Anda di halaman 1dari 41

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

1. PERUBAHAN PERSEPSI SENSORI: HALUSINASI PENGLIHATAN


a Pasien
No Tanggal Diagnosa Perencanaan
. Keperawatan
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional

1. Perubahan SP 1:
persepsi sensori: a Mengidentifikasi 1.1 Setelah 1 kali Observasi tingkah laku Tingkah laku
halusinasi jenis halusinasi interaksi, klien klien terkait dengan klien terkait
pasien. mampu halusinasi. Jika halusinasinya
mengidentifikasi jenis menemukan klien sedang menunjukkan
halusinasi yang berhalusinasi: jenis halusinasi.
dialami saat ini. o Tanyakan apakah klien
mengalami sesuatu
(halusinasi
penglihatan): apakah
Mb S melihat bayangan
putih yang
mengganggu?
Observasi tingkah laku
b Mengidentifikasi klien terkait halusinasi Tingkah laku
isi halusinasi 1.2. Setelah 1 kali yang dialami. klien terkait
pasien interaksi klien halusinasinya
mampu menunjukkan isi
mengidentifikasi isi halusinasi yang
halusinasi yang

1
dialami. Diskusikan bersama klien dialami klien.
tentang isi halusinasi yang Ungkapan dari
sedang dialami klien. klien
menunjukkan apa
Beri kesempatan kepada yang dibutuhkan
klien untuk dan dirasakan
mengungkapkan klien.
perasaannya. Memberi
kesempatan klien
Diskusikan dengan klien mengungkapkan
c Mengidentifikasi tentang waktu terjadinya perasannya.
waktu halusinasi halusinasi (pagi, siang,
pasien 1.3. Setelah 1 kali sore, malam). Melibatkan klien
interaksi klien dalam
mampu
Diskusikan dengan klien mengidentifikasi
mengidentifikasi waktu terjadinya
tentang frekwensi
d Mengidentifikasi waktu halusinasi yang halusinasi.
terjadinya halusinasi
frekwensi sedang dialami.
(sering, atau hanya sekali /
halusinasi pasien
kadang-kadang) Melibatkan klien
1.4. Setelah 1 kali
dalam
interaksi klien
mampu Diskusikan situasi & mengidentifikasi
kondisi yang frekwensi
e Mengidentifikasi mengidentifikasi
menimbulkan / tidak halusinasi yang
situasi yang frekwensi halusinasi
menimbulkan halusinasi. sedang dialami.
menimbulkan yang dialami
halusinasi pasien Dengan
1.5. Setelah 1 kali mengetahui situasi
interaksi klien / kondisi
penyebab

2
mampu munculnya
mengidentifikasi halusinasi dapat
situasi yang Diskusikan dengan klien mempermudah
menimbulkan apa yang dirasakan jika tindakan
halusinasi terjadi halusinasi dan beri keperawatan yang
f Mengidentifikasi kesempatan kepada klien akan dilakukan
respon pasien untuk mengungkapkan perawat
terhadap perasaannya
halusinasi Diskusikan dengan klien Untuk
apa yang akan dilakukan mengidentifikasi
1.6. Setelah 1 kali untuk mengatasi perasaan pengaruh
interaksi klien tersebut halusinasi
menyatakan perasaan terhadap kondisi
dan respon saat Identifikasi bersama klien
mengalami dengan klien cara atau
halusinasi: tindakan yang diharapkan
1. Marah jika halusinasi terjadi
2. Takut
Diskusikan cara yang
3. Sedih
digunakan klien:
g Melatih pasien 4. Senang
1. Jika cara yang
cara mengontrol 5. Cemas
digunakan adaptif,
halusinasi dengan 6. Jengkel
berikan pujian
cara menghardik
2. Jika cara yang
digunakan tidak Upaya untuk
adaptif memutuskan
1.7. Setelah 1 kali siklus halusinasi
(maladaptif),
interaksi klien mampu sehingga
diskusikan
melakukan cara halusinasi tidak
kerugiannya

3
mengontrol halusinasi berlanjut
dengan cara Jelaskan cara baru untuk Reinforcemen
menghardik memutus / mengontrol positif dapat
timbulnya halusinasi: meningkatkan
1. Menghardik harga diri klien
2. Berbincang-
bincang dengan
orang lain.
3. Kegiatan (yang
biasa dilakukan
pasien).
4. Minum obat
(prinsip 5 benar
minum obat).
Ajarkan pasien untuk Memberi
mengontrol halusinasi alternatif pilihan
dengan cara menghardik: bagi klien untuk
1. Katakan kepada mengontrol
diri sendiri bahwa halusinasi
hal ini tidak nyata
(saya tidak mau
melihat bayangan
putih, pergi) saat
halusinasi terjadi.
Demonstrasikan cara
mengontrol halusinasi
dengan cara menghardik.

4
Anjurkan klien untuk Agar pasien
mencoba cara yang telah mengetahui cara
diajarkan, beri pujian jika mengontrol
klien berhasil halusinasi dengan
melakukannya cara menghardik.

Diskusikan dengan klien Agar klien dapat


mengenai jadwal kegiatan mempraktikkan
yang akan dilakukan cara mengontrol
halusinasi dengan
cara menghardik.
Bantu klien dalam Klien akan
membuat jadwal kegiatan memiliki rasa
h Membimbing percaya diri dan
pasien usaha untuk terus
memasukkan berlatih supaya
dalam jadwal berhasil
kegiatan
Mengevaluasi
1.8. Setelah 1 kali
hasil latihan
interaksi klien mampu
sebelumnya
membuat dan
melaksanakan jadwal
kegiatan harian
Membimbing
dalam membuat
jadwal kegiatan.

