Nissan PDF
Nissan PDF
Dimensi Kendaraan adalah Jumlah Lebar keseluruhan, Panjang keseluruhan dan Tinggi keseluruhan. Disamping itu
juga kita sering juga mendengar dan mengenal istilah Ground Clearance, Tread width dan Wheel Base.
m
l
c
i
j
h
f
g
f
d
a
a. Overall length, adalah jarak antara ujung bumper kendaraan paling depan ke bumper paling belakang
b. Overall width, adalah Lebar keseluruhan dari kendaraan itu sendiri.
c. Overall height, adalah Tinggi kendaraan dalam keadaan kosong ( tanpa penumpang ).
d. Wheelbase, adalah jarak antara titik tengah dari roda depan dan roda belakang.
e. Tread, adalah jarak antara titik tengan roda kanan ( depan/belakang ) dan roda kiri ( depan/belakang ).
f. Overhang, adalah jarak titik roda ( depan/belakang ) terhadap bumper ( depan/belakang ).
g. Ground clearance, adalah jarak terendah dari suatu titik kendaraan terhadap permukaan tanah ( ground ).
h. Body clearance, adalah jarak terendah dari body kendaraan terhadap permukaan tanah ( ground ).
i. Approach angle, adalah sudut yang dibentuk antara roda depan terhadap bumper bagian bawah.
j. Departure angle, adalah sudut yang dibentuk antara roda belakang terhadap bumper bagian bawah .
KONSTRUKSI KENDARAAN
A. Konstruksi Frame/Body adalah Dimana Bodi
kendaraan dan Frame/Rangka dipasang secara
terpisah, dan biasanya kendaraan ini digunakan untuk
kendaraan-kendaraan angkutan berat seperti, truk dll.
BERAT KENDARAAN
Berat Kendaraan, sangatlah mempengaruhi performa/kemampuan kendaraan itu sendiri,
baik dalam kemampuan ditanjakan serta mempengaruhi effisiensi penggunaan bahan-bakar.
Berat kendaraan dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu :
.
1. Curb Weight adalah Berat kendaraan kosong, tanpa muatan atau penumpang tapi
termasuk bensin yang terisi penuh, oli, air radiator dan perlengkapan-perlengkapan standart
seprti ban serep dan tools
.
2. Gross Vehicle Weight adalah Berat kendaraan kosong ditambah jumlah maksimum
penumpang dan daya muat, dan Gross Vehicle Weight merupakan batasan maksimum total
berat kendaraan yang dianjurkan pabrik pembuatan kendaraan
.
Power dan Torque-Weight Ratio yang memiliki nilai kecil berarti kendaraan memiliki kemampuan yang baik
KARAKTERISTIK AERODINAMIKA
Kekuatan Aerodinamis dapat mempengaruhi kestabilan dan kenyamanan pada kendaraan disaat bergerak / melaju, hal
ini di sebab adanya gerakkan angin yang mendorong kebelakang. Kekuatan semacam inilah yang harus diatasi
kendaraan pada saat bergerak, kekuatan ini disebut Air Resistance (Hambatan Udara). Sehingga dengan demikian
diciptakanlah dimensi dan bentuk ( tipe body ) kendaraan yang sedemikian rupa sehingga memiliki tahanan udara yang
lebih kecil
.
KARAKTERISTIK AERODINAMIKA
Pada saat kendaraan bergerak / melaju, maka ada gerakkan angin yang mendorong ke belakang dan mengangkat seperti
mencoba untuk menerbangkan kendaraa. Gerakkan semacam ini sering disebut dengan Movement. Gerakkan angin
.
tersebut akan berdampak terhadap kestabilan dari kendaraan disaat berkendara.
Yawing & Rolling movement adalah besarnya aliran udara
yang mampu membuat kendaraan membelok atau menyimpang
dari haluan. Hal ini pada umumnya dipengaruhi oleh tinggi dan
atau rendahnya suatu kendaraan
.
