Anda di halaman 1dari 8

Artikel

Kategori : Fitur & Penggunaan


Address Type
Penggunaan IP Address merupakan hal sangat penting untuk membentuk
sebuah komunikasi antar perangkat yang terhubung ke jaringan. Setiap
jaringan yang dibangun tentunya memiliki model yang berbeda-beda karena
disesuaikan dengan kebutuhan yang ada. Dengan perbedaan topologi suatu
jaringan maka terdapat juga perbedaan dalam penggunaan jenis alamat
(Address Type). Secara umum dalam dunia networking dikenal ada 4
macam 'Address type', yaitu Unicast, Broadcast, Multicast, Anycast. Masingmasing jenis tersebut memilki perbedaan dalam fungsi transmisi data.
Perbedaan Mode Station Pada Jaringan Hotspot
Salah satu fitur yang terdapat di dalam mikrotik yang digunakan untuk
menghubungkan perangkat network yang satu dengan yang lainnya adalah
wireless. Ada beberapa mode wireless yang sering digunakan sesuai dengan
fungsinya. Nah, artikel kali ini kita akan membahas mengenai perbedaan
penggunaan mode wireless disisi station pada jaringan hotspot.
Link Aggregration pada MikroBits Sierra [part 2]
Pada artikel sebelumnya kita sudah membahas mengenai bagaimana
membuat Link Aggregration pada Mikrobits Sierra. Nah, kali ini kita akan
melanjutkan pembahasan mengenai 'Link Aggregation pada Mikrobits
Sierra', namun kita akan menekankan pembahasan mengenai kapabilitas
apabila dilihat dari penggunaan tiap Group di MikroBits Sierra dan
penggunaan mode bonding.
Fitur Baru - Loop Protect
Ketika kita dengan "sengaja" maupun tidak sengaja menancapkan kabel
LAN dari satu port ke port yang lain pada switch yang sama maka yang
akan terjadi adalah lopping pada jaringan tersebut. Loop pada jaringan
terjadi karena switch yang menghubungkan kabel dengan dirinya sendiri
atau menghubungkan dua switch atau lebih. Ketika perangkat tersebut
saling terhubung dengan kondisi tersebut maka akan terjadi lonjakan paket
data pada kedua switch tersebut. Untuk mengatasi hal tersebut, kita bisa
menggunakan fitur baru yakni fitur Loop Protect.
Setting VLAN dengan Switch-chip pada Routerboard
Sepert halnya pada switch manageable yang beredar saat ini, switch-chip di
Routerboard juga bisa mengimplementasikan atau mampu melakukan
forwarding paket dengan melakukan VLAN. Lalu, bagaimana
mengkonfigurasikannya? Nah, artikel kali ini kita akan mencoba melakukan
setting VLan dengan menggunakan fitur switch-chip pada routerboard
Mikrotik.
Bridge Looping
Bridge merupakan perangkat yang bertugas untuk menghubungkan antar
host dalam satu segmen jaringan. Dengan kata lain Bridge seperti sebuah
jembatan yang menghubungkan antar perangkat layaknya sebuah switch.

