Anda di halaman 1dari 16

BAB II

PELAKSANAAN PPL PPG DALJAB TAHAP 4

A. Pembelajaran
Praktik Pengalaman Lapangan yang difungsikan sebagai media
untuk mengembangkan kompetensi guru melalui pengalaman empiris. Pada
bab ini akan diuraikan tentang pelaksanaan PPL PPG. Rangkaian kegiatan
PPL dimulai dari workshop di kampus sampai di sekolah tempat praktik.
Penyerahan praktikan PPL di sekolah dilaksanakan pada tanggal 21 Oktober
2019.
Praktik pengalaman lapangan dilaksanakan kurang lebih selama 3
Minggu, dimana praktikan PPL harus benar-benar mempersiapkan diri baik itu
perangkat pembelajaran, mental, maupun fisik. Selain melakukan kegiatan
pembelajaran, perktikan di kelas mahasiswa PPL juga diberi tugas
menjalankan piket. Jadwal piket praktik dilaksanakan ketika tidak ada jadwal
mengajar. Atau rolling shift dengan teman PPL sejawat dengan tempat piket
yang berbeda. Secara garis besar kegiatan pelaksanaan PPL PPG meliputi:

1. Perencanaan Pembelajaran
Program ini merupakan persiapan yang paling awal dan wajib
ditempuh oleh mahasiswa PPL PPG. Praktikan mengembangkan perangkat
pembelajaran untuk materi bidang studi yang mendidik (subject specific
pedagogy) selama empat bulan di kampus. Selain itu mahasiswa PPG
melakukan peer teaching dalam kelas mikro/kecil. Praktikan berperan
sebagai guru dalam kelompok yang terdiri dari 4 orang mahasiswa yang
dibimbing oleh satu dosen pembimbing dan satu guru pamong. Tujuan
dari pengajaran mikro ini adalah agar mahasiswa memiliki pengetahuan
dan keterampilan mengenai proses belajar mengajar di sekolah. Pengajaran
mikro merupakan wahana untuk latihan mahasiswa PPG bagaimana
memberikan materi, mengelola kelas, menghadapi peserta didik, dan
menyikapi permasalahan pembelajaran yang dapat terjadi dalam suatu

13
kelas, maka dari itu kegiatan sebelum pembelajaran dilakukan praktikan
melakukan beberapa hal berikut:
a. Praktik menyusun perangkat pembelajaran berupa Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
b. Praktik menyusun bahan ajar
c. Praktik membuat media pembelajaran.
d. Praktik membuat kisi-kisi soal dan evaluasi
e. Praktik menerapkan metode pembelajaran yang aktif dan
menyenangkan.
Adapun kegiatan praktik mengajar dengan peserta didik, meliputi:
a. Membuka pelajaran
b. Penyampaian materi
c. Mengajar dengan metode yang dianggap sesuai dengan materi yang
disampaikan.
d. Menyampaikan materi yang berbeda-beda (materi fisik dan non fisik).
e. Penguasaan dan pengelolaan kelas.
f. Menggunakan media pembelajaran (White board, LCD proyektor, dan
lain sebagainya).
g. Teknik bertanya kepada peserta didik
h. Menutup pelajaran
Penilaian hasil belajar peserta didik dilakukan dengan hasil tugas yang
diperiksa saat kegiatan pembelajaran berakhir.
Pelaksanaan PPL PPG di SMK Negeri 2 Depok dimulai pada
bulan oktober hingga november 2019.
a. Penyusunan Perangkat Pembelajaran
Sebelum melaksanakan pembelajaran di kelas, harus dilakukan
beberapa persiapan agar dalam pembelajaran dapat berjalan dengan
baik. Persiapan sebelum melaksanakan kegiatan belajar mengajar
secara garis besar seperti di bawah ini:
1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

14
Pelaksanaan kegiatan PPL (Praktik mengajar), Praktikan
mendapat tugas untuk mengajar kelas X KI-A SMK Negeri 2
Depok, Yogyakarta dengan mengajar mata pelajaran Fisika, sesuai
dengan bidang yang telah ditentukan oleh sekolah. Materi yang
disampaikan disesuaikan dengan silabus Fisika.
2) Metode
Metode yang digunakan selama kegiatan belajar mengajar
adalah. dengan menggunakan model Problem Based Learning dan
kooperatif dengan pendekatan scientific.

