Anda di halaman 1dari 9

BAB II

PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA PUSKESMAS

A. PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN


1. Definisi dan Tujuan
Anggaran Pendapatan adalah hak PPK BLUD Puskesmas/GFLK sebagai bagian dari
pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran
yang bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali, yang bersumber dari dana penerimaan
Kapitasi, pelayanan pasien umum , klaim BPJS dan pendapatan BLUD lain yang sah.

Definisi Anggaran pendapatan dana Kapitasi adalah hak ppk BLUD yang diterima
Puskesmas dari BPJS untuk pembayaran pelayanan kesehatan dimana pemberi pelayanan
kesehatan menerima sejumlah penghasilan tetap per peserta, per periode waktu untuk
pelayanan yang telah ditentukan tanpa memperhatikan jumlah atau sifat layanan yang
sebenarnya diberikan.

Definisi Anggaran pendapatan klaim BPJS adalah estimasi pendapatan klaim BPJS atas
pelayanan yang tidak tercover oleh dana kapitasi

Definisi anggaran pendapatan pasien umum adalah estimasi pendapatan yang bersumber
dari pelayanan pasien umum.

Definisi anggaran pendapatan BLUD lain yang sah adalah estimasi pendapatan yang
bersumber dari hasil kegiatan lain yang sah sesuai peraturan yang berlaku.

Tujuan penganggaran pendapatan puskesmas adalah :


- Menjamin tersedianya anggaran untuk pelayanan kesehatan yang akan diberikan
( biaya operasional dan BHP )
- Mendorong untuk merangsang perencanaan yang baik dalam pelayanan kesehatan,
sehingga dapat dilakukan :
Pengendalian biaya kesehatan per peserta
Pengendalian tingkat penggunaan pelayanan kesehatan
Efisiensi biaya dengan penyerasian upaya promotif-preventif dengan kuratif-
rehabilitatif
Rangsangan untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu,
efektif dan efisien
Peningkatan pendapatan untuk Pemberi Pelayanan Kesehatan agar pelayanan
kesehatan lebih bermutu ( Jasa Pelayanan )
Peningkatan kepuasan peserta

2. Pihak Yang Bertanggungjawab Penyusunan Anggaran Pendapatan


a. Kepala Dinas Kesehatan yang mengesahkan RBA dan RKA
b. Kepala UPTD Puskesmas selaku Pimpinan BLUD
c. Kabag Tata Usaha selaku Pejabat Keuangan
d. Bendahara Penerimaan selaku Pejabat Teknis Keuangan BLUD
e. Petugas Perencanaan

3. Nama Dokumen yang digunakan


a. Formulir Proyeksi Volume Pelayanan
b. Formulir proyeksi Tarif Layanan
c. Formulir Proyeksi Pendapatan
d. Dokumen RBA ( Rencana Bisnis Anggaran )
e. Dokumen RKA ( Rencana Kerja Anggaran )
4. BAGAN ALIR PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN PUSKESMAS

PETUGAS BENDAHARA KASUBAG TU KEPALA PUSKESMAS DINAS KESEHATAN


PERENCANAAN PENERIMAAN

Formulir Formulir
Mulai RBA dan RBA dan
proyeksi proyeksi RKA RKA
volume pendapatan
layanan dan Puskesmas
Formulir Tarif
Layanan
Membuat proyeksi
persetujua
volume layanan dan Review dan
n
proyeksi tarif analisa
layanan Membuat
proyeksi Sesuai ketentuan ? Setuju ?
pendapatan
Puskesmas

Formulir
tida ya
proyeksi tida
Formulir ya
volume
proyeksi
layanan dan
pendapatan
Formulir Tarif Membuat
Puskesmas
Layanan RBA dan
RKA RBA dan RKA
yg disetujui
RBA dan
RBA dan
RKA
arsip arsip RKA

Perbaikan arsip

Perbaikan Perbaikan
5. Instruksi Kerja
1) Petugas perencanaan membuat proyeksi volume kunjungan/kepesertaan dan
proyeksi tarif sebanyak rangkap 2.
2) Petugas perencanaan menyerahkan proyeksi volume kunjungan/kepesertaan dan
proyeksi tarif ke bendahara penerimaan dan menyimpan 1 rangkap sebagai arsip.
3) Bendahara penerimaan membuat proyeksi pendapatan Puskesmas sebanyak 2
rangkap berdasarkan proyeksi volume kunjungan/kepesertaan dan proyeksi tarif
yang telah dibuat oleh petugas perencanaan dan menyimpan 1 rangkap sebagai
arsip.
4) Bendahara penerimaan menyerahkan proyeksi pendapatan Puskesmas ke kasubag
TU.
5) Kasubag TU melakukan review dan analisa terhadap proyeksi pendapatan
puskesmas.
a. Jika hasil review dan analisa sesuai, maka kasubag TU menuangkannya ke
dalam RBA dan RKA.
b. Jika hasil review dan analisa tidak sesuai, maka kasubag TU mengembalikan
kepada bendahara penerima/ petugas perencanaan untuk dilakukan perbaikan
sesuai dengan bagian yang perlu diperbaiki.
6) Kasubag TU menyerahkan RBA dan RKA kepada kepala Puskesmas untuk
dilakukan persetujuan, jika tidak sesuai maka dikembalikan kepada Kasubag TU/
bendahara penerima/ petugas perencanaan untuk dilakukan perbaikan sesuai
dengan bagian yang perlu diperbaiki.
7) Setelah mendapat persetujuan Kepala Puskesmas, RBA dan RKA diserahkan ke
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten untuk dilakukan pengesahan.

B. PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGGARAN BELANJA


1. Definisi Dan Tujuan Penyusunan Anggaran Belanja
Definisi
Adalah semua pengeluaran dari rekening dana umum puskesmas yang mengurangi
ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran yang ditetapkan
Tujuan :
a. Untuk pengendalian belanja dari sisi jumlah dan ketepatan penggunaan
b. Untuk pengendalian pembayaran hutang
2. Pihak yang Bertanggungjawab Penyusunan Anggaran Belanja
a. Petugas Perencana
b. Bendahara Pengeluaran
c. Kasubag TU
d. Kepala UPTD Puskesmas
e. Dinas Kesehatan
3. Nama Dokumen Yang Digunakan
a. Form daftar kegiatan masing masing unit layanan
b. Formulir Rincian belanja
c. Formulir rincian jenis belanja per kegiatan
d. RKA & RBA
4. BAGAN ALIR PENYUSUNAN ANGGARAN BELANJA

Petugas Perencana Bendahara Pengeluaran Kabag TU Ka Pusk DINKES

Mulai Daftar kegiatan masing masing unit layanan


Formulir rincian jenis belanja per kegiatanRKA & RBA RKA & RBA

encana kebutuhan belanja untuk masing masing unit kerja

Membuat formulir rincian belanja Review anggaran belanja Review kesesuaian dg RSB

Tidak
Formulir rincian belanja
Daftar kegiatan masing masing unit layanan Tidak

Apakah sesuai RSB


Apakah sesuai SBU
Membuat rincian jenis belanja per kegiatan

Ya Ya

Approved
Membuat RKA & RBA

Formulir rincian jenis belanja per kegiatan

RKA & RBA

Perbaiki

5. Instruksi Kerja
1. Petugas perencana membuat renacana kebutuhan belanja untuk masing masing unit
kerja
2. Renacana kebutuhan belanja diajukan ke bendahara pengeluaran
3. Bendahara pengeluaran membuat :
a. Form rincian belanja
b. Form rincian jenis belanja per kegiatan
4. Rincian belanja dan rincian jenis belanja per kegiatan dalam bentuk formulir diajukan ke
Kasubag TU
5. Kasubag TU melakukan review apakah sesuai SBU ?
a. Jika Tidak sesuai SBU maka usulan dikembalikan ke Petugas Perencana
b. Jika sesuai SBU maka rencana kebutuhan belanja dimasukkan ke RSD dan RKA
6. Dokumen yang dihasilkan direview apakah sesuai RSB jika sesuai dan disetujui
dilanjutkan ke dinas kesehatan

C. PROSEDUR PENYUSUNAN KINERJA NON KEUANGAN

1. Definisi Dan Tujuan Penyusunan Kinerja Non Keuangan


1. Definisi
Adalah pencapaian SPM yang dianggarkan dalam rencana bisnis & anggaran
2. Tujuan
Mengetahui kemampuan pencapaian puskesmas yang telah ditargetkan dalam SPM
(UKP & UKM)
2. Pihak Yang Bertanggungjawab Penyusunan Kinerja Non Keuangan
1. SP2TP
2. Petugas Perencana
3. Kasubag TU
4. Ka Puskesmas
3. Nama Dokumen Yang Digunakan
1. Laporan kinerja puskesmas
2. Laporan proyeksi & Prognosa non keuangan
3. RBA
4. RBA yang disahkan
4. Bagan Alir Prosedur Penyusunan Kinerja Non Keuangan
a.

BAGAN ALIR ANGGARAN KINERJA PELAYANAN NON KEUANGAN

SP2TP PETUGAS KABAG TU KA PUSK


PERENCANA

Laporan kinerja pusk


Mulai Laporan proyeksi & RBA
prognosa kinerja non
keuangan

Membuat proyeksi &


Membuat Laporan
prognosa
kinerja pusk tahun Menyetujui
berjalan

Menganalisa
Laporan proyeksi &
prognosa kinerja non RBA yang disetujui &
Laporan kinerja pusk keuangan disahkan
Apakah
sesuai ?
Tida
k

RBA Ya

RBA
5. Instruksi Kerja
a. SP2TP membuat laporan kinerja Puskesmas tahun berjalan
b. Laporan kinerja puskesmas di laporkan ke petugas perencana untuk membuat laporan
proyeksi dan prognosa anggaran kinerja non keuangan
c. Laporan proyeksi & prognosa anggaran kinerja non keuangan dilanjutkan ke Kabag TU
d. Kasubag TU melakukan review sesuai SBU
Jika tidak sesuai SBU maka ususlan dikembalikan di perencanaan
Jika sesuai SBU maka dimasukkan ke RBA lalu dlanjutkan ke Ka Pusk untuk disahkan
e. RBA yang telah di sahkan diajukan ke Dinas Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai