di Pulau-Pulau
Terdepan dan
Perbatasan
Turut Menjaga
Keutuhan NKRI
MAKSIMALISASI
TANAMAN KELAPA
Virgin Coconut Oil (VCO) | Kecap Kelapa | Briket Arang | Gula Kelapa | Media
Jamur Kuping | Kosmetik | Kopra | Bumbu Sate | Manisan Kelapa Kering |
Nata de Coco | Cuka Air Kelapa | Karbon Aktif | Kerajinan
K2N UI 2010 | MAKSIMALISASI TANAMAN KELAPA 2010
1
“Coconut, Plant of Many Uses”, UCLA course on Economic Botany, diakses dari
http://www.botgard.ucla.edu/html/botanytextbooks/economicbotany/Cocos/index.
html.
K2N UI 2010 | /Virgin Coconut Oil/VCO (Minyak Kelapa Murni) 1
K2N UI 2010 | MAKSIMALISASI TANAMAN KELAPA 2010
2
Tentang delta-dekalakton, lihat
http://www.thegoodscentscompany.com/data/rw1013411.html.
K2N UI 2010 | /Virgin Coconut Oil/VCO (Minyak Kelapa Murni) 2
K2N UI 2010 | MAKSIMALISASI TANAMAN KELAPA 2010
3
“Food And Agricultural Organization of United Nations: Economic And Social
Department: The Statistical Division”, diakses dari
http://faostat.fao.org/site/567/DesktopDefault.aspx?PageID=567#ancor.
K2N UI 2010 | /Virgin Coconut Oil/VCO (Minyak Kelapa Murni) 3
K2N UI 2010 | MAKSIMALISASI TANAMAN KELAPA 2010
4
“APCC Standards for Virgin Coconut Oil”, diunduh dari
http://www.apccsec.org/document/VCNO.PDF.
5
“Profil Proyek Industri Briket Arang Tempurung Kelapa”, diunduh dari
http://www.bkpmdsulteng.go.id/download/briket.pdf.
K2N UI 2010 | /Virgin Coconut Oil/VCO (Minyak Kelapa Murni) 4
K2N UI 2010 | MAKSIMALISASI TANAMAN KELAPA 2010
data tentang manfaat minyak beroma gurih dan lembut itu untuk
meningkatkan metabolisme tubuh serta menanggulangi beraneka penyakit.
VCO mengandung lauric acid yang tinggi (sampai 53%), sebuah lemak jenuh
dengan rantai karbon sedang (jumlah karbonnya 12) yang biasa disebut
medium chain fatty acid (MCFA). Hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa
penggunaan minyak kelapa virgin untuk memasak makanan akan
meningkatkan ketahanan tubuh terhadap penyakit-penyakit yang
mematikan. Di dalam tubuh manusia lauric acid akan diubah menjadi
monolaurin, sebuah senyawa monoglyceride yang bersifat antivirus,
antibakteri, dan antiprotozoa. Dengan sifatnya itu, monolaurin dapat
menanggulangi serangan virus-virus seperti HIV, herpes, simplex virus-1 (HSV-
1), vesicular stomatitis virus (VSV), visna vitur, cytomegalovirus (CMV),
influenza, dan berbagai bakteri pathogen termasuk listeria monocytogenes
dan helicobacter pyloryd, serta protozoa seperti Giardia lamblia. Selain
mengandung lauric acid, VCO juga mengandung capric acid, walaupun
kandungannya cuma enam persen juga bermanfaat bagi kesehatan. Di dalam
tubuh kita, lemak berantai sedang yang jumlah karbonnya sepuluh ini diubah
menjadi monocaprin, yang bermanfaat untuk mengatasi penyakit-penyakit
seksual seperti virus HSV-1 dan HSV-2, dan bakteri nisseria gonorrhoeae.