Kondisi ini memberikan kontribusi terhadap kemampuan
pengemudi menggerakkan Steer disaat belok dan kestabilan
kendaraan
.
DEFINISI MESIN
Mesin yang terdapat pada mobil merupakan suatu sumber tenaga
agar kendaraan dapat bergerak / berjalan.
Apabila ditinjau dari prinsip kerja, maka mesin dapat dibagi menjadi
2 prinsip kerja yaitu :
1. Mesin Empat Langkah ( 4 Tak )
2. Mesin Dua Langkah ( 2 Tak ).
DOUBLE CAM
CVTC controller
Mengontrol perubahan
pembukaan dan penutupan
katup in
Tanpa CVTC
Overlap
Dengan CVTC
E f i s i e n s i
pengisian Tinggi (
banyak ) tenaga
mesin akan
bertambah,
karena campuran
bahan-bakar yang
masuk
.
Menutupnya
katup IN sesuai
dengan gaya
inersia campuran.
Tanpa CVTC
Dengan CVTC
1. Langkah Hisap
2. Langkah Kompresi
3. Langkah Usaha
4. Langkah Buang
Piston bergerak
kebawah dan menghisap
campuran bahan-bakar
dan udara masuk
kedalam ruang bakar
1. Langkah Hisap
2. Langkah Kompresi
3. Langkah Usaha
4. Langkah Buang
Piston bergerak
kebawah dan hanya
menghisap udara masuk
kedalam ruang bakar
Keterangan Gambar
Dari gambar disamping dapat disimpulkan bahwa, langkah piston
sangat mempengaruhi torsi dan kecepatan putar dari suatu mesin.
Langkah piston lebih cepat, maka putaran mesin juga akan cepat
.
Langkah piston lebih lambat, maka putaran mesin juga akan lambat,
namun pada karakter ini mesin akan menghasilkan torsi lebih tinggi
pada putaran rendah
.
: 1,768,448 mm3
: 1,769 cm3 ( 1,769 cc = 1,800 cc )
PERBANDINGAN KOMPRESI
Rasio kompresi menunjukkan berapa banyak campuran udara dan bahan-bakar yang masuk kedalam Cylinder yang
dikompresi.
1
1
88
Oktan Tinggi
( diatas 91 )
Oktan Rendah
( dibawah 91 )
PERFORMA MESIN
Performa suatu mesin dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu :
1. Daya / Output / Horse Power/ Power Stroke
adalah Energi yang diperlukan untuk memindahkan 75 kilogram
benda sejauh 1 meter dalam waktu 1 detik.
1HP = 75 kg.m / detik.
(ukuran kW sering digunakan sebagai satuan mesin).
PS
HP
KW
Kg.m
Lb.ft
N.M
0,986
0,735
7,23
9,81
1,014
0,746
0,138
1,356
1,360
1,340
0,102
0,737
Udara
Air Cleaner
Karburator
Muffler/Knalpot
Intake Manifold
Exhaust Manifold
Mesin
SISTEM BAHAN-BAKAR
Proses Pengkabutan
Proses pengkabutan dilakukan dengan dua cara :
1. Proses Konvensional ( Karburator )
Karburator mencampur bahan-bakar dan udara dengan perbandingan tertentu dan meneruskannya ke dalam ruang bakar di
me sin.
.
SISTEM BAHAN-BAKAR
2. Proses Penginjeksian ( Injector )
Injector menginjeksikan bahan-bakar ke intake manifold dan
diteruskan ke ruang bakar mesin setelah bercampur dengan udara.
.
ECCS engine adalah sebuah sistem yang mengontrol injeksi bahan-bakar dengan tujuan mengurangi emisi gas buang,
putaran mesin idle berdasarkan setiap kondisi yang disesuaikan pengendara, yang diatur oleh engine control unit ( ECU )
yang mendapat sinyal / informasi dari berbagai sensor .
.
