Anda di halaman 1dari 14

10/16/2015

ANALISIS TOP-DOWN
ANALISIS EKONOMI 5/20
ANALISIS INDUSTRI Dalam melakukan analisis penilaian saham,
investor bisa melakukan analisis
ANALISIS PERUSAHAAN fundamental secara top-down untuk
menilai prospek perusahaan.
Analisis secara top-down meliputi:
1. Analisis variabel-variabel ekonomi makro yang
Sumber: mempengaruhi kinerja seluruh perusahaan.
ET : bab 13 - 15 2. Analisis industri-industri pilihan yang berprospek
MS: bab 5 & 8 paling baik.
SW: bab 15 3. Analisis perusahaan dan penentuan saham
perusahaan mana yang terbaik.

ANALISIS TOP-DOWN
6/20

TAHAP PERTAMA

KONDISI EKONOMI DAN PASAR MODAL KONDISI EKONOMI DAN PASAR MODAL
7/20 8/20
Mengapa tahap ini penting?
1.Karena adanya kecenderungan hubungan yang kuat
antara apa yang terjadi pada lingkungan ekonomi Siegel (1991dlm ET), menyimpulkan
makro dan kinerja suatu pasar modal.
adanya hubungan yang kuat antara harga
2.Pasar modal mencerminkan apa yang terjadi pada
perekonomian makro. saham dan kinerja ekonomi makro, dan
3.Fluktuasi yang terjadi di pasar modal akan terkait menemukan bahwa perubahan pada
dengan perubahan yang terjadi pada berbagai variabel
ekonomi makro. harga saham selalu terjadi sebelum
Contoh: harga obligasi dipengaruhi oleh tingkat bunga terjadinya perubahan ekonomi.
yang berlaku.

1
10/16/2015

KONDISI EKONOMI DAN PASAR MODAL VARIABEL MAKRO EKONOMI


10/2
9/20
0
Mengapa demikian?
1.Harga saham yang terbentuk merupakan
cerminan ekspektasi investor terhadap Kemampuan investor dalam memahami
earning, dividen, maupun tingkat bunga yang dan meramalkan kondisi ekonomi makro
akan terjadi. di masa datang, akan sangat berguna
2.Kinerja pasar modal bereaksi terhadap dalam pembuatan keputusan investasi.
perubaha ekonomi makro seperti perubahan
tingkat bunga, inflasi, ataupun jumlah uang
beredar.

MATRIKS HUBUNGAN FAKTOR MAKRO


VARIABEL MAKRO EKONOMI EKONOMI TERHADAP PROFITABILITAS
11/2 12/2
0 0
Beberapa variabel ekonomi makro yang perlu INDIKATOR
PENGARUH PENJELASAN
diperhatikan investor antara lain: EKONOMI

1. PDB. Meningkatnya PDB


Meningkatnya PDB mempunyai pengaruh
merupakan sinyal yang
2. Inflasi. PDB baik (positif) untuk
positif terhadap daya beli konsumen
sehingga dapat meningkatkan permintaan
3. Tingkat bunga. investasi dan sebaliknya
jika PDB menurun.
terhadap produk perusahaan.
4. Kurs rupiah.
Inflasi meningkatkan pendapatan dan biaya
5. Anggaran defisit. Peningkatan inflasi secara perusahaan. Jika peningkatan biaya
6. Investasi swasta. Inflasi
relatif merupakan sinyal
negatif bagi pemodal di
produksi lebih tinggi dari peningkatan
harga yang dapat dinikmati oleh
7. Neraca perdagangan dan pembayaran. psar modal. perusahaan maka profitabilitas perusahaan
akan turun.

