POLIMER
Di Susun Oleh:
Kelompok 7
Yoga N. Kusuma (13.11.1001.7311.048)
Taufik Qurohman (13.11.1001.7311.114)
M. Zainuddin Tou (13.11.1001.7311.028)
Arjuna (13.11.1001.7311.354)
Zulkifli (13.11.1001.7311.316)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan
bimbingannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang POLIMER ini.
Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman akan pengetahuan
tentang Polimer yang diperlukan mengikuti mata kuliah Kimia Teknik.
Dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah kimia teknik kami mengharapkan
makalah ini dapat bermanfaat. Akhirnya kami menyampaikan terima kasih dan
penghargaan yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang sudah mendukung
penyusunan makalah ini. Selanjutnya kami sangat mengharapkan kritik dan saran
dari pembaca sehingga akan menumbuhkan rasa syukur kami kepada rahmat Allah
SWT dan dalam hal perbaikan makalah ini ke depannya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari hari, kita sering menggunakan berbagai bahan kimia.
Sebagian besar dari masyarakat tidak menyadari akan bahaya dari bahan bahan
kimia tersebut, bahan kimia yang banyak digunakan didalam kehidupan sehari - hari
memang tidak memberikan akibat secara langsung dan cepat namun, membutuhkan
waktu lama.
Kita mungkin tahu polimer yang merupakan suatu golongan bahan kimia yang
banyak digunakan dalam kehidupan kita sehari hari maupun dalam industri.
Polimer meliputi plastik, karet, serat, dan nilon. Beberapa senyawa penting dalam
tubuh makhluk hidup, yaitu karbohidrat (polisakarida), protein, dan asam nukleat,
juga merupakan polimer.
B. Tujuan Pembelajaran
v
v
v
v
BAB II
URAIAN POLIMER
1. DEFINISI POLIMER
Polimer atau kadang-kadang disebut sebagai makromolekul, adalah molekul besar
yang dibangun oleh pengulangan kesatuan kimia yang kecil dan sederhana.
Kesatuan-kesatuan berulang itu setara dengan monomer, yaitu bahan dasar
pembuat polimer (tabel 1). Akibatnya molekul-molekul polimer umumnya mempunyai
massa molekul yang sangat besar. Sebagai contoh, polimer poli (feniletena)
mempunyai harga rata-rata massa molekul mendekati 300.000. Hal ini yang
menyebabkan polimer tinggi memperlihatkan sifat sangat berbeda dari polimer
bermassa molekul rendah, sekalipun susunan kedua jenis polimer itu sama.
polimer adalah rantai berulang dari atom yang panjang, terbentuk dari pengikat yang
berupa molekul identik yang disebut monomer. Sekalipun biasanya merupakan
organik (memiliki rantai karbon), ada juga banyak polimer inorganik. Contoh terkenal
dari polimer adalah plastik dan DNA.
Meskipun istilah polimer lebih populer menunjuk kepada plastik, tetapi polimer
sebenarnya terdiri dari banyak kelas material alami dan sintetik dengan sifat dan
kegunaan yang beragam. Bahan polimer alami seperti shellac dan amber telah
digunakan selama beberapa abad. Kertas diproduksi dari selulosa,
sebuah polisakarida yang terjadi secara alami yang ditemukan dalam tumbuhan.
Biopolimer seperti protein dan asam nukleat memainkan peranan penting dalam
proses biologi.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita pasti banyak menggunakan polimer buatan.
Berikut ini beberapa contoh polimer buatan di sekitar kita :
1. Karet Sintetis
Dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan ban mobil dan motor, ahli-ahli kimia
organic telah mengembangkan pembuatan karet sintetis untuk mempercepat
perolehan kebutuhan tersebut.
Karet-karet sintetis tersebut dibuat dengan menggunakan bahan dasar monomer,
seperti butadiene dan stirena denganm cara kopolimerisasi.
