Anda di halaman 1dari 12

1

PENGEMBANGAN KOMPETENSI MANAJERIAL


KEPALA LABORATORIUM
Oleh: Nur Dewi
Widyaiswara LPMP Sulawesi Selatan

Abstrak
Kompetensi manajerial adalah kompetensi yang wajib dimiliki oleh
seorang kepala laboratorium. Kompetensi manajerial ini mencakup
perencanaan kegiatan pengembangan laboratorium, pengelolaan
kegiatan

laboratorium,

pengorganisasian

tenaga

laboratorium,

pemantauan sarana dan prasarana laboratorium, dan evaluasi


kinerja

tenaga

dimaksudkan

laboratorium.
untuk

Pengembangan

memberikan

layanan

kompetensi

ini

berkualitas

di

laboratorium sekolah sebagai wahana proses belajar mengajar


dengan aktivitas praktikum, tempat dimana peserta didik dapat
mengkonstruksi pengetahuan dan keterampilannya. Pengembangan
kompetensi manajerial kepala laboratorium dalam implementasinya
sering terkendala oleh kurangnya pemahaman tentang kompetensi
tersebut.

Langkah

awal

seorang

kepala

laboratorium

wajib

mengkaji dan memahami lebih jauh regulasi dan pedoman terkait


pengembangan kompetensi manajerial sebagai kepala laboratorium
sehingga dapat mendukung pelaksanaan tupoksinya dan layanan
berkualitas di laboratorium dapat ditingkatkan.
Keyword : Kompetensi manajerial, kepala laboratorium
A. Pendahuluan
Hakikatnya seorang manajer bertugas mengatur dan
mengarahkan

orang

untuk

mencapai

tujuan

organisasi.

Manajemen terkait proses perencanaan, pengorganisasian,


pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya. Dalam
http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=330:kompetensimanajerial&catid=42:ebuletin&Itemid=215

Artikel E-Buletin Edisi Agustus 2014

2
manajemen

terdapat

fungsi-fungsi

yang

terkait

erat

di

dalamnya. Ada empat 4 fungsi manajemen yaitu fungsi


perencanaan (planning), fungsi pengorganisasian (organizing),
fungsi

pengarahan

(directing)

dan

fungsi

pengendalian

(controlling).
Kepala
laboratorium

laboratorium
sekolah

memiliki

(Tupoksi) mencakup
laboratorium,

berperan

sebagai

tugas

manajer

pokok

dan

di

fungsi

perencanaan kegiatan pengembangan

pengelolaan

kegiatan

laboratorium,

pengorganisasian tenaga laboratorium, pemantauan sarana dan


prasarana

laboratorium,

dan

evaluasi

kinerja

tenaga

laboratorium.
Terkait fungsi laboratorium dalam memfasilitasi proses
pembelajaran
penalaran,

yaitu sebagai wahana untuk pengembangan

sikap

mengkonstruksi

dan

keterampilan

pengetahuannya.

peserta

didik

Keberhasilan

dalam

kegiatan

laboratorium sangat didukung oleh tenaga laboratorium yang


memenuhi kualifikasi dan standar kompetensi sesuai dengan
jenis laboratoriumnya. Kepala laboratorium
yang

sangat

penting

yaitu

mengelola

berhubungan

dengan

laboratorium

memiliki peran

semua

mulai

hal

dari

yang

personil,

peralatan dan bahan, sarana dan prasarana, serta kegiatan


yang

dilaksanakan

di

laboratorium

guna

mendukung

terlaksananya peran dan fungsi laboratorium secara optimal.


B. Permasalahan Pengembangan Kompetensi Manajerial

Kepala Laboratorium
Kepala laboratorium adalah tugas tambahan guru yang
disetarakan dengan melaksanakan 12 jam tatap muka per
minggu. Kententuan ini tercantum dalam Peraturan Menteri
Negara

Pendayagunaan

Aparatur

Negara

dan

Reformasi

http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=330:kompetensimanajerial&catid=42:ebuletin&Itemid=215

Artikel E-Buletin Edisi Agustus 2014

3
Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional
Guru dan Angka Kreditnya. Lebih lanjut dalam Salinan
Lampiran Permendiknas