5
SP 2:
a Mevalidasi 2.1 Setelah 2 kali Menanyakan kepada klien Mengevaluasi
masalah dan interaksi klien mampu mengenai pertemuan dan perasaan dan
latihan mengungkapkan latihan sebelumnya yang latihan kegiatan
sebelumnya perasaan mengenai mengenai mengenal sebelumnya
latihan sebelumnya. halusinasi dan cara
mengontrol halusinasi
dengan cara menghardik
Mendiskusikan bersama
klien tentang jadwal yang
telah dibuat sebelumnya Mengevaluasi
mengenai jadwal
dan pelaksanaan
Jelaskan cara baru untuk kegiatan
mengontrol timbulnya sebelumnya
halusinasi dengan cara
b Melatih pasien 2.2 Setelah 2 kali berbincang-bincang Cara baru
cara mengontrol interaksi klien mampu dengan orang lain. memberikan
halusinasi melakukan cara
Ajarkan klien cara pilihan baru yang
dengan mengontrol halusinasi adaptif bagi klien.
mengontrol halusinasi
berbincang- dengan berbincang
dengan berbincang dengan
bincang dengan dengan orang lain
orang lain:
orang lain
o Menemui orang lain / Memberi
perawat / teman / pengetahuan &
anggota keluarga untuk melatih klien cara
bercakap-cakap dengan baru untuk
orang lain: bapak / ibu mengontrol
/ mas / mbak saya halusinasi.

6
mulai mendengar
suara-suara yang
mengganggu tolong
ajak saya mengobrol
agar suara-suara yang
mengganggu tersebut
hilang.
Demonstrasikan cara
mengontrol halusinasi
dengan cara berbincang-
bincang dengan orang
lain.
Agar klien dapat
mempraktikkan
Beri kesempatan klien cara mengontrol
untuk melakukan cara halusinasi dengan
mengontrol dengan cara berbincang-
berbincang, beri pujian bincang dengan
jika klien berhasil orang lain.
melakukannya Memberi
kesempatan
kepada klien
untuk mencoba
Bantu klien dalam cara yang telah
membuat dan diajarkan dan beri
melaksanakan jadwal pujian jika klien
kegiatan sehari-hari yang berhasil
telah disusun

7
2.3 Setelah 2 kali
c Membimbing interaksi klien mampu Membimbing
pasien membuat dan dalam membuat
memasukan melaksanakan jadwal jadwal kegiatan
dalam jadwal kegiatan yang telah
kegiatan harian dibuat

SP 3:
a Mevalidasi 3.1 Setelah 3 kali Menanyakan kepada klien Mengevaluasi
masalah dan interaksi klien mampu mengenai latihan perasaan dan
latihan mengungkapkan sebelumnya yaitu latihan kegiatan
sebelumnya perasaan mengenai mengontrol halusinasi sebelumnya
latihan sebelumnya dengan berbincang dengan
orang lain
Mendiskusikan bersama Memberi
klien jika ada masalah kesempatan klien
yang dialami untuk
mengungkapkan
perasaannya
b Melatih pasien 3.2 Setelah 3 kali Jelaskan cara baru untuk Memberi
cara mengontrol interaksi klien mampu mengontrol halusinasi alternatif baru
halusinasi melakukan cara dengan melakukan bagi klien untuk
dengan kegiatan mengontrol halusinasi kegiatan yang biasa mengontrol
(yang biasa dengan melakukan dilakukan halusinasi.
dilakukan pasien) kegiatan yang biasa
Ajarkan pasien untuk
dilakukan
mengontrol halusinasi Agar pasien dapat
dengan cara kegiatan mempraktikkan

8
(yang biasa dilakukan cara mengontrol
pasien): halusinasi dengan
o Menanam, kegiatan (yang
membersihkan biasa dilakukan
halaman, dan lain-lain. pasien).
Demonstrasikan cara
mengontrol halusinasi Agar pasien dapat
dengan cara kegiatan mengetahui cara
(yang biasa dilakukan mengontrol
pasien). halusinasi dengan
cara kegiatan
(yang biasa
Beri kesempatan klien dilakukan pasien).
untuk melakukan cara Memberi
yang telah diajarkan, beri kesempatan klien
pujian jika klien berhasil untuk mencoba
melakukannya. melakukan cara
yang telah
diajarkan
Bantu klien dalam
c Membimbing 3.3 Setelah 3 kali Membimbing
membuat dan
pasien interaksi klien mampu dalam membuat
melaksanakan jadwal
memasukan membuat dan jadwal kegiatan
kegiatan sehari-hari yang
dalam jadwal melaksanakan jadwal
telah dibuat
kegiatan harian kegiatan sehari-hari
yang telah dibuat
SP 4:
a Mevalidasi 4.1 Setelah 4 kali Menanyakan kepada klien Mengevaluasi

9
masalah dan interaksi klien mampu mengenai latihan perasaan dan
latihan mengungkapkan sebelumnya yaitu latihan kegiatan
sebelumnya perasaan mengenai melakukan kegiatan yang sebelumnya
latihan sebelumnya biasa dilakukan
Mendiskusikan bersama Memberi
klien jika ada masalah kesempatan klien
yang dialami untuk
mengungkapkan
perasaannya.

