A. LATAR BELAKANG
Valentine day adalah hari dimana manusia mengatakannya dengan hari
kasih sayang dimana kebanyakan yang merayakan adalah para remaja. Dan
dihari Velentine itu banyak remaja melakukan suatu kesalahan. Tapi mereka akan
mengatakan namakan semuanya hanya karena VALENTINE
Valentine Days telah menyebar bukan hanya umat non muslim, tapi umat
islam juga telah banyak merayakannya. Padahal tidak ada dalam ajaran islam
untuk menyayangi dalam satu hari saja, melainkan kita rayakan setiap hari, tapi
kenyataannya banyak yang tidak tahu apa itu Valentine tapi telah ikut
merayakannya dan akhirnya terjerumus kedalam jurang kegelapan.
Sejarah tanggal 14 februari merupakan hari perayaan terhadap dihukum
matinya seorang pahlawan kristen yaitu: Santo Valentine, kejadian ini terjadi
tepat pada tanggal 14 februari 270 M. Valentine day's adalah sebuah dimana
orang-orang yang sedang dilanda cinta, saling mengirimkan pesan cinta dan
hadiah-hadiah antara satu sama lain, yaitu hari dimana santo valentine mati
sebagai seorang pahlawan yang teguh mempertahankan keyakinannya. Valentine
yang biasa dikatakan itu adalah seorang utusan dari rhaetia dan dimuliakan di
Passau sebagai uskup pertama. Itulah makna dibalik nama valentine day's,
sekarang dapat dilihat bagaimana sejarah asal mula hari valentine day's itu.
Hari raya ini adalah salah satu hari raya bangsa Romawi Paganis (yang
menyembah berhala), bangsa romawi telah menyembah berhala semenjak 17
abad silam. Jadi hari raya valentine ini adalah merupakan sebutan kepada
kecintaan terhadap sesembahan mereka. Tentang sejarah valentine ini ada banyak
versi yang menyebutkan, tetapi dari sekian banyak versi menyimpulkan bahwa
hari valentine tidak memiliki latar belakang yang jelas sama sekali.
Perayaan ini telah ada semenjak abad ke-4 SM, yang diadakan pada
tanggal 15 februari, perayaan yang bertujuan untuk menghormati dewa yang
bernama Lupercus, dewa kesuburan, yang dilambangkan setengah telanjang dan
berpakaian kulit kambing. Acara ini berbentuk upacara dan di dalamnya diselingi
penarikan undian untuk mencari pasangan. Dengan menarik gulungan kertas
yang berisikan nama, para gadis mendapatkan pasangan. Kemudian mereka
menikah untuk periode satu tahun, sesudah itu mereka bisa ditinggalkan begitu
saja. Dan kalau sudah sendiri, mereka menulis namanya untuk dimasukkan ke
kotak undian lagi pada upacara tahun berikutnya.
Sementara itu, pada 14 Februari 269 M meninggallah seorang pendeta
kristen yang juga dikenal sebagai tabib (dokter) yang dermawan yang bernama
Valentine. Ia hidup di kerajaan yang saat itu dipimpin oleh Kaisar Claudius yang
terkenal kejam. Ia sangat membenci kaisar tersebut. Claudius berambisi memiliki
pasukan militer yang besar, ia ingin semua pria di kerajaannya bergabung di
dalamya.
Namun sayangnya keinginan ini tidak didukung. Para pria enggan terlibat
dalam peperangan. Karena mereka tidak ingin meninggalkan keluarga dan
kekasih hatinya. Hal ini membuat Claudius marah, dia segera memerintahkan
pejabatnya untuk melakukan sebuah ide gila. Claudius berfikir bahwa jika pria
tidak menikah, mereka akan senang hati bergabung dengan militer. Lalu
Claudius melarang adanya pernikahan. Pasangan muda saat itu menganggap
keputusan ini sangat tidak masuk akal. Karenanya St. Valentine menolak untuk
melaksanakannya.
