1
Hak dan kewajiban (RO) Entitas memegang hak atas Entitas pelapor memegang
persediaan yang berasal dari hak milik atas persediaan
transaksi pabrikasi yang dicatat pada tanggal neraca (RO2).
(RO1).
Penilaian atau Alokasi (VA) Transaksi pabrikasi telah Persediaan telah dinyatakan
dijurnal, diikhtisarkan, dan dengan tepat pada harga
dibukukan atau diposting yang terendah antara harga
dengan benar (VA1). pokok dan harga pasar
(VA2).
Pengungkapan yang
berhubungan dengan dasar
penilaian dan penjaminan
persediaan telah memadai
(PD4).
2
untuk menjamin profitabilitas. Pemahaman tersebut penting dalam mengevaluasi
kelayakan hasil keuangan yang dilaporkan.
Unsur persediaan merupakan hal yang material terhadap neraca dalam perusahaan
pabrikasi. Setiap industri memiliki sifat yang unik dalam hal jumlah hari yang
diperlukannya untuk memutar persediaan. Jumlah hari perputaran persediaan juga
bervariasi, sehingga penting untuk memahami keadaan klien dan menemukan bukti
yang cukup untuk mendukung pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan.
Auditor dapat menggunakan prosedur analitis untuk mengidentifikasi bidang-
bidang yang bermasalah. Karena signifikannya jumlah transaksi persediaan yang
dilakukan oleh entitas-entitas ini, maka auditor akan sering menekankan pada
pendekatan penilaian risiko pengendalian yang lebih rendah dalam situasi tersebut.
3
Sangat beragamnya jenis persediaan mungkin saja menimbulkan masalah
khusus dalam menentukan kualitas dan nilai pasarnya.
Persediaan sangat rentan terhadap pembusukan, keusangan, dan faktor lain
seperti kondisi ekonomi umum yang dapat mempengaruhi permintaan serta
kemampuan menjual dan dengan demikian mempengaruhi ketepatan
penilaian persediaan.
Persediaan mungkin dijual dengan perjanjian retur atau pembelian kembali.
3. Prosedur Analitis
4
Produk yang cacat per Jumlah produk cacat Bermanfaat dalam mengestimasi
juta sebagai persentase dari efektivitas proses pabrikasi. Dapat
setiap juta yang membantu dalam mengevaluasi
diproduksi kewajaran biaya produksi dan
beban garansi.
5. Pemantauan Pengendalian
Umpan balik dari pelanggan tentang kualitas produk dan ketepatan waktu
pengiriman serta penggunaan auditor internal untuk menilai efektivitas
pengendalian biaya, akurasi data biaya dan pengendalian fisik atas persediaan.
5
2. Laporan Kebutuhan Bahan
Laporan yang berisi daftar bahan baku dan komponen yang diperlukan untuk
memenuhi perintah produksi.
3. Slip Pengeluaran Bahan
Slip pengeluaran bahan merupakan otorisasi tertulis dari departemen produksi
kepada gudang penyimpanan untuk mengeluarkan bahan untuk digunakan
berdasarkan perintah produksi yang telah disetujui.
4. Tiket Waktu
Tiket waktu merupakan catatan waktu kerja seorang karyawan atas pekerjaan
tertentu.
5. Tiket Perpindahan
Tiket perpindahan merupakan pemberitahuan yang mengotorisasi perpindahan
fisik barang dalam proses di antara departemen produksi, dan di antara barang
dalam proses serta barang jadi.
6. Laporan Aktivitas Produksi Harian
Laporan tersebut berfungsi menujukkan bahan baku dan tenaga kerja yang
digunakan selama hari itu.
7. Laporan Produksi Yang Sudah Selesai
Laporan tersebut merupakan laporan yang menujukkan bahwa pekerjaan atas
sebuah perintah produksi telah diselesaikan.
8. Buku Besar Pembantu Atau File Induk Persediaan
Catatan yang diselenggarakan terpisah untuk bahan baku, barang dalam proses,
dan barang jadi. Catatan tersebut berfungsi informasi tentang unit dan biaya
yang ditambahkan dan dikurangkan dari msing-masing akun persediaan dan
unit yang ada di tangan dan biaya terkait yang membentuk saldo persediaan.