MATRIKS HUBUNGAN FAKTOR MAKRO MATRIKS HUBUNGAN FAKTOR MAKRO


EKONOMI TERHADAP PROFITABILITAS EKONOMI TERHADAP PROFITABILITAS
13/2 14/2
0 0
INDIKATOR INDIKATOR
PENGARUH PENJELASAN PENGARUH PENJELASAN
EKONOMI EKONOMI
Anggaran yang defisit Anggaran defisit akan mendorong konsumsi
Tingkat suku bunga yang meningkat akan
merupakan sinyal positif dan investasi pemerintah, sehingga dapat
menyebabkan peningkatan suku bunga yang
Tingkat bunga yang bagi ekonomi yang sedang meningkatkan permintaan terhadap produk
disyaratkan atas investasi pada suatu saham. Anggaran
tinggi merupakan sinyal mengalami resesi, tetapi perusahaan. Akan tetapi, anggaran defisit
Tingkat Bunga Tingkat suku bunga yang meningkat bisa juga Defisit
negatif terhadap harga merupakan sinyal yang di sisi lain justru akan meningkatkan jumlah
menyebabkan investor menarik investasinya
saham. negatif bagi ekonomi yang uang beredar dan akibatnya akan
pada saham dan memindahkannya pada
mengalami inflasi. mendorong inflasi.
investasi berupa tabungan ataupun deposito.
Menigkatnya investasi swasta Meningkatnya investasi swasta akan
Menguatnya kurs rupiah Investasi
adalah sinyal positif bagi meningkatkan PDB sehingga dapat
terhadap mata uang Menguatnya kurs rupiah terhadap mata uang Swasta
pemodal. meningkatkan pendapatan konsumen.
asing merupakan sinyal asing akan menurunkan biaya impor bahan Neraca Defisit neraca perdagangan dan
Kurs Rupiah Defisit neraca perdagangan
positif bagi untuk produksi, dan akan menurunkan tingkat Perdagangan pembayaran harus dibiayai dengan
perekonomian yang suku bunga yang berlaku. dan pembayaran merupakan
dan menarik modal asing. Untuk melakukan hal
mengalami inflasi sinyal negatif bagi pemodal.
Pembayaran ini, suku bunga harus dinaikkan.
Sumber: Dikutip dari Harianto, F. dkk., 1998, Perangkat dan Teknik Analisis Investasi di Pasar Modal Indonesia,
PT. Bursa Efek Jakarta, Jakarta, hal. 158.

2
10/16/2015

MERAMALKAN PERUBAHAN PASAR MERAMALKAN PERUBAHAN PASAR


MODAL MODAL
15/2 16/2
0 0
Untuk membuat keputusan investasi, Pertama, adanya konsep pasar modal yang
kemampuan untuk mengetahui perubahan apa
yang sedang terjadi di pasar modal belumlah efisien berarti bahwa tidak mungkin bagi kita
cukup bagi investor. untuk meramalkan perubahan pasar modal dan
Investor memerlukan kemampuan untuk mengambil keuntungan dari perubahan
meramalkan apa yang mungkin terjadi di tersebut.
kemudian hari pada pasar modal, dan apa kira-
kira dampaknya bagi keputusan investasi yang Kedua, peramalan perubahan pasar modal yang
akan diambil. akan terjadi di masa datang biasanya didasari
Kompleksitas proses prakiraan perubahan atas data-data perubahan masa lalu yang
pasar modal secara konsisten. tersedia.

PERUBAHAN SIKLUS EKONOMI


17/2

SIKLUS EKONOMI
0

Siklis ekonomi yang cenderung menurun


menuju titik terendah (atau disebut
resesi), maka harga saham biasanya
akan turun. Semakin kuat resesi,
semakin drastis penurunan harga saham.

PERUBAHAN SIKLUS EKONOMI PERUBAHAN SIKLUS EKONOMI


18/2 19/2
0 0

Siklis ekonomi diramalkan membaik, maka Implikasi:


harga saham menjelang titik balik siklis Investor harus bisa meramalkan kapan
ekonomi (sebelum mencapai titik terendah) siklis ekonomi akan mencapai titik baliknya
akan membaik mendahului membaiknya siklis (baik titik puncak maupun titik terendah),
ekonomi.
sehingga investor bisa membuat keputusan
Siklis ekonomi yang terus membaik sampai
mendekati titik puncak, maka harga saham
tentang harga saham yang tepat, serta
cenderung stabil sehingga return saham yang tindakan apa yang sebaiknya dilakukan
abnormal sulit dicapai investor. investor terhadap saham tersebut.

3
10/16/2015

PERUBAHAN VARIABEL EKONOMI


MAKRO
20/2

SIKLUS EKONOMI
0

Pengamatan terhadap perubahan


Siklus recovery dan prosperity cocok untuk indikator ekonomi makro seperti
semua jenis investasi;
saham perusahaan yang memproduksi durable
PDB, inflasi, tingkat bunga ataupun
goods komposisi utama nilai tukar mata uang, dapat
Saham produk nondurable membantu investor dalam
Obligasi
Pasar uang meramalkan apa yang akan terjadi
Siklus resesi dan depresi cocok untuk saham pada perubahan pasar modal.
perusahaan yang memproduksi nondurable
goods, obligasi, pasar uang, RDPT, RDPU, RDC.