Perbedaan bridge dengan switch sudah pernah dibahas disini. Jika bridge ini
tidak berfungsi, maka trafik antara antar host jaringan tersebut menjadi
tidak dapat terhubung. Agar host didalam jaringan tersebut tetap bisa
terhubung maka setidaknya harus ada dua bridge untuk menghubungkan
kedua jaringan tersebut. Walaupun kedua bridge ini berfungsi, namun
secara teori hanya satu saja yang berfungsi. Kenapa bisa begitu, karena
apabila keduanya berfungsi maka akan terjadi redundansi link (jalur) antara
kedua bridge dalam jaringan. Akibatnya akan menghasilkan looping pada
segmen jaringan tadi. Nah, kali ini kita akan membahas mengenai bridge
looping.
Pemilihan Chain pada Bridge Filter
Jika minggu lalu kita telah membahas mengenai perbedaan antara Bridge
dan Switch. Kali ini kita masih akan membahas seputar penggunaan Mode
Bridge. Pada artikel yang berjudul "Management Bridge Client" telah
dijelaskan mengenai penggunaan fungsi bridge filter ini. Dan sekarang kita
akan menjelaskan terkait penggunaan paramenter chain yang ada pada
fitur bridge filter tersebut.
Perbedaan Bridge dan Switch
Pertanyaan yang sering muncul adalah bagaimana membuat beberapa
interface pada MikroTik untuk menjadi satu sagment. Ada beberapa pilihan
yang dapat kita gunakan yakni menggunakan bridging atau menggunakan
switching. Keduanya memberikan hasil yang seakan sama namun
sebenarnya ada perbedaannya. Kali ini kita akan membahas mengenai
perbedaan antara Bridge dan Switch.
Apa Itu Flashfig?
Apabila kita pernah melakukan trouleshooting routerboard menggunakan
Netinstall, mungkin kita pernah menemukan sebuah tombol command
'Flashfig'. Dan walaupun kita pernah menggunakan netinstall mungkin
sebagian dari kita masih belum mengetahui apa fungsi dari tombol 'Flashfig'
tersebut.
Perbandingan Performa RB450G,RB850Gx2 dan RB750Gr3
Ada yang baru dari produk Mikrotik. Penasaran produk baru seperti apa
yang diperkenalkan oleh Mikrotik. Bagi yang mengikuti MUM di Indonesia
2016 lalu pasti tahu. Benar, produk tersebut adalah RB750Gr3 atau biasa
disebut juga dengan hEX. Routerboard RB750Gr3 ini merupakan
pembaharuan dari routerboard RB750Gr2 yang statusnya sekarang sudah
discontinued. Kemudian yang menjadi pertanyaan, bagaimana performanya
bila dibandingkan dengan seri RB450G dan RB850Gx2? Mungkin diantara
kita ada yang penasaran dan masih bingung dalam menentukan pilihan
mana yang lebih baik dari kedua produk tersebut.
DHCP Server dan DHCP Client IPv6 di MikroTik
IPv6 memiliki struktur pengalamatan yang berbeda dengan IPv4. Dengan
panjang 128-bit dan ditulis dengan 8 grup dari Hexadecimal mungkin
sedikit lebih membutuhkan waktu untuk konfigurasi IPv6 dibanding IPv4
yang hanya 32-bit. Namun disamping itu IPv6 juga memberikan kemudahan
untuk distribusi IP Address. Untuk IPv6 secara otomatis akan melakukan
auto-configuration.