Tujuan dari pengembangan ECCS adalah :
1. Menambah performa mesin
2. Mengefisiensikan konsumsi bahan bakar
3. Megurangi polusi udara ( gas emisi )
4. Menambah kemampuan / performa mesin
5. Memberikan kemudahan dalam proses
starting pada setiap cuaca ( dingin )
SISTEM PENDINGINAN
Saat mesin sedang beroperasi, temperatur pembakaran pada ruang bakar adalah berkisar
2.000oC (3.632oF) atau lebih. Apabila diteruskan, dinding silinder, piston maupun valve
menjadi overheat, yang menyebabkan malfungsi pada mesin
.
SISTEM PELUMASAN
Terdapat banyak komponen-komponen yang bergerak di
dalam sebuah engine, dan ketika dua buah metal
bergesekan satu sama lain , maka akan menghasilkan
panas dan goresan akibat pergesekan permukaan kontak
dan akhirnya metal tersebut akan macet
.
Viscosity ( SAE Stardard )
(Society of Automotive Engineers)
Viskositas ( kekentalan ) diklasifikasikan menjadi
beberapa tingkatan dari SAE 0W sampai SAE 60
berdasarkan standar SAE ( semakin besar nilainya,
semakain kental )
.
Contoh : 0W , 5W , 20, 30
.
dan
Sistim pengapian ini berfungsi agar percikan bunga api yang dihasilkan busi ( spark plug ) akan disesuaikan dengan
masing-masing posisi piston, pada saat piston melakukan langkah kompresi
.
Accu / Baterai
Sebagai
sumber tegangan sekaligus tempat
menyimpan tenaga listrik
Ignition Coil
Komponen yang merubah tegangan
baterai 12 volt menjadi 10.000 ~
20.000 volt
B. SISTEM PENGISIAN
C. SISTEM PENGISIAN
Prinsip kerja dari Starter system ini adalah merubah dari energi listrik menjadi energi mekanik ( putar ). Energi putar yang dihasilkan dari motor
starter ( pinion gear ) kemudian diteruskan untuk memutarkan Fly wheel ( ring gear ) agar piston dapat bergerak naik turun melakukan langkah awal
(hisap dan kompresi) agar mesin dapat mulai melakukan proses pembakaran ( mesin bekerja ).
.
PERIHAL
MESIN DIESEL
MESIN GASOLINE
Bahan bakar
Solar
Bensin
Gas Intake
Udara
Karburator / Injector
Pengapian
Pengapian sendiri
Rasio Kompresi
Tinggi ( 15 ~ 23 )
Rendah ( 7 ~ 11 )
Responsi
Kurang
Cepat / baik
Konstruksi Mesin
Berat mesin
Lebih berat
Lebih ringan
Lampu peringatan adanya air di dalam filter bahan-bakar ( jika dilengkapi untuk model mesin Diesel.
SISTEM PENGGERAK
Sistem penggerak pada kendaraan dapat diklasifikasikan menjadi beberapa tipe berdasarkan letak mesin dan
penggeraknya.
FR Type atau Mesin terletak di depan ( Front Engine ) dan menggerakkan /
penggerak roda belakang ( Rear Drive ), type ini menggunakan metode /
memberikan efek gaya dorong
.
SISTEM PENGGERAK
4WD ( Four Wheel Drive ) Type atau pada umumnya
Mesin terletak di depan ( Front ) dan menggerakkan /
penggerak roda depan dan belakang ( Front and Rear
d r i ve / 4 r o d a ) se su a i ke in gin a n p e n ge mu d i.
2WD
4WD
Transmisi / Transaxle pada kendaraan berfungsi mengatur perbandingan gigi percepatan dan merubah arah putaran roda
saat mundur, untuk memenuhi berbagai kondisi pengendaraan ( menanjak, menurun dan sebagainya ).
