Anda di halaman 1dari 13

TUGAS

FISIKA
“Prinsip kerja mesin 4 Tak”

DI
S
U
S
U
N

OLEH

KELOMPOK IV : Commented [M1]: Presentase = 90


Penguasaan Materi = 90
Fani Rahmasari Kerja sama = 90
Riska Firanti Makalah = 90
Fatmin Commented [M2]: sakit
Sardianto Commented [M3]: Presentator
Nawir
Supardin Commented [M4]: Keluar

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)


NEGERI 1 BUNGKU TIMUR
MOROWALI
2018
Landasan Teori

.
A. Prinsip kerja Siklus Otto

Siklus otto adalah siklus utuk mesin torak dengan pengapian-nyala bunga api.
Pada mesin pembakaran dengan sistem pengapian-nyala ini, campuran bahan
bakar dan udara dibakar dengan menggunakan percikan bunga api dari busi.
Piston bergerak dalam empat langkah (disebut juga mesin dua siklus) dalam
silinder, sedangkan poros engkol berputar dua kali untuk setiap siklus
termodinamika. Mesin seperti ini disebut mesin pembakaran internal empat
langkah. Skema berikut memperlihatkan setiap langkah piston dan pernyataan
prosesnya pada diagram p-v intuk kondisi aktual mesin pengapian-nyala
empat langkah. Dari skema diatas tersebut, kondisi awal kedua katup hisap
dan buang dalam keadaan tertutup sedangkan piston pada posisi terendahnya
yaitu pada titik mati bawah (Bottom Dead Center/BDC). Selama langkah
kompresi, piston bergerak ke atas, dimana campuran udara bahan bakar
dikompresi. Sesaat sebelum piston mencapai posisi tertingginya yaitu titik
mati atas (Top Dead Center/TDC), percikan bunga api ditimbulkan oleh busi
sehingga mambakar campuran, yang kemudian menaikkan tekanan dan
temperatur sistem.
Tekanan gas yang tinggi tersebut mendorong piston kebawah sehingga
menyebabkan poros engkol berputar, selama langkah usaha (langkah
ekspansi) ini dihasilkan kerja keluaran yang bermanfaat. Pada ujung langkah
ini, piston pada posisi terendahnya untuk menyelesaikan siklus yang pertama
(mesin atu siklus), sehingga isi silindernya berupa sisa pembakaran. Piston

.
bergerak kembali keatas membersihkan gas buang melalui katup buang
(langkah hisap). Sebagai catatan bahwa tekanan dalam silinder diatas tekanan
lingkungan saat langkah buang dan berada dibawah tekanan lingkungan saat
langkah hisap. Analisis termodinamika untuk kondisi aktual tersebut dapat
disederhanakan bila digunakan asumsi udara-standar yang berlaku sebagai
gas ideal. Karena itu, siklus untuk kondisi aktual dimodifikasi menjadi sistem
tertutup yang disebut sebagai siklus otto. Skema dan peryataan prosesnya
pada diagram p-v dan T-s seperti terlihat pada gambar berikut:

Siklus otto terdiri dari empat proses reversibel internal yaitu proses 1-2
kompresi isentropik, proses 2-3 penambahan kalor pada volume tetap,
proses 3-4 ekspansi isentropik, dan proses 4-1 pelepasan kalor pada volume
tetap. Karena siklus otto ini merupakan sistem tertutup, maka ada berapa
asumsi yang digunakan yaitu:

1. Mengabaikan perubahan energi kinetik dan potensial


2. Tidak ada kerja yang timbul selama proses perpindahan kalor

Efisiensi termal siklus otto ini tergantung dari besar rasio kompresi mesin
dan rasio kalor spesifik dari fluida kerjanya. Efisiensi siklus akan naik bila
rasio kompresi dan rasio kalor spesifik semakin besar seperti pada gambar
dibawah ini:

.
B. Pengertian Dan Prinsip Kerja Mesin 4 Tak
Mesin 4 tak biasa juga disebut dengan mesin 4 langkah. Pada saat ini,
mesin yang digunakan pada mobil ataupun motor dalam kehidupan sehari-
hari hampir semuanya menggunakan mesin 4 tak. Berbeda dengan mesin 2
tak, mesin 4 tak ini memiliki sifat yang lebih ramah lingkungan karena tidak
menghasilkan gas emisi sebanyak mesin 2 tak. Selain itu, perbedaan mesin 4

