Anda di halaman 1dari 11

A.

DAUR ULANG KERTAS BEKAS MENJADI TEMPAT TELUR


SECARA OTOMATIS BERBASIS PLC
B. PRINSIP KERJA
Prinsip kerja pada suatu pengolahan daur ulang kertas bekas adalah sebagai
berikut:
1. Jika tombol 0n di tekan maka motor 1 dan motor 2 akan bekerja secara
otomatis, motor 1 mengisi air kedalam wadah pengadukan selama 8
detik. motor 2 bekerja sebagai pengaduk pada wadah yang berisikan
kertas. Pengadukan kertas tersebut berlangsung selama 15 detik.
2. Setelah pengadukan selesai, maka kertas-kertas tersebut akan berubah
menjadi bubur kertas, hasil adukan tersebut akan dipindahkan ke dalam
wadah yang berbeda melalui valve pada wadah tersebut. Didalam wadah
ini bubur kertas diaduk lagi dengan motor 3 selama 15 detik, yang
tujuannya adalah agar bubur kertas tadi menjadi lebih halus.
3. Setelah diaduk lagi selama 15 detik, maka langkah selanjutnya adalah
bubur kertas tersebut dialirkan kedalam wadah pencetakan, bubur kertas
tadi akan dicetak pada cetakan yang sudah tersedia dan dengan
bantuan mesin press.
C. DASAR TEORI
Sampah merupakan hal kecil yang sering dilupakan , namun dapat menjadi
masalah yang sangat besar apabila tidak ditangani secara serius. Dalam hal ini
sampah plastik dan kertas merupakan masalah utama yang sering ditemui
masyarakat, hal ini dikarenakan plastik dan kertas merupakan benda yang paling
banyak digunakan manusia dan tentunya paling banyak dibuang dan
menghasilkan sampah. Saat mendengar kata sampah mungkin hal yang ada di
benak kita hanyalah benda kotor dan tidak berguna. Namun anggapan seperti itu
tidak selalu benar, sampah juga dapat dimanfaatkan untuk menjadi barang yang
bernilai jual dan menguntungkan. Salah satunya kertas daur ulang, kartas daur
ulang merupakan produk dari bahan kertas bekas. Bahan untuk membuat kertas
daur ulang dapat berupa sampah koran, kardus ,dan lain-lain. Untuk membuat
kertas daur ulang tidak membutuhkan proses yang rumit dan bahan yang mahal.

Tahapan pertama kertas bekas yang sudah dikumpulkan, direndam dalam air
untuk menghancurkan kertas. Kemudian, kertas yang sudah hancur kemudian
dicampur dengan lem. Setelah melalui tahap pencampuran, adonan tersebut
kemudian di cetak menggunakan cetakan khusus agar rapi dan tipis. Setelah di
cetak kertas kemudian di jemur agar kering dan dapat dimanfaatkan, biasanya
kertas daur ulang seperti ini dijual ke para pengrajin untuk selanjutnya di buat
menjadi barang bernilai seni. Dengan demikian maka kita dapat menaggulangi
masalah sampah yang ada di sekitar kita, dan dapat memperoleh keuntungan dari
hasil pemanfaatan sampah.
Untuk merubah timbunan sampah kertas salah satunya adalah dengan cara
mengubahnya menjadi tempat telur, ada berapa banyak kebutuhan akan tempat
telur di negeri ini. Untuk lebih menambah pengetahuan kita tentang bagaimana
cara mengubah limbah kertas menjadi tempat telur, perhatikan beberapa cara di
bawah ini:
1. Semua kertas bekas dimasukkan ke dalam mesin mixer atau yang dikenal
dengan sebutan mesin pencampur, di dalam mesin mixer juga harus
ditambahkan duplex dan karton cincang, ditambahkan kedua bahan
tersebut tujuannya adalah agar hasilnya lebih keras dan lebih kuat.
2. Di dalam mesin mixer ini juga ditambahkan air, tujuannya adalah agar
kertas - kertas dan limbah kardus bekas ini lebih mudah hancur hingga
menjadi bubur kertas, Setelah semua kertas menjadi bubur kertas
kemudian bubur kertas tadi dipindahkan ke tangki lain dengan bantuan
pipa-pipa, didalam tangki ini bubur kertas diaduk lagi selama 30 menit
yang tujuannya adalah agar bubur kertas tadi menjadi lebih halus. Setelah
diaduk lagi selama 30 menit, maka langkah selanjutnya adalah pencetakan,
bubur kertas tadi akan dicetak pada cetakan yang sudah tersedia dan
dengan bantuan mesin press.
3. Setelah dicetak, tempat telur masih basah, masih ada proses lagi yang
harus di jalankan yakni mengurangi kandungan kadar air, caranya adalah
dimasukkan kedalam mesin pemanas atau lebih dikenal dengan sebutan
oven, namun mesin pemanas ini hanya mampu mengurangi kadar air
hingga 50%. Tempat telur yang sudah kering, kemudian disusun dan
dikemas dalam plastik untuk di kirim ke seluruh pelosok Indonesia.

