Upaya Kesehatan Kerja
Upaya Kesehatan Kerja
bising, panas, getaran, radiasi, debu, uap, larutan, bakteri, virus, alat kerja yang
tidak sesuai dengan ukuran tubuh, meja kerja yang terlalu tinggi/rendah, dll.
TUJUAN KESEHATAN KERJA ditujukan untuk melindungi pekerja AGAR HIDUP SEHAT
dan TERBEBAS DARI GANGGUAN KESEHATAN serta PENGARUH BURUK yang
diakibatkan oleh pekerjaan, sehingga menjadi PEKERJA SEHAT, SELAMAT,
PRODUKTIF DAN SEJAHTERA.
BAHAYA POTENSIAL DI LINGKUNGAN KERJA meliputi : 1) Faktor Fisik (suhu, tekanan,
pencahayaan, radiasi, getaran); 2) Faktor Kimia (debu, uap, gas, asap, larutan); 3)
Faktor Biologi (peny. Anthrax, sering terdapat di tempat penjagalan, penyamakan
kulit, pengeringan tulang, peternakan, dll.; peny. Jamur, sering diderita oleh tukang
cuci; peny. Parasit, sering diderita oleh pekerja di pertambangan, perkebunan,
pertanian); 4) Faktor Fisiologis/ Ergonomi (dapat menimbulkan kelelahan fisik
bahkan lambat laun terjadi perubahan fisik tubuh. Hal ini dapat disebabkan oleh
kesalahan konstruksi mesin, sikap badan kurang baik dan salah cara melakukan
pekerjaan); 5) Faktor Psikososial (dapat menimbulkan kebosanan dan cenderung
meningkatkan kecelakaan. Hal ini disebabkan oleh hubungan kerja yang tidak baik
dan keadaan kerja yang monoton)
DASAR HUKUM : 1) UUD 1945, pasal : 28 H ayat (1) ttg hak untuk memperoleh
pelayanan kesehatan; 2) UU No.1 / 1970 ttg Keselamatan Kerja; 3) UU No. 3/1992
ttg Jaminan Sosial Tenaga Kerja; 4) UU No. 13/2003 ttg Ketenagakerjaan; 5) UU No.
32 / 2004 ttg Pemerintah Daerah; 6) UU No. 33 / 2004 ttg Perimbangan Keuangan
Antara Pusat dan Daerah; 7) UU No. 36/ 2009 ttg Kesehatan; 8) Peraturan
Pemerintah No. 32 / 1996 ttg Tenaga Kesehatan; 9) Peraturan Presiden No 5 Tahun
2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional; 10) Keputusan
Presiden RI No. 22/1993 ttg Penyakit Yang Timbul Karena Akibat Hubungan Kerja;
11) Keputusan Presiden RI No. 102 / 2001 ttg Kedudukan, Tugas, Fungsi,
Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen; 12) Permenakertrans
No. 03 / 1982 ttg Pelayanan Kesehatan Kerja; 13) Permenkes No. 1075 / 2003 ttg
Sistem Informasi Manajemen Kesehatan Kerja; 14) Permenkes No. 1758 / 2003 ttg
Standar Pelayanan Kesehatan Kerja Dasar; 15) Permenkes No. 038 / 2007 ttg
Pedoman Pelayanan Kesehatan Kerja pada Puskesmas Kawasan/Sentra Industri; 16)
Kepmenkes No. 432 / 2007 ttg Pedoman Manajemen Kesehatan dan Keselamatan
Kerja (K3) di Rumah Sakit; 17) Kepmenkes No. 131 /2004 ttg Sistem Kesehatan
Nasional; 18) Kemenkes No HK 03.01/60.I/2010 tentang Rencana Strategis
Kementerian Kesehatan.
KESEHATAN KERJA adalah HAK PEKERJA, tertuang dalam Amandemen UUD 1945
Pasal 28 h bahwa Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin,bertempat
tinggal dan mendapat lingk hidup yang baik dan sehat berhak memperoleh
pelayanan kesehatan, Pasal 34 menyatakan Negara bertanggung jawab atas
penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan pelayanan umum yang layak.
Pada UU No. 36/2009 tentang Kesehatan Kerja Bab XII Kesehatan Kerja Pasal 164
166 bahwa secara tegas menyatakan ruang lingkup, tugas dan tanggung jawab
Pemerintah, Pengusaha
dan Pekerja. Berdasarkan hal tersebut Kementerian
Kesehatan akan memberikan perhatian terhadap Kesehatan Kerja.
SASARAN PROGRAM adalah : 1) Masyarakat pekerja (pekerja formal & informal),
meliputi kesehatan fisik, mental & sosial; 2) Lingkungan kerja, meliputi faktor fisik,
kimia, biologi, ergonomi & psikososial; 3) Bahan baku; 4) Mesin & alat bantu kerja
serta proses kerja.
UPAYA KESEHATAN KERJA SEKTOR FORMAL adalah : 1) Menjadi tanggung jawab
pengusaha; 2) Relatif lebih baik dan sudah berjalan dengan pelayanan yang
komprehensif; 3) Menjadi bagian dari SMK3 yang merupakan merupakan bagian
integral dari Manajemen perusahaan; 4) Peran pemerintah lebih fokus pada
pembinaan dan pengawasan terhadap penerapan regulasi
UPAYA KESEHATAN KERJA SEKTOR INFORMAL adalah : 1) Menjadi tanggung jawab
pekerja, majikan atau pemerintah; 2) Masih belum berjalan baik dalam segala
aspek; 3) Pelayanan kesehatan masih sama dengan pelayanan kesehatan pada
umumnya; 4) Peran pemerintah menjadi utama dalam pengembangan pelayanan
yang komprehensif.
PERMASALAHAN KESEHATAN PEKERJA, dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu : 1)
Pekerja : jumlahnya besar, sifat, perilaku, budaya, pengetahuan, cara kerja,
ketahanan tubuh & gizi, kesakitan & kecacatan; 2) Lingkungan : fisik, kimia, biologi,
ergonomi, psikososial; 3) Kesejahteraan : pendapatan, pengembangan diri,
pendidikaan rendah; 4) Pelayanan Kesehatan Kerja : SDM, sarana kesehatan,
jejaring pelayanan kesehatan, cakupan menurun
AKSELERASI PROGRAM KESEHATAN KERJA dapat dilakukan melalui : 1)
Meningkatkan Kualitas Data & pemetaan; 2) Advokasi DPRD & Pemda Kab.; 3)
Kemitraan (LS, LP, LSM/ Ormas & dunia usaha); 4) Meningkatkan profesionalisme
tenaga kes. Kerja; 5) Meningkatkan Cakupan Yankesja di sarana yankes dasar &
rujukan; 6) Meningkatkan lingkungan tempat kerja yg sehat sesuai karakteristik
daerah; 7) Meningkatkan kemandirian masyarakat pekerja
STANDAR PELAYANAN MINIMAL untuk AKSELERASI PELAKSANAAN PROGRAM
KESEHATAN KERJA terdiri dari : 1) Pelayanan kesehatan pekerja; 2) Kesehatan ibu
pekerja hamil; 3) Surveilans kesehatan pekerja; 4) Kesehatan lin gkungan di tempat
kerja; 5) Promosi Kesehatan pekerja; 6) Sistem Pencatatan & Pelaporan Kesehatan
pekerja.
RENCANA STRATEGIS KEGIATAN KESEHATAN KERJA TAHUN 2010 2014, yaitu : 1)
Jumlah Puskesmas melaksanakan Kesehatan Kerja di Kawasan Industri; 2) Kawasan
Industri : Formal dan Informal.