Aneurisma Otak
Aneurisma Otak
Aneurisma yang berkembang karena dorongan dan tarikan terus menerus oleh
tekanan darah terhadap dinding arteri, disebut kekuatan hemodinamik. Tempat 1
titik kelemahan pada dinding arteri akan menghasilkan penonjolan keluar yang
diakibatkan dari tekanan aliran darah membentuk suatu sakulus (kantung).
Aneurisma itu sendiri dapat terjadi di semua arteri pada tubuh. Dinding
pembuluh darah pada aneurisma biasanya menjadi lebih tipis dan lebih mudah
pecah.
Aneurisma terjadi karena adanya destruksi fokal di membran elastik interna yang
menyebabkan penurunan produksi elastin, kolagen, dan matriks ekstraselular
yang menyebabkan kelemahan pada dinding pembuluh darah.
Aneurisma serebri 90-95% terjadi pada sirkulasi Willisi bagian anterior, 30-40% di
arteri komunikans anterior bagian proximal dan proximal arteri komunikans
posterior cabang dari arteri karotis interna, 20-30% berada di percabangan
utama dari arteri serebri media serta percabangan arteri carotis interna ke arteri
cerebri anterior dan arteri cerebri media, 10-15% sisanya terjadi pada sistem
verterbro-basiler
Aneurisma serebri yang paling sering terjadi adalah bentuk berry yang
disebabkan oleh penipisan atau hilangnya lapisan elastika pembuluh darah itu
sendiri, yang paling sering terjadi pada percabagan atau pertemuan arteri
sehingga turbulensi dan terkanan dari intra pembuluh darah paling besar. Akibat
dari turbulensi dan tekanan intra pembuluh darah dan kelemahan pembuluh
darah di beberapa tempat, maka kantung yang terbentuk akan bertambah
banyak sehinggga penampakkannya seperti buah berry yang bergerombol
Gejala
Sebagian besar orang dengan aneurisma otak tidak mengalami gejala sebelum
serangan pecah. Pecah itu terjadi tiba-tiba. Hingga 40% orang mengalami 'sakit
kepala sentinel ' beberapa hari hingga minggu sebelum pecah dan ini dianggap
sebagai 'gejala peringatan kebocoran '. Pada saat aneurisma pecah, berikut ini
mungkin terjadi:
Serangan seketika sakit kepala hebat (seringkali digambarkan sebagai
sakit kepala "terburuk" dalam kehidupan mereka
Kekakuan leher
Kejang
Kehilangan kesadaran
(Salah satu dari gejala-gejala ini sangat serius, dan perhatian medis darurat
harus dicari segera.)
Faktor Resiko
Ini termasuk:
Diagnosa
Bagaimana pecahnya aneurisma serebral didiagnosa?
Scan Tomografi Terkomputerisasi (CT)
Ketika aneurisma pecah, pendarahan biasanya terjadi pada ruang
subaraknoid otak mengakibatkan hematoma subaraknoid (SAH). Ini
terbaik didiagnosis dengan scan CT (Computer Tomography) otak.
Ini dapat dilakukan dalam beberapa menit dan merupakan pilihan
pemeriksaan. Lokasi darah subaraknoid pada scan CT dapat
memberikan informasi yang berguna mengenai lokasi aneurisma
dan defisit neurologis yang diakibatkannya.
Angiografi Serebral
Angiografi serebral adalah prosedur sinar x khusus yang
menyediakan serangkaian gambar dari pembuluh darah di kepala
dan leher. Angiografi serebral mengidentifikasi ukuran, konfigurasi
dan lokasi tepat aneurisma. Prosedur ini dilakukan sebelum operasi,
dan seringkali beberapa hari setelah operasi, untuk mengevaluasi
penempatan klip aneurisma. Angiografi serebral melibatkan
pemasukan tube fleksibel kecil, disebut kateter, ke dalam arteri,
biasanya di selangkangan. Kateter bergerak melalui arteri ke
pembuluh darah besar tepat di atas jantung. Setelah kateter di
tempatkan, pewarna disuntikkan dan dibawa dalam darah ke arteri
di dalam otak. Sejumlah gambar sinar x kemudian diambil, demikian
menguraikan atau memetakan arteri dalam otak.
CT Angiografi (CTA)
Ini adalah metode non-invasif, menggunakan teknologi CT,
menguraikan arteri dalam otak. Sementara standar emas untuk
mencari aneurisma tetap angiografi serebral, CTA memperoleh
kepopuleran saat ini.
Penggambaran Resonansi Magnetik (MRI) and Angiografi MR
(MRA)
MRI adalah metode penggambaran otak terkomputerisasi dalam
tiga-dimensi dengan menggunakan medan magnet yang kuat selain
sinar x untuk mendapatkan gambar. MRI menghasilkan gambar otak
yang lebih rinci dan jaringan lunak daripada CT sinar x biasa.
Pemeriksaan ini kadangkala digunakan untuk melengkapi scan CT.
MRA merupakan investigasi non-invasif lainnya, memanfaatkan
teknologi MR, untuk menyusun arteri dalam otak. Dengan kualitas
baik mesin MRI, resolusi tinggi dari arteri-arteri ini dapat diperoleh.
Namun MRI, memerlukan waktu lebih lama untuk dilakukan
dibandingkan scan CT.
Pilihan Pengobatan
Komplikasi