: Nurul Rezky
NIM
: 1314040001
Kelas
:A
Kelompok
: I
Asisten,
.
NIM.
Mengetahui,
Dosen Penanggung Jawab
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Indonesia memiliki beraneka ragam makanan traditional yang dibuat dari
proses fermentasi. Salah satu produk fermentasi ini adalah tape. Tape
merupakan makanan fermentasi tradisional yang sudah tidak asing lagi. Tape
dapat dibuat dari beras ketan, atau dari singkong. Berbeda dengan makananmakanan fermentasi lain yang hanya melibatkan satu mikroorganisme yang
berperan utama, seperti tempe atau minuman alkohol, pembuatan tape
melibatkan banyak mikroorganisme
Pembuatan tape beras, menggunakan beras ketan yang biasa juga
digunakan sebagai bahan makanan pokok oleh masyarakat karena kandungan
gizinya yang sangat tinggi yang dapat menyediakan sumber energi yang besar
ketika telah diproses secara biologis. Mikroorganisme dari kelompok kapang
akan menghasilkan enzim-enzim amilolitik yang akan memecahkan amilum
pada bahan dasar menjadi gula-gula yang lebih sederhana (disakarida dan
monosakarida).
Proses
tersebut
sering
dinamakan
sakarifikasi
digunakanpun berasal dari daerah yang berbeda seperti ragi yang berasal dari
daerah makassar, soppeng dan pangkep guna mengetahui ragi yang lebih
efektif dalam pembuatan tape beras ketan.
B. Tujuan Praktikum
Untuk mengetahui bagaimana prosedur pembuatan tapai ketan serta untuk
membedakan kualitas tapai yang dihasilkan melalui proses fermentasi dengan
menggunakan ragi dari daerah yang berbeda.
C. Manfaat Praktikum
Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana prosedur yang baik dalam
pembuatan tapai ketan dan dapat membedakan kualitas tapai yang dihasilkan
melalui proses fermentasi dengan menggunakan ragi dari daerah yang berbeda.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Ketan hitam merupakan salah satu komoditi yang sangat potensial sebagai
sumber karbohidrat, antioksidan, senyawa bioaktif, dan serat yang penting bagi
kesehatan. Kerusakan atau kehilangan komponen fungsional pada ketan hitam
dapat terjadi selama penyimpanan. Untuk mencegah penurunan mutu selama
penyimpanan maka dilakukan pengemasan. Setiap pengemas mempunyai nilai
permeabilitas gas dan uap air yang berbeda. Hal ini akan berpengaruh terhadap
kemampuan untuk mempertahankan kandungan gizi dan memperpanjang umur
simpan produk yang dikemas. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui jenis
pengemas terbaik untuk menyimpan ketan hitam ditinjau dari karakteristiknya
(kadar air, kontaminasi insekta, kadar amilosa, total antosianin, aktivitas
antioksidan) selama penyimpanan. Pengemas yang digunakan yaitu plastik PP,
plastik PE, kertas kraft, dan karung plastik. Rancangan percobaan yang digunakan
adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari satu faktor, yaitu
perbedaan jenis pengemas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa plastik PP
merupakan pengemas terbaik untuk menyimpan ketan hitam ditinjau dari
karakteristiknya selama penyimpanan (Aini et al.2012) .
Tape mempunyai tekstur yang lunak, rasa yang asam manis dan sedikit
mengandung alkohol. Selama fermentasi, tape mengalami perubahan-perubahan
biokimia akibat aktivitas mikroorganisme. Pada dasarnya, semua bahan pangan
yang kaya akan karbohidrat dapat diolah menjadi tape. Berdasarkan bahan
bakunya, dikenal beberapa jenis tape yaitu tape beras ketan hitam, tape sorgum,
tape pisang, tape ubi jalar dan tape sukun, akan tetapi dewasa ini yang paling
populer adalah tape beras ketan hitam dan tape singkong (Buckle, 1985). Tape
ketan merupakan salah satu jenis makanan dari hasil fermentasi bahan baku yang
diberi ragi sebagai sumber mikrobanya. Tape ketan sebagai hasil fermentasi
menghasilkan alkohol dan gula (Tarigan, 1998).
Fermentasi dapat didefinisikan sebagai proses metabolisme dimana akan
terjadi perubahan-perubahan kimia dalam substrat organik, kegiatan atau aktivitas
mikroba yang membusukkan bahan-bahan yang difermentasi. Perubahan kimia
tadi tergantung pada macam bahan, macam mikroba, pH, suhu, adanya aerasi atau
usaha lain yang berbeda dengan faktor-faktor diatas, misalnya penambahanpenambahan bahan tertentu untuk menggiatkan fermentasi (Tarigan, 1988).