Polibutadiena-stirena disebut juga dengan Buna atau nama dagangnya SBR
(stirena-butadiena rubber). Ada dua jenis Buna, yaitu Buna-N dan Buna-S. tidak
seperti polimer lain yang monomernya 1:1, pada Buna-N perbandingan antara 1,3butadiena dan stirena adalah 3:1, sedangkan Buna-S perbandingan antara 1,3butadiena dan stirena adalah 7:3. polimer tersebutb merupakan karet sintetis yang
kuat hamper menyamai karet alam karena resisten oksidasi dan abrasi dibandingkan
karet alam. SBR mengandung ikatan rangkap dan dapat di cross-linked kan dengan
sulfur dengan proses vulkanisasi. Saat ini Buna banyak digunakan sebagai ban
mobil.
Jika karet yang divulkanisasi ini diregangkan, jembatan belerang menahan rantairantai polimer sehingga tidak mudah putus, kemudian karet tersebut akan kembali
pada bentuk semula setelah meregang. Karet sintetis lain adalah neoprene yang
berasal dari monomer kloropropena, polibutadiena, dan Thiokol.
2. Serat Sintetis
Kapas merupakan serat alam yang merupakan polimer dari karbohidrat
(selulosa), dan polimer dari protein (wol dan sutera). Seperti halnya karet, serat
memiliki polimer sintetis, yaitu nilon dan poliester (dakron).
Dakron atau tetoron merupakan polyester. Polimer ini yang sangat kuat, sangat
lentur dan transparan. Polimer ini juga digunakan untuk membuat sintetis dan
membuat lembaran film tipis yang dalam perdagangan disebut mylar. Mylar banyak
digunakan untuk pita rekam magnetic dan untuk membuat gelembung balon yang
dimanfaatkan dalam penelitian cuaca di atmosfer.
Nilon-66 merupakan serat polimer yang titik leburnya tinggi. Disebut nilon-66
karena polimernya tersususn dari enam atom C dari 1,6-heksametilena diamina dan
enam atom C dari molekul asam 1,6 heksanadioat. Nilon-66 digunakan untuk serat
kain.
3. Orlon
Orlon merupakan polimer adisi dari monomer akrilonitril. Polimer ini merupakan
serat sintetis, seperti wol digunakan dalam tekstil sebagai campuran wol, karpet, dan
kaus kaki.
4. Teflon (Tetrafluoroetena)
Teflon merupakan lapisan tipis yang sangat tahan panas dan tahan terhadap
bahan kimia. Teflon digunakan untuk pelapis wajan (panic anti lengket), pelapis
tangki di pabrik kimia, pipa anti patah, dan kabel listrik.
5. Bakelit (Fenol Formaldehida)
Bakelit adalah suatu jenis polimer yang dibuat dari dua jenis monomer, yaitu
fenol dan formaldehida. Polimer ini sangat keras, titik leburnya sangat tinggi
dantahan api. Bakelit digunakan untuk instalasi listrik dan alat-alat yang tahan suhu
tinggi, misalnya asbak dan fiting lampu listrik.
6. Flexiglass (Polimetil Metakrilat)
Polimetil Metakrilat disingkat PMMA mempunyai nama dagang flexiglass.
Polimetil metakrilat merupakan polimerisasi adisi dari monomer metil metakrilat
(H2C = CH-COOH3). PMMA merupakan plastik yang kuat dan transparan. Polimer
ini digunakan untuk jendela pesawat terbang dan lampu belakang mobil.
7. Plastik Polietilentereftalat (PET)
Plastik PET merupakan serat sintetik poliester (dakron) yang transparan
dengan daya tahan kuat, tahan terhadap asam, kedap udara, fleksibel, dan tidak
rapuh. Dalam hal penggunaannya, plastik PET menempati urutan pertama.
Penggunannya sekitar 72 % sebagai kemasan minuman dengan kualitas yang baik.
Plastik PET merupakan poliester yang dapat dicampur dengan polimer alam seperti :
sutera, wol dan katun untuk menghasilkan bahan pakaian yang bersifat tahan lama
dan mudah perawatannya.
8. Plastik Polietena/Polietilena (PE)
Terdapat dua jenis plastik PE, yaitu Low Density Polyethylene (LDPE) dan High
Density Polyethylene (HDPE). Plastik LDPE banyak digunakan sebagai kantung
plastik serta pembungkus makanan dan barang.
