SISTEM MANUFAKTUR
UD Ubi Kayu menggunakan dua bahan baku utama dalam proses produksinya, yaitu
tepung tapioka dan garam yang didapat dari supplier yang dipasok tiap minggunya.
Tepung tapioka dipasok dari supplier yang berasal dari kampung di sekitar pabrik
produksi, sedangkan garam dipasok dari supplier di Gresik. Dalam sehari, UKM Ubi
Kayu melakukan produksi sebanyak 2 kali. Dalam sehari, UD Ubi Kayu dapat
menghasilkan 7 hingga 8 kwintal kerupuk pasir. Proses produksi terdiri dari 4 mesin
diantaranya mesin penggiling untuk menggabungkan bahan baku menjadi adonan yang
kemudian dicetak menggunakan mesin pencetak. Kemudian, mesin pemotong
digunakan untuk memotong adonan, serta mesin pengkukus untuk mengukus potongan-
potongan kerupuk. Kesepuluh terdistribusi secara random pada tiap mesin, sehingga
tidak ada patokan tiap mesin perlu dioperasikan oleh berapa operator.
Tujuan dari penggunaan VSM adalah mengetahui titik-titik penumpukan inventori
pada proses bisnis, membantu menilai proses bisnis yang sedang berjalan secara
keseluruhan, serta membantu merancang proses yang diinginkan yaitu efisien, efektif,
dan bebas dari waste. Setelah dilakukan perhitungan VSM, didapatkan nilai Tc, Th, dan
MLT untuk semua mesin. Contohnya, untuk mesin penggiling didapatkan hasil Tc
(waktu siklus operasi) yaitu 26, Th (waktu handling) yaitu 2, dan MLT (manufacturing
lead time) yaitu 113,5.
VI. Kesimpulan
Pada bab ini akan dijabarkan mengenai kesimpulan dari hasil kunjungan UD.
Ubi Kayu berdasarkan data yang telah dikumpulkan dan dianalisis. Berikut kesimpulan
yang didapat
1. Proses produksi UD Ubi Kayu yang awalnya terdiri dari 4 yaitu departemen
mesin penggiling, mesin pencetak, mesin pemotong, dan mesin pengkukus.
Dilakukan perbaikan departemen atau mesin ini menjadi 2 departemen yaitu
departemen mesin INGMOC (Integrated Grinder, Molder, and Cutter
Machine) dan pengukus. mesin penggiling, pencetak dan pemotong
disatukan menjadi satu departemen sehingga mampu mempersingkat waktu
produksi kerupuk pada UD Ubi Kayu.
2. Dengan adanya kondisi perbaikan perbaikan departemen atau mesin ini
menjadi 2 departemen yaitu departemen mesin INGMOC (Integrated
Grinder, Molder, and Cutter Machine) dan pengukus dapat
mengefisiensikan 2 orang tenaga kerja yang semula dari 6 orang menjadi 4
orang. Sehingga cost yang dikeluarkan UD. Ubi Kayu turun dan dapat
meningkatkan produktivitas
3. Waktu yang diperlukan UD Ubi Kayu dalam memproduksi kerupuk sebesar
486 menit, setelah dilakukan perbaikan dengan pengondisian mesin, maka
didapat waktu produksi improvement sebesar 193 menit. Berdasarkan hasil
tersebut, waktu yang digunakan akan menjadi lebih singkat dan efektif,
dengan adanya mesin IGMOC. Dengan adanya penghematan waktu tersebut,
hal ini dapat membantu meningkatkan produktivitas di UMKM Ubi kayu.
4. Dengan menggunakan metode Value Stream Mapping (VSM) didapatkan
nilai Tc, Th, dan MLT untuk semua mesin. Yaitu mesin penggiling sebesar
26, 2, dan 113.5, mesin pencetak 45, 5, dan 189.5, mesin pemotong 27, 7,
dan 117.5, mesin pengukus 24, 5, dan 105.5. Tujuan dari penggunaan VSM
adalah mengetahui titik-titik penumpukan inventori pada proses bisnis,
membantu menilai proses bisnis yang sedang berjalan secara keseluruhan,
serta membantu merancang proses yang diinginkan yaitu efisien, efektif, dan
bebas dari waste