To Tire
From
Engine
To Tire
From
Engine
To Tire
Perbandingan Gigi = Jumlah Gear yang Digerakkan / Jumlah Gear yang Menggerakkan
Torque Converter, merupakan komponen yang berfungsi melepas dan menghubung putaran
dari mesin ke transmisi secara otomatis dengan menggunakan media fluida ( ATF : Automatic
Transmission Fluid ). Atau dengan kata lain sebagai pengganti fungsi kopling / clutch pada
transmissi manual.
.
Transmisi, merupakan komponen yang berfungsi merubah perbandingan gigi ( gear ratio ),
sesuai dengan perpindahan gigi percepatan yang dibutuhkan, terhadap kecepatan / speed dari
kendaraan tanpa harus mengoperasikan perpindahannya. Dengan kata lain perpindahan gigi
percepatan akan naik atau turun secara otomatis, dengan media fluida ATF.
Komponen yang terkait didalamnya : Clutch, bands and brake, Planetary gear set dan
Control valve assembly
.
Automatic Transmission/Transaxle, memiliki shift lever yang berfungsi mengontrol / memposisikan kondisi kendaraan pada
saat Parkir, Netral, Drive dan Over Drive atau hendak mundur. Shift lever sendiri dibagi menjadi 2 type yaitu :
Straight type dan Gate type.
.
Straight type
Gate type
Netral, Posisi ini dapat digunakan juga untuk menstarter atau menghidupkan mesin dan sekaligus memposisikan
transmisi kondisi netral, sehingga kendaraan dapat di geser ./ di dorong disaat parkir paralel.
Drive, Posisi ini pada umumnya digunakan saat berkendara dengankondisi jalan normal ( tidak jalan tanjakan atau
turunan yang curam ), perpindahan gigi percepatan akan pindah secara otomatis dari gigi paling rendah ke gigi
paling tinggi sesuai dengan putaran mesin atau kecepatan kendaraan
.
2 ( DUA ), Posisi ini berarti gigi transmissi akan bekerja hanya pada gigi satu 1 sampai gigi dua 2 saja, dan pada
umumnya digunakan untuk jalan menanjak dan menurun yang lebih ekstrim
.
1 ( SATU ), Posisi ini berarti kita hanya menggunakan gigi satu 1 saja, pada umumnya digunakan apabila posisi
gigi dua 2 sudah tidak mampu untuk digunakan saat menanjak
.
Putaran dari transmisi/transaxle diteruskan melalui Gigi Diffrential ( Diffrential Gear ), dengan tujuan agar putaran pada
roda-roda ( kanan dan kiri ) disaat belok akan terasa lebih halus dan nyaman
.
LSD adalah Differential yag dapat meneruskan tenaga putar dari roda penggerak, kanan atau kiri yang selip, kepada roda
ya n g le b ih m e n ce n gkra m ke t a n a h .
.
ONLY
OIL
A. SUSPENSI
Sistem Suspensi adalah sistem yang berfungsi untuk memastikan pergerakkan vertikal secara halus dan memposisikan
pada sisi samping dengan tepat diatas ban agar kendaraan dapat berjalan disetiap kondisi dalam keadan nyaman.
Sistem Suspensi secara umum dapat dibagi menjadi dua
tipe yaitu :
1. Tipe Axle / Rigid.
2. Tipe Independent.
Komponen utama dari sistem suspensi adalah : spring, shock absorber, stabilizer dan link.
Spring..., menahan beban body dan menyerap kejutan dari jalan.
Shock absorber, Mengontrol gerakan vertikal body.
Stabilizer, Meredam agar tidak terjadi body roll.
Link, Menentukan posisi body dan meneruskan gerakan serta pengereman body.
Pegas ( Spring ) dapat dikategorikan lagi menjadi tiga tipe yaitu :
1. Leaf Spring ( Per /pegas daun )
2. Coil Spring ( Per /pegas keong )
3. Torsion Bar ( Batang torsi )
.
.
