Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH BIOFISIKA

APLIKASI BIOMEKANIKA

Disusun oleh :
TESIA FANIA ZANDRA (F1C315001)

Dosen :
AYU WITA SARI,S.Si,M.Sc

PROGRAM STUDI FISIKA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JAMBI
2016/2017

KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha
Esa,karena berkat rahmat dan petunjuk Nya lah, penyusunan Tugas Makalah
Biofisika ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Semoga makalah ini dapat berguna bagi pembaca. Dan apabila dalam
penulisan makalah ini terdapat kesalahan yang tidak berkenan di hati
pembaca,kami selaku penulis mengharapkan saran dan diaannya untuk
memaafkan.

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Suatu materi yang diakibatkan oleh gangguan mekanika yang
disebut gaya. Mekanika adalah sala satu cabang ilmu dari dari bidang ilmu
fisika yang mempelajari geraknan dan perubahan bentuk. Mekanika adalah
cabang ilmu tertua darui semua cabang ilmu yang tertua dari semua cabang
ilmu dalam fisik. Mekanika teknik atau disebut juga dengan mekanika
terapan adalah ilmu yang mempelajari penerapan dan prinsip-prinsip
mekanika.meknika terapn mempelajri analisis dan desain

dari sistem

mekanika. Biomekannika didefenisikan bidang ilmu aflikasi mekanika pada


sistem

biologi.biomekanika

merupakan

kombinasi

antara

disipin

ilmu

mekaika terapan dan ilmu ilmu biologi.biomekanika merupakan kombinasi


antara disiplin ilmu ilmu meksniks terspan dan ilmu-ilmu biologi dan
fisiologi.biomekanika menyangkut tubuh manusia dan hampir dan hampir
seluru mahluk hidup.Dalam biomekanika prinsip-prinsip mekanika dipakain
dalm penyusunan konsep,analisis, desain dan pembenangan peralatan dan
sisem dalam biologi dan kedolteran.
Manusia

dalam

gerakar

merupakan

kajia

utama

dalam

ilmu

keolaragaan.oleh karena itu, salha satu tujaun ilmu keolaragaan adalah


memberikan pengaturan secara ilmiah tentang gerakan manusia dalam
olaraga yang dilakukansecara efektif ,efesien dan dengan resiko cedrah yang
sangat kecil.salah satu tujuan tersebut teleh diakomodasi dalam ilmu
iomkanika olaraga sebagai cabang ilmu ilmu keolaragaan.
B. Rumusan masalah
1.

Bagaimana konsep ilmiah dasar yang di apikasikan dalam bentuk gerak


manusia

2.

Bentuk/model

gerak

dasar

dalam

mengembangkanya dengan baika


3. Bagaimana hukum newton tentang gerak

olaraga

sehingga

mampu

4. Bagaimana asas dan bentuk biomekanika


C. Tujuan
1.

Memahami

konsep ilmiah dasar yang di apikasikan dalam bentuk gerak

manusia
2.

Memahami bentuk/model gerak dasar dalam olaraga sehingga mampu


mengembangkanya dengan baika

3. Mampu memahami hukum newton tentang gerak


4. Mampu memahami asas dan bentuk biomekanika

BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN BIOMEKANIKA
BiomekanikaMekanika adalah salah satu cabang ilmu dari bidang ilmu
fisika yangmempelajari gerakan dan perubahan bentuk suatu materi yang
diakibatkan olehgangguan mekanik yang disebut gaya. Mekanika adalah
cabang ilmu yang tertuadari semua cabang ilmu dalam fisika. Tersebutlah
nama-nama seperti Archimides(287-212 SM), Galileo Galilei (1564-1642),
dan Issac Newton (1642-1727) yangmerupakan peletak dasar bidang ilmu
ini. Galileo adalah peletak dasar analisa daneksperimen dalam ilmu
dinamika. Sedangkan Newton merangkum gejala-gejaladalam dinamika
dalam hukum-hukum gerak dan gravitasi.Mekanika teknik atau disebut juga
denagn mekanika terapan adalah ilmuyang mempelajari peneraapan dari
prinsip-prinpsip mekanika.
Mekanika terapan mempelajari analisis dan disain dari sistem mekanik.
Biomekanika didefinisikansebagai bidang ilmu aplikasi mekanika pada
system biologi. Biomekanikamerupakan kombinasi antara disiplin ilmu
mekanika

terapan

dan

ilmu-ilmubiologi

dan

fisiologi.

Biomekanika

menyangkut tubuh manusia dan hampir semuatubuh mahluk hidup. Dalam


biomekanika prinsip-prinsip mekanika dipakai dalampenyusunan konsep,
analisis, disain dan pengembangan peralatan dan sistemdalam biologi dan
kedoteran.
Pada dasarnya biomekanika adalah cabang ilmu yang relatif baru dan
sedangberkembang secara dinamis. Akan tetapi sebenarnya bidang ilmu
sudah eksissejak abad ke lima belas masehi ketika Leonardo Da Vinci (1452-

1519)

membuatcatatan

akan

siginikansi

mekanika

dalam

penelitian-

penelitian biologi yang dialakukan. Kontribusi dari para peneliti dalam bidang
ilmu

biologi,

kedokteran,ilmu-ilmu

dasar,

dan

teknik

mewarnai

perkembangan biomekanika akhir-akhir ini.

B. HUKUM NEWTON TENTANG GERAK


SHukum gerak Newton menghubungkan konsep gaya dan konsep
gerak.Gaya didefinisikan sebagai tarikan atau dorongan pada suatu benda
sehinggamenyebabkan benda mengalami perubahan gerak atau perubahan
bentuk.gayaadalah besaran yang memiliki arah,misalnya gaya berat yang
arahnya kebawah.gaya untuk menggeserkan meja arahnya mendatar.jadi
gaya

termasukbesaran

menjumlahkan

vector

(mempunyai

nilai

dan

arah).