.
tak dengan mesin 2 tak adalah mempunyai katup intake dan katup exhaust
dan juga mesin 4 tak butuh melakukan 2 kali putaran poros engkol untuk
melakukan langkah intake, compression, power dan exhaust. Pada prinsipnya
agar mesin 4 tak ini menghasilkan tenaga yang optimal maka harus ada empat
komponen, yaitu :
 Udara
 Bahan bakar
 Compression (kompresi)
 Loncatan bunga api (spark)

Prinsip Kerja Mesin 4 Tak

Siklus Mesin 4 tak

Piston akan bergerak naik-turun di dalam silinder mesin. Titik tertinggi yang akan
dicapai piston biasa disebut dengan Titik Mati Atas (TMA), sedangkan titik terendah
adalah Titik Mati Bawah (TMB). Berikut adalah langkah proses kerja dari mesin 4
tak:

1. Intake (Hisap) / Langkah Hisap

.
Piston bergerak dari TMA menuju TMB untuk menciptakan keadaan vacuum di
dalam silinder mesin, lalu katup intake akan membuka untuk menghisap campuran
bahan bakar dengan bensin yang sudah dikabutkan, sedangkan katup exhaust
tertutup.

2. Compression (Kompresi) / Langkah Kompresi


Langkah kedua adalah langkah kompresi. Langkah kompresi dimulai ketika piston
mulai bergerak ke TMA dari TMB. Ketika langkah kompresi, Katup Intake akan
menutup sehingga campuran udara-bahan bakar terperangkap di dalam silinder dan
terkompresi (termampatkan) hingga sesaat sebelum TMA, busi akan menyala dan
meledakkan campuran udara-bahan bakar. Penekanan atau pemampatan campuran
udara-bahan bakar sangatlah penting karena akan menghasilkan daya maksimal
ketika langkah tenaga (power).

3. Power (Tenaga) / Langkah Tenaga

.
Langkah ketiga adalah langkah tenaga. Tenaga pukulan pukulan dimulai ketika
campuran udara–bahan bakar dikompresi dan dinyalakan di ruang bakar. Busi yang
terletak di kepala silinder akan menciptakan percikan bunga api untuk membakar
campuran udara–bahan bakar. Dalam waktu yang singkat, campuran udara-bahan
bakar mengembang dan meledak sehingga menciptakan tekanan yang sangat tinggi
terhadap piston. Tekanan ini lah yang mendorong piston ke bawah menuju TMB dan
memutar poros engkol serta menggerakkan roda kendaraan.

4. Exhaust (Buang) / Langkah Buang

.
Langkah terakhir adalah langkah buang. katup buang terbuka dan piston naik menuju
TMA mendorong sebagian gas buang yang tersisa di dalam silinder. Ketika piston
mulai mendekati TMA maka katup buang akan menutup dan katup intake akan
membuka. Pembukaan katup intake ini adalah awal siklus baru. Siklus ini akan
terjadi di silinder mesin dan akan berulang selama mesin berjalan.
C. Komponen-komponen Mesin 4 Tak Beserta Fungsinya

1. Blok silinder (Cylinder Block)


fungsi : sebagai tempat untuk menghasilkan energi panas dari proses pembakaran
bahan bakar.

2. Torak (piston)
fungsi : untuk memindahkan tenaga yang diperoleh dari hasil pembakaran bahan
bakar ke poros engkol (crank shaft) melalui batang torak (connecting road).

3. Cincin Torak (Ring piston)


fungsi: - Mencegah kebocoran gas bahan bakar saat langkah kompresi dan usaha.
- Mencegah masuknya oli pelumas ke ruang bakar.

4. Batang Torak (Connecting Rod)


fungsi: Menerima tenaga dari piston yang diperoleh dari pembakaran bahan bakar
dan meneruskannya keporos engkol.

.
5. Poros Engkol (crank shaft)
fungsi: Mengubah gerak naik turun torak menjadi gerak berputar yang akhirnya
menggerakkan roda-roda.

