org
American Journal of Obstetrics and Gynecology
Etiologi
dan
Penanganan
Preeklampsia Postpartum
Hipertensi-
Baha M. Sibai, MD
Hipertensi
postpartum
dapat
berhubungan
denganhipertensi
sekunder
karena
sebab
lain.
Data
data
yang
postpartum
masih
terbatas.Diagnosis
gestasional
ringan)
hingga
mengancam
jiwa
seperti
ini
dengan
sebaiknya
ketepatan
dilakukan
membutuhkan
waktu.
dengan
pendekatan
Evaluasi
langkah
bijak
multidisiplin
dan
dan
yang
danpencitraan.Tujuan
tinjauan
ini
adalah
untuk
etiologi,
penanganan,
hipertensi
preeklampsia-
Pendahuluan
Gangguan hipertensi pada kehamilan adalah penyebab utama
mortalitas dan morbiditas ibu hamil, terutama pada Negara
berkembang.1hipertensi dapat muncul sebelum atau saat kehamilan
atau postpartum.
berhubungan
beberapa
decade,
telah
terdapat
penelitian
luas
dengan
hipertensi
preeclampsia
postpartum
tidak
yang
tersedia
dalam
literature
medis
secara
khusus
ini,4,5
walaupun
beberapa
pasien
dapat
timbul
pada pasien rawat inap yang baru masuk periode postpartum (2-6
hari), atau mendeskripsikan pasien yang dimasukkan kembali ke
rumah sakit karena preeclampsia-eklampsia, hipertensi berat, atau
komplikasi yang berhubungan dengan hipertensi.12-17
Meskipun ada keterbatasan, prevalensi yang dilaporkan tentang
hipertensi baru pada postpartum atau preeclampsia berkisar 0.327.5%.
Etiologi dan diagnosis deferensial
Etiologi dan diferensial diagnosis hipertensi postpartum luas
(tabel), tapi dapat difokuskan berdasarkan temuan klinis dan
laboratorium
maupun
responsnya
terhadap
pengobatan
TD.
adalah
penyebab
tersering,
namun,
kondisi
yang
normal
dikarakteristikan
dengan
bertambahnya
gestasi
multifetus.Sebagai
tambahan,
banyak
wanita
keadaan
kelebihan
volume
mengakibatkan
hipertensi.11,13
Beberapa
obat
yang
menyebabkan
vasokonstriksi
biasanya
obuprofen
atau
vasokonstriksi
dan
menyebabkan
hipertensi
indomethacin
retensi
air
dan
berat.18
yang
natrium
Dan
lagi,
terkait
keduanya
beberapa
dengan
dapat
pasien
preeklampsia,
namun,
ada
data-data
yang
berlawanan
manifestasi
serebral
dan/atau
penurunan
temuan
penelitian
pada
pasien
dengan
suprimpos
preeclampsia
dengan
feokromositoma,38,39stroke,
thrombotic
44,45
dan
pasien
hipertensi
hipertensi
postpartum
sebaiknya
dalam
hubungannya
dengan
kelahiran,
keberadaan
seperti
ibuprofen
ergonovine,
dan
antikongestan.
hipertensi
yang
sudah
ada
sebelumnya
atau
mengakibatkan hipertensi onset baru. 18,19 Penggunaan obat obatobatan ini juga terkait dengan gejala serebral, mual, dan muntah.
Banyak dokter dan konsultan tidak familiar dengan efek obat-obatan
ini.Maka dari itu, semua wanita dengan hipertensi postpartum
sebaiknya dievaluasi dalam hal menerima obat-obatan ini, da
ndihentikan bila sedang digunakan. Penanganan berikut termasuk
kontrol hipertensi dan observasi ketat sampai terjadi resolusi
hipertensi dan gejala penyertanya.18,19
Bila pasien hanya memiliki hipertensi tanpa gejala, tanpa
proteinuria, dan temuan laboratorium normal, langkah selanjutnya
adalah mengontrol TD. Obat antihipertensi direkomendasikan bila
TD diastolik tetap >150 mm Hg dan/atau bila diastolic >100 mm
Hg.3,10,17 Injeksi bolus intravena baik labetalol atau hydralazine
digunakan awalnya bila ada elevasi yang persisten pada TD 160
mm Hg sistolik atau 110 mm Hg diastolik; pengobatan ini
dilanjutkan dengan obat oral untuk menjaga TD sistolik <150 mm
mereka
kardiomiopati.
mungkin
dengan
diabetes
Tambahan
diperlukan
mellitus
lainnya,
pada
wanita
pregestasional
thiazide
dengan
atau
loop
kongesti
atau
diuretic
sirkulasi
(overload) dan pada edema pulmonal. Pada kasus ini, penting untuk
menambah suplemen kalium. Obat antihipertensi seperti methyl
dopa, hydrochlorotiazide, furosemide, captopril, propranolol, dan
enalapril cocok pada wanita yang menyusui. 11,49 Bila TD terkontrol
baik dan tidak ada gejala maternal, pasien dapat dipulangkan
dengan instruksi pengukuran harian TD (mandiri atau dengan visit
perawat) dan melaporkan gejala sampai pertemuan berikutnya
dalam 1 minggu. Obat antihipertensi kemudian dihentikan bila TD
dibawah tingkat hipertensi setidaknya 48 jam. Hal ini mungkin perlu
1 sampai beberapa minggu untuk dapat sembuh. Baik nifedipine
maupun labetalol aman untuk digunakan pada wanita yang
menyusui.49
Pasien-pasien yang masih memiliki hipertensi persisten walaupun
sudah
menggunakan
dosis
maksimum
obat
antihipertensi
primer.