3) Media Pembelajaran
Ketersediaan sarana dan prasarana pendukung proses
belajar mengajar di SMK Negeri 2 Depok, Yogyakarta. Media
yang dimiliki sekolah ini masih sederhana sebagaimana yang
digunakan pada sekolah atau bengkel sekolah lain pada umumnya,
yaitu papan tulis white board serta LCD dan peralatan praktek
yang cukup lengkap. Untuk sarana semacam itu penulis rasa sudah
sangat cukup untuk proses pembelajaran yang dilakukan di
bengkel, maupun di ruang teori. Untuk penyampaian materi penulis
menggunakan papan tulis dan powerpoint sebagai media
penyampaian materi serta langsung menunjukan langsung secara
langsung alat dan bahan praktik yang ada.
4) Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi pembelajaran yang digunakan dalam mata
pelajaran Fisika adalah dengan evaluasi hasil belajar sesuai
kompetensi dasar yang diajarkan dan hasil praktik yang sesuai
dengan LKPD dan juga dengan memberikan penugasan, pilihan
ganda, soal uraian, dll.
5) Melaksanakan Administrasi Guru
Mahasiswa praktikan selain melakukan praktik mengajar
dan evaluasi terhadap peserta didik, juga wajib melakukan

15
administrasi guru seperti pengisian presensi peserta didik, daftar
nilai, dan jurnal kegiatan belajar mengajar pada saat jam mengajar.

2. Pelaksanaan Pembelajaran Terbimbing dan Mandiri


a. Praktik Mengajar Terbimbing
Dalam praktik mengajar terbimbing ini praktikan diberi
bimbingan tentang pengelolaan kelas meliputi; bagaimana mengatasi
peserta didik yang ramai, tiduran, posisi duduk yang tidak stabil, cara
penanganan proses pembelajaran secara praktik, pengawasan
pembelajaran praktik dan cara penyampaian materi.
b. Praktik Mengajar Mandiri
Kegiatan praktik mengajar adalah inti dari PPL, Hal ini untuk
melatih praktikan penggunakan seluruh pengetahuan dan keterampilan
yang diperoleh selama kuliah dan kegiatan pengajaran daring. Dalam
pelaksanaan kegiatan PPL (praktik mengajar), praktikan mendapat
tugas untuk mengajar kelas X KI-A. Pelaksanaan belajar mengajarnya
pada hari rabu dalam waktu 1 kali pertemuan kali 3 jam pelajaran (3 x
45 menit).
Adapun proses pembelajaran yang dilakukan praktikan meliputi:
1) Membuka Pelajaran
Kegiatan membuka pelajaran yang dilakukan oleh praktikan
meliputi beberapa hal diantaranya:
a) Mengkondisikan diri, duduk dengan rapi di depan kelas serta
mengkondisikan kelas.
b) Pembukaan didahului dengan salam dan berdoa bersama
c) Menyapa peserta didik dengan bertanya kabar dan mengawali
komunikasi
d) Mengecek presensi peserta didik dengan membacakan presensi
e) Menanyakan materi yang telah lalu

16
f) Memberikan motivasi kepada peserta didik tentang pentingnya
materi yang akan disampaikan, dan mengkaitkan dengan
kenyataan.
g) Mengaitkan materi yang sudah disampaikan dengan materi yang
akan disampaikan saat ini.

2) Penyajian Materi
Dalam penyampaian materi praktikan menggunakan buku-
buku yang diberikan oleh guru pembimbing, buku milik praktikan
sendiri dan bahan-bahan yang diperoleh dari internet.
Dalam penyajian materi praktikan menggunakan beberapa metode
yaitu:
a) Ceramah
b) Tanya jawab
c) Demonstrasi
d) Diskusi
e) Praktikum
Media pembelajaran yang digunakan meliputi:
a) Papan tulis (black board dan white board)
b) Kapur tulis/spidol
c) Penghapus
d) Ringkasan materi
e) Peralatan praktik
f) LCD proyektor
3) Penggunaan waktu
Selama PPL praktikan mengajar sudah melebihi target yang
telah ditetapkan oleh PPL dan PKL. Praktikan telah mengajar selama
3 kali pertemuan dimana 1 kali pertemuan adalah 3 jam pelajaran
dan dalam satu minggu terdapat 1 kali pertemuan yaitu hari rabu.
4) Gerak