Simple Route IPv6 di MikroTik


Selain fungsi dari MikroTik adalah melakukan routing antar segment di
jaringan IPv4 tetapi juga bisa digunakan untuk routing pada jaringan IPv6.
Pada artikel sebelumnya sudah kita bahas secara ringkas apa itu IPv6 dan
sekarang kita akan mencoba untuk melakukan implementasi sederhana
tentang bagaimana caranya kita melakukan konfigurasi IPv6 di MikroTik dan
juga bagaimana setting jalur routingnya.
IPv6 Overview
IPv6 (Internet Protocol versi 6) adalah sebuah protokol internet yang
digunakan untuk melakukan pengalamatan dan routing paket data antar
perangkat-perangkat di dalam jaringan berbasis TCP/IP. IPv6 merupakan
generasi terbaru yang sebelumnya adalah IPv4. Protokol internet ini
dikembangkan oleh IETF (Internet Engineering Task force). Mungkin belum
terlalu banyak untuk penggunaan IPv6 namun seiring perembangan
teknologi dan keterbatasan ruang pengalamatan dari IPv4 secara data
penggunaan IPv6 semakin meningkat dari setiap tahunnya.
Virtual Routing Forwarding (VRF)
Secara konsep dasar untuk konfigurasi IP Address di interface perangkat
router, kita harus menambahkan IP Address yang memiliki subnet berbeda
pada dua atau lebih interface router. Hal ini dikarenakan setiap interface
secara default ditujukan untuk keperluan routing yaitu menghubungkan
network yang berbeda subnet. Jika kita menambahkan dengan IP address
dengan subnet yang sama di lebih dari satu interface router maka akan
mengakibatkan pembacaan rule routing pada system router menjadi kacau.
DHCP Security : Add ARP Leases, Address Pool Static-Only, DHCP
Alert
Distribusi IP Address secara dinamis memang memudahkan kita untuk
pengelolaan perangkat-perangkat yang terkoneksi ke dalam network.
Terlebih lagi perangkat-perangkat tersebut adalah jenis mobile device yang
tidak secara statis tersambung ke network tersebut. Nah, untuk kebutuhan
tersebut kita perlu mengaktifkan DHCP Server pada network kita. Selain
sebagai distribusi IP Address secara dinamis kita bisa melakukan beberapa
konfigurasi pada DHCP Server sebagai langkah preventif/pencegahan dan
keamanan.
Port Mirroring pada Switch MikroTik
Ada banyak cara bagi administrator jaringan untuk dapat melakukan
monitoring kondisi jaringan. Monitoring tidak selalu berarti ingin tahu apa
yang dilakukan user atau bahkan mengganggu privasi user, namun lebih
tepatnya memantau kondisi jaringan agar dapat membuat performa
jaringan lebih baik dan lebih aman dimasa yang akan datang. Monitoring
bisa dengan mudah diimplementasikan, salah satunya dengan
menggunakan fitur port mirroring. Fitur ini hanya dapat diimplementasikan
pada switch MikroTik atau router yang memiliki switch chip.
VLAN over EOIP
Pada artikel sebelumnya mengenai pembahasan VLAN topologi yang
dibangun adalah dalam lingkup jaringan lokal. Lalu bagaimana jika kita
ingin distribusi VLAN akan kita buat untuk jaringan lokal yang berada di
tempat yang berbeda. Sebagai contoh kasus misal VLAN didistribusikan dari

kantor A yang berada di Yogyakarta ke kantor B yang berada di Jakarta.


Sebagaimana koneksi antara 2 site atau lebih yang terpaut jarak yang jauh,
bisa menggunakan jaringan internet. Atas dasar itulah kita akan
menggunakan jaringan internet untuk distribusi VLAN.
Implementasi Q-in-Q pada Cloud Router Switch
Bagi admin jaringan yang harus memanagement banyak client tentu tidak
asing dengan fitur VLAN. Dimana dapat membuat jalur virtual lebih dari
satu pada satu link fisik. Fitur ini basanya digunakan untuk mengatasi
resource interface fisik yang terbatas. Pada artikel sebelumnya, kita sudah
pernah membahas mengenai VLAN, tepatnya di artikel berikut. Biasanya
VLAN diimplementasikan dengan master-port interface lain, dimana hanya
akan ada satu vlan tag dalam ethernet frame. Namun pada implementasi
yang lebih kompleks, terkadang ada saat dimana kita membutuhkan VLAN
didalam VLAN, yang disebut dengan Q-in-Q.
Koneksi SSTP dengan Mobile Client
Berkaitan dengan pembahasan sebelumnya mengenai SSTP dan pembuatan
sertifikat SSL dengan aplikasi openSSL, untuk kali ini kita akan mencoba
membahas bagaimana jika pembuatan sertifikat akan dilakukan pada
RouterOS secara langsung. Mulai RouterOS versi 6.xx, MikroTik sudah
menambahakan fitur untuk membuat sertifikat SSL. Nah, apakah langkahlangkah pembuatannya lebih mudah dari openSSL atau malah lebih rumit?
Kemudian apakah sertifikat tersebut bisa digunakan untuk membangun
SSTP dengan perangkat non-MikroTik ?
Port Based VLAN pada MikroBits Switch - Sierra
Port-based VLAN merupakan fitur dimana mampu membuat segmen yang
berbeda dalam satu switch. hampir milin dengan VLAN berbasis vlan-id,
hanya saja lebih sederhana secara konfigurasi dan implementasi.
OSPF over VPN PPTP
Untuk menghubungkan subnet jaringan yang berbeda maka kita perlu
melakukan routing. Routing ini merupakan sebuah kebutuhan yang penting
dalam dunia networking. Agar dapat melakukan routing kita memerlukan
sebuah perangkat yang bernama router. Telah banyak produk roter yang
telah dikembangkan pada saat ini dan salah satu yang paling populer di
Indonesia adalah RouterBoard MikroTik. Untuk routing ini secara umum
dibagi menjadi dua jenis metode yang bisa digunakan yaitu Static Route
dan Dinamic Route. Untuk jaringan dengan skala kecil kita bisa
memanfaatkan metode routing dengan static route. Static route ini kita
diharuskan untuk menentukan jalur secara manual sehingga network yang
ada bisa saling berkomunikasi. Namun jika yang kita management adalah
jaringan dengan skala besar maka tentu static route sukup sulit untuk
diimplementasikan. Sebagai solusi kita bisa menggunakan metode yang
kedua yaitu Dinamic Route. Pada MikroTik sendiri ada beberapa fitur yang
bisa digunakan untuk Dinamic Route diantaranya adalah OSPF, BGP, RIP.
Nah, kali ini kita akan membahas untuk Dinamic Route dengan fitur OSPF
yang ada di MikroTik. Fitur ini cukup baik untuk diimplementasikan sebagai
dinamic routing yang menghubungkan jaringan-jaringan dalam segment
lokal. Contoh kasus dan konfigurasinya bisa dilihat pada artikel sebelumnya
disini. Akan tetapi bagaimana jika kita ingin menghubungkan jaringan lokal
melalui internet dengan menggunakan Dinamic route OSPF.