No. 35 Tahun 2010 menyatakan

bahwa beban mengajar guru yang diberi tugas tambahan


sebagai kepala laboratorium adalah paling sedikit 12 jam tatap
muka dalam 1 minggu. Dalam kedua peraturan itu juga
disebutkan jam wajib mengajar guru tanpa tugas tambahan
adalah 24 sampai dengan 40 jam tatap muka per minggu.
Salah satu faktor yang mendasari guru menerima tugas
tambahan sebagai kepala laboratorium IPA yaitu adanya
pengakuan 12 jam pengganti tatap muka di kelas, kondisi ini
banyak ditemukan pada SMP yang memiliki jumlah guru mata
pelajaran IPA melebihi standar yang ditetapkan pemerintah.
Dalam

pelaksanaan

tugas

sebagai

kepala

laboratorium,

pengembangan kompetensi manajerial kepala laboratorium


terkendala oleh kompetensi yang masih perlu ditingkatkan.
Kendala dalam pengembangan kompetensi kepala laboratorium
antara lain:
1. Kurang memahami tupoksi sebagai kepala laboratorium
2. Kurang memahami pengorganisasian guru dan tenaga
laboratorium.
3. Kurang memahami pengelolaan program dan administrasi
laboratorium
4. Kurang memahami pengelolaan pemantauan dan evaluasi
laboratorium
5. Kurang memahami pengembangan dan inovasi laboratorium
6. Kurang

memahami

pengelolaan

lingkungandan

K3

laboratorium
Pendidikan
laboratorium

dan

saat

ini

pelatihan
banyak

(diklat)

dilaksanakan

calon
di

kepala
beberapa

perguruan tinggi maupun lembaga yang ditetapkan oleh


http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=330:kompetensimanajerial&catid=42:ebuletin&Itemid=215

Artikel E-Buletin Edisi Agustus 2014

4
pemerintah seperti Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan
Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) dan Lembaga
Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP). Dasar pelaksanaan diklat
tersebut

adalah

Peraturan

Menteri

Pendidikan

Nasional

Republik Indonesia Nomor 26 tahun 2008 tentang Standar


Tenaga Laboratorium Sekolah/Madrasah. Peraturan tersebut
menyebutkan bahwa salah satu standar kualifikasi kepala
laboratorium

adalah

harus

memiliki

sertifikat

kepala

laboratorium sekolah/madrasah dari perguruan tinggi atau


lembaga lain yang ditetapkan oleh pemerintah.
C. Pembahasan
Peraturan

Menteri

Pendidikan

Nasional

Republik

Indonesia Nomor 26 tahun 2008 tentang Standar Tenaga


Laboratorium Sekolah/Madrasah secara jelas menyebutkan ada
4 (empat) kompetensi yang wajib dimiliki kepala laboratorium
yaitu

kompetensi

kepribadian,

sosial,

manajerial,

dan

professional. Kompetensi yang akan diuraikan lebih lanjut


dalam

tulisan

ini

adalah

kompetensi

manajerial

kepala

laboratorium.
Dimensi kompetensi manajerial kepala laboratorium
meliputi 5 (lima) kompetensi yang masing-masing memiliki
subkompetensi, yaitu:
1. Merencanakan kegiatan dan pengembangan laboratorium
sekolah/madrasah mencakup subkompetensi:
a. Menyusun rencana pengembangan laboratorium
b. Merencanakan pengelolaan laboratorium
c. Mengembangkan sistem administrasi laboratorium
d. Menyusun prosedur operasi standar (POS) kerja
laboratorium

http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=330:kompetensimanajerial&catid=42:ebuletin&Itemid=215

Artikel E-Buletin Edisi Agustus 2014

5
2. Mengelola

kegiatan

laboratorium

sekolah/madrasah,

mencakup subkompetensi:
a. Mengkoordinasikan kegiatan praktikum dengan guru
b. Menyusun jadwal kegiatan laboratorium
c. Memantau pelaksanaan kegiatan laboratorium
d. Mengevaluasi kegiatan laboratorium
e. Menyusun laporan kegiatan laboratorium
3. Membagi tugas teknisi dan laboran laboratorium sekolah/
madrasah, mencakup subkompetensi:
a. Merumuskan rincian tugas teknisi dan laboran
b. Menentukan jadwal kerja teknisi dan laboran
c. Mensupervisi teknisi dan laboran
d. Membuat laporan secara periodik
4. Memantau sarana dan prasarana laboratorium sekolah/
madrasah: mencakup subkompetensi:
a. Memantau kondisi dan keamanan bahan serta alat
laboratorium
b. Memantau

kondisi

dan

keamanan

bangunan

laboratorium
c. Membuat laporan bulanan dan tahunan tentang
kondisi dan pemanfaatan laboratorium
5. Mengevaluasi kinerja teknisi dan laboran serta kegiatan
laboratorium sekolah/madrasah, mencakup subkompetensi:
a. Menilai kinerja teknisi dan laboran laboratorium
b. Menilai hasil kerja teknisi dan laboran
c. Menilai program dan kegiatan laboratorium
Dalam Pedoman penilaian kinerja guru dengan tugas
tambahan sebagai kepala laboratorium,

dimensi kompetensi

http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=330:kompetensimanajerial&catid=42:ebuletin&Itemid=215