17
Bergerak sesuai dengan situasi dan kondisi kelas dan tidak
terpaku di satu tempat. Kadang mendekat pada peserta didik dan
kadang berkeliling kelas saat berdiskusi untuk memberi pengarahan
dan juga berkeliling bengkel pada waktu proses praktik berlangsung
dan melakukan perlakuan khusus kepada peserta didik yang
sekiranya lemah dalam praktik.
5) Cara memotivasi peserta didik
Dengan menyampaikan keuntungan mempelajari materi yang
disampaikan, kemudian dengan pertanyaan yang mengacu pada
materi yang akan disampaikan. Memberi pujian pada peserta didik
yang menjawab pertanyaan atau yang menyampaikan pendapatnya.
Memberi pertanyaan kepada peserta didik agar selalu siap menerima
pelajaran.
6) Teknik bertanya
Praktikan memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan
materi yang disampaikan. Praktikan memancing peserta didik untuk
bertanya tentang materi yang belum jelas, sehingga dapat dipertegas
kembali. Mengembangkan pertanyaan yang ditanyakan oleh salah
seorang peserta didik untuk dijawab oleh peserta didik yang lain
yang merasa lebih bisa. Selain itu juga praktikan juga memancing
respon dari para peserta didik dengan menanyakan langsung fungsi
dari bagian mesin atau alat dengan menunjukan langsung ke obyek.
7) Teknik Penguasaan Kelas
Pada waktu mengajar praktikan tidak terpaku pada suatu
tempat, menciptakan interaksi dengan peserta didik dengan memberi
perhatian. Memberi teguran bagi peserta didik yang kurang
memperhatikan dan membuat gaduh di dalam kelas. Selain itu bagi
peserta didik yang dianggap ramai diberi pertanyaan atau diberi
tugas untuk menerangkan. Dalam penguasaan kelas, praktikan tidak
hanya menyampaikan materi, tapi juga memotivasi dan memberi
bimbingan akhlak kepada peserta didik.

18
8) Menutup Pelajaran
Dalam menutup pelajaran praktikan melakukan beberapa hal
diantaranya:
a) Mengevaluasi sejauh mana pemahaman peserta didik tentang
materi yang sudah disampaikan.
b) Bersama-sama peserta didik menarik kesimpulan dari materi yang
sudah disampaikan.
c) Menyampaikan materi pertemuan selanjutnya
d) Penutupan dengan doa bersama menurut agama dan kepercayaan
masing- masing dan salam penutup.
9) Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi pembelajaran dilakukan dengan pemberian evaluasi
hasil dari hasil masing-masing benda kerja yang dikerjakan sesuai
dengan gambar kerja pada Lembar kerja Peserta Didik (LKPD).

B. Praktik Persekolahan
Sesuai buku panduan pedoman PPL - PPG Daljab, praktikan diwajibkan
untuk mengikuti kegiatan persekolahan. SMK Negeri 2 Depok memiliki
manajemen yang baik sehingga praktikan bisa turut mengambil bagian
diantaranya.
1. Tugas Guru seperti piket di laboratorium/ruang praktek, Pendampingan
BK, piket diperpustakaan dan piket di UKS.
2. Kegiatan ekstrakulikuler seperti pramuka dan paskibraka
3. Kegiatan sekolah meliputi upacara bendera senin pagi dan hari-hari besar.

C. Pengembangan Kompetensi Kepribadian dan Sosial


Guru merupakan suatu profesi yang menuntut sikap kepribadian yang
mantap dan sikap social yang baik, dua hal tersebut menjadi sikap minimal
yang harus dipenuhi oleh guru, ada beberapa sikap yang mendukung
tercapainya social dan kepribadian tersebut, diatarnya:
1. Sikap yang arif dan bijaksana

19
Sikap arif dicapai pada kegiatan 3 S (salam, senyum dan sapa)
yang dilakukan setiap pagi. Praktikan belajar untuk berkomunikasi dengan
siswa yang berbeda jurusan sambil menyampaikan kata-kata pujian untuk
memotivasi siswa.

