Perhitungan Struktur Beton Bertulang
Perhitungan Struktur Beton Bertulang
P E N DA H U LU A N
I.
Filosofi perancangan
Filosofi
perancangan
bangunan
sipil
pada
umumnya
adalah
dapat
diberikan sehingga dicarilah suatu kompromi antara daya pikul dan settlement
yang dianggap layak.
Perancangan bangunan sipil harus memenuhi konsep bangunan tahan
gempa, yaitu :
sedikit
kerusakan.
Dimana
kerusakan
yang
II.
kriteria yaitu:
-
kuat (strenght)
layak (serviceability)
Page 1
Kuat berarti kemampuan struktur element lebih besar dari pada beban gaya
yang bekerja (yL < R) , R > ; R : kuat rencana ,U : kuat perlu.
Layak berarti struktur / element struktur lendutan,simpangan,dan retaknya
masih dalam toleransi yang ada. Kriteria tadi harus dipenuhi kedua-duanya tidak
boleh ada yang tidak memenuhi syarat.
III.
beam , yang merancang kolom sedemikian rupa agar sendi plastis terjadi pada
balok-balok kecuali pada kolom paling bawah, boleh terjadi sendi plastis dasar
kolom.
Pada Struktur rangka beton terbuka (open frame) didesain kolom lebih
kuat daripada baloknya (strong column weak beam) dimaksudkan agar sendi
plastis terjadi pada balok, kecuali pada kolom bagian bawah boleh terjadi
sendi plastis pada kolom.
Strong Column Weak Beam artinya ketika struktur gedung memikul
pengaruh gempa rencana, sendi-sendi plastis di dalam Struktur gedung
tersebut hanya boleh terjadi pada ujung-ujung balok dan pada kaki kolom
serta kaki dinding geser saja
Kuat Lentur Kolom :
Me > 6/5 Mg
Page 2
B A B 2 . P R E E L I M I N A RY D E S I G N
I.
DATA-DATA PERENCANAAN
Type Bangunan
:
Letak Bangunan
:
Zone Gempa
:
Lebar Bangunan
Panjang Bangunan
Mutu bahan, beton (fc)
baja (fy) :
II.
Pertokoan.
Jauh dari pantai.
Zone 5.
: 18 m.
: 25 m.
: 35 Mpa.
350 Mpa.
PERENCANAAN DIMENSI
II.1 Dimensi Balok
Rumus yang digunakan:
h=
l
fy
(0.4 +
)
12
700
2
b= h
3
h=
l=4500 mm
4500
350
(0.4+
)
12
700
h=337.5mm 400 mm
2
b= 400
3
b=266.67 300 mm
l=9000 mm
Page 3
h=
9000
350
(0.4+
)
12
700
h=675 mm 700 mm
2
b= 700
3
b=466.67 mm 500 mm
h=
l=5000 mm
5000
350
(0.4+
)
12
700
h=375 mm 450 mm
2
b= 450
3
b=300 mm
l=5000 mm
Dimensi balok anak diambil 2/3 dari dimensi balok induk dengan bentang yang
sama. Dimensi balok induk yang bersangkutan adalah 30/45 cm. Maka, dimensi
balok anak memanjang yang digunakan untuk bentang
l=5000 mm
adalah:
b=200 mm ; h=300 mm
l=9000 mm
Dimensi balok anak diambil 2/3 dari dimensi balok induk dengan bentang yang
sama. Dimensi balok induk yang bersangkutan adalah 50/70 cm. Maka, dimensi
balok anak memanjang yang digunakan untuk bentang
l=9000 mm
adalah:
b=400 mm ; h=500 mm
KESIMPULAN:
Dimensi yang digunakan, antara lain:
TUGAS STRUKTUR BANGUNAN BETON
Page 4
m 0,2
h = 120 m
n 0,8
1500
36 9
h=
dan tidak boleh kurang dari 90 mm
0,2
fy
n 0,8
1500
h = 36 5 m 0,2
dan tidak boleh kurang dari 120 m.
