Penulis :
Prof. DR. H. E. MULYASA, M.Pd.
Editor
: Anang SW.
: 2015
: Bandung
Harga buku
: Rp 100.000,-
Warna cover
: Putih
Peresensi : Kameliyanti
Buku ini semula merupakan bahan perkuliahan dalam mata kuliah Landasan Ilmu
Pendidikan yang menitikberatkan pada Problematika Pendidikan. Penulis memilih
buku Revolusi Mental dalam Pendidikan untuk dijadikan bahan pemikiran dalam
masalah pendidikan masa kini. Oleh karena itu, penulis merasa tertarik untuk meresensi
buku tersebut. Secara preventif revolusi mental bisa dimulai di lembaga pendidikan
formal di sekolah; yang dimulai dengan melakukan revolusi mental para guru, kepala
sekolah dan pengawasannya agar nantinya bisa diteladani dan dipraktikkan nilai-nilai
positif di dalam kehidupan.
Seperti kita ketahui pendidikan di Indonesia saat ini sedang menjadi sorotan
masyarakat. Pendidikan Indonesia semakin hari kualitasnya makin rendah. Berdasarkan
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyatakan kualitas pendidikan di
Indonesia masih rendah. Besarnya anggaran pendidikan yang di alokasikan
pemerintah,yakni 20 persen APBN, belum mampu berbanding lurus dengan
peningkatan kualitas pendidikan di indonesia.
Para
memerlukan
kesadaran
bersama
agar
dapat
menghasilkan
dan
Sistem nilai budaya, yaitu suatu rangkaian dari konsep abstrak yang
hidup dalam pikiran sebagian besar dari warga masyarakat mengenai
apa yang harus dianggap penting dan berharga dalam hidupnya.
contoh : gotong royong. 4
Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa revolusi mental adalah sebuah
perubahan kearah yang lebih baik, kuat dan siap berdaya saing dan dapat
mengambil tindakan moal dalam bentuk sikap dan perilaku atau karakter positif
individu. Dalam pada itu, untuk menguatkan kesadaran mental positif peserta
didik perlu dibawa ke dalam pengalaman hidup bersama orang lain.
Hal lain yang sangat mendasar dalam mengawal dan mengawali
revolusi mental di sekolah adalah keteladanan. Oleh karena itu tumpuan revolusi
mental disekolah berada pada guru sebagai pembaharu, guru merupakan
kuncidan berada pada titik sentraldari revolusi mental yang harus diarahkan
demi menuju perubahan. Mengingat peran guru yang sangat sinergik dalam
revolusi mental disekolah dan sangat berpengaruh terhadap kualitas pendidikan,
maka diperlukan syarat-syarat kepribadian dan kemampuan yang memadai.
Menurut Suryadi, guru yang berkualitas paling tidak memiliki empat kriteria
utama yaitu :
1)
2)
3)
4)
10
seorang pemimpin
masyarakat (Jokowi, 2014). Perlunya revolusi mental di sekolah antara lain dapat
dianalisis dari hal-hal sebagai berikut :
1.
Banyaknya penyimpangan di sekolah yang tidak sesuai lagi dengan tugas dan
fungsinya untuk memberikan bekal dasar kepada peserta didik dan menyiapkan
generasi bangsa yang bermartabat. Penyimpangan-penyimpangan tersebut misalnya
kasus pelecehan seksual dan kekerasan (bully) di sekolah.
2.
Dewasa ini pekembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni berlangsung setiap
saat, begitu cepatnya perkembangan tersebut sehingga sulit diikuti oleh mata
telanjang. Hal tersebut tentu saja besar pengaruhnya terhadap sistem pendidikan di
sekolah.
3.
4.
Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan modal dasar sekaligus menjadi
kunci keberhasilan pembangunan nasional, jika sumber-sumber daya manusia atau
tenaga kerja Indonesia dalam jumlah yang besar maka dapat ditingkatkan mutu dan
pendayagunaannya.
5.
Perkembangan teknologi informasi yang cepat pada abad 21 ini, telah menimbulkan
berbagai pemikiran baru, bukan saja dalam dunia bisnis dan ekonomi, melainkan
juga dalam dunia pendidikan.
11
Revolusi mental di sekolah perlu dilakukan dalam rangka menyiapkan lulusan yang
berkualitas. Revolusi mental di sekolah juga harus diprogramkan secara langsung, dan
dikelola dengan baik, baik dalam kegiatan intra maupun ekstrakulikuler untuk
melakukan pembangunan manusia. Berkaitan dengan pembanguna manusia, sebelum
dilantik menjadi presiden, Jokowi pernah mengatakan bahwa pembangunan manusia
adalah masalah yang paling sulit dihadapi. Mengubah itu sulit tapi harus dikerjakan
secara fokus, katanya. Beliau mencontohkan bahwa orang Taiwan, Singapura dan
Jepang memiliki produktivitas tinggi, karena pembangunan manusia dinomersatukan.
Terkait pembangunan manusia, revolusi mental dalam bidang pendidikan bisa jadi
meliputi arena yang luas, namun perlu dipertimbangkan adanya prioritas dan usaha.
Prioritas yang perlu diperhatikan dalam revolusi mental disekolah antara lain :
1.
12
2.
3.
13
4.
14
1.
15
2.
apapun, kita akan melihat di dalam dirinya tercermin mental, karakter, watak
yang unggul. Adapun sifat-sifat yang dimiliki oleh seseorang yang bermental
unggul dalam buku Sumardi adalah :
(a)
(b)
(c)
(d)
(e)
(f)
(g)
(h)
(i)
(j)
religius,
bermoral,
rajin belajar,
rajin bekerja,
motivasi tinggi,
optimistis,
ulet,
berpikir positif
positif
berani ambil resiko. 7
16
tidak salah jika kita semua seharusnya sudah mulai menyadari sikap dan
kepribadian diri kita. Jika memang belum terdapat sifat dan sikap yang unggul
maka harusnya kita menginstropeksi diri dan segera melakukan perubahan.
Daftar Pustaka
17
Tim Redaksi Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia, \
Jakarta : Grameia Pustaka Utama.
Retno Listyarti, Bicara Kekerasan Pendidikan, diunduh dari
https://retnolistyarti.wordpress.com/2015/06/18/makalah-retno-dalam-diskusi-lmikompas-28-april-2015/, pada tanggal 07 Oktober 2015 pukul 21.00 WIB.