Anda di halaman 1dari 11

NAMA MHS: TEGAR ARVIGA

NIM: 0910743046
INSTRUKTUR KLINIK:

DRG.

KARTIKA ACC:

A ,SP.PROS
TGL.DISKUSI IP:
MAKALAH INDIKASI PERAWATAN PROSTODONSIA
GTP RA DAN RB
DATA DEMOGRAFIS PASIEN:
Nama Pasien

Tn. Wito

Jenis Kelamin

Laki-laki

Suku

Jawa

Tanggal Lahir

26 Juli 1969 ( 46 th )

Status Perkawinan

Belum Kawin

Agama

Katolik

Alamat

Jl. Bendungan sigura-gura barat no 17 Malang

Hp

0341 553005

Pendidikan Terakhir

SLTA

Pekerjaan

Karyawan

Pembiayaan

100% Operator

HISTORY TAKING
Keluhan Utama
Ingin dibuatkan gigi palsu pada rahang atas dan bawah karena giginya
banyak yang hilang. Kehilangan gigi ini menyebabkan pasien susah mengunyah
makanan.
Tujuan Pembuatan Gigi Tiruan

Memperbaiki fungsi kunyah


dan estetik.

Riwayat Geligi
Penyebab Kerusakan Gigi

Gigi berlubang

Urutan Pencabutan (Regio-Rahang)

Waktu Pencabutan

: Terakhir 10 tahun yang lalu pada


sisi bawah kiri

Kebiasaan Buruk

Mengunyah satu sisi kanan

Riwayat Kesehatan Umum


Penyakit Sistemik Dahulu

: Hipertensi (140/90 mmHg)

Penggunaan Obat-obatan

Pasien

mengkonsumsi

belimbing ketika kambuh

buah

Riwayat Pemaikaian Gigi Tiruan

: tidak pernah memakai gigi tiruan

Sikap Mental

: Philosophis/ Realist

PEMERIKSAAN EKSTRAORAL
Bentuk Kepala

Dolichocepalic (l= 13,25; p=18,5

Bentuk Wajah

Ovoid

Bentuk Profil Wajah

Lurus-Orthognatic

Tinggi dan lebar wajah

Euriprosop

Proporsi dan Simetri Wajah

Proporsional; simetris

Mata

Simetris

hitam kecoklatan

Simetris

Ya

Kontur

Kompeten

Panjang Bibir

Normal

Ketebalan Bibir

Medium

Mobilitas Bibir

Normal

Lateral Negative Space

ada

Bentuk Lengkung Bibir Atas

straight

Garis Senyum

Simetris

Lengkung Senyum

Simetris

Coklat kehitaman

Tonus Otot

Klas 1-Normal

Range of Motion (ROM)

Normal (50 mm)

Pembukaan Mulut

Deviasi ke kiri

Tes Beban Kunyah

Tidak nyeri

Joint Sound

Clicking pada sisi kiri (pasien lupa

13,25/18,5 x 100= 71,6)

(l=13,5;

t=10,8

10,8/13,5x 100= 80)

Warna Pupil
Hidung
Bernafas melalui hidung
Bibir

Warna Kulit
Sendi TMJ

sejak kapan)
Evaluasi Neuromuskular

Normal

Koordinasi Neuromuskular

Cukup

Kelainan/Defek pada Wajah

TAK

PEMERIKSAAN KLINIS INTRAORAL


Refleks Muntah

Rendah

Sensitivitas Palatal

Klas 1-Normal

Saliva

Klas 1-Normal

Kondisi Mukosa

Klas 1-Normal

Ketebalan

Klas 1

Posterior kiri RA

Normal

Posterior kanan RB

Tidak Normal

Posterior kiri RB

Tidak Normal

Klasifikasi House

Klas 1

Posisi Lidah (Klas.Wright)

Klas 1

Mobilitas Lidah

Normal

Mukosa

Resiliensi Mukosa

Lidah

Frenulum

RB bukalis kanan
RB bukalis kiri
Vestibulum

:
:

Klas 1
Klas 1

RB posterior kanan

Dangkal

RB Posterior kiri

Dangkal

RA

Klas 1

RB

Klas 1

RA

Klas 3-Ovoid

RB

Klas 3-Ovoid

Bentuk Dalam Palatum Keras

U-Shape atau square

Bentuk Palatum Lunak

Klas 1-ideal

Ukuran Rahang

Bentuk Lengkung Rahang

Bentuk dan Relasi Palatal-Tenggorokan


Tinggi Residual Ridge
RA

Posterior kiri

: Klas I

:
:

Klas 1

RB
RB

Posterior kanan

Klas 2

Posterior kiri

Klas 2

Kontur residual ridge


RA

Posterior kiri

Square ovoid (U-shaped)

RB

Posterior kanan

Square ovoid (U-shaped)

Posterior kiri

V Shaped

Klas 1/Sejajar

Kesejajaran residual ridge

Relasi ridge maksilomandibular pada rahang tidak bergigi


Sagital

Normal-Orthognathic

Transversal

Sudut 800

Ruang antar-rahang

Klas 1/ Ideal

Undercut pada Tulang

TAK

Kanan

Klas 1-Dalam

Kiri

Klas 1- Dalam

Ruang Dasar Mulut

Dalam

Tuberositas Maksila

Oklusi

Tidak stabil

Kontak premature

Tidak

Overbite

Overjet

Ruang retromylohioid

Hubungan gigi anterior

Hubungan gigi posterior cusp to marginal ridge


Kanan

Kiri

Hubungan gigi posterior cusp to fossa


Kanan

15 dengan 45

Kiri

Artikulasi

Tidak dapat ditentukan

Relasi rahang tidak bergigi

Normal

Lain Lain

Gigi goyang, Karies, Abfrasi, Sisa

Akar, kalkulus.