Untuk

suatu gaya dengan gaya lain, berlaku aturan-aturan

berhitungvector.Demikian pula halnya dengan penguraian gaya menjadi


komponen-komponennya. Jumlah gaya disebut resultan gaya-gaya yang
dijumlahkan.1. Hukum I NewtonSebuah benda dalam keadaaan diam atau
bergerak dengan kecepatankonstan. Akan tetap diam atau akan terius
bergerak dengan kecepatankonstan,kecuali ada gaya-gaya eksternal yang
bekerja pada benda itu.Kecendrungan ini digambarkan dengan mengatakan
bahwa benda mempunyaikelembaman.
Hukum I Newton disebut juga hokum kelembaman.Secaramatematis
Hukum I Newton dapat dirumuskan sebagai berikut : F= 0Berdasarkan
Hukum I Newton tersebut, berarti untuk benda yang semuladiam maka
benda tersebut selamanya akan tetap diam. Sedangkan untuk bendayang
bergerak,

akan

bergerak

terus,kecuali

atas

kendaraan

yangbergerak,kemudian tiba-tiba kendaraan di rem, maka penumpang akan


terdorongke depan.Hal ini menunjukkan bahwa penumpang yang sedang
bergerak

bersamakendaraan

cenderung

ingin

bergerak

.2.

Hukum

II

newtonpercepatan sebuah benda berbanding lurus dengan gaya total yang


bekerjapadanya , dan berbanding terbalik pada massanya.arah percepatan

sama denganarah gaya total yang bekerja padanya 6 = F atau m =F =


mF = gaya (dalam satuan Newton /N)m = massa benda (kg)a = percepatan
(m/s2)Hukum

II

newton

menghubungkan

antara

deskripsi

gerak

denganpenyebabnya yaitu gaya.hukum ini merupakan hubungan yang paling


dasar padafisika.atas bidang datar yang licin.Bayangkan anda mendorong
sebuah benda yang gaya F dilantai yang licinsekali sehingga benda itu
bergerak dengan percepatan a. Menurut hasil percobaan,jika gayanya
diperbesar

kali

ternyata

percepatannya

menjadi.

kali

lebih

besar.Demikian juga jika gaya diperbesar 3 kali percepatannya lebih besar


3 .kali lipat.Dan sini kita simpulkan bahwa percepatan sebanding dengan
resultan

gaya

yangbekerja..3.

Hukum

III

newtonketika

suatu

benda

memberikan gaya pada benda kedua,benda kedua akanmemberikan gaya


yang sama besar tetapi berlawanan arah terhadap benda yangpertamaFaksi
= -FreaksiF aksi = gaya yang bekerja pada bendaF reaksi = gaya reaksi
benda akibat gaya aksiHukum ini terkadang dinyatakan juga dengan
kalimat : untuk setiap aksiada reaksi yang sama dan berlawanan arah .
Maka hukum III newton seringdinamakan hokum interaksi atau hukum aksi
reaksi. Hukum ini menggambarkansifat penting dari gaya yaitu bahwa gayagaya selalu terjadi berpasangan. Untukmenghindari kesalahpahaman perlu
diketahiu bahwa gaya aksi reaksi yangberpasangan bekerja pada benda
yang berbeda .sebagai contoh, seorang yangmendorong mobil yang
terpasang rem tangannya , selam itu pula ia merasakan
Dorongan kebelakang hal ini terjadi karena orang tersebut mendapat
gayareaksi dari mobil yang menurut hukum III newton, sama besar namun
berlawananarah dengan gaya yang diberikan pada mobil tersebut. Jenis-jenis
Gayaa. Gaya gravitasiMenurut galileo bahwa benda-benda yang dijatuhkan
dekat permukaanbumi akan jatuh dengan percepatan yang sama (g) jika
hambatan

udara

dapat

diabaikan.

Gaya

yang

dapat

menyebabkan

percepatan g disebut gaya gravitasi. Jikaditerapkan hukum II newton untuk


gaya gravitasi, maka untuk percepatan adigunakan percepatan kebawah
atau g yang disebabkab oleh gravitasi. Berat badan kita merupakan gaya

gravitasi bumi terhadap tubuh kita ; terjadinya varisespada vena merupakan


gaya tarik gravitasi bumi terhadap aliran darah yangmengalir secara
berlawanan . dengan demikian, gaya gravitasi FG pada sebuahbenda,yang
biasa disebut berat benda (diberi lambang W dari kata weight) dapatdi tulis
sebagai :FG = m.g , atau W = m.gFG = W =berat benda (N)m=massa benda
(kg)g = percepatan gravitasi bumi = 9,8m/s2Berat adalah gaya gravitasi
bumi (sering disebut gaya tarik bumi), karena ituvector berat selalu berarah
tegak lurus pada permukaan bumi menuju ke pusatbumi.dengan demikian
vektor berat suatu benda dibumi selalu digambarkanberarah tegak lurus
kebawah dimanapun posisi benda diletakkan, apakah bidanghorizontal, pada
bidang miring maupun bidang tegak.Istilah massa dan berat sering
dikacaukan antara satu dengan yanglainnya.massa tidak sama dengan
berat.Massa adalah sifat dari benda itu sendiri.

C. ASAS DAN PRINSIP BIOMEKANIKA


Pada pembahasan dasar dasar asas dan prinsip biomekanika, hayan
didiskusikan aspek aspek dalam pendidikan jasmani yang berkenaan
dengan biomekanik. Sedangkan pengkajian sejara mendalam akan dipelajari
dalam mata kuliah tersendiri. Pada asas dan prinsip biomekanika ini,
dipelajari

tentang

penggolongan

gerak

manusia.