2. Sikap dan perilaku demokratis


Sikap demokratis diperlukan untuk memecahkan suatu masalah
supaya semua pihak merasa adil, namun bagi guru sikap demokratis
digunakan untuk menerima setiap pendapat dan argumentasi siswa supaya
siswa merasa dihargai dan guru dapat menilai pengembangan siswa.
Praktikan selalu melakukan hal tersebut saat KBM namun bila terdapat
kesalahan dalam pendapat siswa tersebut maka dilakukan penguatan.
Sikap demokratis bertambah berkembang saat praktikan mengikuti rapat
mahasiswa PPL maupun rapat guru jurusan.
3. Kejujuran
Kejujuran merupakan sikap yang seharusnya dimiliki bagi setiap
orang berlebih terhadap prosfesi guru yang harus menanamkan sikap jujur
kepada siswanya. Kejujuran dalam kegiatan PPL-PPG dapat terlihat dari
kesesuaian laporan dengan kegiatan nyata yang terdapat dalam daftar
jurnal kegiatan mahasiswa PPL-PPG (data terlampir). Disamping itu
praktikan juga memiliki sikap kejujuran dalam pemberian nilai siswa yang
diperoleh oleh pekerjaan siswa tanpa membeda-bedakan siswa.
4. Kedisiplinan
Disiplin dan mengikuti tata tertib yang berlaku di SMK N 2 Depok,
Sleman selalu diikuti oleh praktikan, seperti datang ke sekolah tepat waktu
namun ada beberapa kali keterlambatan lalu mengikuti jadwal pelajaran
tepat waktu dan selalu mengikuti upacara bendera senin pagi maupun hari-
hari besar.
5. Teladan bagi peserta didik dan teman sejawat dalam prilaku dan
penampilan

20
Prilaku taat aturan dan sopan santun selalu praktikan munculkan
dalam kegiatan sehari-hari di SMK N 2 Depok, Sleman dan penampilan
praktikan selalu rapih untuk memberikan kesan baik bagi siswa terlihat
dari lampiran dokumentasi.
6. Percaya diri
Seorang guru harus memiliki rasa percaya diri saat KBM untuk
meyakinkan siswa tentang materi yang disampaikan. Percaya diri selalu
diterapkan oleh praktikan untuk melangsungkan KBM dalam
penyampaian materi, rasa percaya diri juga praktikan gunakan untuk
berdiskusi dengan siswa untuk menjalin hubingan dekat dengan siswa.
7. Kesantunan dalam berkomunikasi
Praktikan selalu berhati-hati dalam berkomunikasi dengan siswa,
teman sejawat dan para guru, staf dan seluruh karyawan SMK N 2 Depok,
Sleman, karena dengan kesantunan maka saling menghargai satu sama lain
hingga berimbas pada hubungan sosial yang baik.
8. Supel dan ramah dalam pergaulan
Lingkungan kerja yang nyaman selalu diinginkan oleh setiap orang
supaya dapat menhasilkan hasil kerja yang baik, hal tersebut tidak dapat
terwujud bila sikap supel dan ramah tidak dilakukan sehingga praktikan
selalu mengusahakan senyum pada setiap gur, karyawan dan siswa yang
berpapasan dan praktikan juga selalu membudayakan berjabatan tangan
dengan guru maupun karyawan pada saat pagi hari.
9. Kemampuan bekerjasama
Kerja sama merupakan sikap kebersamaan untuk mencapai satu
tujuan yang telah disepakati, tujuan dalam pendidikan memerlukan sikap
saling kerja sama untuk mendapatkan hasil yang diharapkan, dalam
kegiatan PPL sikap kerja sama diperlukan dengan :
a. Peserta didik
Praktikan membina dan memimpin peserta didik supaya dapat
bekerjasama untuk mewujudkan tujuan pembelajaran yang telah
ditentukan, misalkan dalam pembagian kelompok dan memberkan

