Anda di halaman 1dari 6

A.

Karakteristik Buah Kemiri


1) Pengertian Kemiri
Kemiri (Aleurites moluccana) adalah tumbuhan yang bijinya
dimanfaatkan sebagai sumber minyak dan rempah-rempah. Dalam
perdagangan antarnegara dikenal sebagai candleberry, Indian walnut,
serta candlenut. Pohonnya disebut sebagai varnish tree atau kukui nut
tree. Minyak yang diekstrak dari bijinya berguna dalam industri untuk
digunakan sebagai bahan campuran cat dan dikenal sebagai tung oil.
Tanaman ini sekarang sudah tersebar luas di daerah-daerah tropis.
Tinggi tanaman ini mencapai sekitar 15-25 meter. Daunnya berwarna
hijau pucat. Kacangnya memiliki diameter sekitar 46 cm. Biji yang
terdapat di dalamnya memiliki lapisan pelindung yang sangat keras dan
mengandung minyak yang cukup banyak, yang memungkinkan untuk
digunakan sebagai lilin. Kemiri adalah tumbuhan resmi negara bagian
Hawaii (Wikipedia Bahasa Indonesia).
Bagian-bagian dari kemiri (Aleurites moluccana) adalah
Gambar 1. Bagian-bagian kemiri (Amstrong, 2006).
Tanaman ini tidak begitu banyak menuntut persyaratan tumbuh, sebab
dapat tumbuh ditanah-tanah kapur, tanah berpasir dan jenis-jenis tanah
lainnya. Buah kemiri termasuk buah
batu, berbentuk bulat telur dan ada bagian yang menonjol kesamping.
Daging buahnya kaku dan mengandung 1-3 biji yang diselimuti oleh kulit
biji yang keras. Berdasarkan wawancara dengan Bapak Afriansyah didesa
Tanjung Agung, Kabupaten Muara Enim, tanaman kemiri mudah untuk
tumbuh di daerah mana pun. Satu batang pohon kemiri memproduksi
kemiri dua kali se tahun, satu kali produksi atau panen kemiri lamanya
empat hingga lima bulan.
2) Kegunaan Kemiri
Biji kemiri mempunyai tiga bagian, yaitu lapisan tipis pelapis biji,
cangkang kemiri, dan biji dalam kemiri. Bagian biji dalam kemiri yang
berwarna putih sangat banyak mempunyai manfaat diantaranya adalah
sebagai bahan obat-obatan tradisional, sebagai rempah-rempah, dan
untuk perawatan rambut khususnya untuk memanjangkan rambut.
Didalam biji banyak sekali mengandung kadar minyak, sedangkan bagian
cangkang kemiri hanya menjadi sampah, tetapi sebenarnya bagian

cangkang ini sangat berguna. Cangkang kemiri memang sedikit


mengandung kadar minyak.
Tanaman kemiri merupakan tanaman industri, sebab produk yang
dihasilkannya dapat dipakai untuk bahan pembuatan perabot (peralatan)
rumah tangga atau bahan berbagi industri. Biji buah kemiri digunakan
sebagai bumbu masak, bahan cat, pernis, sabun, obat-obatan dan
kosmetik. Obat nyamuk bakar dan arang untuk bahan bakar. Cangkang
kemiri yang dibuang begitu saja dan dibiarkan menumpuk dimanfaatkan
sebagai bahan dasar pembuatan briket. Cangkang kemiri digunakan
untuk pembuatan briket, selain hanya sebagai sisa atau limbah juga
pembuatan briket tersebut cukup menggunakan cara sederhana.
B. Briket
Briket adalah merupakan bahan bakar alternative pengganti BBM.
Adanya limbah menimbulkan masalah penanganannya yang selama ini
dibiarkan memburuk, ditumpuk dan dibakar yang dampaknya berakibat
buruk terhadap lingkungan hidup sehingga penanggulangannya perlu
dipikirkan. Salah satu jalan yang dapat ditempuh adalah
memanfaatkannya menjadi produk yang bernilai tambah dengan
teknologi aplikatif dan kerakyatan sehingga hasilnya mudah
disosialisasikan kepada rakyat (Pari, G., 2003).
Di Indonesia, tempurung kemiri (Aleurites moluccana Wild), merupakan
hasil samping pengolahan biji kemiri. Limbah pangan ini belum
dimanfaatkan secara optimal.
Melihat kesamaanya terhadap tempurung kelapa, tempurung kemiri
diperkirakan dapat dipergunakan sebagai bahan baku pembuatan arang
dan arang aktif. Dalam hal ini, sifat kimianya menyerupai tempurung
kelapa, teksturnya keras dan diduga memiliki kandungan
bahan kayu seperti lignin, selulosa dan hemiselulosa yang tinggi.
Tempurung kemiri dapat terbakar pada udara terbuka sebagaimana
tempurung kelapa (Reksowardjo, 1999).
Arang briket merupakan arang yang berbentuk padat yang terbuat dari
arang atau serbuk arang yang direkatkan kemudian dimampatkan sambil
dipanaskan baru selanjutnya diarangkan. Arang yang berbentuk pasat,
sifat fisiknya meningkat misalnya kerapatan, serta memiliki kualitas yang
tinggi dan sesuai dengan standar ekspor. Prospek pengembangan
industri arang briket di Indonesia sebenarnya cukup baik karena bahan

