Anda di halaman 1dari 3

MATERI KELOMPOK 3 :TOKOH

Pengertian Tokoh
Tokoh adalah individu rekaan yang mengalami peristiwa atau berkelakuan di dalam berbagai
peristiwa dalam cerita (Sudjiman, dalam Siswasih, Dkk, 2007: 20).
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dituliskan bahwa tokoh adalah pemegang peran atau
tokoh utama (roman atau drama). Tokoh dalam karya sastra yang diberikan dari segi-segi
wataknya sehingga dapat dibedakan dari tokoh yang lain. Seorang pengarang dalam
menciptakan tokoh-tokoh dengan berbagai watak penciptaan yang disebut dengan
penokohan.
Dari beberapa pengertian tokoh di atas, maka dapat penulis simpulkan bahwa tokoh adalah
peran individu dalam sebuah cerita yang selalu dipandang pokok atau utama dalam
membangun cerita secara utuh.

Jenis-jenis tokoh
1. Berdasarkan peran dan kedudukannya dalam cerita, tokoh diklasifikasikan menjadi
dua, yaitu tokoh utama dan tokoh bawahan. Kehadiran tokoh utama dan tokoh
bawahan dalam cerita dapat dilihat dari dua indikator, yaitu (1) intensitas
kemunculannya dalam cerita, dan (2) pengaruhnya terhadap cerita.
Tokoh utama adalah tokoh yang menjadi pusat pengisahan cerita. Intensitas
kemunculan tokoh utama lebih banyak dan mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap alur cerita. Tokoh utama tidak harus hanya pada tokoh yang baik, namun
tokoh yang jahat pun dapat menjadi tokoh utama. Tokoh Bawang Putih dan tokoh
Bawang Merah misalnya merupakan wujud tokoh utama cerita.
Tokoh bawahan adalah tokoh yang berperan sebagai pelengkap cerita. Intensitas
kemunculannya lebih sedikit dan pengaruhnya terhadap cerita tidak signifikan. Ada
dan tidaknya tokoh bawahan tidak mempengaruhi alur cerita, namun tetap
memberikan kontribusi dalam pengembangan cerita. Tokoh bawahan biasanya hanya
berperan sebagai penunjang cerita. Misalnya, tokoh Mbak Sowi dan tokoh Warimin
dalam novel Kembang Turi karya Budi Sardjono.

2. Berdasarkan karakter atau sifatnya, tokoh dibagi menjadi dua jenis, yaitu tokoh
protagonis dan tokoh antagonis.
Untuk melihat tokoh protagonis dan antagonis dalam cerita, dapat digunakan dua
indokator, yaitu (1) sifat dan tabiatnya, dan (2) efek psikologis terhadap pembaca.
Tokoh protagonis adalah tokoh yang memiliki sifat atau tabiat yang baik. Karena
sifatnya yang baik menjadikan tokoh ini disukai dan menjadi tokoh idaman pembaca.
Tokoh Fahri, Aisha, dan Maria dalam novel Ayat-Ayat Cinta merupakan contoh tokoh
protagonis.
Berbeda dengan tokoh protagonis, tokoh antagonis mempunyai sifat atau tabiat yang
tidak baik atau jahat. Karenanya, pembaca kurang menyukai bahkan membenci tokoh
ini. Tokoh antagonis dianggap sebagai tokoh pengacau atau perusak keharmonisan
tokoh-tokoh protagonis. Walaupun demikian, eksistensi tokoh antagonis sangat
penting dalam sebuah cerita fiksi karena tokoh ini mampu menciptakan konflik
sehingga sebuah cerita menjadi lebih seru dan menarik. Tokoh Emily dalam novel
Fleur karya Fenny Wong merupakan contoh tokoh antagonis karena tokoh Emily
memiliki watak yang keras, tegas, serta jahat. Tokoh ini menjadi tokoh yang selalu
bertentangan dan tidak mendukung tokoh Florence sebagai tokoh protagonis.

3. Berdasarkan fleksibilitas dan kompleksitas karakternya, tokoh dapat diklasifikasikan


menjadi tokoh statis dan tokoh dinamis.
Tokoh statis adalah tokoh cerita yang secara esensial tidak mengalami perubahan
perwatakan sebagai akibat dari peristiwa yang terjadi.

