara itu, di Pegunungan Bagian
Tengah dijumpai perbukitan karst Jereweh, Brang
Rea, dan Sekongkang Bawah.
Pada bab ke-5, The Utilization of Geodiversity and
Geoheritage for Geopark, Heryadi meningkatkan
pemanfaatan keragaman bumi NTB dengan konsep
taman bumi (geopark). Dari beberapa acuan yang
dibacanya, Heryadi memberi definisi geodiversity,
geoheritage, dan geopark.
Ketiga
istilah
tersebut
menunjukkan
derajat pentingnya keragaman geologi berikut
pengelolaannya. Bila geodiversity diartikan sebagai
keberadaan alamiah fenomena geologi, maka
geoheritage adalah fenomena geologi yang sangat
tinggi nilainya karena menjadi bagian penting dari
dinamika bumi. Dan, geopark adalah pemanfaatan
geoheritage yang dipadukan dengan keragaman
hayati dan budaya.
Dalam konteks NTB, untuk mewujudkan Geopark
Gunung Rinjani, Heryadi mengajukan beberapa
geoheritage sebagai pendukungnya. Warisan
bumi yang diajukannya adalah Puncak Rinjani;
Danau Segara Anak; Air terjun Otak Kokok Gading,
Jerukmanis, Tiu Kelep, dan Sindanggile; Mata air
panas Sebau dan Torean; lintasan geologi dan
pendakian ke puncak Rinjani; Tambora dan Satonda;
dan Lingkar Tambang Batu Hijau.
Dari buku ini kita jadi sadar bahwa setiap
daerah, setiap provinsi, yang ada di Indonesia
seharusnya melakukan hal sama. Kita harus samasama mengidentifikasi semua potensi kebumian
yang ada di daerah kita masing-masing. Bila telah
teridentifikasi, tentu bisa dikembangkan menjadi
wisata kebumian. Ujungnya pasti bisa bertaut dengan
realisasi pemanfaatannya sebagai taman bumi yang
mengintegrasikan keragaman geologi, hayati, dan
budaya demi membangkitkan ekonomi masyarakat
agar selalu sinambung.
Dan yang lebih penting, dengan jalan identifikasi
tersebut, kita disadarkan pada kenyataan bahwa
eksplorasi bukanlah jalan satu-satunya untuk
memanfaatkan keragaman bumi yang ada di sekitar
kita.n
Peresensi adalah penulis, peneliti literasi, bergiat di Pusat Studi
Sunda (PSS).
93
Esai Foto
Garut
Pangirutan
yang Kini Kakarut
Oleh:
Oman Abdurahman dan Ronald Agusta
Garut itu memang intan. Salah satu permata di Jawa Barat. Keindahan
alamnya berkilap, mulai dari pesisirnya di Samudra Indonesia di selatan hingga
dataran tinggi dan gunung-gunung di jantung Parahyangan. Pantas kiranya
semboyannya Garut Kota Intan dan Garut Pangirutan.
94
GEOMAGZ Desember
Desember2013
2013
95
96
GEOMAGZ
Desember 2013
97
Penggalian material vulkanik di lereng timur Gunung Guntur. Foto: Deni Sugandi.
98
GEOMAGZ
Desember 2013
99
101
Melambung
Abu Letusan
Sinabung