St. Valentine tetap melaksanakan tugasnya sebagai pendeta, yaitu
menikahkan para pasangan yang tengah jatuh cinta meskipun secara rahasia.
Aksi ini akhirnya diketahui oleh kaisar yang segera memberinya peringatan,
namun ia tidak menggubris dan tetap memberkati pernikahan dalam sebuah
kapel kecil yang hanya diterangi cahaya lilin. Sampai pada suatu malam, ia
tertangkap basah memberkati salah satu pasangan. Pasangan tersebut berhasil
melarikan diri, namun malang St. Valentine tertangkap. Ia dijebloskan ke dalam
penjara dan divonis hukuman mati dengan dipenggal kepalanya.
Sejak kematian Valentine (14 februari), kisahnya menyebar dan meluas,
hingga tidak satu pelosok pun di daerah Roma yang tak mendengar kisah hidup
dan kematiannya. Kakek dan nenek mendongengkan cerita Santo Valentine pada
anak dan cucunya sampai pada tingkat pengkultusan. Ketika agama Katolik
mulai berkembang, para pemimipin gereja ingin turut andil dalam peran tersebut.
Untuk mensiasatinya, mereka mencari tokoh baru sebagai pengganti Dewa Kasih
Sayang, Lupercus. Akhirnya mereka menemukan pengganti Lupercus, yaitu
Santo Valentine.
Di tahun 494 M, Paus Gelasius I mengubah upacara Lupercaria yang
dilaksanakan setiap 15 Februari menjadi perayaan resmi pihak gereja. Dua tahun
kemudian, sang Paus mengganti tanggal perayaan tersebut menjadi 14 Februari
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Persepsi
1.
Pengertian Persepsi
Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh penginderaan, yaitu
suatu stimulus yang diterima oleh individu melalui alat reseptor yaitu indera.
Alat indera merupakan penghubung antara individu dengan dunia luarnya.
Persepsi merupakan stimulus yang diindera oleh individu, diorganisasikan
kemudian diinterpretasikan sehingga individu menyadari dan mengerti tentang
apa yang diindera.
Dengan kata lain persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya
pesan atau informasi kedalam otak manusia. Persepsi merupakan keadaan
integrated dari individu terhadap stimulus yang diterimanya. Apa yang ada dalam
diri individu, pikiran, perasaan, pengalaman-pengalaman individu akan ikut aktif
berpengaruh dalam proses persepsi.
Pengertian persepsi menurut para ahli :
Jenis-jenis Persepsi
Proses pemahaman terhadap rangsang atau stimulus yang diperoleh oleh
Persepsi visual
Persepsi visual didapatkan dari penglihatan. Penglihatan adalah
kemampuan untuk mengenali cahaya dan menafsirkannya, salah satu dari indra.
Alat tubuh yang digunakan untuk melihat adalah mata. Banyak binatang yang
indra penglihatannya tidak terlalu tajam dan menggunakan indra lain untuk
mengenali lingkungannya, misalnya pendengaran untuk kelelawar. Manusia yang
daya penglihatannya menurun dapat menggunakan alat bantu atau menjalani
operasi lasik untuk memperbaiki penglihatannya. Persepsi ini adalah persepsi
yang paling awal berkembang pada bayi, dan mempengaruhi bayi dan balita
untuk memahami dunianya. Persepsi visual merupakan topik utama dari bahasan
persepsi secara umum, sekaligus persepsi yang biasanya paling sering
dibicarakan dalam konteks sehari-hari.
b.
Persepsi auditori
Persepsi auditori didapatkan dari indera pendengaran yaitu telinga.
frekuensi tertentu. Manusia dapat mendengar dari 20 Hz sampai 20.000 Hz. Bila
dipaksa mendengar frekuensi yang terlalu tinggi terus menerus, sistem
pendengaran dapat menjadi rusak
3.
