Sasha Tugas Penjas 4
Sasha Tugas Penjas 4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Olahraga merupakan suatu kegiatan jasmani yang dilakukan dengan maksud untuk
memelihara kesehatan dan memperkuat otot otot tubuh. Dalam
perkembangannya kegiatan ini dapat dilakukan sebagai kegiatan yang menghibur,
menyenangkan atau juga dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan prestasi.
Olahraga sangat penting diketahui jenis-jenis dan manfaatnya oleh masyarakat.
Guna menciptakan atlet-atlet handal yang mampu mengharumkan nama bangsa
dan dirinya sendiri.
Pemerintah sendiri menjadikan olahraga sebagai pendukung terwujudnya
manusia Indonesia yang sehat. Hal tersebut terbukti dengan menempatkan
olahraga sebagai salah satu arah kebijakan pembangunan, yaitu menumbuhkan
budaya olahraga guna meningkatkan kualitas manusia Indonesia sehingga memiliki
tingkat kesehatan dan kebugaran yang cukup.
Berbagai jenis olahraga ada di dunia dan tentu saja peminatnya juga banyak.
Olahraga memang menjadi salah satu kegiatan yang wajib ada dikurikulum sekolah.
Ini membuktikan pengetahuan mengenai olahraga wajib dimiliki oleh manusia.
Masyarakat mempunyai apresiasi yang tinggi terhadap perkembangan dunia
olahraga. Olahraga sudah menempati posisi yang penting dalam kehidupan sehari
hari.
Namun peningkatan minat masyarakat terhadap olahraga ini sendiri tidak diimbangi
dengan peningkatan kualitas maupun kuantitas fasilitas olahraga. Bahkan
terjadinya kecenderungan menurunnya kualitas fasilitas olahraga karena kurangnya
perawatan. Selain itu, kenyataan di lapangan pengetahuan mengenai olahraga
yang dimiliki siswa maupun masyarakat sangat kurang. Siswa cenderung
memainkannya saja tanpa memperhatikan maksud dan teknik olahraga tersebut.
Buktinya ketika saya menanyakan teknik salah satu olahraga yaitu lari jarak jauh,
kebanyakan siswa tidak bisa menjawabnya.
Dari hal tersebut siswa perlu pengetahuan lebih jelas mengenai lari jarak jauh.
Berdasarkan paparan di atas maka saya membuat makalah yang berjudul Lari
Jarak Jauh, sebagai acuan dan solusi untuk menambah wawasan siswa maupun
masyarakat umum mengenai olahraga lari jarak jauh.
1.1
Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut, dapat ditarik beberapa rumusan masalah sebagai
berikut :
1.
2.
3.
4.
1.2
Tujuan Penulisan
2.
3.
4.
1.3
Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penulisan yang saya lakukan yaitu sebagai berikut:
1.
Bagi siswa, makalah ini dapat dijadikan sumber untuk menambah
pengetahuan tentang olahraga lari jarak jauh.
2.
Bagi guru, makalah ini dapat dijadikan sebagai acuan dalam memberikan
pengajaran kepada siswa.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
atletik tertua dalam sejarah Olimpiade kuno. Acara lari jarak jauh (Marathon)
dimulai pada tahun 490 SM, ketika seorang prajurit Yunani berlari membawa berita
kemenangan dari peperangan Marathon ke Athena, yang mana jaraknya sejauh 26
mil, yaitu bersamaan 41.8 kilometer.
2.2
Dalam olahraga lari jarak jauh diperlukan beberapa teknik dasar yang akan
membantu kesempurnaan dalam berlari. Teknik tersebut adalah sebagai berikut:
2.2.1 Teknik dasar lari
Gambar 1 : Teknik dasar lari
Untuk teknik dasar lari jarak jauh, gerakan lari dilakukan tidak secara maksimal,
kecondongan badan membentuk sudut 10. Ayunkan kedua lengan secara santai
beberapa sentimeter di atas pinggang dan pendaratan telapak kaki menggunakan
sisi luar kaki bagian tengah.
Melakukan teknik dasar lari, dapat dilakukan sebagai berikut :
1.
Tahap 1. Berlari pada garis lurus melewati tanda titik-titik untuk mengatur
lebar langkah lari jarak jauh : Lakukan teknik dasr lari dengan mengitari lapangan
basket/voli/sepak bola atau yang lainnya. Dilakukan 1 2 menit. Dilakukan secara
perorangan, berpasangan atau kelompok, untuk menanamkan nilai-nilai kerjasama,
keberanian, sportivitas.
2.
Tahap 2. Berlari berkelompok 4 7 orang dalam satu formasi berbanjar:Pelari
yang paling depan memberikan aba-aba "ya" dan pelari yang berada di belakang
berlari ke depan melewati samping formasi barisan dengan teknik dasar lari jarak
jauh, dan seterusnya. Dilakukan 2 3 menit, untuk menanamkan nilai-nilai
kerjasama, keberanian, sportivitas.
3.
Tahap 3. Berlari berkelompok 4 7 orang dalam satu formasi berbanjar
menggunakan tongkat estafet. Salah seorang mengoper tongkat ke belakang
dengan cara dijulurkan ke belakang. Orang yang berada di belakang mengambilnya,
dan yang terakhir menerima tongkat berlari ke barisan depan sambil membawa
tongkat, dan kembali memberikan pada yang di belakangnya. Lakukan latihan ini
selama 2 3 menit , untuk menanamkan nilai-nilai kerjasama, keberanian,
sportivitas.
2.2.2 Teknik dasar start berdiri
Teknik dasar start berdiri dapat dilakukan sebagai berikut:
Persiapan
Gambar 2 : Tahap persiapan lari
1.
Tahap I. Persiapan untuk melakukan start menggunakan hitungan satu (1).
Berdiri sikap melangkah menghadap arah gerakan. Kedua lutut direndahkan dan
pandangan ke depan.
Bersedia
2.
Tahap II. Memindahkan berat badan pada kaki depan pada hitungan 2 (dua).
Berat badan dibawa ke depan, kedua lengan siap seperti gerakan berlari.
Gambar 3 : Tahap Bersedia
3.
Tahap III. Mengayun kaki belakang ke depan dan menolakkan kaki depan,
pada hitungan III (tiga).Ayunkan kaki belakang ke depan dengan lutut tertekuk dan
kaki depan menolak ke tanah.
Gambar 4 : Start
2.2.3
1.
Gambar 5 : Lari dengan start berdiri
Tahap I, melakukan teknik dasar strat, lari dan finish dengan gerakan finish dari
sikap berdiri :
v Berdiri menghadap arah gerakan.
v Saat aba-aba "hop" lari ke depan bersamaan kedua lengan diayun ke depan dan
salah satu kaki dilangkahkan ke depan.
2.
Gambar 6: Start dari posisi melangkah
Tahap II, melakukan teknik dasar strat, lari dan finish dengan gerakan finish diawali
dari posisi melangkah :
v Pada aba-aba "hop" langkahkan kaki belakang ke depan dilanjutkan berlari ke
arah garis di hadapan, hingga melewatinya (finish).
v Latihan dilakukan secara berkelompok, untuk menanamkan nilai-nilai kerjasama,
keberanian, sportivitas.
v Orang yang sudah melakukan kembali ke barisan belakang.
3.
Tahap III, melakukan koordinasi teknik dasar strat, lari dan finish dengan
gerakan finish diawali dengan gerakan lari :
v
Gambar 7: Start dengan posisi gerakan
Lakukan gerakan lari jarak menengah.
v Saat aba-aba "hop" lari ke depan bersamaan kedua lengan diayun ke depan dan
salah satu kaki dilangkahkan ke depan.
v Latihan dilakukan secara perorangan atau berkelompok, untuk menanamkan
nilai-nilai kerjasama, keberanian, sportivitas
2.2.4
Ketika berlari maka secara alami seorang akan kehabisan napas, karena oto-otot
membutuhkan oksigen lebih banyak saat melakukan aktivitas fisik. Selain itu paruparu juga bekerja lebih keras untuk menyerap oksigen dari udara. Memiliki pola
pernapasan yang efisien saat berlari akan membuat seorang lebih efisien dalam
mendapatkan oksigen ke otot, sehingga meningkatkan daya tahan dan bisa berlari
lebih jauh dan lebih nyaman.