Artikel E-Buletin Edisi Agustus 2014

6
manajerial kepala laboratorium dijabarkan dalam 3 kompetensi,
yaitu:
a. Pengorganisasian guru, laboran, dan teknisi (Kode A3),
b. Pengelolaan program dan administrasi (Kode A4),
c. Pengelolaan pemantauan dan evaluasi (Kode A5).
Pengorganisasian guru, laboran dan teknisi oleh kepala
laboratorium

meliputi

kegiatan

mengkoordinasikan

kegiatan

praktikum dengan guru, merumuskan rincian tugas teknisi dan


laboran,

menentukan

mensupervisi

serta

jadwal

menilai

kerja

kinerja

teknisi
teknisi

dan

laboran,

dan

laboran.

Pengembangan kompetensi Pengorganisasian guru, laboran, dan


teknisi dengan membuat indikator yang harus dipedomani dalam
pelaksanaan tugas sebagai kepala laboratorium dan menyiapkan
bukti fisik yang diperlukan, terkait kompetensi A3 secara lebih
rinci diuraikan dalam Tabel 1 berikut:
Tabel 1. Pengorganisasian Guru, Laboran dan Teknisi (A3)
KRITERIA

INDIKATOR

1. Mengkoordinasikan Adanya catatan khusus yang didapat


kegiatan praktikum
melalui interview dan bukti fisik dari
dengan guru.
stakeholder tentang aspek kinerja :
1. Melakukan rapat koordinasi dengan
guru di awal kegiatan
2. Menyusun program laboratorium setiap
semester
3. Menyusun Jadwal penggunaan
laboratorium
4. Menyusun tata tertib penggunaan
laboratorium

http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=330:kompetensimanajerial&catid=42:ebuletin&Itemid=215

Artikel E-Buletin Edisi Agustus 2014

7
2. Merumuskan
Adanya catatan khusus yang didapat
rincian tugas
melalui interview dan bukti fisik dari
teknisi dan laboran. stakeholder tentang aspek kinerja :
1. Menyusun uraian tugas teknisi
2. Menyusun uraian tugas laboran
3. Melakukan sosialisasi uraian tugas
teknisi dan laboran
4. Membuat cek list pengendalian tugas
teknisi dan laboran
3. Menentukan jadwal Adanya catatan khusus yang didapat
kerja teknisi dan
melalui interview dan bukti fisik dari
laboran.
stakeholder tentang aspek kinerja:
1. Menyusun jadwal kerja teknisi dan
laboran
2. Menggandakan dan menempelkan
jadwal pada tempat yang strategis
3. Mengarahkan kegiatan teknisi dan
laboran yang telah disusun
4. Mensupervisi
teknisi dan
laboran.

Adanya catatan khusus yang didapat


melalui interview dan bukti fisik dari
stakeholder tentang aspek kinerja :
1. Menyiapkan instrumen supervisi teknisi
dan laboran
2. Membuat jadwal pelaksanaan supervisi
3. Melakukan supervisi teknisi dan
laboran
4. Memberi refleksi dan umpan balik hasil
supervisi

5. Menilai kinerja
teknisi dan
laboran.

Adanya catatan khusus yang didapat


melalui interview dan bukti fisik dari
stakeholder tentang aspek kinerja :
1. Menyiapkan instrumen penilaian
kinerja
2. Melakukan penilaian kinerja sesuai
dengan instrumen yang disiapkan
3. Membuat rekomendasi pada pimpinan
sekolah untuk pembinaan lebih lanjut

6. Menilai hasil kerja Adanya catatan khusus yang didapat


teknisi dan
melalui interview dan bukti fisik dari
laboran.
stakeholder tentang aspek kinerja :
1. Mengumpulkan
Rekaman/interview/kerja harian teknisi
dan laboran
http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=330:kompetensimanajerial&catid=42:ebuletin&Itemid=215