9. File Induk Biaya Standar
File tersebut merupakan file komputer yang berisi biaya standar.
10. File Induk Persediaan Bahan Baku
File tersebut merupakan file komputer yang berisi kuantitas persediaan bahan
baku yang tersedia.
11. File Induk Persediaan Barang Dalam Proses
File tersebut merupakan file komputer yang memuat jumlah biaya aktual
barang dalam proses. File tersebut digunakan untuk menyusun laporan
produksi harian.
6
12. File Induk Persediaan Barang Jadi
File tersebut merupakan file komputer yang berisi jumlah total biaya produksi.
File tersebut dapat digunakan sebagai persediaan perpetual untuk barang jadi.
2. Memindahkan Barang
a. Memproses Barang Dalam Produksi
Tenaga kerja yang digunakan untuk mengerjakan perintah produksi
tertentu dicatat dalam tiket waktu.
Sebuah ikhtisar harian mengenai penggunaan tenaga kerja biasanya
disiapkan dari data catatan waktu sebagai salah satu komponen laporan
aktivitas produksi harian.
Ketika pekerjaan atas suatu perintah produksi sudah selesai dalam satu
departemen dan barangnya sudah lulus inspeksi, maka pemindahan
barang itu ke departemen berikutnya akan diotorisasi dengan sebuah tiket
perpindahan.
7
b. Memindahkan Pekerjaan yang Sudah Selesai ke Barang Jadi
Jika pembuatan suatu pesanan barang sudah selesai dan lulus inspeksi
akhir, maka disusun sebuah laporan produksi yang sudah selesai.
Barang tsb kemudian dikirim ke gudang barang jadi. Otorisasi
perpindahan ini didokumentasikan dengan tiket perpindahan akhir yang
telah ditandatangani karyawan gudang barang jadi.
c. Melindungi Persediaan
Penggunaan gudang terkunci dengan akses dibatasi pada karyawan yang
berwenang saja.
Pemanfaatan tenaga penjagaan pabrik.
Penggunaan tiket perpindahan persediaan yang ditandatangani untuk
mengendalikan perpindahan barang sepanjang departemen produksi.
3. Mencatat Transaksi Pabrikasi dan Persediaan
a. Menentukan dan Mencatat Biaya-biaya Pabrikasi
Penggunaan bagan akun, pelaporan data biaya pabrikasi yang tepat waktu
untuk menelaah kinerja manajemen termasuk pembandingan anggaran.
Persetujuan manajemen atas tarif overhead dan biaya standar, pelaporan
data biaya pabrikasi yang tepat waktu untuk menelaah kinerja
manajemen dan investigasi varians.
b. Menjaga Kebenaran Saldo-saldo Persediaan
Perhitungan persediaan periodik yang independen, pengecekan periodik
yang independen dengan catatan tentang jumlah dan kepemilikan,
melakukan inspeksi periodik terhadap kondisi persediaan, dan penelaahan
manajemen atas laporan aktivitas persediaan.
16.2.3. Mendapatkan Pemahaman dan Menilai Risiko Pengendalian
Auditor biasanya akan menguji pengendalian manual melalui kombinasi antara
pengajuan pertanyaan, observasi terhadap individu-individu yang sedang
melaksanakan tugasnya, pemeriksaan dokumen dan laporan, serta pelaksanaan
kembali beberapa aktivitas pengendalian oleh auditor sendiri. Hasil dari setiap
pengujian pengendalian ini harus didokumentasikan untuk membentuk dasar bagi
penilaian risiko pengendalian akhir atas asersi signifikan yang berkaitan dengan
transaksi pabrikasi.
8
16.3 PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS SALDO PERSEDIAAN
Pengujian 1. Memvouching ayat jurnal dalam akun persediaan ke EO2,3; C2,3; RO2;
Rincian dokumentasi pendukung (misal : faktur penjual, VA2,3
Transaksi catatan biaya pabrikasi, laporan produksi yang telah
selesai, catatan penjualan dan retur penjualan)
3. Pengujian pisah batas retur pembelian dan penjualan, EO2,3; C2,3; RO2
perpindahan barang melalui departemen pabrikasi,
dan penjualan.