baku banyak tersedia, baik berupa limbah serbuk kayu dari industri
penggergajian dan kayu lapis serta ketersediaan kayu dari limbah hasil
pertanian terutama kelapa dan kelapasawit. (Badan Penelitian dan
Pengembangan Kehutanan, 1994).
1) Penggunaan Briket Cangkang Kemiri
Briket digunakan sebagai bahan bakar alternatif dan salah satu
sumbernya adalah cangkang kemiri. Cangkang kemiri merupakan bahan
yang sering diabaikan oleh masyarakat sehingga hanya menjadi limbah
yang tak berguna. Namun, cangkang kemiri sebenarnya bisa digunakan
sebagai bahan bakar alternatif yang murah dan ekonomis. Cara
pembuatan briket dari cangkang kemiri terdiri dari beberapa metode
yaitu pengupasan kemiri, pembuatan arang, pembuatan perekat kanji,
dan pembuatan briket arang.
2) Pemanfaatan briket dalam bidang usaha
Briket yang telah jadi, dapat dikemas dan dipasarkan di pasaran.
Masyarakat pun bisa memanfaatkan briket ini untuk memasak sesuatu,
contohnya pedagang bakso bisa memanfaatkan briket ini untuk memasak
bakso dalam jumlah yang banyak, sehingga tidak menghabiskan banyak
gas maupun minyak tanah.

A. Karakteristik Buah Kemiri


1) Pengertian Kemiri
Kemiri (Aleurites moluccana) adalah tumbuhan yang bijinya
dimanfaatkan sebagai sumber minyak dan rempah-rempah. Dalam
perdagangan antarnegara dikenal sebagai candleberry, Indian walnut,
serta candlenut. Pohonnya disebut sebagai varnish tree atau kukui nut
tree. Minyak yang diekstrak dari bijinya berguna dalam industri untuk
digunakan sebagai bahan campuran cat dan dikenal sebagai tung oil.
Tanaman ini sekarang sudah tersebar luas di daerah-daerah tropis.
Tinggi tanaman ini mencapai sekitar 15-25 meter. Daunnya berwarna
hijau pucat. Kacangnya memiliki diameter sekitar 46 cm. Biji yang
terdapat di dalamnya memiliki lapisan pelindung yang sangat keras dan
mengandung minyak yang cukup banyak, yang memungkinkan untuk
digunakan sebagai lilin. Kemiri adalah tumbuhan resmi negara bagian
Hawaii (Wikipedia Bahasa Indonesia).
Bagian-bagian dari kemiri (Aleurites moluccana) adalah

Gambar 1. Bagian-bagian kemiri (Amstrong, 2006).