Tokoh dinamis adalah tokoh cerita yang mengalami perubahan dan perkembangan
perwatakan sejalan dengan perkembangan peristiwa dan plot yang dikisahkan.
Perwatakan dinamis biasanya terdapat pada tokoh bulat dan tokoh utama.
Kekomplekan watak yang dimunculkan harus merupakan kekomplekan yang padu
dan ada konsistensi dalam perwatakan (Kenney, 1980:26).

Contoh:
1. Berdasarkan peran dan kedudukannya :
• Tokoh utama pada Novel Layangan Putus Karya Mommy ASF adalah Tokoh Kinan
yang mempunyai penokohan sabar, lemah lembut, tegas dan penyayang.
• Tokoh bawahan pada Novel Layangan Putus Karya Mommy ASF yakni 3 sahabat dari
Kinan yang bernama Dita, Lola dan Andre.
3 Tokoh ini merupakan tokoh pendukung yang berperan sebagai pelengkap cerita. Mereka
memiliki pertemanan yang yang saling mendukung satu sama lain di setiap kondisi dan
berusaha untuk saling mengharagai dan saling memahami satu sama lain.

2. Berdasarkan karakter atau sifatnya :


• Tokoh Protagonis pada Novel Layangan Putus Karya Mommy ASF adalah Tokoh
Kinan. Kinan memiliki sifat yang sabar, lemah lembut, tegas dan penyayang sehingga disebut
sebagai protagonis.
• Tokoh Antagonis pada Novel Layangan Putus Karya Mommy ASF adalah Tokoh Aris
dan Selingkuhannya.
Aris yang memiliki sifat family man dan sangat sayang pada keluarga tiba-tiba mengkhianati
istrinya Kinan hingga berselingkuh dengan wanita lain.
Selingkuhan dari Aris juga merupakan wanita yang jahat, walaupun ia mengetahui bahwa
Aris sudah berkeluarga namun ia tetap menjadi orang ketiga dalam rumah tangga Aris dan
Kinan.

3. Berdasarkan fleksibilitas dan kompleksitas karakternya :


• Tokoh statis merupakan tokoh yang cenderung mempunyai karakter yang tetap. Nah,
pada Novel Layangan Putus Karya Mommy ASF yang merupakan tokoh statis adalah tokoh
Kinan. Watak statis dilakukan oleh Kinan pada akhir cerita yaitu terdapat pada kutipan
dibawah ini :
“Aku tak merasakan kehadirannya meyakinkan diriku mengenai sunnah ini. Tujuan dia ber-
ta’addud, alasan dia dan mengapa perempuan itu, aku tidak pernah mendapatkan penjelasan
apapun yang membuatku bisa menerima keputusannya”.
Kutipan diatas tergambar jelas bahwa sejak awal Kinan merupakan orang baik yang memiliki
sifat sabar, lemah lembut, tegas dan penyayang, begitupun hingga di akhir cerita.
• Tokoh dinamis adalah tokoh yang memiliki karakter yang lebih fleksibel. Jenis tokoh
ini memiliki karakter yang lebih dari satu dan cenderung berubah (-ubah) seiring berjalannya
alur. Nah, pada Novel Layangan Putus Karya Mommy ASF yang merupakan tokoh dinamis
adalah Tokoh Aris. Watak dinamis yang digambarkan Aris terdapat pada kutipan berikut :
“Suami yang sudah kudampingi bertahun-tahun, menemukan cinta baru pada seorang
selebgram yang cantik, muda, dan terkenal. Tanpa memandang status suamiku yang beranak
empat, sang gadis cantik pun rela dijadikan yang kedua”.
Kutipan diatas tergambar jelas bahwa diawal cerita Aris merupakan sosok yang family man
dan sayang pada keluarganya, sejak awal ia berjuang dari nol bersama istrinya Kinan namun
karena sudah bertemu dengan perempuan lain yang tidak tahu diri sehingga sifatnya berubah
dan rumah tangganya hancur.

Anda mungkin juga menyukai