Anda di halaman 1dari 2

Analisis Cerpen Rp. 20.

000
Maya Asti Adelina
1405118564
Pendidikan Bahasa Indonesia dan Seni
2016
Tokoh merupakan pelaku yang menggambarkan peristiwa dalam cerita fiksi sehingga
peristiwa itu mampu menjalin cerita, atau tokoh ialah pelaku dalam karya sastra. Tanpa tokoh
alur tidak akan pernah sampai pada bagian akhir cerita
Ada tiga jenis tokoh bila dilihat dari sisi keterlibatannya dalam menggerakan alur, yaitu:
1. Tokoh sentral merupakan tokoh yang amat potensial menggerakan alur. Potensial
mempunyai potensi, dimana arti potensi adalah sesuatu yang dipandang dapat menghasilkan/
menguntungkan. Tokoh sentral merupakan pusat cerita, penyebab munculnya konflik.
2. Tokoh bawahan merupakan tokoh yang tidak begitu besar pengaruhnya terhadap
prkembangan alur, walaupun ia terlibat juga dalam pengembangan alur itu.
3. Tokoh latar merupakan tokoh yang sama sekali tidak berpengaruh terhadap pengembangan
alur. Kehadirannya hanyalah sebagai pelengkap latar, berfungsi menghidupkan latar.
Dilihat dari sifat tokoh, ada dua jenis tokoh, yaitu:
1. Tokoh protagonis merupakan tokoh yang memperjuangkan kebenaran dan kejujuran, serta
memiliki watak yang baik.
2. Tokoh antagonis merupakan tokoh yang melawan kebenaran dan kejujuran, serta memilki
watak yang jelek. (Ingat, tokoh antagonis belum tentu jahat)
Tokoh juga terdiri atas beberapa jenis, yaitu:
1. Tokoh utama ialah tokoh yang sangat penting dalam mengambil peranan dalam karya sastra.
2. Tokoh datar ialah tokoh yang hanya menunjukkan satu segi, misalnya baik saja atau buruk
saja. Sejak awal sampai akhir cerita tokoh yang jahat akan tetap jahat.
3. Tokoh bulat adalah tokoh yang menunjukkan berbagai segi baik buruknya, kelebihan dan
kelemahannya. Jadi, ada perkembangan yang terjadi pada tokoh ini.
Tokoh dalam cetita fiksi juga dapat dibedakan atas tokoh utama dan tokoh tambahan atau
pembantu, yaitu:
1. Tokoh utama, dengan indikasi/ciri:
1) tokoh tersebut sering muncul;
2) tokoh yang sering diberi komentar.
2. Tokoh tambahan/pembantu, dengan indikasi/ciri:
1) tokoh yang mendukung tokoh utama;
2) tokoh yang hanya diberi komentar alakadarnya.
Secara keseluruhan tokoh terdiri atas sepuluh ragam, yaitu, Tokoh utama, Tokoh tambahan,

Tokoh protagonist, Tokoh antagonis, Tokoh sederhana, Tokoh bulat, Tokoh statis, Tokoh
berkembang, Tokoh tipikal, Tokoh netral.

Analisis pada cerpen Rp.20.000 terdapat tiga (3) orang tokoh yaitu, tulang, aku dan bapak
tukang ojek. Dalam cerpen tersebut tulang berperan sebagai peran pembantu karena dia hanya
muncul di awal cerita saja. Selanjutnya aku pada cerita tersebut memiliki peran utama dalam
cerpen dan bapaktukang ojek merupakan tokoh bawahan yang membantu jalan cerita dari si aku.
Pada cerita ini tulang memiliki sifat yang baik yang memberikan pesan kepada si aku untuk
berhati-hati selama diperjalan, peran tulang tersebut dapat dilihat pada kalimat pergilah, hatihati di perjalanan. Ingat kopermu jangan sampai tertinggal di kapal. Kemudian pada aku dalam
cerpen Rp.20.000 merupakan tokoh protagonist karena dia memiliki sifat yang ramah terhadap
siapapun. Si aku dalam cerita ini memiliki sifat yang penakut, berhati-hati dan ramah, dia tidak
mudah percaya kepada orang yang dia temui dan dia sangat penakut dapat terlihat pada
sesampainya dia di dumai. Tokoh aku dapat dilihat pad kalimat tidak usah pak. Nanti ada servis
dari terminal bus yang akan menjemput saya terbata-bata. Pada tokoh bapak tukang ojek
merupakan tokoh pembantu dan tokoh bawahan yang membantu jalannya cerita si aku dalam
cerpen tersebut. Bapak tukan ojek ini juga memiliki banyak peran dalam cepen tersebut dalam
membantu terjadinya percakapan dalam cerita pendek tersebut.

Anda mungkin juga menyukai