b Menjelaskan cara 4.2 Setelah 4 kali Diskusikan bersama klien Dengan


mengontrol interaksi klien mampu tentang minum obat yang menyebutkan
halusinasi melakukan cara teratur (prinsip 5 benar). dosis dan manfaat
dengan teratur mengontrol halusinasi o Benar pasien obat, diharapkan
minum obat dengan minum obat o Benar obat klien
(prinsip 5 benar secara teratur o Benar dosis melaksanakan
minum obat) program
o Benar cara / rute
o Benar waktu pengobatan
Anjurkan klien minta
sendiri obat pada perawat
dan merasakan Menilai
manfaatnya kemampuan klien
dalam
Anjurkan klien bicara pengobatannya
sendiri
dengan dokter tentang
manfaat dan efek samping Dengan
obat yang dirasakan mengetahui efek
samping obat,

10
klien akan tahu
apa yang harus
Anjurkan kepada klien dilakukan setelah
untuk minum obat secara minum obat
teratur Program
pengobatan dapat
Bantu menggunakan obat berjalan sesuai
dengan prinsip 5 benar rencana
minum obat Dengan
mengetahui
prinsip
penggunaan obat,
maka kemandirian
klien untuk
pengobatan dapat
Bantu klien dalam ditingkatkan
c Membimbing 4.3 Setelah 4 kali membuat dan secara bertahap
pasien interaksi klien mampu melaksanakan jadwal
memasukan membuat dan kegiatan sehari-hari yang Membimbing
dalam jadwal melaksanakan jadwal telah dibuat klien dalam
kegiatan harian kegiatan membuat jadwal
kegiatan

11
b Keluarga
No Tanggal Diagnosa Perencanaan
. Keperawatan
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional

Perubahan persepsi SP 1: Setelah 1 kali intervensi


sensori: halusinasi. keluarga dapat:
a Mendiskusikan 1.1 Keluarga dapat Anjurkan klien untuk Klien memberi
masalah yang membina hubungan memberi tahu keluarga tahu keluarga jika
dihadapi keluarga saling percaya dengan jika mengalami halusinasi muncul.
dalam merawat perawat. halusinasi.
pasien.

b Menjelaskan 1.2 Keluarga dapat Diskusikan dengan Memberitahu


pengertian menyebutkan keluarga pada saat keluarga tentang
halusinasi, tanda pengertian, tanda, keluarga berkunjung gejala halusinasi
dan gejala, serta gejala, dan proses atau pada saat yang dialami klien.
proses terjadinya terjadinya halusinasi. kunjungan rumah
halusinasi. tentang gejala
halusinasi yang dialami
oleh klien dan proses
terjadinya halusinasi.
c Menjelaskan cara 1.3 Keluarga dapat Jelaskan cara yang Menjelaskan cara
merawat pasien melakukan tindakan dapat dilakukan klien memutus
dengan untuk mengendalikan dan keluarga untuk halusinasi pada
halusinasi. halusinasi.

12
memutus halusinasi: klien dan keluarga.
o Menghardik
o Berbincang-bincang
dengan orang lain.
o Kegiatan (yang
biasa dilakukan
pasien).
o Minum obat (prinsip
5 benar minum
obat).

SP 2: Setelah 2 kali interaksi


keluarga mampu:
a Melatih keluarga 2.1 Mempraktikkan cara Beritahu keluarga Menjelaskan cara
mempraktikkan merawat pasien dengan pasien cara merawat memutus
cara merawat halusinasi. pasien dengan halusinasi klien
pasien dengan halusinasi dan keluarga.
halusinasi.

b Melatih keluarga 2.2 Keluarga mampu Beritahu cara merawat Mengajarkan cara
melakukan cara melakukan cara anggota keluarga yaitu merawat anggota
merawat merawat pasien dengan: beri pasien keluarga.
langsung pasien halusinasi. kegiatan, jangan
halusinasi. biarkan pasien
sendirian, mengajak
untuk makan,
mengajak pasien pergi
bersama.

13
SP 3: Setelah 3 kali pertemuan
keluarga mampu:
a Membantu 3.1 Membuat jadwal Beritahu dan anjurkan Keluarga membuat
keluarga aktivitas di rumah keluarga tentang jadwal jadwal kegiatan
membuat jadwal termasuk minum obat. kegiatan yang yang dilakukan di
aktivitas di dilakukan di rumah dan rumah dan
rumah termasuk memasukkannya ke memasukkannya
minum obat. dalam jadwal aktivitas. ke dalam jadwal
aktivitas.

b Menjelaskan 3.2 Mampu menjelaskan Beri informasi waktu Memberitahu


follow up pasien follow up setelah follow up atau kapan informasi waktu
setelah pulang. pasien pulang. perlu mendapat follow up tentang
bantuan halusinasi halusinasi yang
tidak terkontrol dan tidak terkontrol
resiko mencederai dan resiko
orang lain. mencederai orang
o Misalnya berbicara lain.
sendiri, lalu
memukul orang lain
tanpa sebab, jadwal
kontrol, obat yang
harus diminum klien
secara teratur.