Dimana :
n = panjang bentang bersih dalam arah memanjang dari konstruksi
dua arah
Page 5
ln =500
( 302 + 302 )
ln =470 cm
Sn=225
( 302 + 202 )
Sn=200 cm
Page 6
ln
Sn
470
=2.35>2 ( pelat satu arah )
200
fy
1500
36+ 9
ln 0.8+
h=
350
1500
h=
36+ ( 9 2.375 )
4750 0.8+
h=86 90 mm
Untuk Tipe Plat B
Page 7
ln =900
( 302 + 302 )
ln =870 cm
Sn=250
( 402 + 502 )
Sn=205 cm
ln
Sn
870
=4.24 >2 ( pelat satu arah )
205
Jadi rumus yang digunakan :
fy
1500
36+ 9
ln 0.8+
h=
350
1500
h=
36+ ( 9 4.24 )
8700 0.8+
h=121.2 130 mm
KESIMPULAN:
Untuk semua pelat menggunakan tebal
h=130 mm
Page 8
Pada Perencanaan kolom diambil pada salah satu kolom yang dianggap
memikul beban yang besar.
Tebal Plat = 130 mm
Tinggi tiap tingkat :
Lantai dasar
Lantai 1
Lantai 2
= 450 cm
= 450 cm
= 450 cm
= 6.75 m x 5 m
Tebal pelat
= 130 mm
= 2400 kg/m3
Berat penggantung
= 7 kg/m2
Berat plafon
= 11 kg/m2
= 2400 kg/m3
= 21 kg/m
= 2400 kg/m3
= 250 kg/m2
= 2400 kg/m3
Berat plumbing
= 10 kg/m
Berat sanitasi
= 20 kg/m
= 30 x 45 cm
= 30 x 40 cm
= 50 x 70 cm
Tebal spesi
= 3 cm
= 40 x 50 cm
Page 9
= 20 x 30 cm
Berat pelat
21060 kg
Berat plafon
742.5 kg
Berat
6.75 5 7 2 lantai
472.5 kg
Berat plumbing
6.75 5 10 2 lantai
675 kg
Berat sanitasi
6.75 5 20 2 lantai
1350 kg
3240 kg
7140 kg
1296 kg
8160 kg
1440 kg
penggantung
Berat balok
induk
Berat balok
anak
Page 10
Berat spesi
6.75 5 3 21 2 lantai
4252.5 kg
Berat ubin
3240 kg
11250 kg
Berat tembok
bata
64318.5 kg
BERAT TOTAL
Lantai Atap :
Data perencanaan :
Tebal pelat
= 130 mm
= 6.75 m x 5 m
= 2400 kg/m3
Berat plafon
= 11 kg/m2
Berat penggantung
= 7 kg/m2
Berat spesi
= 21 kg/m
Berat aspal
= 14 kg/m
Tebal spesi
= 3 cm
Tebal aspal
= 2 cm
= 30 x 45 cm
= 50 x 70 cm
= 40 x 50 cm
Page 11
Berat pelat
10530 kg
Berat plafon
6.75 5 11
371.25 kg
Berat
6.75 5 7
236.25 kg
6.75 5 10
337.5 kg
1620 kg
3570 kg
648 kg
4080 kg
720 kg
Berat spesi
6.75 5 3 21
2126.25 kg
Berat aspal
945 kg
penggantung
Berat plumbing
Berat balok
induk
Berat balok
anak
Page 12
25184.25 kg
BERAT TOTAL
2. Beban Hidup :
Atap
Lantai
kg
=3375 kg
2
m
kg
6.75 5 250 2 2lantai=16875 kg
m
6.75 5 100
=0.90 20250=18225 kg
12
W =104182.2 kg
1
104182.2
=52091.1kg
2
Beban lantai 1
: W =
Beban lantai 2
: W 2=52091.1 kg
: Watap=( 1.2 25184.25 )+ ( 1.6 3375 )
Beban atap
Watap=35621.1kg
Jadi berat total yang akan digunakan :
1.
Dimana :
= kuat perlu
DL
2.