LEADING INDICATORS COINCIDENT INDICATOR


Tanda-tanda awal peralihan suatu siklus Indikator yang muncul selama siklus
Contoh: berlangsung, seperti:
Rata-rata jam kerja mingguan manufaktur
Rata-rata mingguan klaim kompensasi pengangguran
Tenaga kerja nonagraris
Permintaan baru atas durable goods Pendapatan perorangan
Keterlambatan pengiriman order penjualan Produksi industri
Perijinan bangunan Penjualan manufaktur dan perdagangan
Impor barang-barang modal
Perubahan harga saham
Jika indikator meningkat - ekonomi makmur;
Jumlah uang beredar (M2) dan sebaliknya
Perubahan bisnis dan pinjaman konsumsi

LAGGING INDICATOR
Faktor-faktor yang berubah setelah memasuki
suatu siklus ekonomi
Rata-rata durasi pengangguran dalam bulanan
Rasio persediaan terhadap penjualan untuk TAHAP KEDUA
manufaktur dan perdagangan
Biaya perunit produk manufaktur
Jumlah pinjaman komersial dan industri
Laba perusahaan
Rasio cicilan pelanggan terhadap pendapatan
perorangan

4
10/16/2015

OVERVIEW
1/29
PENGERTIAN INDUSTRI 2/29

Konsep dasar dan arti penting klasifikasi Analisis industri merupakan salah satu bagian dalam
industri. analisis fundamental. Analisis industri biasanya
Arti penting analisis industri untuk menyeleksi dilakukan setelah kita melakukan analisis ekonomi.
sekuritas. Dalam analisis industri, investor mencoba
membandingkan kinerja dari berbagai industri untuk
Metode yang digunakan untuk mengestimasi mengetahui jenis industri apa saja yang memberikan
tingkat keuntungan, earning per share, dan prospek paling menjanjikan ataupun sebaliknya.
earning multiplier industri. Masalah pengelompokan industri menjadi semakin
Tingkat persaingan dalam industri dan efeknya rumit ketika berhadapan dengan banyak perusahaan
terhadap return industri yang diharapkan. yang mempunyai sekian banyak ragam lini bisnis.

PENGERTIAN INDUSTRI KLASIFIKASI INDUSTRI DI INDONESIA


PERTANIAN INDUSTRI BARANG KONSUMSI
3/29 1.1 Pertanian 5.1 Makanan dan minuman 4/29
1.2 Perkebunan 5.2 Industri tembakau

Sistem klasifikasi industri yang telah dikenal dan 1.3 Peternakan


1.4 Perikanan
5.3 Farmasi
5.4 Kosmetik dan barang keperluan rumah tangga

digunakan secara luas adalah sistem Standard 1.5 Kehutanan


1.6 Lain-lain yang belum terklasifikasi
5.5 Lain-lain yang belum teridentifikasi

Industrial Classification (SIC) yang didasarkan pada PERTAMBANGAN


2.1 Pertambangan batu bara
KONSTRUKSI, PROPERTI, DAN REAL ESTAT
6.1 Konstruksi
6.2 Properti dan real estat
data sensus dan pengklasifikasian perusahaan 2.2 Pertambangan minyak dan gas bumi
2.3 Pertambangan logam dan mineral lainnya
6.3 Lain-lain yang belum teridentifikasi

berdasarkan produk dasar yang dihasilkan. 2.4 Penggalian batu atau tanah
2.5 Lain-lain yang belum teridentifikasi
INFRASTRUKTUR, UTILITAS, DAN TRANSPORTASI
7.1 Energi

Standar yang dipakai untuk mengkelompokkan INDUSTRI DASAR DAN KIMIA


7.2 Jalan tol, bandara, pelabuhan, dan sejenisnya
7.3 Telekomunikasi

industri bagi perusahaan-perusahaan yang terdaftar


3.1 Semen 7.4 Transportasi
3.2 Keramik, gelas, porselen 7.5 Lain-lain yang belum teridentifikasi
3.3 Produk logam dan sejenisnya
di Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah Jakarta Stock 3.4 Kimia
3.5 Plastik
KEUANGAN
8.1 Bank

Exchange Sectoral Industry Classfification (JASICA). 3.6 Pakan ternak


3.7 Industri kayu dan pengolahannya
8.2 Lembaga pembiayaan
8.3 Perusahaan efek

Klasifikasi JASICA ini terdiri dari 9 divisi, dan


3.8 Pulp dan kertas 8.4 Asuransi
3.9 Lain-lain yang belum teridentifikasi 8.5 Reksa dana
8.6 Lain-lain yang belum teridentifikasi
masing-masing divisi tersebut dibagi lagi menjadi ANEKA INDUSTRI
4.1 Mesin dan alat berat PERDAGANGAN DAN JASA
kelompok industri utama dan diberi kode dua digit. 4.2 Otomotif dan komponennya
4.3 Tekstil dan garmen
9.1 Perdagangan besar barang industri
9.2 Perdagangan besar barang konsumsi
4.4 Alas kaki 9.3 Perdagangan eceran
4.5 Kabel 9.4 Hotel dan restoran
4.6 Elektronik 9.5 Pariwisata dan hiburan
4.7 Lain-lain yang belum teridentifikasi 9.6 Periklanan dan media
9.7 Jasa komputer dan perangkatnya
9.8 Lain-lain yang belum teridentifikasi

