PEMBAHASAN
kewajaran menepati peranan yang penting dalam akuntansi karena memberikan jaminan
kepada pengguna dan pasar bahwa akuntansi (sebagai pembuat laporan) dan auditor (pemeriksa)
telah berusaha untuk bertindak adil. Hakikat konvensional dari konsep kewajaran adalah
kewajaran dalam penyajian,jaminan akan adanya ketekunan dan perhatian dalam pembuatan dan
pemeriksaan laporan keuangan adalah untuk memastikan bahwa transaksi-transaksi keuangan
perusahaan telah disajikan secara memadai. Karena arti utama dari kewajaran adalah penyajian
secara wajar.
Makalah ini akan membahas dan menganalisis secara mendetail konsep yang dikenal di
Amerika Serikat sebagai doktrin Benar dan Wajar di Eropa. Makalah ini akan memperluas
konsep kewajaran ke arah pemikiran yang lebih progresif bagi kewajaran dalam distribusi dan
dalam pengungkapan yang ditujukan untuk memotivasi tuntutan diperluas pengungkapan dan
inovasi-inovasi akuntansi.
1.3 Tujuan
1. Bahwa pengevaluasi sadar akan adanya kondisi bahwa segala konsekuensi dari tindakan
yang ia lakukan akan dinilai kewajarannya,dan
2. Bahwa evaluasi tersebut mencoba untuk menggunakan perspektif yang tidak memihak.
Agar kewajaran dapat diterima sebagai konsep moral dari keadilan,harus dibuat paralel-paralel
dari teori utama mengenai keadilan distributif,yaitu teori-teori yang dinyatakan oleh
J.A.Rawls,R. Nozick,dan A.Gerwith.
Sasaran dari teori keadilan Rawls adalah mengembangkan suatu teori mengenai keadilan
dalam bentuk prinsip-prinsip untuk diterapkan dalam pengembangan struktur dasar dari
masyarakat dan yang menyajikan tantangan langsung kepada utilitarianisme (paham
kemanfaatan). Sebagai suatu teori egaliter, anggapan utamanya adalah pendistribusian semua
barang-barang dan jasa ekonomi secara merata kecuali dimana distribusi yang tidak merata akan
mendatangkan manfaat kepada semua orang, atau paling sedikit akan menguntungkan golongan
yang paling tidak beruntung dari masyarakat.
Teori kontrak Rawls-suatu teori mengenai institusi sosial yang adil- dapat ditawarkan sebagai
konsep kewajaran dalam akuntansi. Teori ini menawarkan potensi untuk memercayakan pada
tabir ketidaktahuan di semua situasi yang meminta adanya pilihan dalam akuntansi pada
akhirnya akan memberikan hasil solusi yang netral, wajar, dan adil secara sosial.
Nozick berpendapat bahwa teori yang didasarkan atas prinsip-prinsip berpola dan negara,
melanggar hak-hak orang lain dan mengeluarkan pengakuan mengenai prinsip jatah dari keadilan
distributif, dimana individu-individu diberi hak atas benda-benda pribadi milik mereka selama
mereka diperoleh dengan cara-cara yang resmi , tremasuk transfer-transfer sukarela, pertukaran
dan kerja sama dalam aktivitas produksi. Teori Nozick menempatkan fokusnya pada pentingnya
prinsip-prinsip historis, dalam artian bahwa distribusi tidak hanya atau tidak bergantung kepada
bagaimana hasil akhirnya saja.
Pada dasarnya menurut Nozick teori tersebut merupakan teori distribusi libertarian, yang
didasarkan atas prinsip keadilan dalam akuisisi dan transfer. Konsep keadilan distributif ini,
dengan ketergantungannya kepada mekanisme pasar bebas, tidak memungkinkan untuk secara
memadai berhadapan dengan kewajaran sebagai fungsi distributif, karena ia diasumsikan akan
mengalami kegagalan dalam pembahasan mengenai kewajiban sosial dari manusia satu sama
lain, untuk mengabadikan pelanggaran masa lalu atas prinsip-prinsip akuisisi dan transisi, dan
untuk mendistorsikan arti dari pembiaran di tengah dunia kelangkaan.
Sasaran dari teori keadilan Gerwith adalah memberikan justifikasi rasional bagi prinsip-
prinsip moral untuk secara objektif membedakan tindakan-tindakan yang tepat secara moral dan
institusi-institusi dari tindakan-tindakan yang salah secara moral.
