komponen penting:
1. Alternator (terdiri dari stator/spul + rotor magnet), fungsinya untuk
menghasilkan listrik (AC) hasil konversi energi gerak
2. Regulator (kiprok), fungsinya untuk mengkonversi listrik AC menjadi DC
(rectifying) dan membatasi voltase output (regulating). Listrik DC ini nantinya
didistribusikan ke aki (charging) dan pernak-pernik elektrik lainnya yang
membutuhkan listrik DC.
3. Batere (aki), fungsinya sebagai sumber listrik DC dan menyimpan energi listrik.
Ketiga komponen tersebut HARUS dalam kondisi baik agar menghasilkan listrik yang
optimal. Kalo salah satunya KO, sedikit/banyak bakal mempengaruhi kelistrikan secara
keseluruhan Selain ketiga komponen tersebut, bagian penting lain yang juga harus
selalu terjaga kondisinya adalah KABEL listrik sebagai jalan raya bagi arus listrik.
Ada kalanya hasil modifikasi sistem kelistrikan fullwave nggak semulus yang
diharapkan. Output nggak optimal, tekor, dll. Apa yang salah? Apa ada yang
rusak/error? Yok, kita cek pelan-pelan tapi tolong siapkan dulu multimeter digitalnya
2.
Posisikan probe (tester) merah pada salah satu jalur spul pengisian (titik A
pada skema di atas) dan probe hitam pada jalur spul pengisian yang satu lagi
(titik B pada skema di atas).
3.
Jika multimeter berbunyi, jalur kumparan dalam kondisi baik (nggak ada
yang putus). Jika nggak berbunyi, berarti kabel atau kawat kumparan ada
yang putus.
2.
Posisikan probe (tester) merah pada salah satu jalur spul pengisian (titik A
pada skema di atas) dan probe hitam pada ground/massa/rangka.
3.
4.
Lakukan hal yang sama pada jalur spul yang lainnya (titik B pada skema di
atas).
5.
Untuk stator multi-phase (3-phase atau lebih), caranya sama untuk tiaptiap jalur spul pengisian.
2.
Posisikan probe (tester) merah pada salah satu jalur spul pengisian (titik A
pada skema di atas) & probe hitam pada jalur spul pengisian yang satu lagi
(titik B pada skema di atas)
3.
4.
Jika > 1 ohm, kawat kumparan sudah dalam kondisi jenuh dan harus
diganti (gulung ulang).
5.
Jika angka di multimeter nggak bergeming, berarti ada jalur yang putus
(kabel ataupun kawat kumparan stator).
Pastikan aki dalam kondisi full-charge (untuk motor dengan CDI DC).
2.
Nyalakan mesin motor pada RPM idle dan beban listrik minimum (lampu
utama & lampu senja OFF).
3.
4.
Posisikan probe (tester) merah & hitam pada masing-masing output spul
(titik A dan B pada skema di atas).
5.
Minimal output stator nggak kurang dari 10V AC. Jika kurang dari itu,
kemungkinan stator short atau nge-ground. Jika short, gulung ulang atau
B. Cek Regulator
Ukur output stator seperti pada langkah A5 dan bandingkan dengan hasil
ukur pada langkah A5.
2.
2.
Posisikan probe (tester) merah pada terminal positif aki & probe hitam
pada terminal negatif/ground aki.
3.
Nyalakan mesin pada RPM idle dengan lampu utama & lampu senja OFF.
4.
Nilai voltase yang terbaca musti naik secara bertahap misal 11.9V,
12.0V, 12.3V, dst.
5.
Naikkan RPM ke kisaran 3000. Nilai voltase yang terbaca bisa naik hingga
14~15V DC, atau paling nggak lebih tinggi dibanding voltase pada RPM idle.
6.
7.
Jika voltase naik > 16V atau lebih, kemungkinan sirkuit limiter voltase
pada regulator rusak. Ganti regulator!
1.
2.
3.
2.
Posisikan probe (tester) merah pada terminal positif aki & probe
hitam pada terminal negatif/ground aki.
3.
4.
5.
4.
2.
3.
Posisikan probe (tester) merah pada terminal negatif aki & probe
hitam pada kabel ground aki.
4.
Nilai arus yang terbaca nggak boleh > 0.5mA. Jika lebih,
kemungkinan ada jalur/kabel yang short.
5.
Self-Discharge:
1.
1.
Cek masing-masing fuse dan pastikan dalam kondisi baik (nggak putus
atau meleleh).
2.