SAHAM BUMN DAN SWASTA PENTINGNYA ANALISIS INDUSTRI


5/29 6/29
Saham-saham tercatat di BEI juga sering Analisis industri merupakan tahap penting yang
dibedakan antara saham-saham perusahaan perlu dilakukan investor baik untuk
swasta dan perusahaan BUMN. meminimalkan risiko maupun untuk
Persentase nilai kapitalisasi saham BUMN terhadap
seluruh saham tercatat BEI, per 17 Juli 2009:
mengidentifikasi industri yang mempunyai
prospek yang menguntungkan.
Analisis industri perlu diikuti analisis
perusahaan agar investor dapat menentukan
saham perusahaan mana saja dalam suatu
kelompok industri yang mempunyai kombinasi
return-risiko yang terbaik.

5
10/16/2015

PENTINGNYA ANALISIS INDUSTRI


7/29 ESTIMASI TINGKAT KEUNTUNGAN8/29
Beberapa penelitian yang terkait dengan INDUSTRI
analisis industri menghasilkan kesimpulan:
Untuk menilai suatu industri, ada dua
Industri yang berbeda mempunyai tingkat return
yang berbeda pula. langkah yang perlu dilakukan:
Tingkat return masing-masing industri berbeda di Mengestimasi earning per share (EPS) yang
setiap tahunnya. diharapkan dari suatu industri.
Tingkat return perusahaan-perusahaan di suatu Mengestimasi price earning ratio (P/E) yang
industri yang sama, terlihat cukup beragam.
diharapkan atau disebut juga sebagai
Tingkat risiko berbagai industri juga beragam.
expected earning multiplier industri.
Tingkat risiko suatu industri relatif stabil
sepanjang waktu.

ESTIMASI TINGKAT KEUNTUNGAN ESTIMASI EARNING PER SHARE


INDUSTRI INDUSTRI
Jika hasil kedua estimasi tersebut dikalikan, maka akan
kita peroleh nilai akhir yang diharapkan dari suatu
Ada tiga teknik yang dapat digunakan untuk
industri (expected ending value of industry). mengestimasikan tingkat penjualan suatu industri:
Tingkat return yang diharapkan dari suatu industri Daur hidup industri (industry life cycle).
ditentukan dengan membagi nilai akhir yang diharapkan Analisis input-output.
dari suatu industri ditambah dividen yang diharapkan Hubungan antara industri dengan ekonomi secara
dari industri, dengan nilai awal industri tersebut pada keseluruhan.
periode sebelumnya. Ketiga teknik saling melengkapi sehingga investor
Selanjutnya, dengan membandingkan tingkat return dapat mengkombinasikan ketiga teknik tersebut
harapan dari industri terhadap tingkat return yang
disyaratkan oleh investor, investor akan dapat untuk mendapatkan gambaran lengkap mengenai
menentukan industri mana saja yang layak dijadikan posisi dan prospek industri dalam berbagai skenario.
pilihan investasinya.

DAUR HIDUP INDUSTRI DAUR HIDUP INDUSTRI


12/29
Tahap perkembangan industri umumnya dibagi Tahap permulaan (introduction).
menjadi lima yaitu: Tahap permulaan merupakan masa-masa awal
Penjualan perkembangan sebuah industri.
Pada tahap ini, pertumbuhan penjualan sangat
kecil dan profit yang dihasilkan kemungkinan
akan menunjukkan angka negatif karena
perusahaan harus mengeluarkan dana yang
cukup besar untuk menutupi biaya promosi dan
pengembangan produk di awal-awal
pertumbuhan industri.
Waktu
Permu- Pertum- Mature Stabil Penurunan
laan buhan

6
10/16/2015

DAUR HIDUP INDUSTRI


DAUR HIDUP INDUSTRI
13/29 Tahap kedewasaan (mature). 14/29

Tahap pertumbuhan (growth). Pada tahap ini, pertumbuhan penjualan mulai


Pada tahap pertumbuhan, penjualan tumbuh menurun, karena banyaknya pesaing yang mulai
sangat cepat. masuk dan permintaan yang sudah relatif stabil.
Permintaan semakin meningkat sedangkan Oleh karena itu, profit pada tahap mature akan
persaingan belum begitu ketat sehingga profit mengalami pertumbuhan yang mulai menurun
pada tahap pertumbuhan akan tumbuh tinggi. dan menuju tingkat keuntungan yang normal.
Pertumbuhan industri pada tahap ini akan Pertumbuhan industri pada tahap ini sedikit
cenderung lebih besar dari pertumbuhan lebih besar dari pertumbuhan ekonomi secara
ekonomi secara keseluruhan. keseluruhan.