21
tugas masing-masing kelompok peserta didik lalu praktikan akan
membantu kesulitan yang dialami oleh peserta didik dalam proses
pengerjaan tugas maupun pemecahan maslah yang dijadikan tugas
peserta didik.
b. Teman sejawat
SMK Negeri 2 Depok, sleman pada tahun ajaran 2019-2020
semester ganjil memiliki tanggung jawab mahasiswa PPL-PPG
sebanyak 30 orang. Mahasiswa PPL-PPG di SMKN 2 Depok, Sleman
selalu bekerja sama dalam kegiatan persekolahan maupun kegiatan
ekstrakurikuler, hal tersebut dibuktikan dalam kegiatan rapat bersama
mahasiswa PPL-PPG dan dalam pelaksanaan jadwal piket serta
pelaksanaan jadwal ekstrakurikuler.
c. Tenaga kependidikan dan guru
Mahasiswa PPL-PPG dengan tenaga kependidikan dan guru
tentu harus bisa saling bekerjasama untuk dapat saling membantu
dalam keberlangsungan KBM maupun kegiatan persekolahan,
contohnya: dalam pembagian jadwal mengajar terbimbing dan mandiri
hingga penilaian peserta didik lalu dalam berkordinasi dengan kegiaan
ujian, praktikan selalu bekerja sama dengan panitia ujian untuk
membantu keberlangsungan ujian.
10. Tanggung jawab
Sikap tanggung jawab dibuktikan dalam kegiatan praktikan untuk
memeriksa hasil ujian dan penilaian peserta didik hingga menganalisis
kegiatan remedial dan pengayaan untuk peserta didik supaya peserta didik
memiliki kompetensi yang baik yang dibuktikan dengan nilai peserta didik
sama dengan atau lebih dari nilai KKM (data terlampir dalam administrasi
sekolah).

D. Analisis Hasil Pelaksanaan dan Refleksi


1. Analisis Pelaksanaan Program PPL

22
Secara umum, Mahasiswa PPL dalam melaksanakan PPL tidak
banyak mengalami hambatan yang berarti justru mendapat pengalaman
berharga sehingga dapat digunakan sebagai media belajar untuk menjadi
guru yang baik dengan bimbingan guru pembimbing masing-masing di
sekolah.
Adapun hambatan-hambatan yang muncul dalam pelaksanaan
kegiatan PPL adalah sebagai berikut:
a. Hambatan Secara Umum
Seperti kegiatan lainnya pelaksanaan PPL juga mengalami
hambatan secara umum. Hambatan tersebut biasanya berasal dari
sekolah yang secara umum terletak pada kurangnya media
pembelajaran yang dimiliki. Hambatan ini menjadikan kondisi proses
belajar mengajar menjadi kurang kondusif.
Selain itu hambatan secara umum juga dapat berasal dari peserta
didik, misalnya:
1) Peserta didik kurang tepat waktu untuk masuk kelas
2) Terdapat peserta didik yang masih ribut dalam kegiatan belajar
mengajar
3) Kedisiplinan dari peserta didik masih kurang karena masih ada
beberapa dari peserta didik yang bermain hp saat pelajaran
berlangsung
Ada beberapa peserta didik yang kurang menghormati
mahasiswa yang sedang mengajar di dalam kelas, serta ada beberapa
peserta didik yang membuat gaduh atau mengantuk. Untuk itu perlu
adanya penyelesaian masalah dengan metode-metode yang lebih
intensif, berimbas kepada penyampaian materi yang diberikan kepada
mahasiswa praktikan. Perilaku peserta didik yang sulit dikendalikan
sehingga memerlukan penanganan khusus dalam proses pembelajaran
dan memerlukan kesabaran dalam penyampaian materi yang diajarkan.
Disini guru harus bisa memahami peserta didiknya dan harus bisa
menjadi teman, orang tua serta guru itu sendiri sesuai dengan kondisi

