Anda di halaman 1dari 3

Parakoksidiomikosis

Sejarah
Parakosidiomikosis disebabkan oleh jamur Paracoccidioides braziliensis
yang merupakan jamur patogen berbentuk dimorfik yang hidup di tanah pada
suhu 37C dan dapat membentuk miselium
Parakoksidiomikosis telah ditemukan pada 1908 oleh lutz , yang telah
mengkultur jamur dari lesi seseorang dan menginokulasikannya . dahulu sering
dianggap kesalahan dalam membandingkan terhadap Coccoides immitis .
Nyatanya, imbuhan kata Para- pada awal kata menunjukkan makna Mirip
dengan Coccoides pada koksidiomikosis . Penyakit ini dinamakan oleh peneliti
setelah diteliti di berbagai area .
Penyakit ini juga diberi nama sebagai Blastomikosis Amerika Selatan
yang secara harafiah Blastomikosis yang bermakna Penyakit Ragi ,
walaupun secara nyata ditemukan akibat Blastomyces dermatitidis . Gejala
kedua nya dapat mirip dan wilayah endemik nya juga berdampingan sehingga
dapat menmbulkan kebingungan antara keduanya . Namun keduanya dapat
dibedakan terhadap fase ragi nya ( terhadap pola ragi nya ) . Blastomyces
umumnya memiliki ragi yang Satu satu dan berjarak yang luas, sedangkan
Paracoccidioides mempunyai ragi yang berdekatan dan memiliki jarak yang
sempit .

Epidemiologi
Ditemukan dari amerika ke argentina , parakoksidiomikosis umumnya
sering dijumpai di daerah amerika latin . Pemberitahuan kasus yang berada pada
luar wilayah endemik rata rata terdapat pada penderita yang memiliki riwayat
tempat tinggal di wilayah endemik tersebut ( Amerika Latin ) . Sekitar 10 juta
orang brazil telah terinfeksi jamur ini . Tanpa perawatan yang tepat, paru paru
penderita akan hancur dan menyebar ke tubuh menyebabkan komplikasi hingga
meninggal .

Morfologi
Jamur ini dimorfik dimana pada suhu ruangan membentuk misselium
( Filamen ) khususnya pada tanah . Misellium ini dapat membentuk spora yang
berlimpah , tunggal pada ujung konidiofor . Pada gambaran mikroskop sering
dijuluki Jamur Lolipop karena memiliki bentuk kepala seperti lolipop . Hifa
tumbuh lambat pada kultur dan membentu kkoloni yang banyak selama 20 30
hari pada suhu ruangan . Koloni pada makroskopik berbeda beda dalam warna
dan bentuk dan bentuk mikroskopik sering berwujud oval atau bulat konidia .
Penyebaran terjadi ketika spora masuk ke dalam paru paru dan kemudian
menjadi bentuk ragi .

.
Ragi terbentuk pada suhu 37 C dan tumbuh dengan cepat dan berkoloni pada
hari ke 5 hingga 10 . sedangkan pada suhu dibawah 37 C memiliki perkembangan
ragi yang lambat .

Gejala klinis
Tidak ada gejala klinis yang khas pada penderita parakoksidiomikosis ,
akan tetapi gejala gejala yang sering muncul sangat mirip dengan penderita
Tuberkolosis paru dimana gejala nya meliputi :
1. Batuk batuk hingga terjadi batuk berdarah
2. Demam
3. Terjadi sesak nafas yang sangat berat

Diagnosa
Diagnosa sulit ditegakkan dengan satu metode pemeriksaan saja , karena
gejala yang sangat mirip dengan TB paru , Tumor paru dan gejala pneumonia
berat lainnya , perlu diagnosa penunjang dan diagnosa khusus selain pewarnaan
dan biakan agar darah yaitu berupa :

Umum

1. Foto toraks Patologi Anatomi dan lateral ( sesuai letak lesi )


2. Serologi jamu ( Bila ada )

Khusus

1. Bronkoskopi : Bliasan Paru ( Bila ada / Perlu )


2. Tomografi
3. CT scan Toraks

Pengobatan
Pengobatan antifungal dan perawatan intensif sangat diperlukan untuk
mengobati pasien . Pada penderita HIV / AIDS sangat disarankan untuk dirawat
secara khusus dan diberi penanganan terhadap kemungkinan komplikasi
penyakit penyakit lain seperti : Pneumonia dan candidiasis pengobatan berupda
pemberian trimethoprim-sulfamethoxazole (TMP-SMZ) sangat disarankan pada
pasien HIV untuk pencegahan

Anda mungkin juga menyukai