DAUR HIDUP INDUSTRI DAUR HIDUP INDUSTRI


15/29 16/29

Tahap stabil. Tahap penurunan.


Tahap stabil mungkin merupakan tahap yang paling Pada tahap penurunan, tingkat penjualan dan
panjang dalam daur hidup industri. profit industri semakin menurun.
Pertumbuhan industri akan cenderung sama dengan
pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan atau segmen Pada tahap ini ada perusahaan yang mulai keluar
ekonomi di mana industri tersebut berada. dari industri dan investor pun mulai berpikir
Meskipun penjualan terkait erat dengan kondisi ekonomi, untuk mencari alternatif industri lain yang lebih
tetapi besarnya pertumbuhan penjualan masing-masing menguntungkan.
perusahaan secara individual dalam suatu industri akan Pertumbuhan industri pada tahap ini akan jauh
berbeda-beda satu dengan yang lain, tergantung dari
kemampuan manajerial dari masing-masing perusahaan.
di bawah pertumbuhan ekonomi secara
keseluruhan.

ANALISIS INPUT-OUTPUT HUBUNGAN INDUSTRI DAN


17/29 EKONOMI 18/29
Analisis input-output adalah suatu cara alternatif Teknik analisis ini membandingkan tingkat
untuk mengetahui gambaran prospek penjualan
suatu industri di masa yang akan datang dengan cara penjualan industri dengan kondisi
mengidentifikasi pemasok (supplier) dan konsumen perekonomian secara keseluruhan yang
dari suatu industri.
Dengan melakukan analisis tersebut, kita dapat berhubungan dengan barang dan jasa yang
mengestimasi permintaan konsumen di masa datang, diproduksi oleh industri tersebut.
serta kemampuan pemasok untuk menyediakan Teknik ini didasari oleh asumsi bahwa kondisi
barang dan jasa yang diperlukan dalam suatu
industri. perekonomian di mana suatu industri
Informasi tersebut nantinya dapat digunakan untuk beroperasi akan terkait dengan penjualan dan
memperkirakan tingkat penjualan dan keuntungan
suatu industri di masa depan. keuntungan suatu industri.

7
10/16/2015

PERSAINGAN DAN RETURN PERSAINGAN DAN RETURN


INDUSTRI YANG DIHARAPKAN 19/29
INDUSTRI YANG DIHARAPKAN 20/29

Faktor penting lain yang mempengaruhi Lima faktor yang menentukan intensitas persaingan
besarnya profit yang bisa diperoleh suatu dalam suatu industri tersebut adalah:
industri adalah intensitas persaingan dalam ancaman adanya pemain baru,
daya tawar (bargaining power) pembeli,
industri tersebut.
persaingan diantara pemain yang ada,
Intensitas persaingan dalam suatu industri akan ancaman adanya barang atau jasa substitusi,
menentukan kemampuan industri untuk tetap daya tawar (bargaining power) pemasok.
memperoleh tingkat return di atas rata-rata. Lima kekuatan persaingan akan menentukan
profitabilitas industri karena lima faktor tersebut
mempunyai pengaruh terhadap komponen return on
investment (ROI) dalam suatu industri.

LIMA FAKTOR PERSAINGAN


Ancaman pemain baru
LIMA FAKTOR PERSAINGAN
21/29 22/29

Pemain Persaingan antara perusahaan yang ada dalam


baru
potensial industri.
Persaingan dalam suatu industri akan semakin meningkat jika
Bargaining Power Bargaining Power
terdapat banyak perusahaan yang ukurannya relatif sama
bersaing dalam industri tersebut.
PESAING
INDUSTRI Persaingan juga akan dipengaruhi oleh pertumbuhan industri
Pemasok Persaingan
antara Pembeli dan biaya tetap, serta hambatan untuk keluar dari industri.
perusahaan Tingginya biaya tetap akan mendorong peningkatan persaingan
dalam industri
karena dengan tingginya biaya tetap akan mengharuskan
perusahaan untuk memproduksi dengan kapasitas penuh.
Hal itu akan membuat penawaran di pasar akan semakin
Barang
meningkat yang kemudian akan menyebabkan harga barang
substitusi semakin menurun, sehingga persaingan akan semakin ketat.

Ancaman barang substitusi

LIMA FAKTOR PERSAINGAN LIMA FAKTOR PERSAINGAN


23/29 24/29

Ancaman pemain baru. Ancaman adanya produk substitusi.


