Modul 4 Modulus Elastisitas2 PDF
Modul 4 Modulus Elastisitas2 PDF
FISIKA DASAR
MODUL 4
MODULUS ELASTISITAS
Nama
: Nova Nurfauziawati
NPM
: 240210100003
Tanggal / jam
Asisten
: Dicky Maulana
BAB I
PENDAHULUAN
diterapkan pada bahan tersebut. Nilai keelastisitasan ini disebut juga modulus
elastisitas.
1.2 Tujuan
1.2.1 Membedakan pengertian tegangan dan regangan.
1.2.2 Menentukan modulus elastisitas (E) dari suatu batang kayu dengan
cara pelenturan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Elastisitas
Sifat elastis atau elastisitas adalah kemampuan suatu benda untuk
kembali ke bentuk awalnya segera setelah gaya luar yang diberikan kepada
benda itu dihilangkan. Seperti pada sebuah pegas yang digantungi dengan
beban pada salah satu sisi ujungnya, akan kembali ke bentuk semula jika
beban tersebut kita ambil kembali. Contoh lainnya adalah ketapel dan karet
gelang jika kita rentangkan maka akan terjadi pertambahan panjang pada
kedua benda tersebut, tapi jika gaya yang bekerja pada kedua benda tersebut
dihilangkan, maka kedua benda tersebut akan kembali ke bentuk semula.
Sebuah benda dapat dikatakan elastis sempurna jika gaya penyebab
perubahan bentuk hilang maka benda akan kembali ke bentuk semula. Benda
yang bersifat elastis sempurna yaitu mempunyai batas-batas deformasi yang
disebut limit elastik sehingga jika melebihi dari limit elastik maka benda
tidak akan kembali ke bentuk semula.
Gambar 1. Pegas
Benda yang tidak elastis adalah benda yang tidak kembali ke bentuk
awalnya saat gaya dilepaskan, misalnya saja pada adonan kue. Bila kita
menekan adonan kue, bentuknya akan berubah, tetapi saat gaya dilepaskan
dari adonan kue tersebut, maka adonan kue tidak dapat kembali ke bentuk
semula.
Perbedaan antara sifat elastis dan plastis adalah pada tingkatan dalam
besar atau kecilnya deformasi yang terjadi. Dalam pembahasan sifat elastis
pada benda perlu diasumsikan bahwa benda-benda tersebut mempunyai sifatsifat berikut:
Homogen artinya setiap bagian benda mempunyai kerapatan yang sama.
Isotropik artinya pada setiap titik pada benda mempunyai sifatsifat fisis
yang sama ke segala arah.
Deformasi pada benda akan menyebabkan perubahan bentuk tetapi tidak
ada perubahan volume, dan benda yang.mengalami kompresi akan terjadi
perubahan volume tetapi tidak terjadi deformasi. Nilai keelastisitasan ini
disebut juga modulus elastisitas.
2.2 Tegangan
Tegangan (stress) didefinisikan sebagai gaya yang diperlukan oleh
benda untuk kembali ke bentuk semula. Atau gaya F yang diberikan pada
benda dibagi dengan luas penampang A tempat gaya tersebut bekerja.
Tegangan dirumuskan oleh:
Tegangan
Gaya
F
atau
Luas penampang
A
Tegangan merupakan sebuah besaran skalar dan memiliki satuan N/m atau
Pascal (Pa). F adalah gaya (N), dan A adalah luas penampang (m2).
Selain itu, Tegangan dapat dikelompokkan menjadi :
1. Tegangan normal
Tegangan normal yaitu intensitas gaya normal per unit luasan.
Tegangan normal dibedakan menjadi tegangan normal tekan atau
kompresi dan tegangan normal tarik. Apabila gaya-gaya dikenakan
pada ujung-ujung batang sedemikian rupa sehingga batang dalam
kondisi tertarik, maka terjadi tegangan tarik pada batang, jika batang
dalam kondisi tertekan maka terjadi tegangan tekan.
2. Tegangan geser
Tegangan geser adalah gaya yang bekerja pada benda sejajar
dengan penampang.
3. Tegangan volume
Tegangan volume adalah gaya yang bekerja pada suatu benda
yang menyebabkan terjadinya perubahan volume pada benda tersebut
tetapi tidak menyebabkan bentuk benda berubah.
2.3 Regangan
Perubahan relatif dalam ukuran atau bentuk suatu benda karena
pemakaian tegangan disebut regangan (strain). Regangan adalah suatu
besaran yang tidak memiliki dimensi karena rumusnya yaitu meter per meter.
Definisi regangan berdasarkan rumusnya adalah perubahan panjang L
dibagi dengan panjang awal benda L . Secara matematis dapat ditulis:
Regangan =
Pertambahan panjang
L
atau e
Panjang mula - mula
L0
BL3
4Ebh 3
Keterangan:
E = Modulus elastisitas
B = berat beban (dyne)
L = Panjang batang antara dua tumpuan (cm)
f = pelenturan (cm)
b = lebar batang (cm)
h = tebal batang (cm)
Tegangan
Regangan
BAB III
METODE PERCOBAAN
3.2 Prosedur
3.2.1 Menyiapkan alat-alat yang diperlukan.
3.2.2 Mengukur panjang (jarak antara dua tumpuan), lebar dan tebal
masing-masing batang kayu.
3.2.3 Memasang kedua tumpuan masing-masing di kiri dan kanan batang
kayu dengan jarak masing-masingnya 10 cm dari ujung kayu.
3.2.4 Meletakkan batang kayu di atas tumpuan.
3.2.5 Memasang skala cermin dan kait yang dilengkapi garis rambut tepat di
tengah batang kayu (kedudukan seimbang).
3.2.6 Memasang dudukan beban pada kait.
3.2.7 Mengkaitkan beban satu persatu (masing-masing beban bermassa 0,5
kg) hingga mencapai 3 kg atau 3000 gram.
3.2.8 Membaca dan mencatat kedudukan garis rambut setiap penambahan
beban.
3.2.9 Mengurangi beban satu persatu (masing-masing beban bermassa 0,5
kg) dari 3 kg atau 3000 gram hingga nol.
3.2.10 Membaca dan mencatat kedudukan garis rambut setiap pengurangan
beban.
3.2.11 Melakukan hal yang sama untuk batang kayu yang kedua dan ketiga.
3.2.12 Menghitung Modulus elastisitas setiap batang kayu.
DAFTAR PUSTAKA
Minggu,
31