Sifat-sifat antiinfeksi yang dipunyai asam-asam lemak bergantung pada
struktur kimianya, misalnya monoglyserides bersifat antiinfeksi. Sedangkan
diglycerides dan triglycerides bersifat tidak antiinfeksi. Di antara lemak-lemak
jenuh yang berantai karbon sedang, lauric acid mempunyai antiviral activity
yang lebih besar daripada caprylic acid (dengan delapan karbon), capric acid
(sepuluh karbon), atau myristic acid (dengan 14 karbon).
Wadah transparan
Saringan
Inkubator (jika diperlukan)
Bahan:
Kecap Kelapa
Alat:
cara merebus botol dalam wajan berisi air hingga mulut (terendam)
selama kurang lebih 15 menit dan keringkan dengan posisi mulut
botol di bawah.
Kecap manis dan air kelapa siap digunakan atau dipasarkan.
Catatan:
Kedelai bubuk dapat dibuat dengan dua cara:
1. Cara Pertama:
1. Dari bahan tempe beli yang bermutu dipasar, bisa dilihat dari bau
wangi khas tempe dan kedelai yang kompak terbalut dengan
jamur di sekelilingnya. Selanjutnya tempe tersebut diiris tipis dan
dijemur hingga kering. Kemudian tempe dihaluskan/ digiling dan
diayak.
2. Proses penjamuran kedelai rendam sebanyak 1 kg kedelai dengan
3 liter air dingin/ mentah selama 1 malam. Setelah itu dicuci
dengan air dingin hingga kulit kedelai mengelupas. Selanjutnya
ditambah air 3 liiter dimasak selama 1 jam, angkat dari kompor,
buang airnya dan tiriskan dengan saringan pelastik. Selanjutkan
dihamparkan di nyiru, lalu tutup dengan nyiru lain dan simpan
selama 3 hari. Setelah 3 hari akan terbentuk kedelai berjamur
seperti tempe lalu dijemur sampai kering. Giling tempe kering dan
diayak dengan saringan plastik hingga menjadi bubuk kedelai.
2. Cara kedua (tanpa kedelai):
Briket Arang
Alat: Tungku pembakaran (drum modifikasi), bambu basah (muda) ± 4
meter, botol.
Cara Pembuatan:
Gula Kelapa
Nira kelapa dapat diolah menjadi gula kelapa yang bermutu tinggi. Nira
Kelapa didapatkan dari hasil penyadapan dari mayang (bunga kelapa) yang
berumur satu bulan dan belum mekar.
1. Kompor/Tungku
2. Penggorengan/kuali yang berukuran besar (ukuran 5 liter)
3. Kaleng bekas (untuk penampung nira kelapa)
4. Pengaduk kayu
5. Cetakan gula (terbuat dari bambu)
6. Bahan bakar (kayu bakar, minyak tanah, dan lain lain)
Cara Pembuatan:
Gula kelapa merupakan hasil dari proses penguapan air nira kelapa.
Proses pembuatan gula kelapa dilakukan melalui tahap-tahap sebagai
berikut:
1. Penyadapan
Pohon kelapa dapat disadap bila sudah memiliki 3 tandan bunga yang
belum mekar. Sebelum disadap tanaman kelapa dibersihkan dari
pelepah, serta tandan bunga yang telah mekar. Pembersihan ini
berfungsi untuk memudahkan penyadapan. Berikut ini adalah cara
penyadapan yang dilakukan di lingkungan petani Banjar:
3. Pemasakan Nira
Jika air nira sudah disaring dan bersih, masukan nira ke dalam
wajan dan masak diatas tungku dengan panas yang merata sekitar
3 – 3.5 jam.
Ketika mendidih nira berbuih dan tampak bercampur dengan
kotoran halus. Buih – buih dan kotoran tersebut dibuang. Selama
pemasakan nira terus diaduk untuk meratakan panas dan
mengurangi buih. Jika selama pemasakan buih yang muncul cukup
banyak, maka tambahkan kelapa parut, minyak kelapa atau kemiri
yang dihaluskan
Pemasakan dihentikan bila nira telah kental dan meletup – letup.