Berikut langkah-langkah berikut untuk membantu mengembangkan pola
pernapasan ketika berlari yaitu:
1.
Bernapaslah dari perut atau diafragma dan jangan bernapas dengan dada. Cara
melatihnya dengan berbaring terlentang dan lihat gerakan perut saat bernapas. Jika
seorang bernapas dengan benar, maka perut naik dan dada turun setiap napas,
sementara daa kurang bergerak. Lakukan teknik ini saat berlari.
3.
Menarik napas terlalu panjang dan dalam bisa membuat seseorang tidak mampu
berlari jauh atau lama, untuk itu bernapaslah pendek secara dangkal sehingga lebih
mudah mengatur napas.
4.
Hal utama yang perlu diingat adalah sebaiknya menarik dan mengeluarkan napas
secara konsisten atau berirama, terlepas dari seberapa cepat seseorang berlari.
5.
Dengarkan napas
Jalur perlombaan:
a.
Jika jalur yang akan ditempuh pelari merupakan alam terbuka atau ladang,
harus diperhatikan dan dijaga supaya tak ada lintasan yang memungkinkan sang
atlit bisa memotong jalan.
b.
Ketika membuat zona lintasan, seyogyanya harus menghindari area yang bisa
membahayakan si atlit seperti jurang terjal, semak belukar yang banyak bintang
buas, dsb.
c.
Pasanglah tanda penunjuk arah untuk dijadikan pemandu bagi para atlit, dan
di kiri dan kanan dibuatkan pembatas lintasan.
d.
Sebelum melakukan start, jalur perlombaan tersebut harus diumumkan
terlebih dahulu kepada para peserta lomba supaya mereka bisa mendapatkan
gambaran area yang akan mereka lalui. Jika lintasan dibuat elips atau lingkaran,
dianjurkan dalam satu kali putaran tidak kurang dari 2.200 meter.
Asosiasi olahraga lari jarak jauh (IAAF) membagai perlombaan dalam kategori umur
sebagai berikut:
Jarak yang sudah ditetapkan dalam aturan internasional adalah sebagai berikut:
Kelas pertama: 15 km, 20 km, 21, 100 km (setengah jarak marathon)
Kelas kedua: 25 km, 30 km, 42,195 km.
Untuk kelompok beregu jarak tempuh dapat diatur sebagai berikut: pelari pertama
dengan jarak tempuh 5 km, kedua dengan jarak tempuh 10 km, begitu selanjutnya
sampai yang terakhir dengan jarak tempuh 7,195 km.
2.4
Dalam lari jarak jauh dibutuhkan sarana dan prasarana, yakni sebagai berikut :
a.
Pistol start
b.
c.
d.
e.
f.
g.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat kami peroleh dari penulisan makalah ini adalah
sebagai beikut:
1.
Nama Marathon berasal dari legenda Pheidippides, seorang utusan Yunani. Legenda
menyatakan bahwa ia dikirim dari medan perang dari Marathon ke Athena untuk
mengumumkan bahwa bangsa Persia telah dikalahkan pada Pertempuran Marathon
(di mana ia baru saja berjuang), yang terjadi pada bulan Agustus atau September,
490 SM.
Pengertian Lari Jarak Jauh
Lari jarak jauh (Marathon) adalah cabang atletik yaitu lari jarak jauh sepanjang
42,195 meter (26 mil dan 385 yard). Lari jarak jauh (Marathon) merupakan cabang
atletik tertua dalam sejarah Olimpiade kuno
2.
Pistol start