Menurut

Broer,

penggolongan tugas gerak manusia terbagia atas;


1) tugas menggantung;
2) tugas mendukung;
3) tugas berkaitan dengan gerak tubuh atau objek;
4) tugas berkenaan dengan tenaga.
Salah satu nilai dari penggolongan gerak adalah untuk memahami
hubungan antara berbagai aktivitas dalam satu kategori tertentu. Berikut
akan dipaparkan mengenai tugas gerak manusia;

1) Tugas Menggantung Menurut Arma Abdoelah ( 1994 : 203 ) Tugas


menggantung memainkan pran yang menonjol dalam evolusi kehidupan
manusia. Kebanyakan tugas menggantung berhubungan dengan aktivitas
dengan beberapa jenis cara bergantung dengan sepotong besi. Aktifitas
menggantung yang umum dijumpai pada senam, aktivitas kesegaran
jasmani, permainan anak yang menggunakan alat bergantung. Karena tubuh
biasanya bergatung bebas gaya tarik bumi bekerja tidak berlawanan dengan
aktifitas bergantung.
Beberapa asas biomekanik terlibat dalam berbagai macam aktivitas
menggantung dengan berayun. Contoh yang paling mudah dipahami adalah
asas pada pendulum ( bandul / anak lonceng ) serta gerak melingkar.
Gerakan pada asas berayun dan menggantung dapat dijumpai pada aktivitas
olahraga senam pada palang tunggal dan palang sejajar. Pada dasarnya,
gerak pendulum atau bandul dikontrol oleh daya tarik bumi. Bila pendulum
berayun, gerak keatas bergantung pada momentum yang dihimpun pada
waktu gerakan kebawah. Gerakan berayun keatas dan selama berayun
keatas mengurangi pengaruh gaya tarik bumi dan diperpanjang pada waktu
berayun kebelakang dan kedepan bawah. Prinsip yang sama juga dapat
dilihat melalui ilustrasi gambar berikut ini;
2) Tugas Mendukung Menurut Arma Abdoelah ( 1994 : 204 ) Gerak
tubuh yang berkenaan dengan tugas mendukung atau menyanggah tubuh
dalam atu posisi khusus, pada umumnya diperlukan untuk tugas gerak yang
lain. Posisinya pun bervariasi dari vertical ke horisontal, dan pada umumnya
berkaitan dengan sikap berdiri, berjalan, berlari, duduk, berlutut, dan
sejenisnya. Posisi kepala berada dibawah pada aktivitas senam, merupakan
bentuk aplikatif dari hukum mekanikal.
Keseimbangan

atau

stabilitas

balancing

digunakan

dalam

pelaksanaan asas mekanika. Keseimbangan tubuh dapat dibagi menjadi 3


jenis, yakni; keseimbangan
stabil, keseimbangan labil, keseimbangan normal
Keseimbangan stabil terjadi bilamana :

1) Kontak dengan dasar/permukaan pijakan luas


2) Pusat gravitasi terletak redah dan garis pusat gravitasi terletak didalam
benda;
3) Pusat gravitasinya naik jika diberi gaya;
4) Munculnya gaya pemulih yang menyebabkan kembali ke posisi semula;
5) Tenaga potensial bertambah.
Keseimbangan labil terjadi bilamana;
1) pusat gravitasinya turun bilamana diberi gaya;
2) posisi benda akan mengalami perubahan;
3) tenaga potensial berkurang;
4) garis pusat gravitasi jatuh diluas garis penyokong, dan dasar penyokong
terlalu kecil.
Keseimbangan tubuh yang labil terjadi bila mana kita mengangkat
salahsatu kaki dalam gerakan olaharaga atau pada gerakan penguluran.
Saat salah satu kaki diangkat maka luas garis penyokong lebih kecil sehingga
akan

terjadi

keseimbangan

yang

labil.Keseimbangan

normal

terjadi

bilamana; pusat grafitasinya tidak berubah apabila diberi gaya; tenaga


potensial bermabah.
Disisi lain keseimbangan tubuh tercapai dan meningkat bila:
1) Letak pusat gravitasi direndahkan, spt posisi duduk atau berbaring.
2) Peningkatan luas permukaan penyangga, spt posisi tidur, posisi duduk,
berjalan dengan telapak kaki. Dan berkurang bila:
1) Menaikkan pusat gravitasi, dgn cara angkat tangan ke atas, menjunjung
barang di atas kepala;
2) Mengurangi dasar permukaan penyangga, seperti berjalan menjinjit atau
berjalan dengan satu kaki, atau keaadaan pada saat berlari cepat, dengan
menggunakan ujung kaki sebagai tumpuan.
3) Tugas Berkenaan Dengan Gerak Tubuh Atau Objek
Penggolongan tugas gerak ke-tiga menurut Broer ini berkenaan
dengan tenaga yang timbul dalam tubuh ( syaraf, otot, atau kerangka )
untuk menggerakan tubuh atau bagian tubuh atau objek di luar tubuh.

Tenaga yang diberikan oleh otot bekerja sama dengan sejumlah pengungkit
yang

deibentuk

oleh

persendian

tubuh

manusia.

Asas

asas

yang

berhubungan dengan masalah tenaga ini termasuk diantaranya Hukum


Gerak Newton, yang terdiri dari;
1. Hukum Inersia.
Hukum inersia merupakan hukum pertama Newton, menyatakan bahwa
sebuah benda tetap dalam keaadaan diam atau gerak teratur dalam satu
garis lurus, sekiranya tidak dipengaruhi oleh tenaga luar yang cukup untuk
mengubah keaadaan semula. Sedangkan Aristoteles menyatakan bahwa
kekuatan konstan diperlukan untuk menjaga sesuatu tetap bergerak.
2.

Hukum Akselersi.
hukum akselerasi merupakan hukim kedua Newton. Menyatakan

bahwa benda digerakan oleh suatu tenaga, momentumnya ( m x a ) adalah


proporsional atau sebanding dan satu arah dengan tenaga dan berbanding
terbalik dengan berat ( mass/ m ) benda. Sebagai contoh perbedaan antara
jalan dan lari pada dasarnya disebabkan perbedaan jumlah tenaga yang
digunakan oleh otot untuk mendorong tubuh kedepan. Begitu pula, bola golf
yang berhenti diatas rumput dipukul dengan tongkat golf, ia akan bergerak
searah dengan gaya yang diberikan. Semakin besar gaya yang diberikan
maka akan semakin besar akselerasi dan kecepatan nya. Semua gerak
adalah hasil dari tenaga atau gaya tarik / gravitasi atau kedua duanya., dan
deselerasi ( perlambatan ) adalah hasil dari gesekan atau gravitas. Jadi
kombinasi dari tenaga tenaga luar seperti halnya tahanan udara, gravitas,
dan gesekan dengan rumput, menghambat gerak bola golf sehingga
menghasilkan deselerasi (perlambatan) dan pada akhirnya berhenti.