Link Aggregration pada MikroBits Sierra


Selain menjadi switch manageable untuk kebutuhan vlan, MikroBits Sierra
memiliki fitur Link Aggregation. Link aggregation ini merupakan fitur
optional yang tersedia pada ethernet gateway (switch) dan bekerja dengan
memanfaatkan Layer 2 Bridging. Link aggregation digunakan untuk
menggabungkan beberapa port ethernet menjadi single link secara logic.
Membuat Address List Berdasarkan Domain Name
Dengan di-releasenya RouterOS versi terbaru yaitu 6.36, sebuah fitur baru
ditambahkan pada system. Walaupun masih dalam versi testing (RC) fitur
ini bisa dicoba untuk diimplementasikan. Dengan fitur baru ini kita bisa
menambahkan pada Address List dengan nama domanin sebuah website.
Pada versi sebelumnya secara default penambahan Address List harus
menggunakan IP Address. Hal ini cukup membantu dalam management
koneksi berdasarkan source (asal) maupun destination (tujuan) yang kita
daftarkan ada Address List. Terlebih lagi jika management dilakukan untuk
koneksi website sehingga kita tidak perlu kesulitan mencari berapa IP Public
yang digunakan oleh website tersebut.
[REVIEW] Embedded Wireless RB LHG-5nD
Sebuah produk baru telah diluncurkan oleh MikroTik. Produk ini merupakan
sebuah perangkat embedded wireless yang mana sudah include
routerboard, wireless card dan juga antenna. Bukan pertama kali ini
MikroTik mengeluarkan produk embededd wireless, sebelumnya juga sudah
ada beberapa produk seperti SXT Series, OmniTik, QRT Series. Dengan
dikeluarkannya perangkat embedded wireless ini semakin memudahkan kita
dalam membangun jaringan wireless. Kita tinggal memilih perangkat sesuai
dan langsung di aplikasikan di lapangan tanpa harus kesuliatan memilih
perangkat pendukung (jenis antenna, jenis wireless card, Router) apabila
dijual secara terpisah. Kali ini kita akan melakukan review produk tersebut.
Dari MikroTik sendiri produk ini diberi nama dengan Embbeded Wireless RB
LHG-5nD.
Port Forwarding pada Multiple Gateway
Salah satu kebutuhan jaringan adalah akses aplikasi atau perangkat yang
ada di jaringan lokal melalui jaringan public. Salah satu metode yang bisa
digunakan untuk melakukan konfigurasi ini yaitu dengan menggunakan Port
Forwarding atau dalam istilah lain disebut sebagai Port Mapping. Metode ini
digunakan biasa karena aplikasi atau perangkat tersebut menggunakan IP
Private/Local sehingga kita tidak bisa secara langsung melakukan akses dari
jaringan public. Cara yang paling mudah sebenarnya kita bisa memasang IP
Public pada aplikasi atau perangkat tersebut dan kita secara langsung bisa
melakukan remote atau akses dari jaringan Public.
Review dan Implementasi VLAN pada Mikrobits Switch-Sierra
Setelah sukses dengan produk router Mikrobits, sebuah produk baru yang
dikembangkan oleh Citraweb (Mikrotik Indonesia) yaitu Mikrobits SwitchSierra. Produk ini termasuk sebuah produk switch manageable yang juga didevelop oleh Citraweb.
Load Balance metode NTH
Seiring dengan perkembangan teknologi khususnya dalam bidang internet,