14
2. ISOLASI SOSIAL: MENARIK DIRI
a. Pasien
No Tanggal Diagnosa Perencanaan
. Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional
2 Isolasi Sosial: SP 1:
Menarik Diri a Mengidentifikasi 1.1 Setelah 1 kali Tanyakan pada klien Dengan mengetahui
penyebab isolasi pertemuan klien dapat tentang: penyebab klien
sosial pasien menyebutkan minimal Orang yang tinggal Menarik Diri dapat
satu penyebab Menarik serumah / sekamar ditemukan
Diri yaitu dari: Orang yang paling mekanisme koping
o Diri sendiri dekat dengan klien di klien dalam
o Orang lain rumah / ruang berinteraksi sosial,
o Lingkungan perawatan serta strategi apa
Apa yang membuat yang akan
klien dekat dengan diterapkan kepada
orang tersebut klien.
Orang yang tidak dekat
dengan klien di rumah /
ruang perawatan
Apa yang membuat
klien tidak dekat
dengan orang tersebut
Upayakan apa yang

15
sudah ia lakukan supaya
dekat dengan orang lain

b Mengidentifikasi 1.2 Setelah 1 kali Dengan mengetahui


keuntungan pertemuan, klien dapat Tanyakan kepada klien manfaat
berinteraksi menyebutkan tentang: berhubungan sosial
dengan orang lain keuntungan berhungan Manfaat hubungan dan kerugian
sosial, misalnya: sosial Menarik Diri, maka
banyak teman, tidak Diskusikan bersama klien akan
kesepian, bisa klien tentang manfaat termotivasi untuk
berdiskusi, saling berhubungan berinteraksi dengan
menolong. Beri pujian terhadap orang lain.
kemampuan klien
mengungkapkan
perasaannya.
c Mengidentifikasi 1.3 Setelah 1 kali Dengan mengetahui
kerugian tidak pertemuan, klien dapat Tanyakan kepada klien kerugian MD, maka
berinteraksi menyebutkan kerugian tentang: klien akan
dengan orang tidak berinteraksi termotivasi untuk
Kerugian MD
lain. dengan orang lain, berinteraksi dengan
misalnya: sendiri, Diskusikan bersama
klien tentang kerugian orang lain.
kesepian, tidak bisa
berdiskusi. MD
Beri pujian terhadap
kemampuan klien
mengungkapkan
d Melatih pasien 1.4 Setelah 1 kali perasaannya.
Melibatkan klien
berkenalan pertemuan, klien dapat dalam interaksi

16
dengan orang berkenalan dengan satu Observasi perilaku klien sosial akan
lain. orang. saat berubungan sosial. mendorong klien
Ajarkan pasien untuk untuk melihat dan
berkenalan dengan satu merasakan secara
orang: langsung manfaat
o Menyebutkan dulu dari berhubungan
nama kita dan nama sosial, serta
panggilan yang kita meningkatkan
sukai, lalu konsep diri klien.
menanyakan nama
orang yang diajak
berkenalan:
perkenalkan nama
saya... senang
dipanggil.... Nama
anda siapa?
Demonstrasikan cara
berkenalan dengan satu
orang.
Anjurkan klien untuk
mencoba cara yang
telah diajarkan, beri
pujian jika klien
e Membimbing 5 Setelah 1 kali interaksi Mengevaluasi hasil
pasien klien mampu membuat berhasil melakukannya.
latihan kegiatan
memasukkan dan melaksanakan sebelumnya.
dalam jadwal jadwal kegiatan harian. Beri motivasi klien
kegiatan harian. untuk melakukan

17
kegiatan sesuai dengan
jadwal yang telah
dibuat
Beri pujian terhadap
kemampuan klien
memperluas
pergaulannya melalui
aktivitas yang
dilaksanakan

SP 2:
a Memvalidasi 2.1 Setelah 2 kali interaksi Menanyakan kepada Mengevaluasi
masalah dan klien mampu klien mengenai perasaan dan latihan
latihan mengungkapkan pertemuan dan latihan kegiatan
sebelumnya. perasaan mengenai sebelumnya yang sebelumnya.
latihan sebelumnya. mengenai berkenalan
dengan satu orang.

b Melatih pasien 2.2 Setelah 2 x interaksi Observasi perilaku Melibatkan klien


berkenalan klien mampu klien saat berhubungan dalam interaksi
dengan dua orang berkenalan dengan dua sosial. sosial akan
atau lebih. orang atau lebih. Demonstrasikan cara mendorong klien
berkenalan dengan dua untuk melihat dan
orang atau lebih. merasakan secara
o Menyebutkan dulu langsung manfaat
nama kita dan nama dari berhubungan
panggilan yang kita sosial, serta
sukai, lalu meningkatkan

18
menanyakan nama konsep diri klien.
orang-orang yang
diajak berkenalan:
perkenalkan nama
saya... senang
dipanggil.... Nama
anda siapa?
Anjurkan klien untuk
mencoba cara yang
telah diajarkan, beri
pujian jika klien
berhasil melakukannya.

c Membimbing 2.3 Setelah 2 x interaksi Mendiskusikan Mengevaluasi hasil


pasien klien mampu bersama klien tentang latihan kegiatan
memasukkan ke memasukkan jadwal yang telah sebelumnya
dalam jadwal berkenalan ke dalam dibuat sebelumnya
kegiatan harian jadwal kegiatan harian.

SP 3:
a Mevalidasi 3.1 Setelah 2 x interaksi Menanyakan kepada Melibatkan klien
masalah dan klien mampu klien mengenai dalam interaksi
latihan mengungkapkan pertemuan dan latihan sosial akan
sebelumnya. perasaan mengenai sebelumnya yang mendorong klien
latihan sebelumnya. mengenai berkenalan untuk melihat dan
dengan orang perawat / merasakan secara
pasien lain. langsung manfaat
dari berhubungan

19
sosial, serta
meningkatkan
konsep diri klien.

b Melatih pasien 3.2 Setelah 2 x interaksi Observasi perilaku Melibatkan klien


berinteraksi klien mampu klien saat berubungan dalam interaksi
dalam kelompok. berinteraksi dalam sosial. sosial akan
kelompok. Demonstrasikan cara mendorong klien
berinteraksi dalam untuk melihat dan
kelompok. merasakan secara
o Menyebutkan dulu langsung manfaat
nama kita dan nama dari berhubungan
panggilan yang kita sosial, serta
sukai dalam meningkatkan
kelompok tersebut, konsep diri klien.
lalu menanyakan
nama orang-orang
dalam kelompok
tersebut atau saling
memperkenalkan
diri: perkenalkan
nama saya... senang
dipanggil.... Nama
anda siapa?
Anjurkan klien untuk
mencoba cara yang
telah diajarkan, beri
pujian jika klien