Tanaman ini tidak begitu banyak menuntut persyaratan tumbuh, sebab
dapat tumbuh ditanah-tanah kapur, tanah berpasir dan jenis-jenis tanah
lainnya. Buah kemiri termasuk buah
batu, berbentuk bulat telur dan ada bagian yang menonjol kesamping.
Daging buahnya kaku dan mengandung 1-3 biji yang diselimuti oleh kulit
biji yang keras. Berdasarkan wawancara dengan Bapak Afriansyah didesa
Tanjung Agung, Kabupaten Muara Enim, tanaman kemiri mudah untuk
tumbuh di daerah mana pun. Satu batang pohon kemiri memproduksi
kemiri dua kali se tahun, satu kali produksi atau panen kemiri lamanya
empat hingga lima bulan.
2) Kegunaan Kemiri
Biji kemiri mempunyai tiga bagian, yaitu lapisan tipis pelapis biji,
cangkang kemiri, dan biji dalam kemiri. Bagian biji dalam kemiri yang
berwarna putih sangat banyak mempunyai manfaat diantaranya adalah
sebagai bahan obat-obatan tradisional, sebagai rempah-rempah, dan
untuk perawatan rambut khususnya untuk memanjangkan rambut.
Didalam biji banyak sekali mengandung kadar minyak, sedangkan bagian
cangkang kemiri hanya menjadi sampah, tetapi sebenarnya bagian
cangkang ini sangat berguna. Cangkang kemiri memang sedikit
mengandung kadar minyak.
Tanaman kemiri merupakan tanaman industri, sebab produk yang
dihasilkannya dapat dipakai untuk bahan pembuatan perabot (peralatan)
rumah tangga atau bahan berbagi industri. Biji buah kemiri digunakan
sebagai bumbu masak, bahan cat, pernis, sabun, obat-obatan dan
kosmetik. Obat nyamuk bakar dan arang untuk bahan bakar. Cangkang
kemiri yang dibuang begitu saja dan dibiarkan menumpuk dimanfaatkan
sebagai bahan dasar pembuatan briket. Cangkang kemiri digunakan
untuk pembuatan briket, selain hanya sebagai sisa atau limbah juga
pembuatan briket tersebut cukup menggunakan cara sederhana.
B. Briket
Briket adalah merupakan bahan bakar alternative pengganti BBM.
Adanya limbah menimbulkan masalah penanganannya yang selama ini
dibiarkan memburuk, ditumpuk dan dibakar yang dampaknya berakibat
buruk terhadap lingkungan hidup sehingga penanggulangannya perlu
dipikirkan. Salah satu jalan yang dapat ditempuh adalah
memanfaatkannya menjadi produk yang bernilai tambah dengan

teknologi aplikatif dan kerakyatan sehingga hasilnya mudah


disosialisasikan kepada rakyat (Pari, G., 2003).
Di Indonesia, tempurung kemiri (Aleurites moluccana Wild), merupakan
hasil samping pengolahan biji kemiri. Limbah pangan ini belum
dimanfaatkan secara optimal.
Melihat kesamaanya terhadap tempurung kelapa, tempurung kemiri
diperkirakan dapat dipergunakan sebagai bahan baku pembuatan arang
dan arang aktif. Dalam hal ini, sifat kimianya menyerupai tempurung
kelapa, teksturnya keras dan diduga memiliki kandungan
bahan kayu seperti lignin, selulosa dan hemiselulosa yang tinggi.
Tempurung kemiri dapat terbakar pada udara terbuka sebagaimana
tempurung kelapa (Reksowardjo, 1999).
Arang briket merupakan arang yang berbentuk padat yang terbuat dari
arang atau serbuk arang yang direkatkan kemudian dimampatkan sambil
dipanaskan baru selanjutnya diarangkan. Arang yang berbentuk pasat,
sifat fisiknya meningkat misalnya kerapatan, serta memiliki kualitas yang
tinggi dan sesuai dengan standar ekspor. Prospek pengembangan
industri arang briket di Indonesia sebenarnya cukup baik karena bahan
baku banyak tersedia, baik berupa limbah serbuk kayu dari industri
penggergajian dan kayu lapis serta ketersediaan kayu dari limbah hasil
pertanian terutama kelapa dan kelapasawit. (Badan Penelitian dan
Pengembangan Kehutanan, 1994).
1) Penggunaan Briket Cangkang Kemiri
Briket digunakan sebagai bahan bakar alternatif dan salah satu
sumbernya adalah cangkang kemiri. Cangkang kemiri merupakan bahan
yang sering diabaikan oleh masyarakat sehingga hanya menjadi limbah
yang tak berguna. Namun, cangkang kemiri sebenarnya bisa digunakan
sebagai bahan bakar alternatif yang murah dan ekonomis. Cara
pembuatan briket dari cangkang kemiri terdiri dari beberapa metode
yaitu pengupasan kemiri, pembuatan arang, pembuatan perekat kanji,
dan pembuatan briket arang.
2)Pemanfaatanbriketdalambidang usaha
Briket yang telah jadi, dapat dikemas dan dipasarkan di pasaran.
Masyarakat pun bisa memanfaatkan briket ini untuk memasak sesuatu,
contohnya pedagang bakso bisa memanfaatkan briket ini untuk memasak

bakso dalam jumlah yang banyak, sehingga tidak menghabiskan banyak


gas maupun minyak tanah.

Anda mungkin juga menyukai