3. Hukum aksi reaksi.


hukum ini merupakan hukum ketiga Newton yang menyatakan setiap
ada aksi maka aka nada reaksi, yang arahnya berlawanan. Contoh yang
dapat dilihat dalam olahraga adalah prinsip pada gerakan renang dan

dayung, yakni gerakan dayungan renang arah belakang, maka akan


menyebabkan dorongan yang besarnya sama kearah depan.Dalam tugas
yang berkenaan dengan gerak tubuh dan objek ini juga mempelajari prinsip
kerja pengungkit yang diaplikasikan dalam gerak pengumpil dan sendi pada
manusia, macam pengungkit terdiri dari tiga jenis, yakni pengungkit jenis I,
II, dan II, masing masing dijabarkan sebagai berikut; Pengungkit Jenis I, yakni
Titik tumpuan terletak di antara gaya berat (W) dan gaya otot (M). contoh
dalam gerak manusia adalah pada posisi diam/ tegak.
Pengungkit Jenis II, Gaya berat (W) di antara titik tumpuan dan gaya
otot

(M),

contoh

dalam

gerak

manusia

adalah

pada

posisi

jinjit

Pengungkit Jenis III, Gaya otot (M) di antara titik tumpuan dan gaya berat
(W), Contoh: Posisi tangan mengangkat beban. Keuntungan Mekanis,
Perbandingan antara gaya otot (M) dan gaya berat (W)
Serta, 4) Tugas Berkenaan Dengan Tenaga. Dalam banyak aktivitas olahraga,
tubuh menerima satu tenaga dari satu objek seperti sebuah bola atau
meberhentikan tubuh seperti mendarat dilantai pada senam pada palang
tunggal.
D. TEKNIK ANALISIS BIOMEKANIKA
Biomekanik akan lebih efektif bila asas dan hukum mekanika dapat
didemonstrasikan

dan

dipelajari

dalam

laboratorium.

Tekinik

analisis

biomekanik dapat diterangkan melalui penjabaran sebagai berikut;


1. Sinematograf
Teknik-teknik sinematografi menjadi sangat esensial untuk proses
mengajar ,melatih dan untuk penelitian. Namun Taylor menyatakan bahwa
banyak film dibuat bukan untuk tujuan penelitian (1971:51). Meningkatnya
penggunaan fotoografi untuk mengumpulkan, menganalisis dan menilai data
gerak, sedikit demi sedikit mengambil alih teknik observasi konvensional,
sebab apa yang diamati tidak teliti karena hanya sebagian kecil dari gerk
keseluruhan dapat diamati pada satu saat.

2. Elektromiograf
Elektromiografi adalah satu metode mempelajari kerja dari otot-otot
tertentu atau kelompok otot. Dengan menggunakan alat pencatat, rangsang
elektris diberikan kepada otot agar otot berkontraksi dapat dicatat secara
grafik, diukur dan dianalisis untuk sejumlah kebutuhan, termasuk informasi
tentang koodinasi, kelelahan dan relaksasi.
3. Goniograf
Suatu aspek penting dalam gerak manusia yang berhubungan dengan
system otot rangka ( musculoskeletal ) adalah berkenaan dengan kerja
pengumpil pada persendian. Teknik gonigrafik digunakan untuk mengukur
posisi dan gerak dari persendian. Alat ini terdiri dari satu mekanisme engsel
dan dua tangan, yang diikatkan pada persendian yang diteliti.

E.MEKANIKA TUBUH
A.

Pengertian

Mekanika Tubuh adalah suatu usaha mengkoordinasikan sistem muskuloskeletal dan sistem
syaraf dalam mempertahankan keseimbangan, postur dan kesejajaran tubuh selama mengangkat,
membungkuk, bergerak, dan melakukan aktivitas sehari-hari ( Potter & Perry, 2005).
B. Body Mekanik
meliputi 3 elemen dasar yaitu :
1. Body Alignment (Postur Tubuh)
Susunan geometrik bagian-bagian tubuh dalam hubungannya dengan bagian tubuh yang
lain.
2. Balance / Keseimbangan
Keseimbangan tergantung pada interaksi antara pusat gravity, line gravity dan base of
support.

3. Koordinated body movement (Gerakan tubuh yang terkoordinir)


Dimana body mekanik berinteraksi dalam fungsi muskuloskeletal dan sistem syaraf.
C.

Prinsip body mekanik


1. Gravity
2. Balance (Keseimbangan)
3. Weight (berat)

D.

Pergerakan dasar yang digunakan dalam Body Mekanik


1. Walking / berjalan
Kestabilan berjalan, sangat berhubungan dg ukuran base of support
2. Squating / jongkok
Squating mempertinggi atau meningkatkan keseimbangan tubuh, ketika seseorang
mengangkat obyek yg terletak dibawah pusat grativitas tubuh.
3. Pulling / menarik
Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menarik benda, diantaranya ketinggian,
letak benda, posisi kaki dan tubuh sewaktu menarik (seperti condong ke depan dari
panggul), sodorkan telapak tangan dan lengan atas dibawah pusat gravitasi pasien, lengan
atas dan siku diletakkan pada permukaan tempat tidur, pinggul, lutut dan pergelangan
kaki ditekuk dan lalu lakukan penarikan.
4. Pivoting / berputar
Pivoting adalah suatu tehnik dimana tubuh dibungkukkan dlm rangka menghindari
terjadinya resiko keseleo tulang

E. Faktor-faktor yang mempengaruhi body mekanik :

1. Status kesehatan
2. Kondisi kesehatan seseorang akan berpengaruh terhadap keseimbangan tubuh sehingga
aktivitasnya menjadi terganggu.
3. Nutrisi
4. Pemenuhan kebutuhan tubuh akan nutrisi sangat penting karena mempengaruhi produksi
energi yang digunakan untuk mobilisasi.
5. Emosi
6. Situasi dan kebiasaan
7.