Meskipun sebuah industri mempunyai jumlah pesaing yang Produk substitusi akan membatasi profit
sedikit, investor juga perlu mengidentifikasi perusahaan- potensial suatu industri karena barang subtitusi
perusahaan yang potensial menjadi pemain baru dalam akan memunculkan alternatif bagi produk
industri. perusahaan.
Besarnya ancaman pemain baru ini akan dipengaruhi oleh
adanya hambatan-hambatan masuk (barriers to entry) Dalam kondisi seperti ini, kemampuan
dalam suatu industri, seperti tingginya biaya investasi, perusahaan untuk menentukan harga produk
peraturan pemerintah, dan harga barang yang relatif akan semakin berkurang, karena dibatasi adanya
kecil dibandingkan dengan biaya produksi. produk substitusi.
Jika hambatan masuk suatu industri relatif tinggi maka Artinya, jika harga produk perusahaan terlalu
kemungkinan adanya pemain baru yang masuk dalam
industri tersebut akan semakin kecil.
tinggi, konsumen bisa saja berpindah ke produk
substitusi yang ditawarkan di pasar.

8
10/16/2015

LIMA FAKTOR PERSAINGAN LIMA FAKTOR PERSAINGAN


Bargaining power pembeli. Bargaining power pemasok.
Daya tawar pembeli di pasar yang kuat bisa Pemasok dapat mempengaruhi return industri di
mempengaruhi profitabilitas industri. masa yang datang karena mereka mempunyai
Hal ini terjadi jika konsumen dapat menawar harga atau kekuatan untuk menentukan harga dan kualitas
meminta kualitas yang lebih tinggi dengan kemungkinan dari produknya.
pilihan dari produk yang diberikan oleh pesaing lain. Jika jumlah pemasok lebih sedikit dibandingkan
Bila jumlah konsumen lebih banyak dari jumlah dengan jumlah industrinya, maka pemasok
industrinya maka bargaining power konsumen akan memiliki bargaining power yang besar.
rendah. Begitu juga sebaliknya, jika pemasok lebih
Sebaliknya jika jumlah industri lebih banyak dari banyak dari industrinya maka bargaining power
konsumen maka bargaining power konsumen akan besar. pemasok akan berkurang.

ESTIMASI EARNING MULTIPLIER ESTIMASI EARNING MULTIPLIER


INDUSTRI INDUSTRI
Analisis makro mengasumsikan adanya hubungan
Teknik untuk melakukan estimasi earning
multiplier industri ada dua: antara perubahan dalam k dan g untuk industri
Analisis Makro. tertentu dengan pasar keseluruhan.
Investor mempelajari hubungan antara earning Asumsi ini sama halnya dengan hubungan antara
multiplier industri dengan earning multiplier perubahan dalam P/E rasio industri dan P/E pasar
pasar. secara keseluruhan.
Analisis Mikro.
Estimasi earning multiplier industri dilakukan Hubungan antara industri dan pasar tidak sama
dengan cara mengamati variabel-variabel yang untuk setiap industri, bahkan untuk industri
mempengaruhi earning multiplier industri, seperti tertentu hubungan tidak signifikan.
dividend-payout ratio (DPR), tingkat return yang
disyaratkan dalam industri (k), dan tingkat Oleh karena itu, sebelum menggunakan analisis
pertumbuhan earning dan dividen industri yang makro untuk mengestimasi earning multiplier
diharapkan (g). untuk industri, kita perlu mengevaluasi terlebih
dahulu kualitas hubungan antara rasio P/E industri
yang akan dianalisis dengan P/E pasar.

ESTIMASI EARNING MULTIPLIER


INDUSTRI
Estimasi earning multiplier industri dengan
analisis mikro dilakukan dengan cara mengestimasi
tiga variabel yang menentukan earning multiplier
industri (dividend-payout ratio, tingkat return
yang disyaratkan dan tingkat pertumbuhan earning
dan dividen yang diharapkan) dan membandingkan TAHAP KETIGA
ketiga variabel tersebut dengan P/E pasar.
Dari hasil analisis tersebut, selanjutnya dapat
diketahui apakah earning multiplier industri akan
berada di atas, di bawah, ataupun sama dengan
earning multiplier pasar.

9
10/16/2015

OVERVIEW OVERVIEW
2/23 3/23
Analisis perusahaan terkait dengan
Analisis perusahaan diarahkan untuk
pertanyaan-pertanyaaan:
mengetahui apakah saham suatu
Saham-saham perusahaan manakah dalam
perusahaan layak dijadikan pilihan
industri terpilih yang paling menguntungkan
bagi investor? investasi.
Atau, saham-saham manakah yang Hasil analisis perusahaan harus bisa
undervalued, sehingga layak dibeli, dan memberikan gambaran tentang nilai
saham-saham manakah yang overvalued, perusahaan, karakteristik internal, kualitas
sehingga menguntungkan untuk dijual?
dan kinerja manajemen, serta prospek
perusahaan di masa datang.