Artikel E-Buletin Edisi Agustus 2014

8
2. Memeriksa dan menilai hasil kerja
harian teknisi dan laboran
3. Memberi catatan perbaikan dan saran
untuk perbaikan
Pengembangan kompetensi pengelolaan program dan administrasi
meliputi kegiatan penyusunan program pengelolaan laboratorium,
jadwal

kegiatan

laboratorium,

rencana

pengembangan

laboratorium, Prosedur Operasi Standar (POS) kerja laboratorium,


mengembangkan sistem administrasi laboratorium, menyusun
laporan kegiatan laboratorium. Lebih rinci ditampilkan dalam
Tabel 2 berikut:
Tabel 2. Pengelolaan Program dan Administrasi (A4)
KRITERIA
1. Menyusun
program
pengelolaan
laboratorium

INDIKATOR
Adanya catatan khusus yang didapat
melalui interview dan bukti fisik dari
stakeholder tentang aspek kinerja :
1. Membuat buku panduan teknis
pengelolaan laboratorium
2. Menyusun program tahunan pengelolaan
laboratorium
3. Menyusun proposal kebutuhan
laboratorium
Adanya catatan khusus yang didapat

2. Menyusun
jadwal kegiatan
melalui interview dan bukti fisik dari
laboratorium
stakeholder tentang aspek kinerja :

1. Menginventarisir pengguna laboratorium


sesuai jumlah rombongan belajar.
2. Menyusun jadwal kegiatan laboratorium
tiap semester
3. Menyusun jadwal penggunaan ruang dan
alat praktikum
http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=330:kompetensimanajerial&catid=42:ebuletin&Itemid=215

Artikel E-Buletin Edisi Agustus 2014

KRITERIA

INDIKATOR

3. Menyusun
rencana
pengembangan
laboratorium

Adanya catatan khusus yang didapat


melalui interview dan bukti fisik dari
stakeholder tentang aspek kinerja :
1. Menyusun kebutuhan peralatan
praktikum
2. Menyusun kebutuhan bahan umum dan
khusus untuk praktikum
3. Menyusun kebutuhan prasarana
laboratorium
4. Menginvetarisasi sarana prasarana
laboratorium

4. Menyusun
Prosedur
Operasi Standar
(POS) kerja
laboratorium

Adanya catatan khusus yang didapat


melalui interview dan bukti fisik dari
stakeholder tentang aspek kinerja :
1. Menyusun POS penggunaan alat
praktikum
2. Menyusun POS penggunaan bahan
umum
3. Menyusun POS Penggunaan bahan
khusus
4. Menyusun POS Penggunaan ruangan
laboratorium

5. Mengembangkn Adanya catatan khusus yang didapat


sistem
melalui interview dan bukti fisik dari
administrasi
stakeholder tentang aspek kinerja :
laboratorium.
1. Menyiapkan lembar format/blangko
administrasi laboratorium
2. Melaksanakan administrasi laboratorium
berdasarkan format/blangko yang telah
disiapkan
3. Mendokumentasikan administrasi
manual laboratorium secara teratur
6. Menyusun
Adanya catatan khusus yang didapat
laporan kegiatan melalui interview dan bukti fisik dari
laboratorium
stakeholder tentang aspek kinerja :
1. Menyusun laporan tahunan kegiatan
pengelolaan laboratorium
2. Menyusun laporan penggunaan peralatan
praktikum
3. Menyusun laporan penggunaan bahan
umum dan khusus untuk praktikum

http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=330:kompetensimanajerial&catid=42:ebuletin&Itemid=215

Artikel E-Buletin Edisi Agustus 2014

10
Tabel 3. Pengelolaan Pemantauan dan Evaluasi (A5)
KRITERIA
1. Memantau
kondisi dan
keamanan
bahan serta
alat
laboratorium/

INDIKATOR
Adanya catatan khusus yang didapat
melalui interview dan bukti fisik dan dari
stakeholder tentang aspek kinerja :
1. Menyusun petunjuk penyimpanan alat
praktikum pada setiap laboratorium
2. Menyusun petunjuk penggunaan dan
penyimpanan bahan pada setiap
laboratorium
3. Membuat instrumen pemantauan alat
dan bahan praktikum
4. Melaksanakan pemantauan sesuai
instrumen yang dibuat.