Gaya hidup

8. Pengetahuan

F. Sistem tubuh yang berperan dalam kebutuhan aktivitas:


1.

Tulang

Tulang merupakan organ yang mempunyai berbagai fungsi, fungsi mekanis untuk membentuk
rangka dan tempat melekatnya berbagai otot, fungsi sebagai tempat menyimpan mineral
kususnya kalsium dan fosfor yang bisa dilepaskan setiap saat sesuai kebutuhan, fungsi tempat
sumsum tulang dalam membentuk sel darah, dan fungsi pelindung organ-organ dalam.

2.

Otot dan tendo

Tubuh memiliki mempunyai kemampuan berkontraksi yang memungkinkan tubuh bergerak


sesuai keinginan. Otot memiliki origo dan insersinya tulang, serta dihubungkan dengan tulang
melalui tendon, yaitu suatu jaringan ikat yang melekat sangat kuat pada tempat insersinya tulang.

3.

Ligamen

Ligamen merupakan bagian yang menghubungkan tulang dengan tulang. Ligamen pada lutut
merupakan penjaga stabilitas.
4. Sistem syaraf
Syaraf terdiri dari syaraf pusat (otak dan medula spinalis) dan syaraf tepi (percabangan dari
syaraf pusat). Bagian somatis memiliki fungsi sensorik dan motorik. Kerusakan pada syaraf
pusat seperti kerusakan tulang belakang akan menyebabkan kelemahan umum, sedangkan
kerusakan saraf tepi menyebabkan terganggunya daerah yang diinervasi dan kerusakan pada
saraf radial akan menyebabkan drop hand atau gangguan sensorik di daerah radial tangan.
5. Sendi
Sendi merupakan tempat dua atau lebih tulang bertemu.

G. Konsekuensi body mekanik yang buruk


1. Jatuh
2. Cidera belakang
Harber (1985), memberikan daftar penyebab cidera belakang yang paling sering terjadi pada
perawat yang bekerja di rumah sakit yaitu :
1. Mengangkat pasien ke atas tempat tidur (48%)
2. Membantu pasien turun dari tempat tidur (30%)
3. Memindahkan bed (27%)
4. Mengangkat pasien keatas brankat(22%)

A.

Macam-macam bodi mekanik

1.

Body alignment
a.

Membantu pasien berdiri

Suatu tindakan keperawatan yang dilakukan pada klien yang imobilisasi atau klien lemah untuk
memberikan bantuan berdiri.
b.

Membantu pasien duduk

Pengertian:Suatu tindakan keperawatan yang dilakukan pada klien yang imobilisasi atau klien
lemah untuk memberikan bantuan duduk ditempat tidur.
Tujuan:Mengurangi risiko cedera muskuloskeletal pada semua orang yang terlibat.
c.

Mengatur berbagai posisi klien

2. Posisi tubuh
1)

Posisi fowler

Posisi fowler adalah posisi setengah duduk atau duduk, dimana bagian kepala tempat tidur lebih
tinggi

atau

dinaikkan

setinggi

15-

90.

Tujuannya untuk mempertahankan kenyamanan dan memfasilitasi fungsi kenyamanan pasien,


Melakukan

aktivitas

ttu,

Mengatasi

kesulitan

pernafasan

&

KV pernafasan

pasien.

Fowler : 45 90o dan Semi fowler : 15 45o

2)

Posisi dorsal recumbent

Adalah dimana posisi kepala dan bahu pasien sedikit mengalami elevasi diatas bantal, kedua
lengan berada di samping sisi tubuh, posisi kaki fleksi dengan telapak kaki datar diatas tempat
tidur. Tujuannya untuk memeriksa daerah genetalia, pasang cateter, serta pada proses persalinan.

3)

Posisi Trendelenburg

Adalah posisi pasien berbaring di TT dg bagian kepala lebih rendah daripada bagian kaki
Tujuan : Melancarkan peredaran darah ke otak.

4)

Posisi antitrendelenberg

Adalah posisi pasien berbaring di TT dengan kaki lebih tinggi dari kepala.
Tujuan : tindakan menurunkan tekanan intrakranial pada pasien trauma kapitis.

5)

Posisi pronasi/ tengkurap

Adalah dimana posisi pasien berbaring diatas abdomen dengan kepala menoleh kesalah satu sisi.
Kedua lengan fleksi disamping kepala. Posisi ini memiliki beberapa tujuan diantaranya :

6)

Memberikan ekstensi penuh pada persendian pinggul dan lutut.

Mencegah terjadinya fleksi kontraktur dari pinggul dan sendi.

Membantu drainase dari mulut.


Posisi lateral (side lying)
Yaitu seorang tidur diatas salah satu sisi tubuh, dengan membentuk fleksi pada pinggul

dan lutut bagian atas dan meletakkannya lebih depan dari bagian tubuh yang lain dengan kepala
menoleh

kesamping.

Tujuan posisi ini : Mengurangi lordosis & meningkatkan kelurusan punggung , Baik untuk posisi
tidur & istirahat, Membantu menghilangkan tekanan pada sacrum.

7)

Posisi supine/ terlentang.

Ini biasanya disebut berbaring telentang, datar dengan kepala dan bahu sedikit elevasi
dengan menggunakan bantal. Posisi pasien harus di tengah-tengah tempat tidur, sekitar tiga inci
di bawah kepala tempat tidur.
Tujuan : Klien pasca operasi dengan anestesi spinal, Mengatasi masalah yg timbul akibat
pemberian posisi pronasi yg tidak tepat.

8)

Posisi Sims

Adalah posisi dimana tubuh miring kekiri atau kekanan.


Tujuan posisi ini :

untuk memberikan kenyamanan dan memberikan obat per anus (supositoria).

Memfasilitasi drainase dari mulut pada klien tidak sadar

Mengurangi penekanan pada sakrum & trokanter mayor pada klien paralisis

Memudahkan pemeriksaan perineal

Untuk tindakan pemberian enema

9)

Posisi Genu pectoral/knee chest position

posisi pasien berbaring dengan kedua kaki ditekuk dan dada menempel pada bagian alas TT
Tujuan : memeriksa daerah rectum & sigmoid.