Teori keadilan Gerwith dapat ditawarkan sebagai konsep kewajaran dalam akuntansi. Ia
mengusulkan keunggulan dari perhatian atas hak-hak kebebasan dan kesejahteraan dari semua
orang yang dipengaruhi oleh aktivitas-aktivitas perusahaan dan atas penciptaan peraturan-
peraturan institusional dan akuntansi untuk menjamin hak-hak tersebut. Peraturan-peraturan ini
meminta adanya suatu bentuk pembetulan melalui pembuattan sistem pendukungdan aturan-
aturan sosial yang spesifik serta harus diikuti oleh organisasi dan para anggota dari organisasi
tersebut.
Setelah dua tahun melakukan riset mengenai kebutuhan dari para pengguna pelaporan
eksternal(investor,kreditor,dan para penasihatnya),komite pada bulan November 19995
mengeluarkan laporannya yang berjudul the information needs of investors and creditors.
Laporan ini mengidentifikasikan area-area berikut ini dalam laporan keuangan yang sebainya
ditingkatkan lagi untuk memenuhi kebutuhan para pengguna akan informasi.
1. Meningkatkan pengungkapan dari informasi segmen bisnis.
2. Menangani pengungkapan dan akuntansi untuk instrument-instrumen keuangan yang
inovatif.
3. Meningkatkan pengungkapan mengenai identitas,peluang,dan risiko dari rencana-rencana
pembiayaan di luar buku dan mempertimbangkan kembali akuntansi bagi rencana-
rencana tersebut.
4. Melaporkan secara terpisah dampak-dampak dari aktivitas dan peristiwa inti dan non-
inti,dan mengukur aktiva ddan kewajiban non-inti dengan nilai wajar.
5. Meningkatkan pengungkapan mengenai ketidakpastian pengukuran atas aktiva dan
kewajiban tertentu.
6. Meningkatkan pelaporan triwulan dengan memberikan pelaporan pada triwulan keempat
secara terpisah dan memasukkan data segmen bisnis.
Laporan tersebut juga mengusulkan model komprehensif yang memuat sepuluh elemen ke
dalam lima kategori besar informasi yang dirrancang untuk sesuai dengan proses pengambiln
keputusan yang diterapkan oleh para pengguna dalam membuat proyek,nilai perusahaan atau
menilai proyek dari pembayaran kembali pinjaman.
Permasalahan yang kedua mengemukakan mengenai adanya kebutuhan akan informasi yang
lebih tepat waktu yang meningkat arus informasi keuangan yang relevan terhadap pasar dan
menurunkan biaya modal dengan menurunkan risiko dan meningkatkan pengembalian.
Analisis atas pengungkapan laporan keuangan yang diharuskan mengarah kepada lima
kesimpulan berikut ini:
1. Pengungkapan yang paling sering diminta berhubungan dengan jumlah yang diakui
dalam laporan keuangan,khususnya untuk memecahnya dan memberikan pengukuran-
pengukuran yang relevan selain dari pengukuran dalam laporan keuangan pemecahan
dari jumlah yang diakui mencerminkan 26 persen dari semua pengungkapan yang
diharuskan.
2. Enam subjek ekuitas pemegang saham,sewa guna usaha, pension, pajak penghasilan,
program pascapensiun manfaat pasti karyawwan yang lainnyaserta komitmmen dan
kontinjensi mencerminkan 45 persen dari semua pengungkapan yang diharuskan:lima
standar FAS No.15,87,88,106 dan 109-mencerminkan 28 persen.
3. Beberapa pengungkapan secara eksplisit memberikan informasi mengenai arus kas
masuk dan keluar di masa depan.
4. Beberapa pengungkapan memberikan pengukuran untuk po-pos yang tidak diakui.
Persyaratn-persyaratn pengungkapan dalam perjalananya telah mengalami beberapa
penambah dan hanya sedikit yang dihapuskan.
1. Menguraiakan hal-hal yang diakui dan memberikan ukuran-ukuran yang relevan dari hal-hal
tersebut di luar dan ukuran yang ada dalam laporan keuangan.
1(a) Menguraikan pos Ciri-ciri umum,termasuk tingkat suku bungan
dari kewajiban yang tercatat.
1(b) Memecah pos Komponen-komponen dari biaya pensiun
periodik bersih.
1(c) Memberikan ukuran alternative Estimasi nilai wajar dari instrument-instrumen
keuangan yang tercatat di neraca.
1(d) Mengungkapkan asumsi penting yang Rata-rata tertimbang tingkat pengembalian
digunakan dalm menentukan angka jangka panjang yang diharapkan dari aktiva
jumlah program pensiun.
2. Menguraikan pos-pos yang tidak diakui dan memberikan pengukuran yang bermanfaat bagi
pos-pos tersebut.