1.6
U= (1.2 DL )+
Page 13
Dimana :
= kuat perlu
DL
LL
= beban atap
U=152303.85 kg
Menurut SNI 03-2847-2002 untuk komponen struktur dengan tulangan spiral
maupun sengkang ikat, maka = 0,7, tetapi tersebut hanya memperhitungkan
akibat gaya aksial saja. Maka agar kolom juga mampu menahan gaya momen
diambil = 0,35 ~ 0,3
Mutu beton yang digunakan : 35 Mpa = 350 kg/cm (1 Mpa = 10 kg/cm)
Dimensi :
Ag=
U
152303.85
=
fc
0.3 350
Ag=1450.513
Sehingga :
b2=1450.513c m2
b=38.08 40 cm
Dimensi kolom yang digunakan 40/40 cm
Page 14
BAB 3. PEMBEBANAN
I.
sendiri
balok
sebagai
beban
mati
tidak
dimasukkan
kedalam
pembebanan tapi dipakai sebagai frame dalam analisa struktur SAP 2000.
Dimana dalam preeliminary design digunakan balok induk 30/40 cm untuk balok
melintang dengan bentang 4.5 m dan 50/70 cm untuk balok melintang dengan
bentang 9m, balok induk 30/45 cm untuk balok memanjang bentang 5 m.
Sedangkan untuk balok anak digunakan 20/30 cm untuk bentang 5 m dan 40/50
cm untuk bentang 9 m, dengan berat jenis beton 2400 kg/m.
II.
0.13 2400=312
Berat plafon
: 11 kg/m
Berat penggantung: 7 kg/m
Tebal spesi
: 3 cm
Berat spesi
3 21=63
kg
m2
kg
m2
Berat plumbing
: 40 kg/m
Berat keramik
: 24 kg/m
Beban Mati Total : 457 kg/m
2. Beban hidup (PPIUG tabel 3.1)
Beban hidup untuk lantai pertokoan : 250 kg/m
Kombinasi Pembebanan
1. U=1.4 DL
U=1.4 457=639.8
2.
U=1.2 DL+1.6
kg
m2
kg
m2
(MENENTUKAN)
: 130 mm
: 0.13 2400=312 kg/m
: 11 kg/m2
Page 15
Berat penggantung
Tebal spesi
Tebal aspal
: 7 kg/m2
: 3 cm
: 2 cm
Berat spesi
Berat aspal
: 421 kg/m
2.
kg
U=1.4 421=589.4 2
m
U=1.2 DL+1.6
: 100 kg/m
IV.
kg
kg
=63 2
2
m
m
kg
kg
2 14 2 =28 2
m
m
3 21
kg
2 (MENENTUKAN)
m
Page 16
ln =500
( 302 + 302 )
ln =470 cm
Sn=225
( 302 + 202 )
Sn=200 cm
ln
Sn
470
=2.35>2 ( pelat satu arah )
200
Page 17
ln =900
( 302 + 302 )
ln =870 cm
Sn=250
( 402 + 502 )
Sn=205 cm
ln
Sn
870
=4.24 >2 ( pelat satu arah )
205
GRIDLINE A-B/3-4
Page 18
1
kg
P1=P 4=2 1 m1 m 665,2 2 =665,2 kg
2
m
TUGAS STRUKTUR BANGUNAN BETON
Page 19
kg
=1796,04 kg
2
m
1
M ek= Qek (4,7 m) =Mmax
8
Qek=Mmax
8
(4,7 m)
Page 20
Qek=
3452,0554 kg . m
kg
8=1250,18
2
m
( 4,7 m )
1
kg
P1=P2=P3=P 4= 1 m 1 m665,2 2 =332,6 kg
2
m
TUGAS STRUKTUR BANGUNAN BETON
Page 21
4m
1
M ek= Qek
8
Qek=Mmax
8
( 4 m )2
Page 22
Qek=665,3 kgm
8
kg
=332,65
2
m
( 4 m)
GRIDLINE B-D/3-4
BALOK ANAK 40/50 CM
Page 23
Page 24
P1=P 4=2
kg
=4534,17 kg
2
m
Page 25
1
M ek= Qek ( 8,7 m)2=Mmax
8
Qek=Mmax
8
( 8,7 m )2
Qek=12639,85 kgm
8
kg
=1336
2
m
( 8,7 m )
Page 26
P1=P 4=2
kg
=4534,17 kg
m2
Page 27
1
2
M ek= Qek ( 8,7 m) =Mmax
8
Qek=Mmax
8
( 8,7 m )2
Qek=12639,85 kgm
8
kg
=1336
2
m
( 8,7 m )
Page 28
Page 29
1
kg
P1=P 4= 1 m1 m 665,2 2 =332,6 kg
2
m
kg
P2=P3=1 m1 m 665,2 2 =665,2 kg
m
1
M ek= Qek ( 4,1 m)2=Mmax
8
8
Qek=Mmax
( 4,1 m )2
8
kg
Qek=1236,17 kgm
=588,302
2
m
( 4,1 m)
2. AKIBAT BEBAN SEGITIGA
TUGAS STRUKTUR BANGUNAN BETON
Page 30
1
kg
P1=P2=P3=P 4= 1,025 m 1,025 m665,2 2 =349,44 kg
2
m
Page 31
1
M ek= Qek ( 4,1 m)2=Mmax
8
8
Qek=Mmax
( 4,1 m )2
8
kg
Qek=716,352 kgm
=341
2
m
( 4,1 m )
Qek total=Qek akibat beban trapesium+ Qek akibat beban segitiga
kg
kg
kg
Qek=588,302 +341 =929,302
m
m
m
V.