10) Posisi Litotomi


posisi pasien berbaring terlentang dengan mengangkat kedua kaki dan menariknya keatas bagian
perut.
Tujuan : Merawat atau memeriksa genetalia pada proses persalinan, memasang alat kontrasepsi.

11) Posisi Orthopneik

posisi adaptasi dari fowler tinggi. Klien duduk di TT atau tepi TT dg meja yang menyilang diatas
TT (90o)
Tujuan : membantu mengatasi masalah kesulitan bernafas dg ekspansi dada maksimum,
membantu klien yg mengalami inhalasi.

2.

Ambulasi

1.

Memindahkan klien dari tempat tidur (TT) ke kursi/ kursi roda

1). Memindahkan klien dari tempat tidur ke kursi


Pengertian : Memindahkan klien yang tirah baring ke kursi
2). Memindahkan klien dari tempat tidur (TT) ke kursi roda
Pengertian : Memindahkan klien dari tempat tidur ke kursi roda
2.

Memindahkan klien dari tempat tidur (TT) ke brankard (TT) dan sebaliknya

1)

Memindahkan klien dari TT ke brankard/ TT dan sebaliknya dengan cara diangkat.

2)

Memindahkan klien dari TT ke brankar/ TT dan sebaliknya dengan easy move

3).

Memindahkan klien dari TT ke brankard dan sebaliknya dengan Scoop Stretcher

3.

Membantu klien berjalan

Tujuan: Memulihkan kembali toleransi aktivitas, Mencegah terjadinya kontraktur sendi dan
flaksid otot
4.

Membantu klien dengan alat bantu jalan (Kruk)

Tujuan : Membantu melatih kemampuan gerak klien, melatih dan meningkatkan mobilisasi.
Mencapai kestabilan klien dalam berjalan.
Manfaat : Klien mampu berjalan dengan menggunakan alat bantu dan meningkatnya
kemampuan mobilisasi klien.
Asuhan Keperawatan pada klien dengan gangguan bodi mekanik
Pengkajian
Untuk melakukan pengkajian body mekanik dan alignment lakukan inspeksi terhadap pada
pasien pada saat berdiri,duduk maupun berbaring. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
mengkaji antara lain :

a.Posisi berdiri

Lakukan inspeksi melalui sudut pandang secara : Anterior,Lateral dan posterior. Pasien dalam
posisi berdiri dengan kepala tegak dan mata lurus kedepan serta bahu dan pinggul harus lurus
dan sejajar, apabila posisi tidak sesuai dengan posisi berdiri yang benar maka dapat
diidentifikasikan bahwa ada gangguan pada otot dan tulang pasien.

b.Posisi duduk

Pada saat keadaan ini normalnya kepala dan dada akan akan memiliki keadaan yang sama pada
saat posisi berdiri yaitu kepala pasien harus tegak lurus dengan leher dan verterba kolumna
telapak kaki lurus berpijak pada lantai. Pasien yang dalam keadaan abnormal akan mengalami
kelemahan otot atau pralis otot serta adanya sensasi (kerusakan saraf).

c.Posisi berbaring

Letakan pasien pada posisi lateral semua bantal dan penyokong posisi dipindahkan dari tempat
tidur, kemudian tubuh ditopang dengan kasur yang cukup dan vertebra harus lurus dengan alas
yang ada . apabila dijumpai kelainan pada pasien, maka terdapat penurunan sensasi atau
gangguan sirkulasi serta adanya kelemahan.
d.Cara berjalan

Dikaji untuk mengetahui mobilitas dan kemungkinan resiko cedera akibat dari terjatuh, pasien
diminta berjalan sepanjang 10 langkah kemudian perawat memperhatikan hal-hal berikut ini :
1)

Kepala tegak, pandangan lurus kedepan, punggung tegak.

2)

Tumit menyentuh tanah terlebih dahulu sebelum jari-jari kaki.

3)

Langkah lembut, terkoordinasi dan ritmik

4)

Mudah untuk memulai dan mengakhiri berjalan

5)

Jumlah langkah per menit (pace) 70-100 X per menit, kecuali pada orang tua mungkin 40

X per menit.
Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan tulang
2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan neurovasculer
3. Resiko cedera berhubungan dengan gangguan keseimbangan yang disertai kelemahan
otot
4. Perencanaan Keperawatan
Nyeri akut
Definisi: perasaan sensori dan emosional yang tidak menyenangkan yang muncul akibat
kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam hal kerusakan sedemikian
rupa; awitan yang tiba-tiba atau lambat dari intensitas ringan hingga berat dengan akhir yang
dapat diantisipasi atau diprediksi berlangsung < 6 bulan.
Tujuan:
1)

Klien mengatakan nyeri yang dirasakan berkurang.

2)

Klien dapat mendeskripsikan bagaimana mengontrol nyeri

3)

Klien mengatakan kebutuhan istirahat dapat terpenuhi

4)

Klien dapat menerapkan metode non farmakologik untuk mengontrol nyeri

Intervensi:
1)

Identifikasi nyeri yang dirasakan klien (P, Q, R, S, T)

2)

Eksplor faktor-faktor penyebab nyeri

3)

Kaji pengalaman klien masa lalu dalam mengatasi nyeri.

4)

Pantau tanda-tanda vital.

5)

Berikan tindakan kenyamanan.

6)

Ajarkan teknik non farmakologik (relaksasi, fantasi, dll) untuk menurunkan nyeri.

7)

Jelaskan prosedur yang dapat meningkatkan nyeri dan mengurangi nyeri

8)

Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian: analgetik sesuai indikasi

Gangguan mobilitas fisik b.d gangguan neuromuskuler.


Definisi: keterbatasan pada pergerakan fisik tubuh atau satu atau lebih ekstrimitas secara mandiri
dan terarah
Tujuan:
1)

Aktivitas fisik meningkat

2)

ROM normal

3)

Melaporkan perasaan peningkatan kekuatan dalam bergerak.

4)

Klien bisa melakukan aktivitas.