Gambar 1. Hasil dari mesin pencetak papan telur yang telah kering
Daur ulang adalah proses untuk menjadikan suatu bahan bekas menjadi bahan
baru dengan tujuan mencegah adanya sampah yang sebenarnya dapat menjadi
sesuatu yang berguna, mengurangi penggunaan bahan baku yang baru,
mengurangi

penggunaan energi,

mengurangi polusi, kerusakan

lahan,

dan

emisi gas rumah kaca jika dibandingkan dengan proses pembuatan barang baru.
Daur ulang adalah salah satu strategi pengelolaansampah padat yang terdiri atas
kegiatan pemilahan, pengumpulan, pemrosesan, pendistribusian dan pembuatan
produk / material bekas pakai, dan komponen utama dalam manajemen sampah
modern dan bagian ketiga adalam proses hierarki sampah 3R (Reuse, Reduce,
and Recycle).
Daur ulang adalah sesuatu yang luar biasa yang bisa didapatkan dari sampah.
Proses

daur

ulang alumunium dapat

menghemat

95% energi dan

mengurangi polusi udara sebanyak 95% jika dibandingkan dengan ekstraksi


alumunium dari tambang hingga prosesnya di pabrik. Penghematan yang cukup
besar pada energi juga didapat dengan mendaur ulang kertas, logam, kaca, dan
plastik.
Pada sistim produksi industri penggunaan alat pengontrol menjadi salah satu
bagian vital yang harus terpenuhi. Salah satu yang paling umum digunakan
sebagai pengontrol proses industri adalah PLC. PLC adalah singkatan dari

Progamable Logic Controller atau dalam bahasa indonesia dapat diartikan sebagai
pengendali logika yang dapat diprogram. Jika dikaji lebih lanjut berdasarkan
pengertian namanya maka konsep dari PLC adalah sebagai berikut :
Programmable : menunjukkan kemampuan dalam hal memori untuk
menyimpan program yang telah dibuat. Sehingga program tersebut dapat
dengan mudah diubah-ubah fungsi atau kegunaannya.
Logic

: menunjukkan

kemampuan

dalam

memproses

input

secara

arithmetic dan logic (ALU), yakni melakukan operasi pembandingan,


penjumlahan, perkalian, pembagian, pengurangan, negasi, AND, OR, dan lain
sebagainya.
Controller : menunjukkan kemampuan dalam mengontrol dan mengatur
proses sehingga menghasilkan output yang diinginkan.
Sebuah PLC diciptakan untuk menggantikan suatu rangkaian relay sequensial
dalam suatu sistem kontrol konvensional. Selain dapat diprogram, alat ini juga
dapat dikendalikan, dan dioperasikan oleh orang yang tidak memiliki pengetahuan
dibidang pengoperasian komputer secara khusus. Untuk dapat bekerja sebuah
PLC harus diprogram terlebih dahulu. Secara sederhana prinsip kerja sebuah PLC
adalah menerima sinyal masukan dari sistem yang dikendalikan, sinyal tersebut
kemudian diproses oleh PLC dengan melakukan serangkaian instruksi logika
sesuai dengan program yang tersimpan dalam memori, selanjutnya pemrosesan
PLC menghasilkan sinyal keluaran untuk mengendalikan aktuator atau peralatan
lainnya.

Gambar 2. PLC TWIDO TWDLMDA20DTK

PLC sebenarnya adalah suatu sistem elektronika digital yang dirancang agar
dapat mengendalikan mesin dengan proses mengimplementasikan fungsi nalar
kendali sekuensial, operasi pewaktuan (timing), pencacahan (counting), dan
aritmatika. PLC tidak lain adalah komputer digital sehingga mempunyai
processor, unit memori, unit kontrol, dan unit I/O, PLC berbeda dengan komputer
dalam beberapa hal, yaitu :
PLC dirancang untuk berada di lingkungan industri yang mungkin banyak

debu, panas, guncangan, dan sebagainya.


PLC harus dapat dioperasikan serta dirawat dengan mudah oleh teknisi

pabrik.
PLC sebagian besar tidak dilengkapi dengan monitor, tetapi dilengkapi
dengan peripheral port yang berfungsi untuk memasukkan program
sekaligus memonitor data atau program.