banyak sekali bermunculan Internet Provider (ISP). Dan tidak bisa


dipungkiri untuk saat ini kebutuhan akan internet merupakan sebuah
kebutuhan yang pokok. Mulai dari akses informasi sampai jual-beli online
sudah menjadi hal biasa. Karena didorong oleh banyaknya permintaan dari
masyarakat akan koneksi internet, maka banyak perusahaan internet
provider berlomba-lomba memberikan layanan dan juga produk yang
terbaik. Dan tak khayal saat ini banyak tawaran untuk koneksi internet
dengan harga yang semakin terjangkau. Dan bahkan mungkin diantara kita
juga ada yang berlangganan service internet lebih dari satu provider. Nah,
dengan multiple gateway ini cukup penting dalam sisi management
sehingga koneksi internet yang kita miliki bisa berjalan secara optimal
untuk masing-masing link. Salah satu metode yang paling banyak
digunakan adalah dengan cara load balace. Dari load balance sendiri ada
beberpa mekanisme yang bisa digunakan antara lain ECMP (Equal-Cost
Multiple Path), NTH, PCC (Per-Connection Classifier). Pada artikel
sebelumnya telah kita bahas metode ECMP & PCC, dan supaya lebih lengkap
kali ini kita akan membahas mengenai load balance dengan NTH.
Sinkronisasi Waktu Otomatis di Routerboard
Bagi kita yang sering menggunakan fitur scheduler atau juga parameter
time shingga kita bisa melakukan management terhadap koneksi user
berdasarkan waktu yang telah kita tentukan. Supaya fungsi ini dapat
berjalan dengan baik maka sangat erta kaitannya dengan konfigurasi router
pada menu "system --> clock". Sebagaimana yang kita ketahui routerboard
tidak memiliki sebuah komponen yang dapat menyimpan konfigurasi waktu
secara real-time baik ketika posisi offline maupun online. Apabila pada
perangkat PC/Laptop kita mengenal dengan istilah baterai CMOS.
[Review] RB3011UiAS-RM vs RB1100AHx2
Untuk tema kali ini masih seputar review produk yang mana untuk minggu
kemarin telah kita coba untuk membandingkan performa antara
RB3011UiAS-RM dan RB2011UiAS-RM. Dan sekarang juga sama, kita akan
mencoba membandingkan performa antara RB3011UiAS-RN dan
RB1100AHx2. Pada setting sebelumnya, kita sudah mengetahui bahwa
RB3011UiAS-RM masih lebih unggul dibanding RB2011UiAS-RM, lalu
bagaimana dengan RB1100AHx2?
Perbandingan Performa RB3011UiAS-RM vs RB2011UiAS-RM
Ok, kali ini kita akan sedikit melakukan review perbandingan antara produk
RB3011UiAS-RM dan RB2011UiAS-RM. Mungkin diantara kita ada yang
bingung untuk menentukan pilihan lebih baik menggunakan produk yang
mana dari kedua produk tersebut. Oleh karena itu disini kita akan mencoba
melakukan beberapa test performa dari kedua Routerboard diatas. Manakah
yang memeliki performa lebih baik dan kita tinggal menyesuaikan dengan
kebutuhan yang ada.
Universal Plug and Play (uPnP)
MikroTik RouterOS telah mensupport sebuah fitur yaitu Universal Plug and
Play untuk koneksi jaringan peer-to-peer dari perangkat-perangkat yang
ada. Sehingga dengan fitur ini memungkinkan untuk melakukan komunikasi
data antara perangkat-perangkat yang terkoneksi secara dinamic. Jadi
secara otomatis perangkat tersebut melakukan discovery dan bergabung ke
jaringan tanpa perlu konfigurasi secara manual.