6. Bantalan (Bearing)
fungsi: Mencegah keausan dan mengurangi gesekan pada poros engkol.

7. Roda Penerus (Fly Wheel)


fungsi: Menyimpan tenaga putar ( inertia ) yang dihasilkan pada langkah usaha,
agar poros engkol tetap berputar terus pada langkah lainnya.

8. Katup (Valve)
fungsi: Membuka dan menutup saluran masuk dan saluran buang.

9. Pegas Katup (Valve Spring)


fungsi: Mengembalikan katup pada kedudukan/posisi semula dan memberi
tekanan pada katup agar dapat menutup dengan rapat.

10. Tuas Katup ( Rocker arm )


fungsi: Menekan katup - katup sehingga dapat membuka.

11. Batang pendorong ( push rod )


fungsi: Meneruskan gerakan valve lifter ( pengangkat katup ) ke rocker arm.
12. Pengangkat Katup ( Valve Lifter )

fungsi: Memindahkan gerakan camshaft ( poros nok ) ke rocker arm melalui


push rod.

13. Poros Bubungan / Poros Nok ( camshaft )

fungsi: Membuka dan menutup katup sesuai dengan waktu ( Timming ) yang
telah ditentukan.

14. Karter ( Oil Pan )

.
fungsi: Menampung oli pelumas.

15. Pena Torak ( Piston pin )

fungsi: Menghubungkan torak dengan connecting rod melalui lubang bushing.

16. Bantalan Luncur Aksial ( Thrust Waser )

fungsi: Menahan poros engkol agar tidak bergerak/bergeser maju-mundur.

17. Timming Chain : rantai timing / Timing Belat : sabuk timing

fungsi: Menghubungkan gerak putar poros engkol keporos nok.

18. Kepala Silinder ( Cylinder Head )

fungsi: Tempat kedudukan mekanisme katup, ruang bakar, busi dan sebagai
tutup blok silinder.

19. Dudukan Katup ( Valve Seat )

fungsi: Tempat dudukan katup saat menutup.

D. Kelebihan Dan Kekurangan Mesin 4 Tak


Kelebihan:
 Proses pemasukan, kompresi, kerja dan buang prosesnya berdiri sendiri-
sendiri sehingga lebih presesi, efisien dan stabil. Jarak putaran rendah
ketinggi lebih lebar (500-10.000 rpm)
 Kerugian langkah karena tekanan balik lebih kecil dibanding mesin 2 tak.
 Putaran rendah lebih baik, dan panas mesin lebih dapat didinginkan oleh
sirkulasi oli.
 Langkah pemasukan dan buang lebih lebih panjang, sehingga efisiensi
pemasukan, dan tekanan efektive rata-rata lebih baik sehingga pemakaian
bahan bakar lebih hemat.

.
 Panas mesin lebih rendah dibandingkan mesin 2 tak.

Kekurangan:
 Mekanisme penggerek klep masuk dan buang lebih rumit, sehingga perawatan
lebih sulit.
 Suara berisik mekanis lebih gaduh (noise) langkah kerja terdiri dari 2 putaran
poros engkol, sehingga keseimbangan putaran tidak stabil perluh jumlah
silinder yang lebih dari satu dan damper penahan getar.

E. Kesimpulan
Dalam langkah kerja mesin 4 tak, pertama bensin dan udara dimasukan
melalui iubang intake, lalu terjadi kompresi (piston naik ketitik mati atas),
pada saat piston posisi dipuncak terjadi pengapian (oleh spark plug) terjadi
pembakaran / peledakan, piston tertekan menuju titk mati bawah, sisa
pembakaran (asap), dikeluarkan melalui lubang exhaust. Cara kerja torak
bergerak naik turun didalam silinder dalam gerakanreciprocating.

.
.
DAFTAR PUSTAKA

Http:// tehnik otomotiv.blogspot.com/2015/03/cara-menyetel-menyusun-gap-ring-


piston-motor-empat-tak.html
Http:// www.academia.edu/9435267/pengertian mesin 4 tak.hml.
id.wikipedia.org,
www.geocities.ws

Anda mungkin juga menyukai