Pada
kebanyakan
wanita
dengan
spironolactone
hipertensi,
yang
membalikkan
hipokalemia
dan
(serum kalium
dengan
menyebabkan
Graves
eksaserbasi
disease
saat
hipertiroidisme
kehamilan
pada
dapat
periode
25%
bila
ada
keterlambatan
dalam
diagnosis
dan
penanganan. .38,39
Diagnosis biasanya dibuat dengan mengukur epinefrin urin 24
jam, norepinefrin dan metabolitnya (metaneprin dan normetaneprin)
dan kemudian dikonfirmasi oleh CT scan atau MRI abdomen.
Penanganan feokromositoma sebaiknya dibuat dengan konsultasi
nefrolog dan ahli bedah dan akan termasuk terapi obat utama
dengan penyekat alfa diikuti bedah pembuangan tumor adrenal..38,39
Wanita dengan hipertensi postpartum disertai onset baru nyeri
kepala
persistendan/atau
proteinuria
sebaiknya
perubahan
visual
dipertimbangkan
atau
memiliki
onset
baru
preeclampsia
mulanya
diobati
seperti
memiliki
eklampsia.
Penting
obat antihipertensi
itravena
gangguan
visual,
atau defisit
neurologis
sebaiknya
cerebral
vasoconstriction
syndrome
(RCVS)
atau
stroke.Pasien-pasien
ini
memerlukan
pencitraan
neurologis
thrombosis
kepada etiologi.19,41,42,44,45
RCVS merupakan bentuk angiopati yang belum banyak diketahui
yang muncul antara 3-14 hari postpartum. 40,41 gejala yang ada
adalah nyeri kepala hebat (89%) dengan penyerta manifestasi
neurologis lainnya seperti kejang dan gangguan penglihatan.
Hipertensi ditemukan pada 60% kasus, dan defisit neurologis
multifocal dapat juga ditemukan.40
tumpang
tindih
dengan
enselopati
posterior
angiografi
tradisional
mereka
reversibel),
eklampsia
namun,
memperlihatkan
MRI
adanya
(sindroma
serebral
atau
vasokonstriksi
10
dengan
hipertensi
dengan
mual,
muntah
,dan
nyeri
sama
seperti
sebelum
melahirkan,
di
mana
termasuk
konsultasi
danpengobatan
meliputi
dengan
spesialis
berikutnya.6
thrombotic
yang
sesuai
Diagnosis
untuk
diferensial
thrombocytopenic
purpura,
pasien-pasien
seperti
ini.
Dengan
usaha
11
12
29. Katz V, Farmer R, Kuller JA. Preeclampsia into eclampsia: toward a new paradigm. Am J Obstet
Gynecol 2000;182:1389-96.
30. Mattar F, Sibai BM. Eclampsia VIII; risk fac- tors for maternal morbidity. Am J Obstet Gyne- col
2000;182:307-12.
31. Martin JN Jr, Rose CH, Briery CM. Under- standing and managing HELLP syndrome: the integral role
of aggressive glucocorticoids for mother and child. Am J Obstet Gynecol 2006;195:914-34.
32. Sibai BM. Chronic hypertension in preg- nancy. Obstet Gynecol 2002;100:369-77.
33. Peterson E, Craigo S, House M. Risk fac- tors for postpartum antihypertensive medica- tion
requirement in severe preeclampsia. Hy- pertens Pregnancy 2010;29:350-6.
34. Ambrosio P, Lermann R, Corderio A, et al. Lupus and pregnancy15 years of experience in a
tertiary center. Clin Rev Allergy Immunol 2010;38:77-81.
35. Smyth A, Oliveira GHM, Lahr BD, et al. A systemic review and meta-analysis of preg- nancy
outcomes in patients with systemic lupus erythematosus and lupus nephritis. Clin J Am Soc Nephrol
2010;11:1060-8.
36. Patil-Sioda K, Mestman JH. Graves hyper- thyroidism and pregnancy: a clinical update. Endocr Pract
2010;16:118-29.
37. Girling J, Cotzias C. Thyroid and other en- docrine disorders in pregnancy. Obstet Gynae- col
Reprod Med 2007;17:349-55.