2(a) Mengurai pos Uraian jaminan langsung dan tidak langsung
dari utang terhadap pihak lain.
2(b) Memecah pos Jumlah kewajiban pajak tangguhan yang belum
diakui untuk perbedaan temporer yang
berhubungan dengan investasi permanen yang
penting pada anak perusahaan di luar negeri.
2(c) Memberikan ukuran alternative Estimasi nilai wajar dari instrumen-instrumen
keuangan yang tidak tercatat di neraca.
2(d) Mengungkapkan asumsi penting yang Asumsi-asumsi signifikan yang digunakan
digunakan dalam menentukan angka untuk mengestimasi nilai wajar dari instrumen-
jumlah instrumen keuangan yang tidak tercatat dalam
neraca
3. Memberikan informasi untuk membantu investor dan kreditor menilai risiko-risiko dan
potensi baik dari pos-pos yang diakui maupun pos-pos yng tidak diakui.
3(a) Memberikan uraian mengenai risiko Uraian dari program pascapensiun dengan
dan potensi manfaat pasti
3(b) Memberikan uraian untuk menilai Kebijakan penjaminan perusahaan untuk setiap
resiko dan potensi konsentrasi resiko kredit yang signifikan
3(c) Memberikan jumlah maksimum yang Jumlah dan harga opsi untuk saham dengan opsi
terlibat
3(d) Memberikan informasi yang di Jumlah saham yang dapat digunakan untuk opsi
butuhkan bagi pengguna untuk saham
membuat perhitungan secara
independen atas jumlah
Langkah 1 : Laporan laba rugi menghitung laba ditahan sebagai selisish antara revenue penjualan
dengan kos, pajak, dan dividen:
R = S B DP W I DD T
Ket : R : Laba ditahan
S : revenue penjualan
B : material dan jasa yang dibeli
DP : depresiasi
W : gaji
I : bunga
DD : dividen
T : pajak
Langkah 2: Persamaan nilai tambah dapat diperoleh dengan mengubah persamaan profit :
S B = R + DP + W + I + DD T (metode nilai tambah bruto)
Atau
S B DP = R + W + I + DD T (metode nilai tambah neto)
Depresiasi 160.000
Penjualan 4.000.000
Dikurangi: bahan baku yang dibeli dan jasa serta depresiasi 1.760.000
Atau ditahan
Bunga 240.000
Laporan nilai tambah dapat disajikan dalam format kotor maupun bersih. Laporan nilai
tambah memiliki beberapa keuntungan yang sangat baik:
1. Dengan adanya pengungkapan nilai tambah,para karyawan akan mendapat kepuasan
karena mengettahui nilai dari kontribusi yang mereka berikan kepada kekayaan total
perusahaan.
2. Nilai tambah mencerminkan dasar penghitungan bonus bagi para pekerja yang lebih baik.
3. Informs nilai tambah telah terbukti dapat menjadi predictor peritiwa ekonomi dan reaksi
pasar yang baik.
4. Nilai tambah adalah ukuran yang lebih baik dari pada penjualan.
5. Nilai tambah mungkin bermanfaat bagi kelompok-kelompok karyawan akrena dapat
memenuhi aspirasi dan pikiran dari para perwakilannya dalam serikat bekerja yang
melakukan negosiasi.
6. Nilai tambah dapat sangat bermanfaat dalam analisis keuangan dengan menghubungkan
beragam peristiwa penting terhadap variabel-variabel nilai tambahan.
Dengan adanya karyawan dan serikat pekerja sebagai pengguna informasi akuntansi yang
potensial, dan untuk berbagai alasan yang baik, tampak bahwa laporan tahunan bagi pemegang
saham bukan merupakan dokumen yang dapat mencakup kepentingan semua pihak. Solusinya
yaitu terletak pada pembuatan laporan khusus bagi karyawan dan serikat pekerja.
Karena setiap karyawan dan serikat pekerja memiliki faktor yang berbeda,masing-masing
akan ditinjau secara terpisah. Bahkan,sampel laporan kepegawaian,yang dimasukkan sebagai
satu lampiran dari the corporate report,menunjukkan data kuantitatif menurut judul-judul berikut
ini :
1. Jumlah karyawan yang dipekerjakan(dengan berbagai cara analisis).
2. Lokasi pekerjaan.
3. Distribusi umur dari tenaga kerja permanen.
4. Jumlah jam kerja selama setahun(telah dianalisis)
5. Biaya-biaya karyawan.
6. Informasi pensiun.
7. Pendidikan dan pelatihan(termasuk biaya-biayanya).
8. Serikat dagang yang diakui.
9. Infomasi tambahan(relasi ras,data statistic kesehatan dan keselamatan,dan lain-lain).
10. Rasio ketenagakerjaan.
Akuntansi sumber daya manusia mengarah pada beberapa penerapannya,termasuk R.G. barry
corporation, touch ross dan company,dan cabang Midwest dari perusahaan asuransi bersama.