Persepsi perabaan
Persepsi perabaan didapatkan dari indera taktil yaitu kulit. Kulit dibagi
menjadi 3 bagian, yaitu bagian epidermis, dermis, dan subkutis. Kulit berfungsi
sebagai alat pelindung bagian dalam, misalnya otot dan tulang; sebagai alat
peraba dengan dilengkapi bermacam reseptor yang peka terhadap berbagai
rangsangan. Sebagai alat ekskresi; serta pengatur suhu tubuh. Sehubungan
dengan fungsinya sebagai alat peraba, kulit dilengkapi dengan reseptor reseptor
khusus. Reseptor untuk rasa sakit ujungnya menjorok masuk ke daerah
epidermis. Reseptor untuk tekanan, ujungnya berada di dermis yang jauh dari
epidermis. Reseptor untuk rangsang sentuhan dan panas, ujung reseptornya
terletak di dekat epidermis.
4.
Persepsi penciuman
Persepsi penciuman atau olfaktori didapatkan dari indera penciuman
10
5.
Persepsi pengecapan
Persepsi pengecapan atau rasa didapatkan dari indera pengecapan yaitu
lidah. Pengecapan atau gustasi adalah suatu bentuk kemoreseptor langsung dan
merupakan satu dari lima indra tradisional. Indra ini merujuk pada kemampuan
mendeteksi rasa suatu zat seperti makanan atau racun. Pada manusia dan banyak
hewan vertebrata lain, indra pengecapan terkait dengan indra penciuman pada
persepsi otak terhadap rasa.
Sensasi pengecapan klasik mencakup manis, asin, masam, dan pahit.
Belakangan,
ahli-ahli
psikofisik
dan
neurosains
mengusulkan
untuk
1.
pakar
organisasi
bernama
Robbins
(2001:88)
tentang
pendengaran.
lingkungannya
maupun
11
Wirawan
(2008:77),
menjelaskan
antar
manusia
bahwa
dengan
proses
pandangan
lingkungan
dan
Hari 'kasih sayang' yang dirayakan oleh orang-orang Barat pada tahuntahun terakhir disebut 'Valentine Day' amat popular dan merebak di pelusuk
Indonesia bahkan di Malaysia juga. Lebih-lebih lagi apabila menjelangnya bulan
Februari di mana banyak kita temui jargon-jargon (simbol-simbol atau iklaniklan) tidak Islami hanya wujud demi untuk mengekspos (mempromosi)
Valentine. Berbagai tempat hiburan bermula dari diskotik(disko/kelab malam),
12
Penerimaan upacara kematian St. Valentine sebagai 'hari kasih sayang' juga
13
dikaitkan dengan kepercayaan orang Eropah bahwa waktu 'kasih sayang' itu
mulai bersemi 'bagai burung jantan dan betina' pada tanggal 14 Februari.
Dalam bahasa Perancis Normandia, pada abad pertengahan terdapat kata
Galentine yang bererti 'galant atau cinta'. Persamaan bunyi antara galentine
dan valentine menyebabkan orang berfikir bahwa sebaiknya para pemuda dalam
mencari pasangan hidupnya pada tanggal 14 Februari. Dengan berkembangnya
zaman, seorang 'martyr' bernama St. Valentino mungkin akan terus bergeser jauh
pengertiannya(jauh dari arti yang sebenarnya). Manusia pada zaman sekarang
tidak lagi mengetahui dengan jelas asal usul hari Valentine. Di mana pada zaman
sekarang ini orang mengenal Valentine lewat (melalui) greeting card, pesta
persaudaraan, tukar kado(bertukar-tukar memberi hadiah) dan sebagainya tanpa
ingin mengetahui latar belakang sejarahnya lebih dari 1700 tahun yang lalu.
Dari sini dapat diambil kesimpulan bahwa moment(hal/saat/waktu) ini
hanyalah tidak lebih bercorak kepercayaan atau animisme belaka yang berusaha
merosak 'akidah' muslim dan muslimah sekaligus memperkenalkan gaya hidup
barat dengan kedok percintaan(bertopengkan percintaan), perjodohan dan kasih
sayang.
