MKP PDF
MKP PDF
ANALISIS dan PEMBAHASAN TIPE BTS FLEXI MULTIRADIO PT. INDOSAT, Tbk SEMARANG
Grace Karlina Permatasari (21060110120055), Achmad Hidayanto, ST, MT (196912211995121001)
Teknik Elektro, Universitas Diponegoro
Jalan Prof. H. Soedarto, S.H., Tembalang, Semarang Kode Pos 50275 Telp. (024) 7460053, 7460055
Fax. (024) 746055
gracekarlina92@gmail.com
ABSTRAK
Perkembangan GSM ( Global System for Mobile Technology ) yang sangat pesat di negara-negara
Eropa memberi dampak bagi seluruh dunia termasuk Indonesia. Sekarang ini GSM sudah digunakan lebih
dari milyaran pelanggan di seluruh dunia. Untuk mengimbangi perkembangan GSM yang semakin
meningkat maka Operator seluler bersaing dengan berbagai cara,. Salah satu caranya adalah dengan
mengembangkan infrastruktur BTS (Base Transceiver Station). Base Transceiver Station (BTS) adalah
bagian dari network element GSM yang berhubungan langsung dengan Mobile Station (MS).
Salah satu tipe BTS yang dikembangkan oleh Nokia Siemens Network (NSN) adalah tipe Flexi
Multiradio. Tipe BTS ini merupakan tipe yang paling maju dibanding dengan pendahulunya, yaitu tipe
Ultrasite dan Flexi EDGE. Oleh karena itu, banyak operator seluler mulai melirik penggunaan Flexi
Multiradio dalam meningkatkan pelayanan kepada pelanggan.
Kata kunci : GSM (Global System Mobile), Ultrasite, Flexi EDGE, Flexi Multiradio
1.
1.1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pada era modern, teknologi dan ilmu
pengetahuan berkembang begitu pesat. Dunia
telekomunikasi sekarang ini bisa juga dikatakan
sebagai bidang yang mengalami kemajuan paling
pesat. Pada masa dahulu berkomunikasi dengan
seseorang yang berada di tempat yang jauh sangat
sulit dijangkau tetapi semuanya terasa mudah dan
cepat dengan adanya perkembangan teknologi
telekomunikasi.
Karena pesatnya kemajuan teknologi
telekomunikasi maka akan diimbangi oleh
banyaknya pengguna jasa GSM. Hal ini
diwujudkan dengan semakin banyaknya operator
penyedia
layanan
yang
berlomba-lomba
meningkatkan kehandalannya baik dalam segi
teknologi, aplikasi jaringan maupun manajemen
pemasarannya.
Kehandalan
jaringan
juga
merupakan masalah penting yang harus benarbenar dijaga kualitasnya karena berpengaruh
terhadap unjuk kerja jaringan. Unjuk kerja
jaringan yang kehandalannya kurang bagus dapat
menyebabkan permasalahan komunikasi pada
jaringan GSM.
Oleh karena itu diperlukan optimalisasi
jaringan radio yang bertujuan untuk meningkatkan
kapasitas, kualitas dan performa infrastruktur
jaringan tersebut. Optimalisasi jaringan radio
dapat dilakukan salah satunya dengan Drive Test.
Drive Test (DT) bertujuan untuk mengumpulkan
informasi jaringan secara real di lapangan.
Secara
bersama-sama,
keseluruhan
network element di atas akan membentuk sebuah
PLMN (Public Land Mobile Network).
1.3
Batasan Masalah
Dalam laporan ini terdapat pembatasanpembatasan masalah yang terkait dengan kerja
praktek yang dilakukan. Adapun pembatasan
masalahnya sebagai berikut:
1. Mengetahui Sistem dan lingkungan
kerja di PT.Indosat,Tbk. Semarang.
2. Daya keluaran pada masing-masing
Flexi Multiradio.
2.
GLOBAL SYSTEM FOR MOBILE
COMMUNICATION (GSM)
2.1
Sejarah dan Perkembangan GSM
Sejarah dan Perkembangan GSM dimulai
pada tahun 80-an yaitu ketika teknologi seluler
banyak digunakan, tetapi saat itu teknologi masih
analog, seperti AMPS, TACS, dan NMT. Karena
teknologi yang digunakan analog, maka beberapa
sistem yang dikembangkan di beberapa negara
yang berbeda tidak saling kompatibel satu dengan
yang lainnya, sehingga mobilitas user sangat
terbatas pada suatu area sistem teknologi tertentu
saja.