Walaupun antusiasme dari kebanyakan perusahaan untuk mengungkapkan nilai dari aktiva
sumber daya manusia yang mereka miliki dinilai kurang,kebanyakan studi-studi empiris yang
menyelidiki dampak kognitif dan perilaku menunjukkan adanya kecenderungan para pengguna
untuk mendukung informasi akuntansi sumber daya manusia. Bahkan,kita mungkin bertanya-
tanya,mengapa R.G. Barry Corporation,sebuah perusahaan kecil pembuat sepatu yang terdaftar
di American stock exchange,mengembangkan sistem akuntansi sumber daya manusia. Seperti
yang telah diamati secara retorik oleh salah seorang pejabatnya:
Apa sebabnya sebuah perusahaan kecil dengan pertumbuhan yang baik meskipun tidak
spektakuler,produk-produk yang baik namun tidak romantic,teknologi yang baik namun tidak
canggih,profitabilitas yang baik namun tidak dramatis tertarik dalam pengembangan sistem
akuntansi untuk sumber daya manusia dari bisnisnya. Ini adalah pernyataan yang wajar dan
berhak mendapat jawaban.
Untuk menjawab pertanyaan diatas dan pertanyaan-pertanyaan yang serupa dan
ditanyakan oleh beberapa perusahaan lainnya kita dapat menyebutkan tiga fakta:
1. Mengapitalisasi biaya sumber daya manusia secara konseptual adalah lebih valid dari
pada pendekatan untuk membiayakannya.
2. Informasi yang berkaitan dengan aktiva sumber daya manusia kemungkinan adalah
relevan terhadap banyak ragam keputusan yang dibuat oleh pengguna eksternal atau
internal,atau kedua-duanya.
3. Akuntansi bagi aktiva sumber ddaya manusia merupakan suatu pengakuan eksplisit atas
adanya dasar pemikiran bahwa manusia adalah sumber daya manusia yang berharga bagi
organisasi dan merupakan bagian yang integral dari satu kumpulan sumber daya.
1. Variabel kausal : adalah variabel-variabel independen yang dapat secara langsung atau
secara sengaja diganti atau diubah oleh organisasi dan manajemennya dan kemudian
berikutnya menetukan arah dari perkembangan yang ada dalam organisasi tersebut.
2. Variabel yang memengaruhi : mencerminkan status internal,kesehatan,dan kemampuan
kinerja dari organsasi,yaitu,kesetiaan,sikap,motivasi,sasaran kinerja,dan persepsi dari
seluruh anggotanya dan kemampuan kolektif yang mereka miliki untuk melakukan suatu
tindakan yang efektif.
3. Variabel hasil akhir : adalah variabel-variabel dependen yang mencerminkan hasil yang
dicapai oleh organisasi yang bersangkutan,seperti produktivitas,biaya,kerugian barang
sisa,pertumbuhan,pangsa pasar,dan laba.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam bab ini kita melihat hakikat dan konsekuensi dari konsep-konsep
kewajaran,sepertian kewajaran dalam penyajian,kewajaran dalam distribusi dan
kewajaran dalam pengungkapan yang memotivasi tuntunan-tuntunan mendesak yang
meminta dilakukannya perluasan pengungkapan dan inovasi-inovasi dibidang akuntansi.
Dimana selanjutnya inovasi-inovasi yang dapat dianggap sebagai tren masa depan dalam
akuntansi akan mencangkup:
1. Pelaporan nilai tambah.
2. Pelaporan karyawan.
3. Akuntansi dan pelaporan sosial.
4. Pengungkapan informasi anggaran.
5. Akuntani dan pelaporan arus kas,dan
6. Akuntansi sumber daya manusia
3.2 Saran
Dengan membaca makalah ini, pembaca disarankan agar dapat menambah pengetahuan
berkaitan dengan kewajaran,pengungkapan,dan tren masa depan dalam akuntansi. Tak lupa,
kami meminta saran dan kritik atas tulisan kami demi melengkapi dan menjadi bahan
pertimbangan pada penulisan-penulisan berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Belkaoui, Ahmed. 2006. Accounting Theory Teori Akuntansi. Jakarta : PT. Salemba Empat.