Anda di halaman 1dari 8

4.

6 Material requirement planning (MRP)


4.6.1 Pengumpulan data
Setelah kita menentukan jadwal induk produksi dan ukuran lot sizing, maka tahap selanjutnya
yaitu menentukan material requirement planning. Tabel 4.105 dibawah ini menunjukkan data
input MRP.
a)

Data tabel input MRP, dapat dilihat pada tabel 4.105 dibawah ini.
Tabel 4.105Data input MRP

N
o

Nama
komponen

Dupleks bagian
badan

Kode
A1

On
han
d
1225

Safet
y
stock
250

Tali pursik

TP

23

250

Double tape

DT

24

250

Lem fox

LF

56

250

Polic
y
LFL
Lottin
g
Lottin
g
Lottin
g

Lea
d
time

Lot
siz
e

21

Schedule receipt
Period
16,17,20,21,23,27,29,31,3
3
16,17,20,21,23,27,29,31,3
3
16,17,20,21,23,27,29,31,3
3
16,17,20,21,23,27,29,31,3
3

Qty
125, 254,328,324,137,142,332,221,233
21,33,21,22,10,16,27,22,23
37,32,11,61,12,84,11,21,13
20,5,13,23,30,5,10,4,5

b) Struktur produk shopping bag large Doraemon, dapat dilihat pada gambar 4.19 dibawah ini

Gambar 4.19Struktur produk shopping bag large

c)

Data kebutuhan bahan untuk 33 periode, dapat dilihat pada tabel 4.106 dibawah ini.
Tabel 4.106Data kebutuhan bahan

4.6.2 Pengolahan data


Berikut ini merupakan prosedur ataupun proses perhitungan MRP untuk produk shopping bag large Doraemon pada setiap komponennya:
a) Perhitungan MRP untuk produk shopping bag large Doraemon part number 0 yakni shopping bag large dapat dilihat pada tabel 4.107 dibawah ini:
Tabel 4.107Perhitungan MRP untuk part number (0)

b) Perhitungan MRP untuk produk shopping bag large Doraemon part number 1 yakni hasil rakitan A1 dengan sampul bagian badan dan double tape dapat dilihat
pada tabel 4.108 dibawah ini:
Tabel 4.108Perhitungan MRP untuk part number (1)

c) Perhitungan MRP untuk produk shopping bag large Doraemon part number 2 yakni hasil rakitan dupleks bagian badan dapat dilihat pada tabel 4.109 dibawah ini:
Tabel 4.109Perhitungan MRP untuk part number (2)

d) Perhitungan MRP untuk produk shopping bag large Doraemon part number 3 yakni dupleks bagian badan dapat dilihat pada tabel 4.110 dibawah ini:
Tabel 4.110Perhitungan MRP untuk part number (3)

Perhitungan MRP untuk produk shopping bag large Doraemon part number 4 yakni lem fox dapat dilihat pada tabel 4.111 dibawah ini:
Tabel 4.111Perhitungan MRP untuk part number (4)

e) Perhitungan MRP untuk produk shopping bag large Doraemon part number 5 yakni sampul bagian badan dapat dilihat pada tabel 4.112 dibawah ini:
Tabel 4.112Perhitungan MRP untuk part number (5)

f)

Perhitungan MRP untuk produk shopping bag large Doraemon part number 6 yakni double tape dapat dilihat pada tabel 4.113 dibawah ini:
Tabel 4.113Perhitungan MRP untuk part number (6)

g) Perhitungan MRP untuk produk shopping bag large Doraemon part number 7 yakni tali pursik dapat dilihat pada tabel 4.114 dibawah ini:
Tabel 4.114Perhitungan MRP untuk part number (7)

(Halaman ini sengaja dikosongkan)

MRP dibuat berdasarkan ketentuan-ketentuan berikut ini:


a)

Part number merupakan nomor identifikasi komponen, diisi berurutan secara numerik
(nomor).

b) BOM/UOM, merupakan ukuran satuan komponen, diisi sesuai dengan satuan yang digunakan
pada komponen.
c)

Lead time, merupakan waktu tunggu komponen tiba, diisi berdasarkan data input MRP.

d) Safety stock, merupakan ukuran persediaan yang harus ada pada akhir periode perencanaan.
e)

Description, merupakan deksripsi penjelasan komponen.

f)

On hand, merupakan ukuran inventori saat ini atau inventori pada periode 0.

g) Orde policy, aturan ukuran pemesanan, jika komponen utama, isi LFL (lot for lot) jika
komponen tambahan, berikan aturan Lotting.
h) Lot size, merupakan ukuran lot isi sesuai dengan data MRP.
i)

Gross reqirement, merupakan kebutuhan motor komponen, diisi berdasarkan data pada tabel
kebutuhan bahan.

j)

Schedule receipt, merupakan penerimaan terjadwal, diisi berdasarkan data input MRP.

k) On hand inventory, merupakan ukuran tingkat persediaan.


Berikut contoh perhitungannya :
1) On hand part 2 (periode 13) = on hand t-1 (gross requirement + schedule receipt)
= 1225 (0 0)
= 1225
2) On hand part 2 (periode 18) = planned order receipt nett requirement
= 2875 2875
=0
l)

Nett requirement, merupakan kebutuhan bersih yang harus disediakan setelah persediaan
diperhitungkan.
Berikut contoh perhitungannya :
1) Nett requirement part 2 (periode 17) = gross requirement schedule receipt on hand t-1
= 2875 254 0
= 2335
2) Nett requirement part 2 (periode 25) = gross requirement schedule receipt on hand t-1
= 2748 0 0
= 2748

m) Planned order receipt, merupakan penerimaan yang direncanakan untuk memenuhi net
requirement diisi sesuai dengan kelipatan ukuran lot masing-masing komponen.
Berikut contoh perhitungannya :
1) Planned order receipt part 2 (periode 17) = ROUNDUP (nett requirement lot size) lot
= ROUNDUP (2621 1) 1

= 2621
2) Planned order receipt part 2 (periode 25) = ROUNDUP (nett requirement lot size) lot
= ROUNDUP (2748 1) 1
= 2748
n) Planned order release, merupakan pemesanan yang harus dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan bersih, diisi sesuai dengan planned order receipt yang sudah didapatkan namun
pengisiannya dilakukan berdasarkan ukuran lead time untuk setiap komponen.
Lead time = 1
Planned order release part 2 (periode 18)

= Planned order receipt t-1


= 2875

Planned order release part 2 (periode 25)

= Planned order receipt t-1


= 2748

Anda mungkin juga menyukai