Proses fermentasi tape dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya; jenis
bahan (subtrat), ragi dan lama fermentasi. Ragi memiliki komponen yang terdiri
dari berbagai genus mikroorganisme yaitu kapang (Genus Aspergillus), khamir
(Saccharomyces, Candida dan Hansenula) dan bakteri (Acetobacter).Aspergillus
zat-zat
yang
lebih
sederhana
sehingga
lebih
mudah
untuk
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat
Hari/ Tanggal
: Kamis, 1 Desember 2016
Waktu
: Pukul 15.00 17.00 WITA
Tempat
: Laboratorium Biologi Lantai 3 Barat FMIPA UNM
B. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Dandang
b. Baskom
c. Sendok kayu
d. Talang
e. Toples
2. Bahan
a. Ketan hitam
b. Ragi tape
c. Gula pasir halus
d. Daun pisang secukupnya
A. Prosedur Kerja
1. Mencuci ketan dan membuang kotoran yang ada pada butiran beras ketan.
2. Memasukkan beras ketan ke dalam baskom kemudian diberi air sampai
menutupi beras ketan. Membiarkan beras ketan selama 10-12 jam.
3. Mencuci kembali sampai bersih kemudian dikukus seperti cara mengukus
nasi biasa. Setelah setengah matang lalu diangkat.
4. Menaruh beras ketan yang setengah matang tersebut di atas talang
kemudia diratakan. Hal tersebut bertujuan agar nasi ketan setengah
matang yang baru dipanaskan dapat dingin secara merata.
5. Menaburkan ragi yang sudah dihaluskan secara merata, menambahkan
pula gula halus secukupnya jika suka.
6. Memasukkan ketan yang telah bercampur ragi dan gula ke dalam toples.
7. Menutup toples dengan rapat agar udara dari luar tidak masuk ke dalam
toples lalu diamkan selama 2-3 hari.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
Tabel Hasil Pengamatan Tapai Ketan
Foto Tape Hari Terakhir
Aroma
Tekstur
Rasa
Berbau
Ada yang
Sedikit
alkohol
keras dan
manis
ada yang
lunak dan
berair
B. Pembahasan
Kami telah melakukan praktikum mengenai pembuatan tapai. Tapai yang
kami buat yaitu tapai ketan dimana bahan yang digunakan yaitu beras ketan
hitam dicampur dengan beras ketan hitam. Ragi yang digunakan hanya ada
satu macam.
Berdasarkan hasil pengamatan di atas, maka proses pembuatn tapai
berhasil. Hal ini ditandai dengan adanya bau menyengat alkohol pada tape
tersebut. Hanya saja tektur dari tape agak keras karena pada saat penanakan
nasi, ketan masih dalam keadaan setengah matang kemudian langsung diangkat
kemudian didinginkan dan juga ditaburi ragi. Karena tekstur yang keras,
menyebabkan probandus yang mencoba tape tersebut merasa kurang puas,.
Tape yang berhasil karena terjadinya proses fermentasi anaerob dengan
bantuan
mikroorganisme
yakni
saccharomyces
cerevisiae
dengan
menghasilkan alkohol dan CO2. Beberapa jenis mikroba yang terdapat didalam
ragi adalah Chlamydomucor oryzae, Rhizopus oryzae, Mucor sp., Candida
sp., Saccharomyces cerevicae, Saccharomyces verdomanii, dan lain-lain.
Menurut
Ali
(2005),
Mikroorganisme
dari
kelompok
kapang
akan
Proses
tersebut
sering
dinamakan
sakarifikasi
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kami ambil dari praktikum ini melalui pengamatan
pada kelompok 1 bahwa tapai yang dibuat dari beras ketan hitam ternyata
berhasil. Kenampakan, aroma, tekstur, dan rasa dari tiap-tiap tape merupakan
hasil dari proses fermentasi amilum oleh saccharomyces cerevisiae menjadi
alkohol dan karbondioksida.
B. Saran
Untuk praktikum selanjutnya, sebaiknya praktikan lebih memperhatikan
proses pengerjaan yang benar sehingga diperoleh hasil yang memuaskan dan
memerhatikan kebersihan alat dan bahan.
DAFTAR PUSTAKA
Aini A.N. Basito, C. Anam. 2012. Kajian Karakteristik Ketan Hitam (Oryza
Sativa Glutinosa) Pada Beberapa Jenis Pengemas Selama Penyimpanan.
Jurnal Teknosains Pangan Vol 1 (1).
Ali, Alimuddin. 2005. Mikrobiologi Dasar Jilid I. Makasar : State University of
Makassar Press.
Buckle, K.A.1985.Ilmu Pangan. Jakarta : UI-Press.
Schlegel, Hans dan Schmid, Karin. 1994. Mikrobiologi Umum. Yogyakarta
UGM Press.
Simbolon, Karlina. 2008. Pengaruh Persentase Ragi Tape dan Lama Fermentasi
terhadap Mutu Tape Ubi Jalar. Sumatera Utara : Departemen Teknologi
Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.
Tarigan, J. 1988. Pengantar Mikrobiologi Umum. Jakarta : Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Pendidikan.
Winarno, F.G. dkk. 1994. Pengantar Teknologi Pangan. Jakarta : PT Gramedia.
LAMPIRAN