untuk protein distrofin dan menyebabkan suatu kelebihan pada enzyme creatine kinase. Gen
distrofin adalah gen terbanyak kedua pada mamalia. DMD adalah bentuk tersering dari MD
dan terutama menyerang anak laki-laki. Dikarenakan karena kurangnya distropin, suatu
protein yang mempertahankan integritas otot. Onsetnya dimulai pada usia 3 dan 5 tahun dan
kelainan ini memburuk dengan cepat. Kebanyakan anak laki-laki yang terkena akan
kehilangan kemampuan berjalan pada usia 12 tahun, dan selanjutnya memerlukan bantuan
respirator untuk bernafas. Anak perempuan pada keluarga memiliki kemungkinan 50%
mewarisi dan menurunkan gen yang rusak pada anak-anak mereka
Manifestasi klinis
Kelainan histopatologis yang sering ditemukan pada distrofi muskularis duchnne dan
becker meliputi :
1. Variasi ukuran(diameter) serabut otot karena terdapatnya serabut otot kesil maupun
raksasa yangnkadang-kadang disertai pembelahan serabut.
2. Peningkatan jumlah nukleus yang mengalami internalisasi( di luarkisaran normal 3%5%)
3. Degenerasi, nekrosis dan fagositosis serabut otot
4. Regenerasi serabut otot
5. Proliferasi jaringan ikat endomisium
GEJALA
DMD dapat menyerang semua orang dari segala usia. Meskipun beberapajenis
pertama kali ada bayi atau anak-anak, yang lainnya mungkin tidak akan muncul sampai usia
pertengahan.Gejala
yang
paling
tersering
adalah
kelemahan
otot
(sering
jatuh,
gangguanberjalan, kelopak mata yang jartuh), kelainan rangka dan otot. Pemeriksaan
neurologis
seringkali
menemukan
hilangnya
jaringan
otot
(wasting ),
kontraktur
19. Scoliosiso
20. Beberapa jenis MD dapat menyerang jantung, menyebabkan cardiomyopathy
atauaritmia
DIAGNOSIS
Diagnosis dari MD didasarkan terutama pada hasil biopsi otot. Dalam beberapa kasus,
suatu tes darah DNA mungkin cukup membantu. Pemeriksaanlainnya yang dapat membantu
antara lain, peningkatan kadar CK serum dan pemeriksaan electromyography, yang konsisten
dengan keterlibatan miogenik.Pemeriksaan fisik dan anamnesa yang tepat akan membantu
dalam menentukan jenisdari MD. Kelompok otot tertentu berkaitan dengan jenis tertentu
MD.
Seringkali, terdapat kehilangan jaringan otot, yang sulit untuk dilihat karenapada
beberapa jenis MD menyebabkan penumpukan jaringan lemak dan jaringan ikat yang
membuat otot tampak lebih besar. Ini disebut dengan pseudohipertrofi.Tes yang dilakukan
untuk menegakkan diagnosis DMD adalah sebagaiberikut :
1. Positif Gower Sign menunjukkan banyaknya kerusakan yang lebih pada otot- otot di
ekstremitas bawah.
2. Creatin Kinase ( CPK MM ) , dimana kadar keratin kinase pada aliran darah tinggi.
3. EMG ( electromyography ) menunjukkan kelemahan yang disebabkanoleh kerusakan
pada jaringan otot dibandingkan pada sel syarafnya.
4. Genetic Testing, dapat menampilkan bahwa kerusakan genetik padagen Xp21 .
5. Biopsy otot ( imunohistokimia atau imunobloting ), atau bisa juga pemeriksaan
genetic dengan tes darah untuk mengkonfirmasi keberadaan distropin.
Penatalaksanaan
Tidak ada pengobatan spesifik yang diketahui untuk MD. Inaktivitas (seperti baring atau
bahkan duduk dalam jangka waktu lama) dapat memeprberat penyakit. Fisioterapi dan
instrumentasi ortopedik (cth. Kursi roda) dapat membantu. Pembedahan ortopedi korektif
mungkin diperlukan untuk meningkatkan kualitas hidup dalam beberapa kasus. Masalah pada
jantung yang ditemui pada Emery-Dreifuss MD dan myotonic. MD mungkin memerlukan
alat pacu jantung. Myotonia yang terjadi pada myotonic MD dapat diterapi dengan obatobatan seperti phenytoinatau quinine. Terapi fisik lebih ditujukkan agar penderita dapat
memaksimalkan potensi fisik, yaitu :
1. Meminimalisir perkembangan kontraktur dan deformitas dengan mengembangkan
program stretching( peregangan) dan latihan yang diperlukan .
2. Mencegah dan meminimalisir komplikasi sekunder lain dari kecacatannya .
3. Memonitor fungsi pernafasan dengan menyarankan teknik yang dapat membantu
untuk latihan pernafasan dan metode pembersihan saluran nafas .
4. Penjadwalan mulai dari seminggu sampai satu bulan untuk terapi pijat untuk
mengurangi nyeri yang timbul.
PROGNOSIS
Prognosis dari MD bervariasi tergantung dari jenis MD dan progresifitas penyakitnya.
Pada beberapa kasus dapat ringan dan memburuk sangat lambat,dengan kehidupan normal,
sedangkan pada kasus yang lain mungkin memiliki pemburukan kelemahan otot yang
bermakna, disabilitas fungsional dan kehilangan kemampuan berjalan. Harapan hidup dapat
tergantung pada derajat pemburukan dan defisit pernapasan lanjut. Pada DMD, kematian
biasanya terjadi pada usia belasan sampai awal 20an.
Daftar Pustaka
Mardjono, Mahar dan Shidarta Priguna. 2007. Neurologi Klinis Dasar. Jakarta : Dian
Rakyat
Muscular Dystrophy. www.e-medicine.com
Wedantho, Sigit. 2007. Duchenne Muscular Dystrophy
Divisi Orthopaedi