Intervensi:
1)

Pastikan keterbatasan gerak sendi yang dialami.

2)

Motivasi klien untuk mempertahankan pergerakan sendi.

3)

pastikan klien bebas dari nyeri sebelum diberikan latihan.

4)

Ajarkan ROM exercise aktif dan pasif; jadual; keteraturan, latih ROM pasif dan aktif

5)

Anjurkan dan Bantu klien duduk di tempat tidur sesuai toleransi.

6)

Atur posisi setiap 2 jam atau sesuai toleransi.

7)

Fasilitasi penggunaan alat Bantu.

8)

Jelaskan manfaat ROM aktif dan pasif

9)

Kolaborasi dengan fisioterapi

Pelaksanaan (cheklist terlampir)


Bodi alignment

Membantu klien dengan masalah berdiri dan duduk

Mengatur berbagai posisi klien

Papan sandaran

Ambulasi

Memindahkan klien dari tempat tidur ke (TT) ke kursi/ kursi roda/ brankar dan
sebaliknya

Membantu klien berjalan

Membantu klien dengan alat bantu jalan

Evaluasi
Evaluasi yang diharapkan dari hasil tindakan keperawatan untuk mengatasi gangguan postur
tubuh adalah tidak terjadi perubahan atau kesalahan dalam postur tubuh dan pasien mampu
melaksanakan aktifitas dengan mudah serta tidak merasakan kelemahan.
Kelainan postur yg didpat atau congenital mempengaruhi efisiensi system moskuloskeletal, spt
kesejajaran tubuh keseimbangan dan penampilan.
Macam2 abnormal:
a. Tortikolis
Diskripsi: mencondongkan kepala ke sisi yang sakit, dimana otot sternokleidomastoideus
berkontraksi.
Penyebab: kondisi congenital.
Penatalaksanaan: operasi, pemanasan, topangan, atau imobilisasi berdasarkan penyebab dan
tingkat

keparahan.

b. Kifosis
Diskripsi : peningkatan kelengkungan pada kurva spinal torakal.
Penyebab : kondisi congenital, penyakit tulang atau ricket tuberkolosis spinal.
Penatalaksanaan: latihan peregangan spinal, tidur tanpa bantal, menggunakan papan tempat tidur,
memakai jaket, penggabungan spinal (berdasarkan penyebab dan tingkat keparahan).

c. Kifolordosis
Diskripsi: kombinasi dari kifosis dan lordosis.

Penyebab: kondisi congenital.


Penatalaksanaan: sama dengan metode yang digunakan untuk kifosis dan lordosis berdasarkan
penyebab.

d.

Skoliosis

Diskripsi: kurvatura spinal lateral, tinggi pinggul dan bahu tidak sama.
Penyebab: kondisi congenital, poliomyelitis, paralisis spastic, panjang kaki tidak sama
Penatalaksanaan: immobilisasi dan operasi (berdasarkan penyebab dan tingkat keparahan).

e.

Kifoskoliosis

Diskripsi: tidak normalnya kurva spinal anteroposteriol dan lateral.


Penyebab: kondisi congenital, poliomyelitis, kor pulmonal.
Penatalaksanaan: immobilisasi dan operasi (berdasarkan penyebab dan tingkat keparahan).

f.

Dysplasia Pnggung Kongenital

Diskripsi: ketidakstabilan pinggul dengan keterbatasan abduksi pinggul, dan kadang-kadang


kontraktur adduksi (kaput vemur tidak bersambung dengan assetatbulum karena abnormal
kedangkalan assetatbulum).
Penyebab: kondisi congenital (biasanya dengan kelahiran sungsang).
Penatalaksanaan: mempertahankan abduksi paha yang terus menerus sehingga kaput vemur
menekan ke bagian tengah assetatbulum, beban abduksi, gips, pembedahan.

g.

Knock-knee (genu varum)

diskripsi: kurva kaki yang masuk ke dalam sehingga lutut rapat jika seseorang berjalan.
Penyebab: kondisi congenital, penyakit tulang atau ricket.
Penatalaksanaan: knee braces, operasi jika tidak dapat diperbaiki oleh pertumbuhan.

h.

Lordosis

adalah kelainan pada tulang belakang dimana hyperekstensi dari tulang lumbal.
Diskripsi: kurva anterior pada spinal lumbal yang melengkung berlebihan.
Penyebab: kondisi congenital, kondisi temporer missal, kehamilan.
Penatalaksanaan: latihan peregangan spinal berdasarkan penyebab.

3.

TRAKSI
Traksi adalah tahanan yang dipakai dengan berat atau alat lain untuk menangani kerusakan

atau gangguan pada tulang dan otot. Tujuan dari traksi adalah untuk menangani fraktur,
dislokasim atau spasme otot dalam usaha memperbaiki deformitas dan mempercepat
penyembuhan.
Prinsip traksi adalah menarik tahanan yang diaplikasikan pada bagian tubuh., tungkai, pelvis
atau tulang belakang dan menarik tahanan yang diaplikasikan pada arah yang berlawanan disebut
dengan countertraksi.
Penggunaan traksi telah dimulai 3000 tahun yang lalu. Suku Aztec dan mesir menggunakan
traksi manual dan membuat splint dari cabang pohon. Traksi telah menjadi sebuah ketetapan
dalam management ortopedi hingga 1940 ketika fiksasi internal menggunakan nail, pin dan plate
menjadi praktek yang sering. Pengembangan ini berpasangan dengan kurangnya pembedahan
fraktur dengan kebutuhan ekonomi untuk perawatan rumah sakit yang lebih.
Kita dapat menggunakan traksi :
(1) untuk mendorong tulang fraktur kedalam tempat memulai, atau
(2) untuk menjaga mereka immobile sedang hingga mereka bersatu, atau
(3) untuk melakukan kedua hal tersebut, satunya ikuti dengan yang lain.
Untuk mengaplikasikan traksi dengan sempurna, kita harus menemukan jalan untuk
mendapatkan tulang pasien yang fraktur dengan aman, untuk beberapa minggu jika diperlukan.
Ada 2 cara melakukan hal tersebut :
(1) memberi pengikat ke kulit (traksi kulit).
(2) dapat menggunakan Steinmann pin, a Denham pin, atau kirschner wir melalui tulangnya
(traksi tulang).
Traksi membutuhkan waktu untuk diaplikan dan diatur, tetapi hal ini dapat dengan mudah
diatur dengan asisten. Traksi kebanyakan berguna pada kaki. Di lengan hal ini masih kurang