Plastik HDPE banyak digunakan sebagai bahan dasar membuat mainan anakanak, pipa yang kuat, tangki korek api gas, badan radio dan televisi, serta piringan
hitam.
9. Polivinil Klorida (PVC)
Plastik PVC bersifat termoplastik dengan daya tahan kuat. Plastik ini juga
bersifat tahan serta kedap terhadap minyak dan bahan organik. Ada dua tipe plastik
PVC yaitu bentuk kaku dan bentuk fleksibel.
Plastik bentuk kaku digunakan untuk membuat konstruksi bangunan, mainan
anak-anak, pipa PVC (paralon), meja, lemari, piringan hitam, dan beberapa
komponen mobil. Adapun plastik bentuk fleksibel, jenis ini digunakan untuk membuat
selang plastik dan isolasi listrik.
Dalam hal penggunaannya, plastic PVC menempati urutan ketiga dan sekitar
68 % digunakan untuk konstruksi bangunan (pipa saluran air).
2. PENGGOLONGAN POLIMER
A.penggolongan polimer berdasarkan asalnya , yaitu yang berasal dari alam
(polimer alam) dan di polimer yang sengaja dibuat oleh manusia (polimer sintetis).
1. Polimer alam
Polimer alam telah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu, Polimer alam adalah
senyawa yang dihasilkan dari proses metabolisme mahluk hidup. jumlahnya yang
terbatas dan sifat polimer alam yang kurang stabil, mudah menyerap air, tidak stabil
karena pemanasan dan sukar dibentuk menyebabkan penggunaanya amat terbatas.
Contoh sederhana polimer alam seperti ; Amilum dalam beras, jagung dan kentang ,
pati , Selulosa dalam kayu , Protein terdapat dalam daging dan Karet alam diperoleh
dari getah atau lateks pohon karet . Karet alam merupakan polimer dari senyawa
hidrokarbon, yaitu 2-metil-1,3-butadiena (isoprena). Karet merupakan polimer alam
yang terpenting dan dipakai secara luas. Bentuk utama dari karet alam, terdiri dari
97% cis-1,4-poliisoprena, dikenal sebagai hevea rubber. Karet ini diperoleh dengan
menyadap kulit sejenis pohon (hevea brasiliensis) yang tumbuh liar. Hampir semua
karet alam diperoleh sebagai lateks yang terdiri dari sekitar 32 35% karet dan
sekitar 5% senyawa lain, termasuk asam lemak, gula, protein, sterol, ester dan
garam.
Laboratorium bukan satu-satunya tempat mensintesis polimer. Selsel kehidupan
juga merupakan pabrik polimer yang efisien. Protein, DNA, kitin pada kerangka luar
serangga, wool, jaring laba-laba, sutera dan kepompong ngengat, adalah polimerpolimer yang disintesis secara alami. Serat-serat selulosa yang kuat menyebabkan
batang pohon menjadi kuat dan tegar untuk tumbuh dengan tinggi seratus kaki
dibentuk dari monomer-monomer glukosa, yang berupa padatan kristalin yang
berasa manis. Polimer alam lain adalah polisakarida, selulosa dan lignin yang
merupakan bahan dari kayu.
Contoh polimer alam dapat dilihat pada table di bawah ini
No
1.
2.
3.
4.
5.
Polimer
Pati/amilum
Selulosa
Protein
Asam nukleat
Karet alam
Monomer
Glukosa
Glukosa
Asam amino
Nukleotida
Isoprena
Polimerisasi
Kondensasi
Kondensasi
Kondensasi
Kondensasi
Adisi
Contoh
Biji-bijian, akar umbi
Sayur, Kayu, Kapas
Susu, daging, telur, wol, sutera
Molekul DNA dan RNA (sel)
Getah pohon karet
(mobil, truk, kapal udara), bahan bangunan (pipa ledeng), barang-barang listrik dan
elektronik (mesin bisnis, komputer), mesin-mesin industri dan barang-barang
konsumsi
Contoh : Nylon, polikarbonat, polisulfon, poliester
3. Polimer fungsional (functional polymers)
Polimer ini dihasilkan dan dikembangkan di negara maju dan dibuat untuk tujuan
khusus dengan produksinya dalam skala kecil
Contoh : kevlar, nomex, textura, polimer penghantar arus dan foton, polimer peka
cahaya, membran, biopolimer
Beberapa polimer memiliki ikatan silang antar rantai, hal ini akan membuat polimer
yang bersifat kaku dan membentuk bahan yang keras. Makin banyak ikatan. silang
makin kaku polimer yang dihasilkan dan polimer akan semakin mudah patah.