Untuk itu maka pada tahun 1982, negara
negara Eropa membentuk sebuah organisasi
bertujuan untuk menentukan standard-standard
telekomunikasi mobile yang dapat digunakan di
semua Negara Eropa. Organisasi ini diberi nama
Group Speciale Mobile (GSM). Latar belakang
pembentukan organisasi ini adalah keadaan tiaptiap negara pada saat itu yang masih
menggunakan sistem telekomunikasi wireless
analog yang tidak kompatible untuk akses antar
Negara, sehingga tidak memungkinkan dilakukan
roaming antar negara. Organisasi ini kemudian
menghasilkan standard-standard telekomunikasi
bergerak yang kemudian dikenal dengan GSM
(Global System for Mobile communication). GSM
sendiri mulai diimplementasikan di negara eropa
pada awal tahun 1990-an. Pemakaian GSM
kemudian meluas ke Asia dan benua Amerika.
Pada saat ini GSM merupakan teknologi
komunikasi bergerak yang paling banyak
digunakan di seluruh dunia.
2.2
2.2.1
2.2.2
2.2.3.4
2.2.3.5
2.2.3.2
3.5 Konfigurasi RF
Macam-macam RF Modul:
1.
FXCA
Medusa 850
2.
FXDA
Medusa 900
3.
FXDJ
Medusa 900J
4.
FXEA
Medusa 1800
5.
FXFA
Medusa 1900
Medusa adalah multicarier BTS Program.
Medusa Radio Modules (TRX Module) adalah
multicarrier dan multimode, sehingga dapat
mendukung:
1.
Carrier GSM hingga 6 TRX
2.
4 carrier WCDMA dengan masingmasing Bandwidth 5 MHz
3.
LTE 20 MHz
4.
GSM/ WCDMA menggunakan 4
carrier GSM dan 1 carrier
WCDMA secara bersamaan
5.
GSM/ LTE menggunakan 4 carrier
GSM dan 1 carrier LTE secara
bersamaan.
6.
GSM/
WCDMA/
LTE
menggunakan 4 carrier GSM, 1
carrier LTE dan carrier WCDMA
7.
Penggunaan WCDMA/ LTE secara
bersamaan
3.6 Multi Carrier Power Amplifier (MCPA)
Dalam salah satu bagian dari Flexi
Multiradio, ada yang dinamakan Multi Carrier
Power Amplifier (MCPA). Dalam pengertian
sederhana, MCPA adalah perangkat untuk
menguatkan daya dari Tranceiver (Tx) untuk
nantinya dibawa masuk ke duplexer.
Kesimpulan
1. PT. Indosat, Tbk adalah salah satu
perusahaan
penyedia
layanan
komunikasi digital yang ada di
Indonesia. PT. Indosat, Tbk memiliki
berbagai macam bidang usaha
telekomunikasi, khususnya bergerak
di bidang seluler.
2. WCDMA (Wideband Code Division
Multiple
Access)
merupakan
teknologi generasi ketiga (3G) untuk
GSM, yang disebut juga UMTS
(Universal
Mobile
Telecommunication
System).
Teknologi
ini
menggunakan
Wideband-AMR (Adaptive Multirate) sehingga kualitas suara yang
dapat menjadi lebih baik daripada
generasi sebelumnya.
3. GSM (Global System for Mobile
Communication) merupakan sistem
komunikasi
bergerak
dengan
teknologi seluler digital menggunakan
SIM Card (Subscriber Identification
Moduler Card) sebagai identitas
pelanggan dan memiliki roaming
internasional.
4. BTS (Base Tranceiver Station)
merupakan elemen dasar dari sistem
radio seluler yang dapat menyediakan
kanal bagi pelanggan dan sebagai
elemen jaringan yang melayani
fungsi-fungsi penting pada antena.
5. BTS yang digunakan di PT. Indosat
Cabang Semarang adalah Nokia
Siemens Network Flexi Multiradio
Base Station.
Daftar Pustaka
[1] http://artikelindonesia.com/sejarah-gsmdi-indonesia-dan-perkembangannya.html
dalam
artikel
Sejarah
dan
Perkembangan GSM, diakses tanggal 15
September 2012
[2]http://dwikasudrajat.blogspot.com/2008/0
8/arsitektur-jaringan-gsm.html
dalam
artikel Arsitektur Jaringan GSM,
diakses tanggal 16 September 2012
[3] Taufik, Muhammad Nur, Perangkat
SGSN R7 (Serving GPRS Supporting
Node) sebagai Media Penghubung dalam
Layanan GPRS pada Network Switching
Subsystem(NSS) PT. Indosat, Tbk
Semarang, Laporan Kerja Praktek Teknik
Elektro Undip, 2011