GTG PDF
GTG PDF
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pabrik I PT. Petrokimia Gresik atau sering
lebih dikenal dengan sebutan pabrik pupuk
nitrogen mempunyai karakter yaitu pabrik yang
bekerja pada pressure dan temperatur tinggi.
kontinyuitas suplai energi listrik sangat penting
untuk menjaga kestabilan temperatur dan
pressure yang ada pada proses produksi pabrik
I. Dengan memiliki pembangkit secara mandiri,
diharapkan kontinyuitas energi listrik dapat
tercapai.
Saat in Pabrik I mendapatkan suplai energi
listrik dari sebuah generator dengan bahan
bakar gas / GTG (Generator Turbin Gas)
dengan kapasitas 33 MVA. Generator ini
bertipe penguatan magnet tanpa sikat (brushless
exciter) atau sering juga disebut penguatan
berputar (rotating exciter). Artinya generator
ini menggunakan penguatan yang ikut berputar
bersamaan dengan rotor generator. Besar arus
penguatan pada medan penguatan diatur oleh
Static Voltage Regulator (SVR) dengan
parameter input berupa kecepatan putar
generator.
Suplai bahan bakar dari pembangkit ini
diperoleh dari Pulau Kangean melalui pipa gas
milik PT Pertamina dengan kapasitas
6900m3/14,33 MW. Gas yang dibutuhkan
adalah 7,5 MMSCFD pada load 22 MW. GTG
Pabrik I dilengkapi dengan sistem bahan bakar
pengganti, sehingga ketika terjadi gangguan
1.2 Tujuan
Tujuan penulis melakukan Kerja Praktek ini
adalah :
1. Mengeksplorasi operasional dan sistem
kerja Generator Turbin Gas Pabrik I PT.
Petrokimia Gresik.
2. Mengetahui karakteristik output daya
listrik Generator Turbin Gas Pabrik I PT.
Petrokimia Gresik.
3. Membandingkan
karakteristik
daya
keluaran generator dengan teori yang
dipelajari.
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah yang diambil oleh penulis
pada penulisan makalah kerja praktek ini
adalah:
1. Sistem kelistrikan Pabrik I PT. Petrokimia
Gresik secara umum.
2. Kinerja Generator Tubrin Gas Pabrik I PT.
Petrokimia Gresik.
3. Karakteristik
pembangkitan
daya
Generator Turbin Gas PT. Petrokimia
Gresik.
III. PEMBAHASAN
3.1 Pembebanan GTG Pabrik I PT
Petrokimia Gresik
Pabrik I PT Petrokimia memiliki satu
unit pembangkit berupa Gas Turbine Generator
(GTG). Selain menyuplai daya untuk unit
produksi pabrik I (ZA 1, ZA III, Urea, dan
Amonia) GTG menyuplai daya pada produksi
pada Pabrik II, gedung Graha, serta perumahan
petrokimia. Diantara sekian beban, prosentase
daya terbesar dari GTG adalah ke unit produksi
pabrik I, dimana beban berupa motor induksi 3
fasa serta pealatan pendukung produksi
lainnya. Beberapa contoh motor yang
digunakan adalah:
a. Motor induksi 6 kV
Motor pompa MP 107 JCM (Benfield
Pump), 1087 kW untuk amonia.
Motor pompa MP 2211 A/B/C/D/E/F
(Cooling Water Pump), masing-masing
1350 kW, untuk service unit.
Motor pompa MP2222 A/B (Boiler for
Fluidzing Cooler), 260 kW, untuk
amoniak.
b. Motor Induksi 380 V
Ada beberapa macam motorinduksi 380 V
seperti : pompa air, blower, cooling fan,
pompa untuk proses dll.