nyaman, tidak menyakinkan, sulit untuk dijaga, dan frustasi untuk pasien. Untuk kesemua alas an
ini, traksi lengan hanya digunakan dalam keadaan pengecualian yang lebih jauh.
Klasifikasi traksi di dasari pada penahan tububh yang di capai:
1.
Traksi Manual, menunjukkan tahanan dorongan yang diaplikasikan terhadap seseorang
dibagian tubuh yang terkena melalui tangan mereka.Traksi manual digunakan untuk mengurangi
fraktur sederhana sebelum aplikasi plesrer atau selama pembedahan.
2.
Traksi Skeletal, menunjukkan tahanan dorongan yang diaplikasikan langsung ke sekeleton
melalui pin, wire, atau baut dimasukkan dalam tulang. Traksi skeletal digunakan untuk fraktur
yang tidak stabil, untuk mengontrol rotasi dimana berat lebih besar dari 25 kg dibutuhkan dan
fraktur membutuhkan traksi jangka panjang.
3.
Traksi kulit, menunjukkan dimana dorongan tahanan diaplikasikan kepada bagian tubuh yang
terkena melalui jaringan lunak.

C. KESEGARISAN TUBUH
Kesegarisan tubuh (body alignment) atau postur merupakan istilah yang sama dan
mengacu pada posisi sendi, tendon, ligament, dan otot selama berbaring. Kesegarisan tubuh yang
benar mengurangi ketegangan pada struktur muskusloskeletal, mempertahankan tonus
(ketegangan) otot secara kuat dan menunjang keseimbangan.
Dalam mempertahankan kesegarisan tubuh yang tepat, dan memindahkan klien dengan
aman dari tempat tidur ke kursi atau dari tempat tidur ke brankar.
Adapun faktor yang mempengaruhi kesegarisan tubuh:
1.

Status kesehatan
Perubahan status kesehatan dapat menimbulkan keadaan yang tidak optimal, terdapat organ atau
bagian tubuh yang mengalami kelelahan atau kelemahan sehingga dapat memengaruhi

2.

pembentukan postur tubuh.


Nutrisi

Nutrisi merupakan bahan untuk menghasilkan yang digunakan dalam membantu proses
keseimbangan organ, otot, tendon, ligament, dan persendian. Apabila status nutrisi kurang,
kebutuhan enegi pada organ tersebut juga akan berkurang, sehingga dapat mengganggu proses
3.

keseimbangan.
Emosi
Emosi dapat menyebabkan kurangnya kendali dalam menjaga keseimbangan tubuh. Hal tersebut

dapat mempengaruhi proses koordinasi pada otot, ligament, sendi, dan tulang.
4. Gaya hidup (life style)
Perilaku gaya hidup seseorang dapat membuat seseorang menjadi lebih baik atau sebaliknya
menjadi lebih buruk. Seseorang yang mempunyai gaya hidup yang tidak sehat misalnya selalu
menggunakan

alat

bantu

dalam

melakukan

kegiatan

sehari-hari,

dapat

mengalami

ketergantungan sehingga postur tubuh tidak berkembang dengan baik.


6. Perilaku dan nilai-nilai
Adanya perubahan perilaku dan ilai seseorang dapat memengaruhi postur tubuh. Sebagai contoh,
perilaku dalam membuang sampah di sembarang tempat dapat mempengaruhi proses
pembentukan postur tubuh orang lain yang berupaya untuk selalu bersih dari sampah.

BAB III
PENUTUP
A.

KESIMPULAN
BiomekanikaMekanika adalah salah satu cabang ilmu dari bidang ilmu
fisika yangmempelajari gerakan dan perubahan bentuk suatu materi yang
diakibatkan olehgangguan mekanik yang disebut gaya. Mekanika adalah
cabang ilmu yang tertuadari semua cabang ilmu dalam fisika. Mekanika
terapan mempelajari analisis dan disain dari sistem mekanik. Biomekanika
didefinisikansebagai bidang ilmu aplikasi mekanika pada system biologi.
Biomekanikamerupakan kombinasi antara disiplin ilmu mekanika terapan
dan ilmu-ilmubiologi dan fisiologi. Biomekanika menyangkut tubuh manusia
dan hampir semuatubuh mahluk hidup. Dalam biomekanika prinsip-prinsip
mekanika

dipakai

dalampenyusunan

konsep,

analisis,

disain

pengembangan peralatan dan sistemdalam biologi dan kedoteran.

dan

Pada dasarnya biomekanika adalah cabang ilmu yang relatif baru dan
sedangberkembang secara dinamis. Akan tetapi sebenarnya bidang ilmu
sudah eksissejak abad ke lima belas masehi ketika Leonardo Da Vinci (14521519)

membuatcatatan

akan

siginikansi

mekanika

dalam

penelitian-

penelitian biologi yang dialakukan. Kontribusi dari para peneliti dalam bidang
ilmu

biologi,

kedokteran,ilmu-ilmu

dasar,

dan

teknik

mewarnai

perkembangan biomekanika akhir-akhir ini.

B.

SARAN
Kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari berbagai pihak sangat kami harapkan untuk
lebih menyempurnakan makalah ini, agar makalah ini dapat lebih sempurna dan menjadi
pedoman untuk kita semua

DAFTAR PUSTAKA

Anonim,http://ernesperawat337.scribd.com/2012/11/biomekanika.html
Anonim,http://www.scribd.com/doc/98452575/makalah biomekanika
Anonim,http://fancewatyy.scribd.com/2012/12/biomekanika.html
Anonim,http://www.slideshare.net/YAVYSTA/makalah biomekanika akbid

Anda mungkin juga menyukai