23
yang sedang berlangsung. Ada beberapa peserta didik yang kurang
dapat memahami proses praktikum sehingga dilakukan perlakuan
khusus agar peserta didik tersebut dapat menguasai keterampilan
tersebut.
Solusi yang dilakukan adalah secara umum peserta didik kelas
X masih dapat dikendalikan, dan dibimbing dengan baik. Untuk
mengatasi kegaduhan di dalam kelas yang disebabkan oleh peserta
didik, mahasiswa praktikan melakukan penempatan posisi tempat
duduk peserta didik secara khusus. Sedangkan untuk mengantisipasi
peserta didik yang mengantuk, seorang guru harus mempunyai strategi
pembelajaran yang menarik, seperti meminta peserta didik untuk cuci
muka dahulu, memberikan sedikit cerita lucu yang masih berhubungan
dengan materi atau jurusannya. Hal ini menjadikan penyampaian materi
dari praktikan tidak menjadikan masalah. Untuk mengatasi peserta
didik yang dalam praktikum hanya duduk-duduk maka praktikan aktif
untuk berkeliling disetiap kelompok siswa yang sedang praktik.
b. Hambatan Khusus Proses Belajar Mengajar
1) Teknik Pengelolaan Kelas
Pada umumnya peserta didik dalam kelas X KI-A memiliki
minat belajar yang baik namun ada beberapa peserta didik yang
motivasi belajarnya sedikit terganggu, hal itu cenderung disebabkan
karena ada teman sejawat peserta yang membuat gaduh, bercanda
dan mengobrol disaat jam pembelajaran berlangsung.
Solusi yang dilakukan untuk menangani hal tersebut adalah
dengan berkreasi dan berimprovisasi guna menghindari rasa jenuh
atau bosan dalam proses pembelajaran. Solusi tersebut dilakukan
dengan cara praktikan akan memanfaatkan fasilitas yang ada dengan
sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin, serta mengembangkan
berbagai kreasi cara penyampaian materi agar hasil yang dicapai
lebih maksimal, seperti pemberian video mengenai materi ajar atau

24
melakukan ice breaking dan permainan-permainan sederhana yang
mendukung materi pembelajaran.

2) Hambatan Proses Belajar Mengajar


Fasilitas pembelajaran X KI-A SMKN 2 Depok sudah baik
dan cukup namun ada beberapa alat yang jumlahnya terbatas
misalnya pegas.
Terbatasnya alat praktik menjadikan hambatan praktikan
membimbing peserta didik secara maksimal, namun hal tersebut
masih dapat diatasi dengan mengubah dari eksperimen menjadi
demonstrasi. Untuk itu harapannya kedepan dalam setiap kelas di
bengkel tersedia media pendidikan yang lengkap dan adanya
karburator single barrel yang masih normal sehingga dapat
mendukung kelancaran proses KBM.
3) Hambatan Belum Adanya motivasi Belajar Peserta didik dan
Karakteristik Peserta didik.
Kurangnya motivasi untuk belajar giat pada beberapa peserta
didik mengakibatkan pelaksanaan kegiatan pembelajaran tidak
berjalan lancar. Pengetahuan peserta didik mengenai komponen pasif
tidak merata pada setiap peserta didik.
Solusi yang dilakukan untuk menangani hambatan tersebut
adalah dengan diberikannya motivasi-motivasi penyemangat belajar
supaya giat belajar demi mencapai cita-cita dan keinginan mereka.
Motivasi untuk menjadi yang terbaik, agar sesuatu yang diharapkan
dapat tercapai. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan nasihat
dan menceritakan pengalaman pribadi yang dapat membantu peserta
didik untuk lebih termotivasi. Selain itu juga dengan memberikan
pengetahuan kepada peserta didik betapa pentingnya dan
bermanfaatnya pengetahuan dan keterampilan tentang materi

25
komponen pasif di kehidupan nyata sehingga para peserta didik
menjadi termotivasi.
4) Hambatan Saat Menyiapkan Administrasi Pengajaran
Hambatan saat menyiapkan administrasi pengajaran antara
lain disebabkan karena praktikan kurang memahami tentang
keperluan administrasi apa saja yang dimiliki oleh seorang guru.
Pembuatan SP, Prosem, Prota, dan kelengkapan yang lain kurang
dipahami oleh praktikan. Selama ini, praktikan hanya mengetahui
metode untuk membuat satuan pelajaran, Rencana Pembelajaran dan
evaluasi pencapaian hasil belajar. Solusi yang dilakukan adalah pada
saat penyiapan administrasi pengajaran dilakukan dengan melihat
contoh-contoh yang telah ada, disesuaikan dengan materi diklat yang
akan diberikan. Setelah itu berkoordinasi dengan guru pembimbing
dan melakukan pelaporan terhadap apa yang telah dikerjakan/dibuat.
2. Hasil Pelaksanaan PPL
Kemampuan guru dalam menguasai materi dan metode
penyampaian merupakan hal terpenting dalam proses belajar mengajar
yang diharapkan agar terjadi transfer nilai dan ilmu serta ketrampilan dari
guru ke peserta didik. Akan tetapi, bila peserta didik kurang tertarik dan
kurang serius terhadap mata pelajaran, akan menyebabkan kesulitan dalam
pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Pelaksanaan PPL mulai dari
penyiapan administrasi peserta didik, perangkat dan juga piket harian ,
namun keslitan-kesulitan tersebut dapat teratasi oleh bimbingan dari guru
pembimbing dan dosen pembimbing.
Adapun hasil yang dapat diperoleh dan dirasakan oleh praktikan
dalam pelaksanaan PPL ini antara lain:
a. Praktikan mendapatkan pengalaman mengajar sesungguhnya, dan juga
cara mengelola kelas yang efektif.
b. Secara administrasi pengajaran, hasil yang diperoleh praktikan yaitu:
1) Silabus Fisika