9
Pengujian 1. Mengamati perhitungan fisik persediaan yang EO2; C2; VA2
Rincian Saldo dilakukan klien.
a. Memutuskan waktu dan luas pengujian
b. Mengevaluasi kelayakan rencana perhitungan
persediaan klien.
c. Mengamati kecermatan perhitungan klien dan
melakukan pengujian perhitungan.
d. Mencari indikasi adanya persediaan yang bergerak
lambat, rusak, atau usang.
e. Mempertanggungjawabkan semua label persediaan
dan lembar perhitungan yang digunakan dalam
perhitungan fisik.
10
Penyajian dan 1. Membandingkan penyajian dan laporan dengan PD2,3,4
Pengungkapan GAAP.
a. Mengkonfirmasi perjanjian penjaminan persediaan.
b. Menelaah penyajian dan pengungkapan persediaan
dalam konsep laporan keuangan dan menentukan
kesesuaiannya dengan GAAP
11
CASE CQ 16-24
PROSEDUR ANALITIS UNTUK SIKLUS PRODUKSI CIRCUITS TECHNOLOGY INC.
Diminta :
a. Hitung pembelian, laba kotor, jumlah hari untuk menjual persediaan, periode penagihan
piutang , dan jumlah hari untuk melunasi utang dagang untuk akhir tahun 20x2, 20x3,
20x4, dan 20x5!
b. Deskripsikan tren yang diidentifikasi dengan melakukan prosedur analitis pada gross
operating cycle, net operating cycle, dan laba kotor!
c. Jika salah saji yang dapat ditolerir adalah $45.000 untuk persediaan, kembangkan sebuah
expectation range untuk inventory turn days!
d. Dengan menaruh perhatian pada inventory, apa yang mungkin diindikasikan dari tren
tersebut tentang potensi salah saji pada inventory?
Jawaban :
a. Perhitungan :
Pembelian
HPP = Pembelian + Persediaan Awal Persediaan Akhir
20x2
$ 2.691 = Pembelian + $ 1.025 - $ 1.327
Pembelian = $ 2.691 - $ 1.025 + $ 1.327
Pembelian = $ 2.993
20x3
$ 2.399 = Pembelian + $ 1.327 - $ 1.099
Pembelian = $ 2.399 + $ 1.099 - $ 1.327
12
Pembelian = $ 2.171
20x4
$ 1.923 = Pembelian + $ 1.099 - $ 1.003
Pembelian = $ 1.923 + $ 1.003 - $ 1.099
Pembelian = $ 1.827
20x5
$ 1.859 = Pembelian + $ 1.003 - $ 1.027
Pembelian = $ 1.859 + $ 1.027 - $ 1.003
Pembelian = $ 1.883
20x2 20x4
20x3 20x5
20x2 20x4
= 86 hari = 87 hari
20x3 20x5
= 89 hari = 97 hari
13
20x2 20x4
= 46 hari = 40 hari
20x3 20x5
= 38 hari = 34 hari
% Gross Margin
20x2 20x4
= 52% = 52%
20x3 20x5
= 48% = 66%
b. Deskripsi tren :
Keterangan 20x2 20x3 20x4 20x5
86 89 87 97
Periode penagihan piutang
180 167 190 202
Jumlah hari untuk menjual persediaan
266 256 277 299
Gross Operating Cycle
46 38 40 34
Jumlah hari untuk membayar utang usaha
220 218 237 265
Net Operating Cycle
Tren tersebut memperlihatkan kenaikan pada inventory turn days, penurunan pada
account payable, dan gross margin yang relatif tetap. Gross operating cycle konstan
dikarenakan ada kenaikan pada account receivable turn days. Net operating cycle tidak
menunjukkan kenaikan yang sama seperti gross operating cycle dikarenakan payable turn
days mengalami penurunan.
14
c. Expectation range untuk inventory turn days jika salah saji yang ditoleransi adalah
sebesar $45.000 untuk inventory :
If tolerable misstatement is $45,000 this translates to an expectation range of plus or
mine 9 days based on the following calculation.$45,000 $1,859,000 *365 = 8.8 days
which rounds to 9 days.
15