Jenis polimer yang memiliki ikatan silang ini merupakan plastik termoseting. Jenis
plastik ini hanya dapat dipanaskan satu kali yaitu hanya pada saat pembuatannya.
Jika plastik ini pecah atau rusak tidak dapat disambung kembali. Pemanasan
selanjutnya menyebabkan rusaknya atau terbongkarnya ikatan silang antar rantai
polimer, sehingga susunan molekul polimer berubah atau rusak. Contoh untuk
plastik termoseting adalah polimer bakelit yang memiliki ikatan silang antar rantai
polimernya (Gambar 13.12).
Gambar 13.12. Polimer Bakelit yang memiliki ikatan silang antar rantai polimernya
Plastik jenis yang lain memiliki sifat sebagai termoplastik, yaitu plastik yang dapat
dipanaskan secara berulang-ulang. Sifat ini disebabkan karena tidak adanya ikatan
silang antar rantai polimernya. Jika polimer ini rusak atau pecah, kita dapat
menyambungnya kembali dengan cara dipanaskan, contoh polimer termoplastik
adalah polietilen.
Sifat polimer
v Sifat Thermal
Sifat polimer terhadap panas ada yang menjadi lunak jika dipanaskan dan keras jika
didinginkan, polimer seperti ini disebut termoplas.
Contohnya : plastik yang digunakan untuk kantong dan botol plastik.
Sedangkan polimer yang menjadi keras jika dipanaskan disebut termoset, contohnya
melamin
v Sifat Kelenturan
Polimer akan mempunyai kelenturan yang berbeda dengan polimer sintetis.
Umumnya polimer alam agak sukar untuk dicetak sesuai keinginan,sedangkan
polimer sintetis lebih mudah dibuat cetakan untuk menghasilkan bentuk tertentu.
Karet akan lebih mudah mengembangdan kehilangan kekenyalannya setelah terlalu
lama kena bensin atau minyak.
v Ketahanan terhadap Mikroorganisme
Polimer alam seperti wool, sutra, atau selulosa tidak tahan terhadap mikroorganisme
atau ulat (rayap). Sedangkan polimer sintetis lebih tahan terhadap mikroorganisme
atau ulat.
v Sifat Lainnya
Sifat polimer yang lainnya bergantung pemakainnnya untuk kemasan atau alat-alat
industri. Untuk tujuan pengemasan harus diperhatikan :
Toksisitasnya
Kelenturan
Transparan
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
1. KESIMPULAN
Istilah polimer lebih populer menunjuk kepada plastik, tetapi polimer sebenarnya
terdiri dari banyak kelas material alami dan sintetik dengan sifat dan kegunaan yang
beragam. Bahan polimer alami seperti shellac dan amber telah digunakan selama
beberapa abad. Kertas diproduksi dari selulosa, sebuah polisakarida yang terjadi
secara alami yang ditemukan dalam tumbuhan. Contoh polimer yang paling terkenal
adalah plastik dan DNA. Mengapa plastik dan DNA dikatakan polimer? Itu dapat
terlihat dari struktur dan sifat benda tersebut.
Penggolongan polimer berdasarkan jenis monomernya, yaitu ; a.
homopolimer adalah polimer yang monomernya sejenis, b.kopolimer adalah
polimer yang monomernya sejenis.
2. SARAN
1. Kurangi penggunaan plastik
2. Sampah plastik harus dipisahkan dengan sampah organik, sehingga dapat
didaur ulang.
3. Jangan membuang sampah plastik sembarangan.
4. Sampah plastik jangan dibakar