2. Memantau
kondisi dan
keamanan
bangunan
laboratorium

Adanya catatan khusus yang didapat


melalui interview dan bukti fisik dari
stakeholder tentang aspek kinerja :
1. Menyusun instrumen (cek list)
pemantauan keamanan bangunan
2. Melakukan pemantauan kondisi dan
keamanan
3. Melakukan tindak lanjut dari hasil
pemantauan bangunan laboratorium
3. Memantau
Adanya catatan khusus yang didapat
pelaksanaan
melalui interview dan bukti fisik dari
kegiatan
stakeholder tentang aspek kinerja :
laboratorium.
1. Menyiapkan instrumen kegiatan
laboratorium
2. Melaksanakan pemantauan sesuai
dengan jadwal
3. Menyusun laporan pemantauan kegiatan
praktikum
4. Menyusun
Adanya catatan khusus yang didapat
laporan
melalui interview dan bukti fisik dari
bulanan dan
stakeholder tentang aspek kinerja :
tahunan
1. Menyusun laporan bulanan tentang
tentang kondisi
pemanfaatan laboratorium
dan
2. Menyusun laporan tahunan tentang
pemanfaatan
kondisi dan pemanfaatan laboratorium
laboratorium
3. Menyampaikan laporan bulanan/
semesteran/tahunan tentang kondisi
laboratorium kepada kepala sekolah
http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=330:kompetensimanajerial&catid=42:ebuletin&Itemid=215

Artikel E-Buletin Edisi Agustus 2014

11

KRITERIA

INDIKATOR

5. Menyusun
laporan secara
periodik
tentang
kegiatan
teknisi dan
laboran

Adanya catatan khusus yang didapat


melalui interview dan bukti fisik dari
stakeholder tentang aspek kinerja :
1. Menyusun laporan periodik tentang
kegiatan teknisi
2. Menyusun laporan periodik tentang
kegiatan laboran
3. Menyampaikan laporan kegiatan laboran
dan teknisi secara periodik

6. Mengevaluasi
program
laboratorium
untuk
perbaikan
selanjutnya

Adanya catatan khusus yang didapat


melalui interview dan bukti fisik dari
stakeholder tentang aspek kinerja :
1. Menyusun instrumen evaluasi program
laboratorium
2. Menyusun jadwal pelaksanaan evaluasi
program
3. Melaksanakan evaluasi program
laboratorium
4. Menyusun laporan evaluasi program
laboratorium

7. Menilai
kegiatan
laboratorium

Adanya catatan khusus yang didapat


melalui interview dan bukti fisik dari
stakeholder tentang aspek kinerja :
1. Mengolah hasil evaluasi yang telah
dikumpulkan
2. Menyusun rekomendasi berbasis hasil
evaluasi
3. Menyampaikan rekomendasi penilaian
kegiatan laboratorium kepada kepala
sekolah

D. Kesimpulan
Kepala

laboratorium

berperan

sebagai

manajer

di

laboratorium sekolah memiliki 4 fungsi manajemen yaitu fungsi


perencanaan (planning), fungsi pengorganisasian (organizing),
fungsi

pengarahan

(controlling).

(directing)

Kompetensi

meliputi perencanaan

dan

fungsi

pengendalian

manajerial

kepala

laboratorium

kegiatan pengembangan laboratorium,

http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=330:kompetensimanajerial&catid=42:ebuletin&Itemid=215

Artikel E-Buletin Edisi Agustus 2014

12
pengelolaan kegiatan laboratorium, pengorganisasian tenaga
laboratorium, pemantauan sarana dan prasarana laboratorium,
dan

evaluasi

kinerja

tenaga

laboratorium.

Kompetensi

manajerial ini wajib untuk terus dikembangkan salah satunya


dengan cara banyak mengkaji regulasi dan pedoman terkait
tugas sebagai kepala laboratorium.

DAFTAR REFERENSI
http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen
http://www.organisasi.org/1970/01/fungsi-manajemenperencanaan-pengorganisasian-pengarahan
pengendalian-belajar-di-internet-ilmu-teori-ekonomimanajemen.html
Kementerian

Pendidikan

Nasional.

2010.

Pengembangan

Kompetensi Manajerial dan Organisasi Laboratorium (Modul


2). PMPTK. Jakarta
Kementerian
Kinerja

Pendidikan
Guru

Nasional.

dengan

2012.

Tugas

Pedoman

Penilaian

Tambahan

Kepala

Laboratorium/Bengkel Sekolah/Madrasah. PPTK BPSDMP


PMP. Jakarta
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Jakarta.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.26 Tahun 2008 tentang
Standar

Tenaga

Laboratorium

Sekolah

dan

Madrasah.

Jakarta.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 tahun 2010
tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional
Guru dan Angka Kreditnya. Jakarta.
http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=330:kompetensimanajerial&catid=42:ebuletin&Itemid=215

Artikel E-Buletin Edisi Agustus 2014

Anda mungkin juga menyukai