Secara garis besar konstruksi mesin mobil atau sepeda motor memiliki tiga
bagian utama
Bagian kepala silinder (cylinder kead) yang dilengkapi dengan tutup kepala
silinder.
Bagian blok silinder (cylinder block) merupakan bentuk dasar dari mesin.
Bagian bak engkol (crank case) tempat untuk pelumas dan rumah komponen.
Kepala Silinder.
Kepala silinder terbuat dari besi tuang, cast iron atau almunium dengan
maksud untuk mengurangi berat dan menambanh panas radiasi.Kepala silinder
(cylinder kead) terleSilinder diatas blok mesin. Bagian bawah kepala silinder diberi
bentuk cekung untuk ruang bakar, satu lubang untuk busi dan dua lubang untuk
mekanik katup atau klep.
Blok silinder (cylinder block) juga terbuat dari cast iron (besi tuang) atau
almunium sama seperti kepala silinder, maksudnya untuk mengurangi berat dan
menambah panas radiasi. Disini terdapat lubang silinder yang diberi lapisan khusus
(cylinder liner) untuk mengurangi keausan silinder, karena gesekan naik turunnya
torak atau piston.
Bagian Engkol (crank case)
Bak engkol terleSilinder di bawah blok silinder dan berfungsi sebagai tempat
atau rumah dari komponen-komponen yang lain seperti:
Poros engkol
Batang torak
Poleh karter (tempat oli pelumas) yang dilapisi gasket untuk mencegah
kebocoran ali.
Cara Kerja Mesin 4 Silinder dan Proses Pembakaran
Pertama Bensin dan Udara dimasukkan melalui lubang InSilindere, lalu terjadi
Kompresi (Piston naik ketitik mati atas), pada saat Piston posisi di puncak terjadi
pengapian (oleh Spark Plug) terjadi pembakaran/peledakan, Piston tertekan menuju
Titik mati bawah, sisa pembakaran (asap) dikeluarkan melalui lubang Exhaust.
Urutan proses ini berulang terus menerus selama mesin hidup.
Torak bergerak naik turun di dalam silinder dalam gerakan reciprocating. Titik
tertinggi yang dicapai oleh torak tersebut disebut titik mati atas (TMA) dan titik
terendah disebut titik mati bawah (TMB). Gerakan dari TMA ke TMB disebut
langkah torak (stroke). Pada motor 4 langkah mempunyai 4 langkah dalam satu
gerakan yaitu langkah penghisapan, langkah kompresi , langkah kerja dan langkah
pembuangan.
1. Langkah hisap
Pada gerak hisap, campuran udara bensin dihisap ke dalam silinder. Bila jarum
dilepas dari sebuah alat suntik dan plunyernya ditarik sedikit sambil menutup bagian
ujung yang terbuka dengan jari (alat suntik akan rusak bila plunyer ditarik dengan
tiba-tiba), dengan membebaskan jari akan menyebabkan udara masuk ke alat suntik
ini dan akan terdengar suara letupan. Hal ini terjadi sebab tekanan di dalam lebih
rendah dari tekanan udara luar. Hal yang sama juga terjadi di mesin, torak dalam
gerakan turun dari TMA ke TMB menyebabkan kehampaan di dalam silinder, dengan
demikian campuran udara bensin dihisap ke dalam. Selama langkah torak ini, katup
hisap akan membuka dan katup buang menutup.
2. Langkah kompresi
3. Langkah kerja
Dalam gerakan ini, campuran udara bensin yang dihisap telah dibakar dan
menyebabkan terbakar dan menghasilkan tenaga yang mendorong torak ke bawah
meneruskan tenaga penggerak yang nyata. Selama gerak ini katup hisap dan katup
buang masih tertutup. Torak telah melakukan tiga langkah dan poros engkol berputar
satu setengah putaran
4. Langkah buang
Dalam gerak ini, torak terdorong ke bawah, ke TMB dan naik kembali ke
TMA untuk mendorong gas-gas yang telah terbakar dari silinder. Selama gerak ini
kerja katup buang saja yang terbuka. Bila torak mencapai TMA sesudah melakukan
pekerjaan seperti di atas, torak akan kembali pada keadaan untuk memulai gerak
hisap. Sekarang motor telah melakukan 4 gerakan penuh, hisap-kompresi-kerjabuang. Poros engkol berputar 2 putaran, dan telah menghasilkan satu tenaga.
Di dalam mesin sebenarnya, membuka dan menutupnya katup tidak terjadi tepat pada
TMA dan TMB, tetapi akan berlaku lebih cepat atau lambat, ini dimaksudkan untuk
lebih efektif lagi untuk aliran.
Nama-nama komponen
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Rocker arm
Valve spring
Valve
Push rod
Valve lifter
Camshaft
Nama-nama komponen
1. Ring piston
13.
14.
Nut
3. Engine block
15.
4. Camshaft
16.
17.
sprocket
6. Timing chain
18.
Pilot bearing
7. Camshaft bushing
19.
8. Crankshaft
20.
9. Crankshaft gear
21.
Main bearing
22.
Bolt
23.
Connecting rod
24.
Lock pin
Nama-nama komponen
1.
bearing
Piston ring
2.
Piston
3.
Small end
4.
Piston pin
5.
Connecting rod
6.
7.
8.
Fungsi : Merubah gerak turun naik piston menjadi gerak putar yang akhirnya
menggerakkan roda-roda
6. Bantalan (Bearing
Fungsi : Mencegah keausan dan mengurangi gesekan pada poros engkol (crank
shaft)
7. Roda Penerus (Flywheel)
Fungsi : Menyimpan tenaga putar (inertia) yang dihasilkan pada langkah usaha,
agar poros engkol (crank shaft) tetap berputar terus pada langkah lain nya
8. Katup (Valve)
Fungsi : Membuka dan menutup saluran masuk dan saluran buang
9. Pegas Katup (Valve Spring)
Fungsi : Mengembalikan katup pada kedudukan/posisi semula
10. Tuas Katup (Rocker arm)
Fungsi : Menekan katup-katup sehingga dapat membuka
11. Batang penumbuk (Push rod)
Fungsi : Meneruskan gerak lifter ke rocker arm
12. Penumbuk katup (Valve Lifter)
Fungsi : Memindahkan gerak cam shaft ke rocker arm melalui push rod
13. Poros Bubungan (Camshaft)
Fungsi : Membuka dan menutup katup sesuai timming yang ditentukan
14. Karter (Oil Pan)
Fungsi : Menampung oli untuk pelumasan
15. Piston Pin
Fungsi : Menghubungkan piston dengan connecting rod melalui lubang bushing
16. Bantalan Luncur Aksial (Thrust Washer)
Fungsi : Menahan poros engkol (crank shaft) agar tidak bergerak maju-mundur
17. Timing Chain / Timing Belt
Fungsi : Menghubungkan gerakan putar poros engkol (crank shaft) ke poros cam
shaft
18. Kepala Silinder (Cylinder Head)
Fungsi : Menempatkan mekanisme katup, ruang bakar dan juga sebagai tutup
silinder
19. Dudukan Katup (Valve Seat).
Fungsi : Merapatkan (mencegah kebocoran) pada saat katup menutup