LAPORAN KEUANGAN
6/23
Laporan keuangan merupakan informasi ANALISIS FUNDAMENTAL
akuntansi yang menggambarkan seberapa
besar kekayaan perusahaan, seberapa besar RASIO LIKUIDITAS
penghasilan yang diperoleh perusahaan serta RASIO AKTIVITAS
transaksi-transaksi ekonomi apa saja yang RASIO PROFITABILITAS
telah dilakukan perusahaan yang bisa RASIO SOLVABILITAS
mempengaruhi kekayaan dan penghasilan RASIO LAINNYA
perusahaan.

RASIO LIKUIDITAS RASIO AKTIVITAS

10
10/16/2015

RASIO SOLVABILITAS RASIO LAINNYA

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS RASIO PROFITABILITAS


PERUSAHAAN
12/23

Apakah dan bagaimanakah mengukur ROE dan


ROA?
1. Return on Equity (ROE): menggambarkan
sejauhmana kemampuan perusahaan menghasilkan
laba yang bisa diperoleh pemegang saham.
Laba bersih setelah bunga dan pajak
ROE
Jumlah modal sendiri
2. Return on Asset (ROA): menggambarkan
sejauhmana kemampuan aset-aset yang dimiliki
perusahaan bisa menghasilkan laba.
EBIT
ROA
Jumlah aset

PERHITUNGAN ROE DAN ROA


RASIO PROFITABILITAS 13/23
Contoh: Data laba bersih, EBIT, ekuitas, dan total aset
PT Semen Gresik pada akhir Tahun 2006 dan 2007
seperti disajikan pada tabel berikut ini. Berapakah ROE
dan ROA perusahaan tersebut untuk Tahun 2006 dan
2007?

11
10/16/2015

PERHITUNGAN ROE DAN ROA EPS DAN PER


14/23 4/23
Jawab: ROE dan ROA PT Semen Gresik untuk
Tahun 2006 dan 2007, adalah: Dua komponen (earning per share, EPS dan
Laba bersih setelah bunga dan pajak price earning ratio, P/E) diutamakan dalam
ROE
Jumlah modal sendiri analisis perusahaan karena tiga alasan:
ROE2006
1.295,52
0,2356
1. Kedua komponen tersebut bisa dipakai
5.499,61 untuk mengestimasi nilai intrinsik saham.
0,2679
ROE2007
2. Dividen yang dibayarkan perusahaan
EBIT
pada dasarnya dibayarkan dari earning.
ROA 3. Adanya hubungan antara perubahan
Jumlah aset
1.779,38 earning dengan perubahan harga saham.
ROA2006 0,2374
7.496,42
ROA 2007 0,2815

EPS DAN INFORMASI LAPORAN KELEMAHAN PELAPORAN EPS DALAM


KEUANGAN LAPORAN KEUANGAN
5/23 10/23
Permasalahan dalam pelaporan earning ini terkait
Earning per share (EPS) diperoleh dengan dengan kemungkinan munculnya konflik kepentingan
menghitung perbandingan antara jumlah earning antara investor di satu sisi sebagai pengguna laporan
(dalam hal ini laba bersih yang siap dibagikan bagi keuangan, dan manajemen di sisi lainnya sebagai penyaji
pemegang saham) dengan jumlah lembar saham laporan keuangan.
perusahaan.
Cara mengurangi konflik ini, antara lain dengan:
Bagi para investor, informasi EPS merupakan
1. Peran prinsip-prinsip dan kode etik akuntansi
informasi yang dianggap paling mendasar dan
2. penggunaan tenaga auditor eksternal yang netral.
berguna, karena bisa menggambarkan prospek
earning perusahaan di masa depan. Kelemahan laporan keuangan yang lainnya, adalah:
Informasi (termasuk EPS) yang dapat digunakan Karena laporan tersebut dibuat di akhir periode (pada
sebagai dasar penilaian perusahaan adalah laporan umumnya tahunan), maka hal itu hanya
keuangan perusahaan. menggambarkan kondisi perusahaan pada saat laporan
dibuat, dan tidak mampu menggambarkan kondisi
perusahaan yang terkini.