Page 32
ln =500
( 302 + 302 )
ln =470 cm
Sn=225
( 302 + 202 )
Sn=200 cm
ln
Sn
470
=2.35>2 ( pelat satu arah )
200
Page 33
ln =900
( 302 + 302 )
ln =870 cm
Sn=250
( 402 + 502 )
Sn=205 cm
ln
Sn
870
=4.24 >2 ( pelat satu arah )
205
GRIDLINE A-B/3-4
Page 34
1
kg
P1=P 4=2 1 m1 m 948,4 2 =948,4 kg
2
m
TUGAS STRUKTUR BANGUNAN BETON
Page 35
kg
=2560,68 kg
2
m
1
M ek= Qek (4,7 m) =Mmax
8
Qek=Mmax
Qek=
8
(4,7 m)
4921,72 kg . m
kg
8=1782,42
2
m
( 4,7 m )
Page 36
1
kg
P1=P2=P3=P 4= 1 m 1 m948,4 2 =474,2 kg
2
m
Page 37
4m
1
M ek= Qek
8
Qek=Mmax
8
( 4 m )2
Qek=948,54 kgm
8
kg
=474,27
2
m
( 4 m)
Page 38
GRIDLINE B-D/3-4
BALOK ANAK 40/50 CM
Page 39
Page 40
P1=P 4=2
kg
=6464,54 kg
m2
Page 41
1
2
M ek= Qek ( 8,7 m) =Mmax
8
Qek=Mmax
8
( 8,7 m )2
Qek=18021,12 kgm
8
kg
=1904,73
2
m
( 8,7 m )
Page 42
Page 43
P1=P 4=2
kg
=6464,54 kg
2
m
Page 44
1
M ek= Qek ( 8,7 m)2=Mmax
8
Qek=Mmax
8
( 8,7 m )2
Qek=18021,12 kgm
8
kg
=1904,73
2
m
( 8,7 m )
Page 45
1
kg
P1=P 4= 1 m1 m 948,4 2 =474,2 kg
2
m
TUGAS STRUKTUR BANGUNAN BETON
Page 46
P2=P3=1 m1 m 948,4
kg
=948,4 kg
2
m
1
M ek= Qek ( 4,1 m)2=Mmax
8
8
Qek=Mmax
( 4,1 m )2
8
kg
Qek=1762,46 kgm
=838,77
2
m
( 4,1 m)
3. AKIBAT BEBAN SEGITIGA
Page 47
1
kg
P1=P2=P3=P 4= 1,025 m 1,025 m 948,4 2 =498,07 kg
2
m
Page 48
1
2
M ek= Qek ( 4,1 m) =Mmax
8
8
Qek=Mmax
( 4,1 m )2
8
kg
Qek=1021,05 kgm
=485,93
2
m
( 4,1m )
Qek total=Qek akibat beban trapesium+ Qek akibat beban segitiga
kg
kg
kg
Qek=838,77 +485,93 =1324,7
m
m
m
VI.