38. Nezu M, Miwa Y, Noshire T, Inoue M. Pri- mary aldosteronism as a cause of severe post- partum
hypertension in two women. Am J Ob- stet Gynecol 2000;182:745-6.
39. Kamari Y, Sharali Y, Leiba A, et al. Peripar- tum hypertension from pheochromocytoma: a rare and
challenging entity. Am J Hypertens 2005;18:1306-12.
40. Sattar A, Manousakis G, Jensen MB. Sys- tematic review of reversible cerebral vasocon- striction
syndrome. Expert Rev Cardiovasc Ther 2010;8:1417-21.
41. Fletcher JJ, Kramer AH, Bleck TP, Solenski NJ. Overlapping features of eclampsia and postpartum
angiopathy. Neurocrit Care 2009; 11:199-209.
42. Bakhru A, Atlas RO. A case of postpartum cerebral angitis and review of the literature. Arch
Gynecol Obstet 2011;283:663-8.
43. Lanska DJ, Kryscio RJ. Risk factors for pe- ripartum and postpartum stroke and intracranial venous
thrombosis. Stroke 2000;31:1274-82.
44. Treadwell SD,
Thanui B,
Robinson
TG. Stroke in pregnancy and the puerperium. Postgrad Med J 2008;84:238-45.
45. Sibai BM, Kristin H, Coppage KH. Diagno- sis and management of women with stroke during
pregnancypostpartum. Clin Perinatol 2004;31:853-68.
46. Sibai BM. Imitators of severe pre-eclamp- sia. Semin Perinatol 2009;33:196-205.
47. Martin JN, Bailey AP, Rehberg JF, et al. Thrombotic thrombocytopenic purpura in 166 pregnancies:
1955-2006. Am J Obstet Gynecol 2008;199:98-104.
48. Vermillion ST, Scardo JA, Newman RB, Chauhan SP. A randomized, double-blind trial of oral
nifedipine and intravenous labetalol in hypertensive emergencies of pregnancy. Am J Obstet Gynecol
1999;181:858-61.
49. Podymow T, August P. Antihypertensive drugs in pregnancy. Semin Nephrol 2011;31: 70-85. 50. El
Kayam U, Akhter MW, Singh H, et al. Pregnancy associated cardiomyopathy; clinical characteristics and
a comparison between early and late presentation. Circulation 2005; 111:2050-5.
51. Habli M, OBrien T, Nowack E, et al. Peri- partum cardiomyopathy: prognostic factors for long-term
maternal outcome. Am J Obstet Gy- necol 2008;199:415.e1-5.
52. Hinchey J, Chaves C, Appignani B, et al. A reversible posterior leukoencephalopathy syn- drome. N
Engl J Med 1996;334:494-500.
Tabel
Etiologi/diagnosis deferensial
hipertensi postpartum
etiologi
Onset baru hipertensi eklampsia
Kelebihan volume
13
besar,
anastesi
regional,
mobilisasi yang terlambat
Obat-obatan
Antiinflamasi
non
steroid,
derivate ergot
Ibuprofen, indometachin
Vasokonstriksi
serebral
dan
perifer, nyeri kepala
Fenilpropanolamin, efedrin
Vasokonstriksi
serebral
dan
perifer, nyeri kepala
Ergotamine, ergonovine
Vasokonstriksi,
nyeri
kepala,
mual, muntah ,kejang
Preeclampsia HG yang persisten
Kondisi
antepartum/persalinan
sebelumnya
Eklampsia onset lambat
Nyeri kepala, perubahan visual,
kejang,
tidak
ada
defisit
neurologis
Sindrom HELLP
Mual/muntah, nyeri epigastrium,
trombosit rendah, enzim hati
tinggi
Hipertensi yang sudah ada/tidak Hipertensi sebelum kehamilan,
terdiagnosis
atau <20 minggu
Penyakit ginjal yang sudah ada Proteinuria atau hematuria <20
sebelumnya
minggu kehamilan
hipertiroid
Palpitasi, takikardia, keringat,
kulit kering, gagal jantung
Hiperaldosteronisme primer
Hipertensi
refrakter,
hypokalemia,
alkalosis
metabolik
feokromositoma
Hipertensi
proksismal,
nyeri
kepala, nyeri dada, hiperglikemia
Stenosis arteri renalis
Hipertensi yang refrakter obat
Sindrom vasokonstriksi serebral
Nyeri kelapa hebat mendadak,
perubahan
visual,
defisit
neurologis
Thrombosis vena serebral/stroke Onset 3-7 hari, nyeri kepala
gradual atau akut, kejang, defisit
neurologis
TTP/ hemolitik uremik sindrom
Hemolysis,trombositopenia
berat, gejala neurologis, enzim
hati normal
HG, hipertensi gestational; HELLP, hemolysis, elevated liver enzymes, and low platelet; TTP,
thrombotic thrombocytopenic purpura. Sibai. Postpartum hypertension-preeclampsia. Am J Obstet
Gynecol 2012.
14
15