3.2.1
Generator VARS
B = 0 r H.........................................(1)
di mana :
B = kerapatan flux pada sebuah material (T)
0= konstanta kemagnetan permeabilitas
vakum (4 x 10-7)
r = permeabilitas relatif bahan
H = Intensitas medan magnet
3.2.2
5170
5160
5150
Turbin Speed (RPM)
H = U/l................................................(2)
di mana :
U = Magnetomotive force (Ampere turn) (I/2)
l = Penjang konduktor (m)
5140
5130
5120
5110
5100
5090
5080
E=N
di mana :
E = Tegangan Induksi (V)
N = Jumlah lilitan konduktor
= Perubahan fluksi tiap satuan waktu pada
lilitan (Wb)
Persamaan di atas menunjukkan bahwa
suplai arus menentukan besarnya medan
magnet. Sesuai dengan hukum Farraday,
semakin besar perubahan fluksi yang mengenai
sebuah konduktor maka semakin besar pula
tegangan induksi yang dihasilkan. Berikut
20,74
20,66
20,59
20,54
20,48
20,28
20,16
20,04
19,95
19,74
19,57
19,31
19,16
19,01
18,96
18,52
18,72
5070
= B A...................................(3)
di mana :
= Flux pada sebuah komponen (Wb)
A = luasan yang dioptong flux (m2)
Dan sesuai hukum Farraday
TG TB = H x (d/dt).................(5)
Di mana :
TG = Kopel penggerak generator (mekanis)
TB = Koperl beban generator (elektris)
H = Momen inersia generator dan
penggeraknya
= Kecepatan sudut putaran generator
Persamaan di atas menunjukkan bahwa
kecepatan putar generator mengakibatkan
pertambahan kopel mekanis generator yang
akan berakibat bertambahnya frekuensi listrik
jaringan serta pembangkitan daya aktif. Berikut
grafik ideal hubungan antara kecepatan putar
turbin terhadap pembangkitan daya aktif.
Data di atas menunjukkan bahwa
kecepatan putar turbin realtif konstan berada
pada kisaran 5000rpm. Hal tersebut
dikarenakan adanya komponen khusus yang
bertugas menjaga kestabilan kecepatan putar
turbin yang dinamakan governor. Governor
merupakan sistem yang mengatur suplai bahan
bakar pada turbin. Ketika mendeteksi putaran
turbin yang melambat akibat naiknya beban
mekanis sebagai reaksi dari meningkatnya
beban
aktif,
maka
governor
akan
memerintahkan katup untuk membuka lebih
lebar sehingga fuel rate atau tingkat suplai
bahan bakar meningkat yang mengakibatkan
kecepatan putar turbin kembali meningkat
sesuai kecepatan nominalnya. Dengan kata lain
kecepatan putar Generator Turbin Gas Pabrik I
PT. Petrokimia Gresik dijaga konstan terhadap
perubahan beban, perubahan kecepatan putar
turbin adalah sebagai aksi transien / osilasi
sistem terhadap perubahan rating frekuensi
listrik sebagai input dari sistem governor.
Berikut grafik ideal hubungan kenaikan
beban terhadap kecepatan putar turbin.
3.3 Analisa
Arus
Pembangkitan
dan
Tegangan
Tegangan (KV)
12,00
11,50
11,00
10,50
1200
1210
1220
1240
1250
1250
1250
1260
1270
1280
1280
1300
1300
1300
1300
1320
1330
1340
1340
1350
1350
1350
1350
10,00
Tegangan
Linear (Tegangan )
Arus (A)
IV. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Divisi Pemeliharaan I merupakan divisi
yang
berfungsi
mengadakan
pemeliharaan dan perawatan komponen
pada Pabrik I PT Petrokimia Gresik.
2. Suplai daya listrik utama pada Pabrik I PT
Petrokimia Gresik berupa sebuah Gas
Turbine Generator.
3. Generator turbin gas (GTG) pada Pabrik I
PT Petrokimia Gresik menggunakan gas
sebagai bahan bakar utama dan solar
sebagai bahan bakar cadangan.