20
berhasil melakukannya.

c Membimbing 3.3 Setelah 3 x interaksi Diskusikan jadwal Mengevaluasi hasil


pasien klien mampu harian yang dapat latihan kegiatan
memasukkan memasukkan dilakukan untuk sebelumnya
dalam jadwal berinteraksi dalam meningkatkan
kegiatan harian. kelompok ke dalam kemapuan klien untuk
jadwal kegiatan harian bersosialisasi.
Beri motivasi klien
untuk melakukan
kegiatan sesuai dengan
jadwal yang telah
dibuat.
Beri pujian terhadap
kemampuan klien
memperluas
pergaulannya melalui
aktivitas yang
dilaksanakan.

b. Keluarga
No Tanggal Diagnosa Perencanaan
. Keperawatan
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional

Isolasi sosial: SP 1: Setelah 1 kali intervensi

21
menarik diri. keluarga dapat:
a. Mendiskusikan 1.1 Keluarga mampu Diskusikan bersama Membantu keluarga
masalah yang mengungkapkan keluarga tentang dalam
dihadapi masalah yang dirasakan masalah-masalah yang mengungkapkan
keluarga dalam dalam merawat pasien. dialami selama perasaannya.
merawat pasien. merawat pasien.
b. Menjelaskan 1.2 Keluarga dapat Diskusikan dengan Memberitahu
pengertian isolasi menyebutkan keluarga pada saat keluarga tentang
sosial, tanda dan pengertian, tanda, keluarga berkunjung gejala isolasi sosial
gejala, serta gejala, dan proses atau pada saat yang dialami klien.
proses terjadinya terjadinya isolasi kunjungan rumah
isolasi sosial. sosial. tentang gejala isolasi
sosial yang dialami
oleh klien dan proses
terjadinya isolasi
sosial.
c. Menjelaskan cara Memberi
merawat pasien 1.3 Keluarga dapat Diskusikan bersama pengetauan kepada
dengan isolasi melakukan tindakan keluarga tentang cara keluarga tentang
sosial. untuk mengendalikan merawat pasien isolasi cara merawat
isolasi sosial. sosial. pasien.
o Misalnya: jangan
biarkan klien
sendiri, selalu diajak
berbicara.

SP 2: Setelah 2 kali interaksi


keluarga mampu:

22
a. Melatih keluarga 2.1 Mempraktikkan cara Beritahu keluarga Agar keluarga
mempraktikkan merawat pasien dengan pasien cara merawat dapat merawat
cara merawat isolasi sosial. pasien dengan isolasi pasien.
pasien dengan sosial.
isolasi sosial. o Misalnya: jangan
biarkan klien
menyendiri, selalu
dampingi & beri
motivasi positif
kepada klien.
b. Melatih keluarga 2.2 Keluarga mampu Anjurkan keluarga Agar keluarga
melakukan cara mempraktikkan cara untuk merawat pasien dapat merawat
merawat merawat pasien dengan isolasi sosial secara pasien secara
langsung pasien isolasi sosial secara langsung. langsung.
isolasi sosial. langsung. Dampingi keluarga
dalam latihan merawat
pasien.

SP 3: Setelah 3 kali pertemuan


keluarga mampu:
a Membantu 3.1 Membuat jadwal Beritahu dan anjurkan Keluarga membuat
keluarga aktivitas di rumah keluarga tentang jadwal jadwal kegiatan
membuat jadwal termasuk minum obat. kegiatan yang yang dilakukan di
aktivitas di dilakukan di rumah dan rumah dan
rumah termasuk memasukkannya ke memasukkannya
minum obat dalam jadwal aktivitas. ke dalam jadwal
(discharge aktivitas.
planning).

23
3.2 Mampu menjelaskan Beri penjelasan kepada Mempersiapkan
b Menjelaskan follow up setelah keluarga tentang hal- keluarga setelah
follow up pasien pasien pulang. hal yang harus pasien pulang.
setelah pulang. disiapkan setelah
pasien pulang.
o Misalnya: jadwal
kontrol, jangan
biarkan klien
menyendiri, selalu
diajak berbicara,
beri motivasi yang
positif.

24
3. PERILAKU KEKERASAN
a. Pasien
No Tanggal Diagnosa Perencanaan
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional
. Keperawatan
3. Risiko perilaku SP 1:
kekerasan. a Mengenal 1.1 Setelah 1 kali interaksi, Bantu klien Menentukan
penyebab klien mampu mengungkapkan mekanisme koping
perilaku menceritakan penyebab perasaan marahnya: yang dimiliki klien
kekerasan. perasaan marah, baik o Motivasi klien untuk dalam menghadapi
dari diri sendiri menceritakan masalah serta
maupun lingkungan. penyebab rasa kesal. sebagai langkah
o Dengarkan tanpa awal dalam
menyela atau menyusun strategi
memberi penilaian berikutnya.
setiap ungkapan
perasaan klien.
b Mengidentifikasi 1.2. Setelah 1 kali interaksi Bantu klien Deteksi dini
tanda-tanda klien menceritakan mengungkapkan tanda- sehingga dapat
perilaku tanda-tanda terjadinya tanda perilaku mencegah tindakan
kekerasan. perilaku kekerasan kekerasan yang yang dapat
yang dilakukannya: dialaminya: membahayakan
- Tanda sosial: o Motivasi klien untuk klien dan
bermusuhan yang lingkungan sekitar.
menceritakan
dialami saat perilaku
kondisi fisik saat
kekerasan.
perilaku kekerasan.
- Tanda emosional:

25
perasaan marah, o Menceritakan
jengkel dan bicara hubungaan dengan
kasar. orang lain saat
- Tanda fisik: mata terjadi perilaku
merah, tangan kekerasan.
mengepal, ekspresi
tegang, dan lain-lain.

c Mengidentifikasi 1.3. Setelah 1 kali interaksi


perilaku klien menjelaskan: Diskusikan dengan Melihat
kekerasan yang - Jenis-jenis ekspresi klien perilaku mekanisme koping
pernah dilakukan. kemarahannya yang kekerasan yang klien dalam
selama ini dilakukannya selama menyelesaikan
dilakukannya. ini: masalah yang
- Perasaan saat o Motivasi klien untuk dihadapi.
melakukan perilaku menceritakan jenis-
kekerasan. jenis tindak
kekerasan yang
selama ini
dilakukannya.
o Motivasi klien untuk
menceritakan
perasaan setelah
tindakan.
d Mengidentifikasi 1.4. Setelah 1 kali interaksi
akibat perilaku klien menjelaskan Diskusikan dengan Membantu klien
kekerasan. akibat tindakannya melihat dampak
klien akibat negative
bagi diri sendiri dan yang dilakukan kepada yang ditimbulkan

26
orang lain serta diri sendiri, orang lain, akibat perilaku
lingkungan. dan lingkungan. kekerasan yang
dilakukan klien.
e Mengajarkan cara 1.5. Setelah 1 kali interaksi
mengontrol klien mampu Diskusikan dengan Menurunkan
perilaku mengontrol perilaku klien untuk perilaku destruktif
kekerasan. kekerasan yang menjelaskan cara-cara yang akan
dilakukannya. sehat untuk mencederai klien
mengungkapkan dan lingkungan
marah: sekitarnya.
o Cara fisik I: nafas
dalam.
o Cara fisik II:
memukul bantal /
kasur / konversi
energi.
o Secara verbal:
meminta, menolak
dan mengungkapkan
marah dengan baik.
o Secara spiritual:
berdoa, sholat.
o Dengan minum
obat: prinsip 5 benar
minum obat.
f Melatih pasien 1.6. Setelah 1 kali interaksi,
cara mengontrol klien mampu Agar klien dapat
Ajarkan klien cara
perilaku mengontrol mengontrol
nafas dalam: tarik

27
kekerasan fisik I kemarahannya dengan nafas melalui hidung, kemarahannya
(nafas dalam). cara nafas dalam. tahan sampai hitungan dengan cara nafas
3 detik lalu hembuskan dalam.
perlahan-lahan melalui
mulut. Lakukan
berulang-ulang sampai
perasaan kesal hilang /
berkurang, kurang
lebih selama 5 kali.
Demonstrasikan cara
mengontrol perilaku
kekerasan dengan cara
nafas dalam.
Anjurkan klien untuk
mencoba cara yang
telah diajarkan, beri
pujian jika klien
berhasil melakukannya.
g Membimbing 1.7. Setelah 1 kali interaksi
pasien klien mampu membuat Diskusikan dengan Membimbing klien
memasukan dan melaksanakan klien mengenai jadwal dalam membuat
dalam jadwal jadwal kegiatan harian. kegiatan yang akan jadwal kegiatan.
kegiatan harian. dilakukan.
Bantu klien dalam
membuat jadwal
kegiatan.

28
SP 2:
a Mevalidasi 2.1 Setelah 2 kali interaksi Tanyakan kepada klien Mengevaluasi
masalah dan klien mampu mengenai pertemuan perasaan dan
latihan mengungkapkan dan latihan sebelumnya latihan kegiatan
sebelumnya. perasaan mengenai yang mengenai sebelumnya.
latihan sebelumnya. mengontrol perilaku
kekerasan dengan cara
nafas dalam.
Diskusikan bersama Mengevaluasi
klien tentang jadwal mengenai jadwal
yang telah dibuat dan pelaksanaan
sebelumnya. kegiatan
sebelumnya
b Melatih pasien 2.2 Setelah 2 kali interaksi Diskusikan cara baru Cara baru
cara mengontrol klien mampu untuk mengontrol memberikan
perilaku melakukan cara kemarahan. pilihan baru yang
kekerasan fisik II mengontrol kemarahan adaptif bagi klien.
(memukul dengan memukul
Ajarkan klien cara Memberi
bantal / kasur / bantal / kasur /
mengontrol kemarahan pengetahuan,
konversi energi). konversi energi.
dengan memukul melatih,
bantal / kasur / kesempatan bagi
konversi energi: mas, klien cara baru
silahkan pukul bantal untuk mengontrol
sekuat tenaga sampai kemarahan.
rasa marah yang ada
dalam diri mas bisa
berkurang / hilang ya.