Power Steering apabila dilihat dari media penggeraknya dapat dibagi menjadi dua bagian :
1. Hydraulic Power Steering, prinsip kerja dari
penggerak ini adalah dengan menggunakan pompa
hidrolik yang mengambil tenaga penggerak dari
putaran mesin, dan menggunakan fluida oli power
stee ring sebagai m edia yang membantu
memperingan steer disaat berkendara
.
Target Line
Telescopic Steering,
berfungsi untuk merubah
posisi atau menyetel
panjang-pendek kolom
steer dengan batasan
tertentu ( steer dapat
menjauh dan mendekat )
Sistem Rem bila dilihat dari komponen pengeremanya dapat dibagi menjadi tiga tipe yaitu :
1. Rem menggunakan Disc.
2. Rem menggunakan Tromol / Drum
3. Rem menggunakan Disc & Drum
1. Rem Disc ( Disc Brake )
memberikan tenaga pengereman dengan menggunakan dua
pad yang kuat di sekitar disc yang ikut berputar bersama roda.
Keterangan Gambar :
1. Calliper
2. Brake Pad
3. Disc Brake
4. Piston Brake
5. Brake Oil
Keterangan Gambar :
1. Wheel Cylinder
2. Brake Shoe
3. Brake Lining
4. Drum Brake
5. Piston cylinder
6. Seal Piston.
2. SISTEM RODA
Roda adalah gabungan dari Velg dan Ban yang berfungsi sebagai komponen terakhir kendaraan yang meneruskan dan
menghentikan putaran agar dapat melaju dan berhenti dengan cara memberikan gesekan ke permukaan jalan
VELG ,merupakan tempat ban agar dapat berputar bersama poros penggerak, pada umumnya velg terbuat dari baja atau
campuran aluminium ( aluminium alloy ) dan memiliki code ukuran tersendiri
.
- Kode, pada Velg menjelaskan ukuran lebar, tinggi dan bentuk
.
Contoh : 5 - JJ - 13 menjelaskan tentang lebar velg ( inch), bentuk velg dan diameter velg ( inch ).
Jika offset terlalu lebar, pusat ban akan miring ke dalam, dan jika offsetnya kecil maka pusat ban
akan miring ke luar. Offset untuk kendaraan FR kira-kira antara 15 ~ 40 mm ( 0.59 sampai 1.57 in ),
sedangkan untuk kendaraan FF diperk irakan 35 ~ 55 mm( 1.38 sampai 2.17 in )
1. Ban Radial
2. Ban Bias
.
.
BAN, memainkan peranan yang tidak kalah penting dari komponen penunjang lain, karena
fungsi ban secara umum adalah :
- Mendukung berat kendaraan
- Memindahkan rotasi dan memperlambat torsi ke jalan
- Meredam getaran dari permukaan jalan
- Menjadi arah perubahan ketika dalam gerakkan
Ban
Velg
15
84
= Index Muatan
Kode Batas Kecepatan Max : H = 210 km/jam, S = 180 km/jam, Q = 160 km/jam, Z = lebih 240 km/jam
Kode Index Muatan Max : 84 = 500 kg , 82 = 475 kg, 80 = 450 kg .
Kedudukan Roda ( Wheel alignment ) biasanya mengacu pada roda-roda depan guna
menentukan arah perjalanan yang dapat mempengaruhi keseluruhan roda kendaraan.
Wheel alignment yang tidak sesuai / tepat dapat mengakibatkan pemakaian ban yang
t i d a k r a t a a t a u p a d a s t e e r i n g ya n g d i p e n g a r u h i o l e h h e n t a k a n r o d a .
Wheel alignment depan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :
.
1. Camber adalah sudut antara permukan roda dengan garis
tengah roda ( Roda dilihat dari arah depan kendaraan ).
Camber mengurangi keausan penggunaan ban
.