Beban Gempa
Perencanaan beban gempa menggunakan struktur beban static equivalent
(BSE) dimana pengaruh gempa pada gedung dianggap sebagai beban struktur
TUGAS STRUKTUR BANGUNAN BETON
Page 49
Pelat
: 18 m25 m 7
Penggantung
: 18 m25 m 11
Plafond
Balok induk
:
Balok induk 30/40 cm
Balok anak
kg
3=22680 kg
3
m
kg
21=34020 kg
m
kg
11=7920 kg
m3
Spesi (3 cm)
kg
=4950 kg
m2
kg
18=23328 kg
m3
kg
=3150 kg
m2
kg
=140400 kg
3
m
kg
4=17280 kg
m2
: 3 21
kg
18 m 25 m=28350 kg
2
m
Page 50
kg
18 m25 m=12600 kg
2
m
Aspal (2 cm)
: 2 14
Kolom
kg
27=46656 kg
3
m
DL = 341334 kg
= 100 kg/m
Koefisien reduksi
= 0,3
LL =
0,3 18 m 25 m100
kg
=13500 kg
m2
Lantai 2
Beban mati (DL)
: 0.13 m 18 m25 m 2400
Pelat
Penggantung
Plafond
: 18 m25 m 7
: 18 m25 m 11
Balok induk
:
Balok induk 30/40 cm
kg
=140400 kg
m3
kg
=3150 kg
2
m
kg
=4950 kg
m2
=
kg
18=23328 kg
m3
Page 51
kg
3=22680 kg
m3
kg
21=34020 kg
m
kg
11=7920 kg
m3
kg
4=17280 kg
m2
kg
18 m 25 m=28350 kg
m2
Spesi (3 cm)
: 3 21
Kolom
Keramik
: 18 m25 m 24
kg
=10800 kg
2
m
Plumbing
: 18 m25 m 40
kg
=18000 kg
2
m
Dinding
kg
27=46656 kg
m3
Sanitasi
: 18 m25 m 20
kg
=9000 kg
m2
DL = 463284 kg
Page 52
= 0,8
0,8 18 m 25 m250
Beban Lantai 2 = W2 =
kg
=90000 kg
m2
Lantai 1
Beban mati (DL)
: 0.13 m 18 m25 m 2400
Pelat
: 18 m25 m 7
Penggantung
: 18 m25 m 11
Plafond
Balok induk
:
Balok induk 30/40 cm
kg
=4950 kg
m2
kg
18=23328 kg
m3
=
kg
=3150 kg
2
m
kg
=140400 kg
m3
kg
21=34020 kg
m
=
kg
3=22680 kg
m3
Page 53
kg
11=7920 kg
m3
kg
4=17280 kg
m2
kg
18 m 25 m=28350 kg
2
m
Spesi (3 cm)
: 3 21
Kolom
Keramik
: 18 m25 m 24
kg
=10800 kg
2
m
Plumbing
: 18 m25 m 40
kg
=18000 kg
m2
Dinding
kg
27=46656 kg
3
m
Sanitasi
: 18 m25 m 20
kg
=9000 kg
2
m
DL = 463284 kg
Beban Hidup (LL)
Beban hidup untuk lantai = 250 kg/m
Koefisien reduksi
LL =
= 0,8
0,8 18 m 25 m250
Beban Lantai 1 = W1 =
kg
=90000 kg
m2
Page 54
Tx=Ty=0,06 H 4
Dimana:
T
Page 55
V=
CI
0,9 1,0
W=
1461402 kg=154736,7 kg=154,74 ton
R
8,5
Fi=
Wi Hi
V
Wi . Hi
W 1 H 1=553284 kg 4,5 m=2489778 kg . m
W 2 H 2=1106568 kg 9 m=9959112 kg . m
W H =1461402 kg 13,5 m=19728927 kg . m
W . H=2489778+9959112 +19728927=32177817 kg .m
F 1=
2489778
154,74=11,97 ton=11970 kg
32177817
F2 =
9959112
154,74=47,89 ton=47890 kg
32177817
F=
19728927
154,74=94,88 ton=94880 kg
32177817
Page 56
B A B 4 . P E R E N C A N A A N S T R U KT U R
TA N G G A
Page 57