Dan bila diteteskan ke dalam air, nira kental tersebut akan
memadat dan mengeras. Kemudian, turunkan wajan dari atas
tungku sambil diaduk terus. Setelah beberapa saat, panas adonan
akan berkurang dan dapat dituang ke dalam cetakan.
4. Pencetakan Gula
Cara Pembuatan:
Serundeng
Bahan: 100
gram kelapa parut
kering dan 3 lembar
daun jeruk, iris-iris.
Bumbu halus:
1-2 buah cabe
merah, 3 bawang
putih, 1 sendok teh
ketumbar, 1 sendok Gambar 6 Serundeng
teh garam, 2 sendok
teh gula pasir, 1 sendok makan ebi yang telah disangrai.
Kosmetik
1. Sabun Mandi
Bahan: Larutan kaustik soda (natronloog 38 Be) 75 cc, bahan warna
secukupnya, susu murni (susu sapi) 50 cc, minyak kelapa 250 cc, lemak sapi
cair 100 cc, minyak serai 100 cc, bibit minyak wangi 5 cc.
Cara Pembuatan:
Cara Pembuatan:
Kopra
Kopra merupakan salah satu hasil olahan daging buah kelapa yang
banyak diusahakan oleh masyarakat karena prosesnya sangat sederhana.
Biaya produksinya relatif rendah jika dibanding pengolahan daging buah
kelapa menjadi produk santan kering atau minyak goreng. Kopra dihasilkan
dari daginga buah kelapa yang dikeringkan dengan cara dijemur atau
Bumbu Sate
Salah satu cara yang dapat digunakan
untuk mengolah kelapa menjadi bumbu sedap
adalah sebagai berikut:
Bahan:
5 bawang merah,
3 siung bawang putih,
1 sendok teh ketumbar,
4 lembar daun jeruk, iris halus,
K2N UI 2010 | Bumbu Sate 22
K2N UI 2010 | MAKSIMALISASI TANAMAN KELAPA 2010
75 mL air,
200 gram gula pasir,
¼ sendok teh esens vanilla,
gula halus secukupnya
Cara Pembuatan:
Nata de Coco
Cara Pembuatan:
mengandung sedikitnya 4 gram asam cuka untuk setiap 100 mL. Kekuatan
cuka dinyatakan dalam grains. Setiap 10 grains sama dengan 1%. Jadi 4
gram/100 mL adalah 4% atau 40 grains.
Cara Pembuatan:
Karbon Aktif
Karbon aktif banyak digunakan dalam industri pangan maupun non-
pangan seperti untuk pemurnian, bahan pemutih (bleaching) minyak nabati
dan bahan kimia lain, pemurnian air, pengambilan (recovery) bahan larutan
atau uap, proteksi terhadap gas beracun karena kemampuannya menyaring
berbagai gas berbahaya.
Alat:
Kerajinan
Tanaman kelapa dapat digunakan untuk membuat kerajinan tali
pinggang, asbak, sendok, gelang, kancing baju, hiasan dinding, dan lain-lain
sebagaimana terlihat dalam gambar-gambar berikut.
Gayung Asbak
Gelang
Cangkir
Jam
Kancing
Sandal
Mangkok Mie
Sendok
Tas
Tampah
Bingkai Kaca
Janur
Janur cukup populer bagi masyarakat di Jawa dan Bali.
Penggunaannya dapat dijumpai dalam upacara keagamaan dan perkawinan
dalam masyarakat. Secara khusus, bagian yang digunakan atau yang disebut
dengan janur adalah daun kelapa yang telah dipisahkan dari tangkai daun
serta tulang anak daun kelapa. Janur yang masih terangkai pada tangkai daun
diikat dengan bambu panjang, dan kemudian anyaman janur dipasang pada
ujungnya dipasang di gerbang atau tepi jalan dan disebut pènjor (bahasa
Bali). Di Jawa, sepasang hiasan kombinasi janur, buah-buahan, serta bunga-
bungaan dipajang di tepi pelaminan pada upacara perkawinan, yang disebut
kembar mayang ("mayang sepasang") sebagai simbol penyatuan dua individu
dalam wadah rumah tangga. Hiasan serupa juga ditemukan dalam upacara-
upacara di Bali.