Mari kita renungkan firman Allah s.w.t. dalam surah Al-Isra : 36:
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai
pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan
hati, semuanya itu akan diminta pertanggung jawabnya. (Surah Al-Isra :
36)
14
maka
berubah
menjadi
'acara
keagamaan'
yang
dikaitkan
15
Sesungguhnya
petunjuk
Allah
itulah
petunjuk
(yang
mereka
setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung
dan penolong bagimu.
3. Tujuan
Tujuan mencipta dan mengungkapkan rasa kasih sayang di persada bumi adalah
baik. Tetapi bukan seminit untuk sehari dan sehari untuk setahun. Dan bukan
pula bererti kita harus berkiblat kepada Valentine seolah-olah meninggikan
ajaran lain di atas Islam. Islam diutuskan kepada umatnya dengan
memerintahkan
persaudaraan
umatnya
untuk
berkasih
sayang
dan
menjalinkan
16
Pada umumnya acara Valentine Day diadakan dalam bentuk pesta pora dan huruhara.
Perhatikanlah firman Allah s.w.t.:Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah
saudara-saudara syaithon dan
Kerangka Pikir
Menurut Mulyana (2005; 171-175), persepsi manusia dapat dibedakan
menjadi dua bagian, yaitu persepsi terhadap objek (lingkungan fisik, dan persepsi
terhadap manusia (persepsi sosial). Persepsi terhadap objek atau lingkungan fisik
adalah persepsi yang telah ditanggap oleh kesemua alat indera. Persepsi yang
diterima oleh setiap individu akan berbeda-beda satu dengan yang lainnya. Hal
tersebut dipengaruhi oleh latar belakang pengalaman, sosial budaya, dan suasana
psikologis yang berbeda akan membuat persepsi yang berbeda atas suatu objek.
Persepsi terhadap manusia (persepsi sosial) ialah proses menangkap arti
objek-objek social dan kejadian-kejadian yang kita alami dalam lingkungan kita.
17
menentukan
citra
seseorang,
sekelompok
orang
atau
sebuah
Faktor pada
perseptor(Masyarakat):
Pengalaman
Sikap
Harapan
Latar belakang
PERSEPSI
Valentine Days
E.
Definisi Operasional
18
1) Persepsi
adalah
sebuah
proses
saat
individu
mengatur
dan
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A.
objeknya adalah Valentine Days. Waktu penelitian selama 3 (tiga bulan) yaitu
dari bulan Mei hingga bulan Juli 2015.
B.
Tipe Penelitian
19
Sumber data
a. Data primer
1) Wawancara mendalam
melakukan wawancara mendalam terhadap objek yang ingin
diteliti dan observasi langsung terhadap objek penelitian. Dalam
hal ini, yang menjadi data primer adalah hasil wawancara dengan
masyarakat kota Samarinda yang telah ditentukan.
2) Observasi langsung
Observasi adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan
melakukan pengamatan secara langsung di tempat penelitian.
b. Data sekunder
Yakni pengumpulan data yang diperoleh melalui kajian kepustakaan dari
berbagai data yang berhubungan dengan penelitian berupa buku-buku
(Koran, tabloid), data dari internet dan literature-literatur yang
berhubungan dengan penelitian.
1. Narasumber (Informan)
Narasumber atau Informan dalam penelitian ini sekitar 20 orang
masyarakat yang berada di wilayah kota Samarinda. Adapun
karakteristik informan yang ditetapkan menjadi informan dalam
penelitian ini adalah :
a. Masyarakat kota Samarinda,
b. Berdomisili di Samarinda,
c. Memiliki putra/putri remaja
20
21
didapatkan arah penelitian ini akan semakin jelas maka selanjutnya akan
mengkategorikan data berdasarkan tema yang disesuaikan dengan
penelitian ini.
3. Reduksi data
Setelah mengklasifikasikan data sesuai dengan kategori tertentu, langkah
selanjutnya
adalah
peneliti
akan
mereduksi
data
yang
telah