FUNGSI KOMPONEN
SAFETY CAR
Keselamatan kendaraan adalah hal-hal yang bisa atau dapat diperbuat pada kendaraan untuk menghindarkan penumpang
dari kecelakaan atau sejenisnya.Safety pada kendaraan dapat di klasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu :
1. ACTIVE / CONTROL SAFETY adalah sistem keamanan yang disiapkan untuk mengurangi terjadinya kecelakaan atau
.
dengan kata lain sistem keamanan yang dapat mengontrol agar dapat meminimalisasikan kecelakaan
1.a. ABS ( Anti lock Braking System ), sistem
yang mencegah terkuncinya roda saat
pengereman mendadak atau panik, terutama
pada permukaan jalan yang licin. Dengan cara
mengatur tekanan minyak rem pada setiap roda
secara electronik, agar kendaraan masih dapat di
kendalikan oleh pengemudi
.
Menggunakan ABS
Tanpa ABS
SAFETY CAR
1. ACTIVE / CONTROL SAFETY adalah sistem keamanan yang disiapkan untuk mengurangi terjadinya kecelakaan atau
.
dengan kata lain sistem keamanan yang dapat mengontrol agar dapat meminimalisasikan kecelakaan
1.b. EBD ( Electronic Braking force Distribution ),
berfungsi mendistribusikan secara optimal gaya rem depan
dan belakang untuk meningkatkan stabilitas saat
pengereman yang disesuaikan dengan kondisi beban
didalam kendaraan. Tanpa EBD gaya rem akan selalu
sama tanpa mempertimbangkan beban yang ada
SAFETY CAR
1. ACTIVE / CONTROL SAFETY adalah sistem keamanan yang disiapkan untuk mengurangi terjadinya kecelakaan atau
.
dengan kata lain sistem keamanan yang dapat mengontrol agar dapat meminimalisasikan kecelakaan
1.c. BA ( Brake Assist ), Pada situasi gawat, tenaga pengereman yang kuat diperlukan untuk mencegah
kecelakaan.Sistem ini membantu tenaga kaki pengemudi menekan pedal rem kebawah. Bantuan pengereman hanya
berlaku pada keadaan rem mendadak ( pengemudi panik ), sedangkan dalam keadaan biasa, sistem bekerja normal.
2. PASIF / IMPACT SAFETY adalah sistem keamanan yang disiapkan untuk melindungi pengemudi disaat terjadi
kecelakaan agar tidak mengalami cidera yang serius, atau dengan kata lain sistem keamanan yang dapat meminimalisasi
akibat impact. Beberapa contoh termasuk Pasif Safety :
.
2.a. Body ( Zone Body Concept & Door Beam ), Sistem keamanan ini dapat dibagi atas dua bagian yang terpisah yaitu :
- Crushable Zone adalah daerah dimana dapat menyerap / absorb impact dari benturan yang keras
- Safety Zone adalah daerah dimana menahan impact / benturan agar tidak diteruskan ke ruang kabin
et y
Saf
ble
sha
Cru
e
Zon
e
Zon
ble
sha
Cru
e
Zon
Penumpang
Pengemudi
P r e Te ns i o ne r da n L oa d Li m i te r,
merupakan pengembangan teknologi dari
ELR, Dimana Pre Tensioner & Load Limiter
pada umumnya digunakan pada kendaraan
yang dilengkapi dengan Airbag
.
Pada saat terjadi tabrakan, Pre-tensioner pada seatbelt akan mengencang dengan sendirinya dan menarik pengemudi
atau beban sampai belt kencang, dan setelah itu Load Limiter tetap mempertahankan keselamatan penumpang dengan
mengendurkan sedikit seatbelt untuk menghindari daya tarik dari seat belt yang terlalu kencang setelah terjadi kecelakaan.
2.d. Active Headrest, merupakan sistem keamanan yang efektif mengurangi cidera pada
leher sekitar 45% apabila terjadi tabrakan dari arah belakang kendaraan.
Actuator
X-Trail
Serena
Teana
Grand Livina
Latio
Livina XR
Frontier Navara
Livina X- Gear