EARNING PER SHARE (EPS) PERHITUNGAN EPS


15/23 16/23
Informasi EPS suatu perusahaan menunjukkan besarnya Contoh: Berdasarkan data PT Semen Gresik tahun
laba bersih perusahaan yang siap dibagikan bagi semua 2006 dan 2007 sebelumnya, jika jumlah saham yang
pemegang saham perusahaan. beredar di Tahun 2006 dan 2007 sama sebanyak
5,93 miliar, maka EPS dapat dihitung dengan:
Rumus untuk menghitung EPS adalah sebagai berikut:
Laba bersih setelah bunga dan pajak Laba bersih setelah bunga dan pajak
EPS EPS
Jumlah saham beredar Jumlah saham beredar
Kita juga bisa menghitung EPS perusahaan dengan EPS2006 = Rp1.295,52 / 5,93
menggunakan rumus berikut ini: = Rp218
Jumlah modal sendiri EPS2007 = 1.775,41 / 5,93
EPS ROE X
Jumlah saham beredar
Laba bersih setelah bungadan pajak Jumlah modal sendiri = Rp299
EPS X
Jumlah modal sendiri Jumlah saham beredar

12
10/16/2015

PERHITUNGAN EPS PRICE EARNING RATIO (PER)


17/23 18/23

EPS PT Semen Gresik tersebut juga dapat dihitung Informasi PER (earning multiplier) mengindikasikan
dengan: besarnya rupiah yang harus dibayarkan investor untuk
memperoleh satu rupiah earning perusahaan.
Laba bersih setelah bungadan pajak Jumlah modal sendiri
EPS X Rumus untuk menghitung PER adalah sebagai berikut:
Jumlah modal sendiri Jumlah saham beredar
EPS2006 = (Rp1.295,52 / Rp5.499,61) x (Rp5.499,61 / D1/E1
5,93) EPS
k-g
= Rp218 dalam hal ini:
D1/E1 = tingkat dividend payout ratio yang diharapkan
EPS2007 = (Rp1.775,41 / Rp6.627,26) x (Rp6.627,26 /
5,93) k = tingkat return yang disyaratkan
= Rp299 g = tingkat pertumbuhan dividen yang diharapkan

KOMPONEN PER ESTIMASI NILAI INTRINSIK SAHAM


19/23 20/23
1. Dividend payout ratio (DPR) merupakan perbandingan
Estimasi nilai intrinsik saham dalam analisis
antara dividen yang dibayarkan perusahaan terhadap
perusahaan bisa dilakukan dengan memanfaatkan
earning yang diperoleh perusahaan.
dua komponen informasi penting dalam analisis
2. Tingkat return yang disyaratkan (k) diperoleh dengan
perusahaan, yaitu EPS dan PER (earning multiplier).
menjumlahkan tingkat return bebas risiko (risk-free rate)
dan premi risiko yang disyaratkan investor. Secara matematis, hubungan tersebut tergambar
k = RF + RP sebagai berikut:
= tingkat return bebas risiko + premi risiko P0 = Estimasi EPS X PER
3. Tingkat pertumbuhan dividen yang diharapkan (g), = E1 X PER
merupakan fungsi dari besarnya ROE dan tingkat laba
ditahan perusahaaan (retention rate). Jika nilai intrinsik saham sudah berhasil diestimasi,
g = ROE X tingkat laba ditahan langkah selanjutnya adalah membandingkan nilai
intrinsik saham dengan harga pasarnya.
=
Laba bersih setelah bunga dan pajak
X (1- DPR)
Jumlah modal sendiri

ANALISIS PERUSAHAAN MENGGUNAKAN ANALISIS PERUSAHAAN MENGGUNAKAN


RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN
21/23 22/23

Informasi secara lengkap laporan keuangan Contoh:


perusahaan diperoleh pada laporan tahunan Pada tahun 2002, PT Kedaung Indah Can Tbk
yang dipublikasikan perusahaan. mempunyai total aktiva sebesar Rp203 milyar
Sumber-sumber lain umumnya menyajikan dan total kewajiban sebesar Rp76 milyar.
laporan keuangan perusahaan dengan Berapakah ekuitas pemegang sahamnya?
format ringkasan, misalnya Indonesian Jawab:
Capital Market Directory (ICMD) yang Mengikuti identitas akuntansi, ekuitas
dikeluarkan oleh Institute for Economics pemegang saham Kedaung Indah Can adalah
and Financial Research (ECFIN). Rp203 milyar Rp76 milyar = Rp127 milyar.

13
10/16/2015

DATA PER LEMBAR SAHAM DAN


RASIO KINERJA
23/23
Earning per Share (EPS) = Laba setelah pajak / Lembar saham
beredar
atau EPS = ROE x BVPS
Book Value per Share (BVPS) = Ekuitas pemegang saham / Lembar
sahan beredar
Dividend per Share (DPS) = Dividen / Lembar saham beredar
Price Earning Ratio (PER atau P/E) = Harga saham / EPS
Price to Book Value (PBV atau P/B) = Harga saham / BVPS
Dividend Payout = DPS / EPS
Dividend Yield = DPS / Harga saham
Net Profit Margin = Laba setelah pajak / Pendapatan.
Return on Investment/ Return on Asset (ROI atau ROA) = Laba
setelah pajak / Total aktiva.
Return on Equity (ROE) = Laba setelah pajak / Ekuitas pemegang
saham.

14

Anda mungkin juga menyukai