Interkoneksi Jaringan dengan GRE Tunnel


GRE (Generic Routing Encapsulation) adalah sebuah tunnelling protocol
yang sebenarnya dikembangkan oleh Cisco System. Dengan menggunakan
protokol ini kita dapat melakukan enkapsulasi berbagai protokol yang dibuat
untuk kebutuhan link virtual point-to point. Selain GRE Tunnel pada
MikroTik juga memiliki tunnelling protocol yang lain seperti EoIP dan IPIP
yang mana pembahasannya telah lalu. Baik jenis GRE, EoIP, IPIP yang
semua pada dasarnya dikembangkan sebagai 'stateless tunnel'. Dimana
ketika terdapat link tunnel yang down, maka semua trafik yang
melewatinya akan terkena drop/blackhole. Nah, untuk mengatasi hal ini di
RouterOS ditambahakan sebuah fitur 'keepalive' pada GRE Tunnel. Dengan
GRE Tunnel ini akan ditambahakn sebanyak 24 byte di packet header (4byte gre header + 20-byte IP header).
Upgrade ROS - Tanpa Menghilangkan Lisensi
Routerboard MikroTik adalah sebuah perangkat router yang didalamnya
terdapat berbagai macam fitur networking. Sehingga berbagai kebutuhan
networking bisa di cover dengan satu perangkat. Untuk mendukung
kebutuhan tersebut Routerboard menggunakan sebuah operating system
yang di-develop sendiri oleh MikroTik yaitu disebut dengan ROS (Router
OS). Dengan seiring perkembangan teknologi jaringan, maka beberapa
versi Ruter OS pun juga dibuat yang pada awalnya dari versi 2.x dan hingga
saat ini versi terbaru 6.35. Mungkin diantara kita sudah bisa melakukan
upgrade & downgrade versi RouterOS untuk mencari fitur yang dibutuhkan
atau juga mungkin mendapatkan performa router yang optimal. Namun,
ada sebuah problem dalam hal "Upgrade & Downgrade" ini, apabila kita
mempunyai perangkat router dengan versi ROS yang lama dan dilakukan
upgrade ke versi terbaru akan menghilangkan lisensi router tersebut. Lalu,
apakah penyebabnya dan bagaimana solusinya?
Wireless Repeater, Fitur Baru di MikroTik
Beberapa pengembangan terus dilakukan oleh MikroTik untuk memberikan
performa perangkat yang baik. Salah satunya dengan me-release versi
RouterOS terbaru yaitu 6.35, MikroTik menambahkan sebuah paket baru
yaitu Wireless-Rep. Dengan penambahan paket ini maka terdapat sebuah
fitur baru pada wireless router MikroTik. Apabila kita sering mendengar
istilah wireless roaming di MikroTik, biasanya banyak yang berasumsi
menggunakan fitur WDS. Nah, selain menggunakan WDS untuk saat ini kita
bisa memanfaatkan fitur baru tersebut yaitu Wireless Repeater.
Router MikroTik sebagai WPS Client
Pada artikel sebelumnya kita sudah membahas sebuah fitur di Mikrotik yaitu
WPS (Wi-Fi Protected Setup). Fitur ini merupakan salah satu metode
autentikasi untuk koneksi nirkabel dengan memanfaatkan WPS Button.
Pengertian apa itu WPS lebih lanjut bisa kita lihat disini. Pada artikel kali ini
kita akan mencoba sebuah fitur baru yang berkaitan dengan WPS, yaitu
penggunaan router MikroTik sebagai WPS Client. Fitur ini baru ditambahkan
pada routerOS versi 6.35.
Review Wireless Indoor RBmAPL-2nD (mAP Lite)
Untuk menunjang berbagai macam kebutuhan jaringan, pengembangan dan
inovasi produk terus dilakukan oleh MikroTik. Dan baru-baru ini MikroTik