29
Demonstrasikan cara
mengontrol kemarahan
dengan memukul
bantal / kasur /
konversi energi.
Beri kesempatan klien
untuk melakukan cara
mengontrol kemarahan
dengan memukul
bantal / kasur /
konversi energi, beri
pujian jika klien
berhasil melakukannya.
c Membimbing 2.3 Setelah 2 kali interaksi Bantu klien dalam Membimbing
pasien klien mampu membuat membuat dan dalam membuat
memasukan dan melaksanakan melaksanakan jadwal jadwal kegiatan.
dalam jadwal jadwal kegiatan yang kegiatan sehari-hari
kegiatan harian. telah dibuat. yang telah disusun.
SP 3:
a Mevalidasi 3.1 Setelah 3 kali interaksi Menanyakan kepada Mengevaluasi
masalah dan klien mampu klien mengenai latihan perasaan dan
latihan mengungkapkan sebelumnya yaitu latihan kegiatan
sebelumnya. perasaan mengenai mengontrol kemarahan sebelumnya.
latihan sebelumnya. dengan memukul
bantal / kasur /
konversi energi.

30
Mendiskusikan Mengevaluasi
bersama klien tentang mengenai jadwal
jadwal yang telah dan pelaksanaan
dibuat sebelumnya kegiatan
sebelumnya.

b Melatih pasien 3.2 Setelah 3 kali interaksi Diskusikan cara baru Cara baru
cara mengontrol klien mampu untuk mengontrol memberikan
perilaku melakukan cara kemarahan. pilihan baru yang
kekerasan secara mengontrol kemarahan adaptif bagi klien.
verbal (meminta, dengan cara verbal Ajarkan klien cara Memberi
menolak dan (meminta, menolak, mengontrol kemarahan pengetahuan,
mengungkapkan dan mengungkapkan dengan cara verbal melatih,
marah dengan marah dengan baik). (meminta, menolak, kesempatan bagi
baik). dan mengungkapkan klien cara baru
marah dengan baik). untuk mengontrol
o Coba ketemu kemarahan.
dengan yang
bersangkutan
kemudian
sampaikan dengan
kata-kata yang
sopan, jelas
maksudnya, tidak
menyalahkan.
Demonstrasikan cara
mengontrol kemarahan
secara verbal

31
(meminta, menolak dan
mengungkapkan marah
dengan baik).
Beri kesempatan klien
untuk melakukan cara
mengontrol kemarahan
dengan cara verbal
(meminta, menolak,
dan mengungkapkan
marah dengan baik),
beri pujian jika klien
berhasil melakukannya.

c Membimbing 3.3 Setelah 3 kali interaksi Bantu klien dalam Membimbing


pasien klien mampu membuat membuat dan dalam membuat
memasukan dan melaksanakan melaksanakan jadwal jadwal kegiatan.
dalam jadwal jadwal kegiatan sehari- kegiatan sehari-hari
kegiatan harian. hari yang telah dibuat. yang telah dibuat.

SP 4:
a Mevalidasi 4.1 Setelah 4 kali interaksi Menanyakan kepada Mengevaluasi
masalah dan klien mampu klien mengenai latihan perasaan dan
latihan mengungkapkan sebelumnya yaitu latihan kegiatan
sebelumnya perasaan mengenai mengontrol kemarahan sebelumnya
latihan sebelumnya. dengan cara verbal
(meminta, menolak,
dan mengungkapkan
marah dengan baik).

32
Mendiskusikan Mengevaluasi
bersama klien tentang mengenai jadwal
jadwal yang telah dan pelaksanaan
dibuat sebelumnya. kegiatan
sebelumnya.

b Melatih cara 4.2 Setelah 4 kali interaksi Diskusikan cara baru Cara baru
mengontrol klien mampu untuk mengontrol memberikan
kemarahan secara melakukan cara kemarahan. pilihan baru yang
spiritual (berdoa, mengontrol kemarahan adaptif bagi klien.
sholat). secara spiritual Ajarkan klien cara Memberi
(berdoa, sholat). mengontrol kemarahan pengetahuan,
secara spiritual melatih,
(berdoa, sholat): misal kesempatan bagi
muslim dampingi untuk klien cara baru
mengambil wudhu untuk mengontrol
sampai selesai sholat. kemarahan.
Demonstrasikan cara
mengontrol kemarahan
secara spiritual
(berdoa, sholat).
Beri kesempatan klien
untuk melakukan cara
mengontrol kemarahan
secara spiritual
(berdoa, sholat), beri
pujian jika klien

33
berhasil melakukannya.

c Membimbing 4.3 Setelah 4 kali interaksi Bantu klien dalam Membimbing klien
pasien klien mampu membuat membuat dan dalam membuat
memasukan dan melaksanakan melaksanakan jadwal jadwal kegiatan
dalam jadwal jadwal kegiatan kegiatan sehari-hari
kegiatan harian yang telah dibuat

SP 5:
a Mevalidasi 5.1 Setelah 5 kali interaksi Menanyakan kepada Mengevaluasi
masalah dan klien mampu klien mengenai latihan perasaan dan
latihan mengungkapkan sebelumnya yaitu latihan kegiatan
sebelumnya. perasaan mengenai mengontrol kemarahan sebelumnya.
latihan sebelumnya. secara spiritual
(berdoa, sholat).
Mendiskusikan Mengevaluasi
bersama klien tentang mengenai jadwal
jadwal yang telah dan pelaksanaan
dibuatnya. kegiatan
sebelumnya.
b Melatih cara 5.2 Setelah 5 kali interaksi Diskusikan bersama Dengan
mengontrol klien mampu klien tentang minum menyebutkan dosis
kemarahan melakukan cara obat yang teratur (5 dan manfaat obat,
dengan minum mengontrol kemarahan prinsip minum obat diharapkan klien
obat (prinsip 5 dengan minum obat yang benar). melaksanakan
benar minum (prinsip 5 benar minum o Benar pasien program
obat). obat). pengobatan.