26
2) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) selama tiap pertemuan
beserta LKPD.
c. Praktikan mengetahui betapa pentingnya komunikasi dalam proses
pembelajaran. Terlebih lagi komunikasi pada saat konsultasi dengan
guru pembimbing sangatlah diperlukan demi lancarnya pelaksanaan
mengajar. Banyak hal yang dapat dikonsultasikan dengan guru
pembimbing, baik RPP, materi, modul pembelajaran, metode maupun
media pembelajaran yang paling sesuai dan efektif dilakukan dalam
pembelajaran kelas.
1) Metode yang disampaikan kepada peserta didik harus bervariasi
sesuai dengan tingkat pemahaman dan daya konsentrasi.
2) Praktikan dapat mengelola kelas dan membuat suasana yang
kondusif dalam belajar.
3) Praktikan dapat mengembalikan situasi menjadi kondusif lagi bila
ada peserta didik yang menimbulkan masalah (ramai,
mengganggu teman, dll).
4) Praktikan mampu memberikan evaluasi sehingga dapat menjadi
umpan balik dari peserta didik untuk mengetahui seberapa banyak
materi yang telah disampaikan dapat diserap oleh peserta didik.
d. Praktikan memahami pentingnya kehadiran disekolah untuk
ketercapaian tujuan pembelajaran (presensi mahasiswa PPL
terlampir).
3. Refleksi
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SMK Negeri 2 Depok,
Sleman, Yogyakarta telah banyak memberikan pengalaman yang berharga
bagi praktikan, diantaranya bahwa seorang guru dituntut untuk lebih
memahami konsep materi yang diajarkan dalam hal ini mata pelajaran
yang diampu praktikan yaitu Fisika, kemudian guru juga harus mengenal
karakter setiap peserta didiknya dengan berbagai sifat dan kepribadian
yang terkadang dapat mengganggu pembelajaran, dapat kreatif dan

27
inovatif dalam mengembangkan metode dan media pembelajaran yang
efektif serta pandai memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya.
Guru dalam kurikulum 2013 harus berperan sebagai mediator dan
fasilitator bagi peserta didik dalam menemukan konsepnya sendiri.
Praktikan juga harus mempelajari pendekatan, model, dan metode
pembelajaran serta teknik-teknik mengelola kelas yang efektif, agar dapat
menyusun perangkat pembelajaran yang sesuai dengan peserta didik. Guru
juga dituntut mempunyai keterampilan yang dapat menarik motivasi serta
peran aktif peserta didik saat pembelajaran dan tidak kalah pentingnya
peserta didik diajak untuk mengenal lingkungan sekitar sebagai media
pembelajaran sehingga peserta didik dapat belajar pula dari obyek nyata,
gejala atau fenomena alam terutama yang berkaitan dengan Teknik
Elektronika.
Selain itu, guru juga harus mampu memberikan pesan moral sesuai
dengan materi dan kehidupan di sekitar peserta didik. Selama proses
pelaksanaan PPL PPG di SMK Negeri 2 Depok, Sleman, Yogyakarta
terdapat banyak hambatan dan kesulitan, namun hal tersebut dapat
terselesaikan dengan baik dan menjadi pengalaman untuk dapat dijadikan
pelajaran menjadi guru profesional.

28

Anda mungkin juga menyukai