4. Beban utama Gas Turbine Generator
Pabrik I PT Petrokimia Gresik berupa
motor listrik yang beroperasi secara
kontinyu dan stabil.
5. Fluktuasi produksi daya listrik pada Gas
Turbine Generator Pabrik I PT
Petrokimia Gresik berkisar 0,4 1,4 MW
tiap jamnya dan cenderung stabil.
6. Perubahan pembangkitan daya aktif pada
GTG PT Petrokimia Gresik seiring
kedisiplinan dalam
pelindung diri.
pemakaian
alat
DAFTAR PUSTAKA
[1] Wildi, Theodore, Electrical Machines,
Drives and Power System 3rd Edition,
New Jersey:Pearson Education Inc, 2011.
[2] Zuhal, Dasar Teknik Tenaga Listrik dan
Elektronika Daya.
[3] Pearson Education, 2002, Electrica
Machines, Drives, And Power Systems,
Upper Saddle River, New Jersey Colombus
Ohio. [5] http://o365.or.id/office-365introduction.html, Februari 2013
[4] Irnanda Priyadi, 2012, Analisis Pengaruh
Eksitasi Terhadap Efek Harmonisa Pada
Hubungan Beitan Generator Sinkron
dengan Beban LHE, Jurnal Amplifier
Vol.2 No.1.
[5] Asrika, Utami Yuni, dkk Laporan Kerja
Praktek di Departemen Pemeliharaan I PT
Petrokimia Gresik, Program studi Teknik
Elektro Industri Poiteknik Elektronika
Negeri Surabaya, 2010
[6] DS3820SVR. SVR Manual Book,
Departemen Pemeliharaan I PT. Petrokimia
Gresik.
[7] Gas Turbine Generator, General Electric
Manual Book, Departemen Pemeliharaan I
PT. Petrokimia Gresik.
4.2 Saran
Setelah penulis melakukan praktek
kerja di PT.Petrokimia Gresik, penulis
mendapati beberapa masalah yang perlu
diperhatikan. Untuk itu penulis mencoba
memberikan beberapa saran agar di masa depan
segala sesuatu menjadi lebih baik.
1. Perlu diadakannya jalinan kerjasama yang
lebih erat antara dunia perguruan tinggi
dengan dunia industri agar tercipta
kesinambungan antara materi yang
diajarkan di perguruan tinggi dengan
kemampuan yang dibutuhkan di dunia
kerja nantinya.
2. Mahasiswa dituntut lebih aktif lagi untuk
mengaplikasikan ilmunya sehingga lebih
mampu menghadapi dunia kerja.
3. Kebutuhan akan bimbingan dari dosen
pembimbing
untuk
memberikan
pengarahan awal apa yang akan dihadapi
saat praktek kerja nanti sangat diharapkan.
Hal tersebut dapat meningkatkan kesiapan
mahasiswa untuk menyerap pengalaman
yang lebih dari praktek kerja yang
dilakukannya.
4. Semoga di waktu yang akan datang akan
ada mahasiswa teknik elektro yang
melaksanakan kerja praktek di PT.
Petrokimia Gresik karena begitu banyak
aplikasi bidang teknik elektro yang
diterapkan
disana
terutana
untuk
konsentrasi Ketenagaan dan Kontrol
5. Perlu ada peningkatan kedisiplinan pada
area kerja yang membahayakan dengan
[8] http://dunialistrik.blogspot.com/2008/09/hubungan
-daya-aktif-dan-frekuensi.html
Biodata Penulis
Diponegoro
Listrik.
Ilham
Akbar
Sukmawan
(21060110141074)
lahir di Semarang, 22
Juli 1992. Menempuh
pendidikan di TK
Kencana, SD Negeri
1 Karangayu, SMP
Negeri 1 Semarang,
SMA
Negeri
5
Semarang dan saat ini
melanjutkan
di
Jurusan
Teknik
Elektro Universitas
Konsentrasi Teknik Tenaga
Menyetujui,
Dosen Pembimbing