34
o Benar obat
o Benar dosis
o Benar cara / rute
o Benar waktu Menilai
Anjurkan klien minta kemampuan klien
sendiri obat pada dalam
perawat dan merasakan pengobatannya
manfaatnya. sendiri.
Dengan
Anjurkan klien bicara mengetahui efek
dengan dokter tentang samping obat,
manfaat dan efek klien akan tahu apa
samping obat yang yang harus
dirasakan. dilakukan setelah
minum obat.
Program
Anjurkan kepada klien pengobatan dapat
untuk minum obat berjalan sesuai
secara teratur. rencana.
Dengan
Bantu menggunakan mengetahui prinsip
obat dengan prinsip 5 penggunaan obat,
benar minum obat. maka kemandirian
klien untuk
pengobatan dapat
ditingkatkan secara
bertahap.

35
c Membimbing 5.3. Setelah 5 kali interaksi Membimbing klien
pasien klien mampu membuat dalam membuat
memasukan dan melaksanakan Bantu klien dalam jadwal kegiatan
dalam jadwal jadwal kegiatan. membuat dan
kegiatan harian. melaksanakan jadwal
kegiatan sehari-hari
yang telah dibuat.

b. Keluarga
No Tanggal Diagnosa Perencanaan
. Keperawatan
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional

Risiko perilaku SP 1: Setelah 1 kali intervensi


kekerasan. keluarga dapat:
a. Mendiskusikan 1.1 Keluarga mampu Diskusikan bersama Membantu keluarga
masalah yang mengungkapkan keluarga tentang dalam
dihadapi masalah yang dirasakan masalah-masalah yang mengungkapkan
keluarga dalam dalam merawat pasien. dialami selama perasaannya.
merawat pasien. merawat pasien.

b. Menjelaskan 1.2 Keluarga dapat Diskusikan dengan Memberitahu


pengertian menyebutkan keluarga pada saat keluarga tentang
perilaku pengertian, tanda, keluarga berkunjung gejala perilaku
kekerasan, tanda gejala, dan proses atau pada saat kekerasan yang
dan gejala, serta terjadinya perilaku kunjungan rumah dialami klien.

36
proses terjadinya kekerasan. tentang gejala perilaku
perilaku kekerasan yang dialami
kekerasan. oleh klien dan proses
terjadinya perilaku
kekerasan.

c. Menjelaskan cara 1.3 Keluarga dapat Diskusikan bersama Memberi


merawat pasien melakukan tindakan keluarga tentang cara pengetauan kepada
dengan perilaku untuk mengendalikan merawat pasien keluarga tentang
kekerasan. perilaku kekerasan. perilaku kekerasan: cara merawat
o Melatih cara pasien.
mengontrol perilaku
kekerasan fisik I
(nafas dalam).
o Melatih cara
mengontrol perilaku
kekerasan fisik II
(memukul bantal /
kasur / konversi
energi).
o Melatih cara
mengontrol perilaku
kekerasan secara
verbal (meminta,
menolak dan
mengungkapkan
marah dengan baik).
o Melatih cara

37
mengontrol
kemarahan secara
spiritual (berdoa,
sholat).
o Melatih cara
mengontrol
kemarahan dengan
minum obat (prinsip
5 benar minum
obat).

SP 2: Setelah 2 kali interaksi


keluarga mampu:
a. Melatih keluarga 2.1 Mempraktikkan cara Beritahu keluarga Agar keluarga
mempraktikkan merawat pasien dengan pasien cara merawat dapat merawat
cara merawat perilaku kekerasan. pasien dengan perilaku pasien.
pasien dengan kekerasan.
perilaku o Contohnya:
kekerasan. memperlakukan
dengan sabar, jangan
membalasnya juga
dengan kekerasan.

Anjurkan keluarga
b. Melatih keluarga 2.2 Keluarga mampu untuk merawat pasien Agar keluarga
melakukan cara mempraktikkan cara perilaku kekerasan dapat merawat
merawat merawat pasien dengan secara langsung. pasien secara
langsung pasien perilaku kekerasan o Melatih cara langsung.

38
perilaku secara langsung. mengontrol perilaku
kekerasan. kekerasan fisik I
(nafas dalam).
o Melatih cara
mengontrol perilaku
kekerasan fisik II
(memukul bantal /
kasur / konversi
energi).
o Melatih cara
mengontrol perilaku
kekerasan secara
verbal (meminta,
menolak dan
mengungkapkan
marah dengan baik.
o Melatih cara
mengontrol
kemarahan secara
spiritual (berdoa,
sholat).
o Melatih cara
mengontrol
kemarahan dengan
minum obat (prinsip
5 benar minum
obat).
Dampingi keluarga

39
dalam latihan merawat
pasien.

SP 3: Setelah 3 kali pertemuan


keluarga mampu:
a. Membantu 3.1 Membuat jadwal Beritahu dan anjurkan Keluarga membuat
keluarga aktivitas di rumah keluarga tentang jadwal jadwal kegiatan
membuat jadwal termasuk minum obat. kegiatan yang yang dilakukan di
aktivitas di dilakukan di rumah dan rumah dan
rumah termasuk memasukkannya ke memasukkannya
minum obat dalam jadwal aktivitas. ke dalam jadwal
(discharge aktivitas.
planning).
3.2 Mampu menjelaskan Beri penjelasan kepada Mempersiapkan
b. Menjelaskan follow up setelah keluarga tentang hal- keluarga setelah
follow up pasien pasien pulang. hal yang harus pasien pulang.
setelah pulang. disiapkan setelah
pasien pulang.
o Contohnya: jadwal
kontrol, obat yang
harus diminum klien
secara teratur, cara
mengatasi
kemarahan klien
jika timbul lagi.

40
41

Anda mungkin juga menyukai