Cocopeat
Cocopeat merupakan sabut kelapa yang diolah menjadi butiran-
butiran gabus sabut kelapa. Cocopeat dapat menahan kandungan air dan
unsur kimia pupuk serta dapat menetralkan keasaman tanah. Cocopeat dapat
digunakan sebagai media yang baik untuk pertumbuhan tanaman
hortikultura dan media tanaman rumah kaca. Hasil penelitian Dr Geoff
Cara Pembuatan:
Selanjutnya buang air dan diganti dengan air bersih yang baru.
Demikian dilakukan beberapa kali sampai busa tidak keluar lagi.
3. Bila dicampurkan dengan tanah berpasir hasil tanam pun
menakjubkan.
4. Masih membutuhkan pupuk karena unsur hara tanah tidak tersedia
dalam cocopeat.
5. Meningkatkan sirkulasi udara dan sinar matahari
6. Netral dan tahan lama.
7. Dengan cocopeat, penyiraman yang dilakukan lebih jarang.
Gambar 12 Cocopeat
4. Proses pengolahan sebutret: Pada proses ini serat sabut kelapa yang
sudah keriting, sesuai ukuran, density dan ingredientnya kemudian
dicetak dalam cetakan secara manual sesuai dengan kebutuhan.
Setelah serat keriting dalam cetakan kemudian disemprot tahap I
dengan kompon menggunakan gunsprayer didorong udara dari
kompresor. Setelah terlapis kompon kemudian di-oven (tahap I)
selama 1 jam dengan suhu 60OC. Setelah satu jam, kemudian
dikeluarkan dari oven dan semprot tahap II, setelah itu dioven
kembali selama 4 jam dengan suhu 80-90OC. Dan jadilah sebutret.
Keset
Dalam kegiatan gelar ini untuk mendapatkan serta sabut kelapa
dengan cara perendaman. Ektraksi serat dengan perendaman adalah untuk
memisahkan berkas-berkas serat dari sekam yang mengikatnya
menggunakan aktivitas mikroorganisme. Cara perendaman ini dilakukan
selama 1-2 minggu dengan cara mengupas kulit ari sabut. Kegiatan gelar ini
membuat keset 2 tipe, yaitu :
Sabut Kelapa
keset babat/jambul dan keset
pres tali/ anyam. Untuk
membuat 1 buah keset Pelepasan Kulit Ari
dengan ukuran 40 cm x 60
cm membutuhkan tali
Perendaman selama 1-2 minggu
anyam/pintal seberat 0,9
kg dengan waktu 2 jam.
Waktu ini dihitung dari Pemukulan pada Sabut
pembuatan tali simpul
sampai ke penganyaman Pemisahan antara Serat dan Sekam
keset; untuk keset yang
berukuran 40 cm x 60 cm Pembuatan tali Simpul dari Serat
dapat dijual dengan harga
Rp.15.000 – Rp.20.000/buah.
Pemintalan Tali
Berikut ini dapat dilihat
skematis pembautan keset dari
Penganyaman Keset
sabut kelapa.
Karpet
Sikat
Sama halnya seperti pembuatan karpet kelapa, sikat kelapa diperoleh
dari serat sabut kelapa. Pembuatan sikat dari serat sabut kelapa bervariasi
tergantung dari model yang hendak dibuat. Contoh dari model sikat kelapa
adalah sebagai berikut:
Bahan yang dapat digunakan untuk membuat satu bentuk sikat dari
kelapa adalah serat sabut kelapa, lem serbaguna, batang kayu sebagai
gagang, spons atau busa, gunting, dan pisau. Dapat pula digunakan bahan-
bahan lain sebagai pernak-pernik atau mengikuti kreasi pembuat sikat kelapa
itu sendiri.
PENUTUP