Sebagian besar PLC dapat melakukan operasi sebagai berikut :


1. Relay Logic
2. Penguncian ( Locking )
3. Pencacahan ( Counting )
4. Penambahan
5. Pengurangan
6. Pewaktuan ( Timing )
7. Kendali PID
8. Operasi BCD
9. Manipulasi Data
10. Pembandingan
11. Pergeseran

D. JUMLAH INPUT/OUTPUT
jumlah input dan output pada PLC untuk sistem kontrol pada proses daur
ulang kertas bekas secara otomatis menjadi papan telur yaitu terdiri dari 4
(empat) input dan 5 (lima) output.
E. IDENTIFIKASI INPUT/OUTPUT
Berikut ini adalah identifikasi input dan output pada PLC untuk sistem
kontrol daur ulang kertas bekas secara otomatis adalah
input
I0.0 sebagai start(ON)
I0.1 sebagai stop(OF)

I0.2 sebagai sensor satu


I0.3 sebagai sensor dua
output
Q0.0 sebagai motor pompa air (M1)
Q0.1 sebagai motor pengaduk sau (M2)
Q0.2 sebagai valve satu
Q0.3 sebagai motor pengaduk dua (M3)
Q0.4 sebagai valve dua
F. JENIS-JENIS PLC
PLC yang banyak digunakan di pasaran memiliki beberapa tipe / jenis yang
dibedakan berdasarkan ukuran dan kemampuannya. Pembagian jenis jenis PLC
tersebut adalah sebagian berikut

1. Tipe compact
PLC compact mempunyai kapasitas memori yang terbatas dan memiliki
kemampuan lebih sedikit dalam mengawasi sistem yang besar. Pada PLC jenis ini
bagian bagian PLC dikemas dalam satu alat sehingga tidak memungkinkan
untuk ditambah modul eksternal. PLC tipe compact lebih sesui jika digunakan
pada proses industri yang bersekala kecil / menengah.

Gambar 3. PLC type compact


2. Tipe Modular
PLC Modular merupakan sistem terbesar dan mampu mengontrol sistem
yang sangat besar dan komplek. Sistem modular terdiri dari sebuah rak dengan
serangkaian slot-slot untuk pemasukan PLC, power supply dan I/O module,

mereka juga mampu menyimpan modul komunikasi yang memungkinkan PLC


berkomunikasi dengan lebih dari satu PLC. Salah satu contoh tipe modular PLC
adalah produk dari schneider twido twdlmda20dtk

Gambar 4. PLC type modular

G. PENGAWATAN HARDWARE PLC

H. LADDER DIAGRAM

I. ANALISA SIMULASI RANGKAIAN

Ketika tombol ON ditekan maka motor satu bekerja selama delapan detik,
kemudian setelah delapan detik motor dua bekerja selama lima belas detik,
setelah lima belas detik, output dari Q0.2 menghidupkan valve satu sehingga
valve satu ON. valve satu akan OF ketika input dari sensor satu ON, dan otomatis
motor tiga akan ON selama lima belas detik, setelah lima belas detik output dari
Q0.4 menghidupkan valve dua, valeve dua akan OF ketika input dari sensor dua
bekerja.

J. KESIMPULAN
Jadi proses daur ulang kertas bekas menjadi papan telur sangat bermanfaat,
karena dapat mengurangi penimbunan sampah dan papan telur yang dihasilkan
berguna bagi masyarakat yang melakukan usaha budi daya telur ayam. Proses
daur ulang secara otomatis berbasis PLC hanya menerapkan sistem kontrol pada
proses pengolahannya, karena dengan PLC kita mudah mengontrol proses
pembuatan papan telur tersebut. Pada uji coba simulasi program yang telah
penulis buat pada sofware twidosuite, maka dapat disimpulkan bahwa motor satu
bekerja sebagai pompa pengisi air kedalam wadah yang disediakan, kemudian
motor dua sebagai mengaduk pada wadah tersebut. Kemudian output dari Q0.2
untuk menghidupkan valve sehingga hasil adukan tersebur dipindahkan kedalam
wadah lain, kemudian sensor sebagai deteksi bahwa pada wadah tersebut telah
penuh kemudian motor tiga bekerja sebagai pengaduk selama lima belas detik
agar hasil adukan pertama tadi menjadi lebih lembut. Kemudian setelah lima
belas detik motor tiga berhenti dan menghidupkan valve tiga sehingga hasil
adukan tersebut di alirkan kedalam mesin pencetak papan telur tersebut.

K. DAFTAR PUSTAKA

10

http://makalahpemanfaatanlimbahkertas.blogspot.co.id/2012/07/makalah-limbahkertas-dan.html
http://mesinsakti.blogspot.co.id/2015/12/mesin-daur-ulang-kertas-menjaditempat.html
https://teknoufa.blogspot.co.id/2016/06/mengenal-plc-programable-logiccontroler.html
http://www.instrumentasi.info/2016/09/pengenalan-tentang-plc-programmablelogic-controller.html
http://plckontrol.blogspot.co.id/2013/04/vbehaviorurldefaultvmlo.html
http://www.insinyoer.com/prinsip-kerja-plc-programmable-logic-controller/

11

Anda mungkin juga menyukai