FOTO KLINIS INTRAORAL

Odontogram

Keterangan:
Hilang

: 18, 23, 24, 28, 36, 37, 38, 46, 47

Sisa akar (SA)

: 11, 13, 21, 25, 26, 42, 43, 44, 48

Goyang

: 45

D3 (Karies email terbuka)

: 17, 16, 41, 31

D5 (Karies dentin dalam)

: 12, 22

D6 (Karies mencapai pulpa)

: 14

ANALISA RADIOGRAFIK
Periapikal

Terdapat resorpsi horizontal tulang alveolar sebesar <1/3 dari tulang 35,

34
Terdapat resorpsi horizontal tulang alveolar sebesar <2/3 dari tulang

alveolar crest normal gigi 33


Terdapat gambaran radiolusen pada servikal gigi 34, 35

Perbandingan mahkota akar gigi 35= 1: 2


Perbandingan mahkota akar gigi 34= 1: 2

Perbandingan mahkota akar gigi 15= 1: 2


Perbandingan mahkota akar gigi 16= 1: 2
Terdapat pelebaran ligamen periodontal gigi 15

Terdapat resorpsi horizontal tulang alveolar sebesar <2/3 dari tulang

alveolar crest normal gigi 41, 31


Terdapat gambaran radiolusen pada servical gigi 41, 31
Perbandingan mahkota akar gigi 41= 1: 2
Perbandingan mahkota akar gigi 31= 1: 2

Terdapat resorpsi horizontal tulang alveolar sebesar <1/3 dari tulang

alveolar crest normal gigi 28


Perbandingan mahkota akar gigi 28 = 1: 2

Panoramik

Kajian radiografik :

Kontras, detil, ketajaman baik


TMJ s/d tepi mandibula jelas
Septum nasal dan palatum durum jelas
Terdapat ghost image dan cervical vertebrae
RA dan RB dalam posisi oklusi
Kelengkungan RB baik
Radiografi dapat diinterpretasi

Ketinggian Puncak Alveolar Ridge (Klasf. Wical & Scope) : Klas 2 / Moderate
resorption
DIAGNOSIS
Edentulous ridge pada 18, 23, 24, 28, 36, 37, 38, 46, 47
Periodontitis apikalis kronis pada 11, 13, 21, 25, 26, 42, 43, 44, 48
Periodontitis Kronis Lokalisata 45
Nekrosis pulpa pada 14
Pulpitits Irreversibel 12, 22
Pulpitis reversibel 17, 16, 41, 31

RENCANA PERAWATAN
Periodonsia
: Scaling dan rootplaning RA dan RB
Konservasi Gigi
: Perawatan saluran akar pada gigi 12, 22 (Overdenture)
Restorasi direct 17, 16, 41, 31
Bedah Mulut
: Ekstraksi 11, 13, 14, 21, 25, 26, 42, 43, 44, 45, 48
Prostodonsia
: GTP Overdenture RA

GTSL tanpa kunci oklusi RB


DESAIN GIGI TIRUAN

RA
GTP Overdenture
Basis akrilik
Anasir gigi akrilik 11, 12, 13, 14, 21, 22, 23, 24, 25, 26
Root abutment overdenture pada 12, 22 (Tumpat GIC)
RB
GTSL tanpa kunci oklusi

GTSL klasifikasi Kennedy kelas I

anasir gigi akrilik 36, 37, 38, 42, 43, 44, 45, 46, 47

Klamer 2 jari rest mesial pada gigi 35

Klamer Gillete pada gigi 41

Perluasan plat akrilik dari 31, 32, 33, 41

TAHAPAN PEKERJAAN
1. Mencetak anatomis menggunakan bahan alginat RA dengan sendok
cetak nomer 2, dan RB dengan sendok cetak nomer 2.
2. Membuat model studi RA dan RB
3. Persiapan rongga mulut
4. Dekaputasi mahkota serta tumpat GIC 12 dan 22
5. Preparasi rest mesial gigi 35
6. Membuat individual tray RA dan RB

7. Membuat border molding RA dan RB


8. Mencetak fungsional dan model kerja RA dan RB
9. Pembuatan outline model kerja
10. Pembuatan lempeng dan galangan gigit
11. Penetapan gigit
12. Mounting dan remounting
13. Penyusunan klamer RB
14. Penyusunan anasir gigi anterior RA dan penyusunan anasir RB
15. Pasang coba gigi anterior RA dan pasang coba klamer + anasir RB
16. Penyusunan gigi posterior RA
17. Pasang coba gigi posterior RA
18. Kontur gingival
19. Flasking
20. Buang malam
21. Packing akrilik dan pemrosesan akrilik
22. Selective grinding I
23. Remounting I
24. Remounjig
25. IMR (Intermaxillary record)
26. Mengembalikan model di artikulator
27. Selective grinding II
28. Remounting II
29. Pulas akrilik
30. Insersi
31. Kontrol I, II, III
Kontrol 1: H+1 insersi
Kontrol 2: H+3 dari kontrol 1
Kontrol 3: H+7 dari kontrol 2

Anda mungkin juga menyukai