telah me-release sebuah produk yang bisa dibilang 'Unik'. Produk ini adalah
sebuah perangkat wireless indoor yang memiliki bentuk fisik yang cukup
kecil dan tidak jauh lebih besar dari sebuah gantungan kunci. Produk ini
adalah RBmAPL-2nD atau bisa disebut sebagai mAP Lite. Apabila dilihat dari
segi tampilan tidak jauh beda dengan RBmAP-2n yang telah lalu. Walaupun
memiliki ukuran fisik yang kecil namun dari segi spesifikasi hardware tidak
jauh beda dengan RBmAP-2n dan juga fungsi/fitur yang dimiliki juga sama.
Management Hotspot User (Userman + Firewall)
Seperti yang telah banyak kita ketahui bahwa MikroTik adalah sebuah
perangkat router yang memiliki banyak fungsi dan fitur didalamnya. Salah
satu fitur yang cukup populer dan akan menjadi pokok pembahasan artikel
kali ini adalah hotspot. Dan dengan sebuah fitur Radius yang ada di
MikroTik yaitu User Manager, kita bisa membangun sebuah hotspot service
yang bisa membuat sistem voucher login untuk User. Nah, kali ini kita akan
mencoba untuk melakukan management hotspot user dengan penggunaan
UserManager dan juga firewall secara dinamis.
Troubleshoot Remote RB850Gx2
MikroTik memiliki berbagai macam jenis produk Routerboard mulai dari
Router Indoor, Wireless Outdor, AP (Access Point), Switch, dll. Dari semua
jenis produk tersebut untuk operating system yang dipakai adalah
RouterOS, khusus produk switch seperti RB260Series memakai SwOS. Nah,
mungkin diantara kita sudah terbiasa melakukan konfigurasi dari RouterOS
ini. Dan sering digunakan oleh kebanyakan orang melakukan konfigurasi
melalui remote dengan aplikasi Winbox. Namun, ada produk routerboard
yang sedikit berbeda untuk konfigurasi awal. Mungkin kita baru saja
membeli produk tersebut dan ingin melakukan konfigurasi seperti
kebutuhan jaringan yang ada. Biasanya di awal kita remote routerboard dan
kemudian me-remove konfigurasi default dari routerboard. Khusus produk
RB850Gx2 kita tidak bisa melakukan konfigurasi awal seperti Routerboard
yang lain. Ada sedikit cara yang berbeda untuk konfigurasi diawal. Lalu,
bagaimana kah langkah-langkahnya?
Pengenalan Fungsi Routing Dasar
Apabila kita memiliki sebuah destination (tujuan) routing, misal rule routing
untuk akses perangkat server. Nah, untuk menjaga kemungkinan adanya
permasalahan pada link, maka kita akan membuat beberpa link sebagai
gateway ke server tersebut. Dari contoh kasus diatas kita bisa melakukan
beberapa konfigurasi pada tabel routing. Nah, seperti apakah konfigurasi
tersebut. Simak pada pembahasan berikut.
Monitoring dengan aplikasi The Dude
Sebagai salah satu alternatif yang mudah untuk melakukan monitoring,
Mikrotik membuat sebuah aplikasi yang dinamakan The Dude. Dengan
aplikasi ini kita bisa melakukan management jaringan network kita. The
dude akan secara otomatis membaca atau mendeteksi setiap perangat yang
terhubung ke jaringan yang satu segment. Selain itu dapat juga menyusun
dari rancangan topologi jaringan kita, serta dapat melakukan monitoring
dan memberikan informasi jika terdapat masalah pada perangkat-perangkat
yang terhubung ke jaringan kita.

Anda mungkin juga menyukai