Arsitektur Modern
Arsitektur Modern
Menurut Rayner Banham pada bukunya yang berjudul Age of The Master : A
Personal View of Modern Architecture, 1978, perkembanagan arsitektur modern
menekankan pada kesederhanaan suatu desain. Para arsitek pada masa itu
menginginkan bangunan rancangannya bersih dari ornamen dan sesuai dengan
fungsinya dengan menghilangkan paham eclecticism pada tiap rancangannya.
Arsitektur modern merupakan Internasional Style yang menganut Form Follows
Function (bentuk mengikuti fungsi). Bentukan platonic solid yang serba kotak, tak
berdekorasi, perulangan yang monoton, merupakan ciri arsitektur modern.
Menurut Peter Gossel dan Gabriele Leu Thauser dalam bukunya yang berjudul,
Achitecture in the 20th century, 1991.
Merujuk pada buku Rayner Banham Guide to Modern Architecture, Chapter 2,3,4
and 5. Tentang bentuk dan ruang.
Bentuk
Bentuk dalam arsitektur modern adalah merupakan periode yang membingungkan
bagi para praktisi, karena tidak ditentukan dan dibentuk dari fungsi maupun bahan
bangunan yang dipakai. Tidak satupun dari fungsi maupun konstruksi tanpa
pengaruhnya, dan pelaku yang antusias pada pemecahan fungsional yang baru dan
metode baru struktur seperti terlibat juga pada ekspresi yang baru.
Dalam arsitektur modern bentuk, fungsi dan konstruksi harus tampak satu kesatuan
dan muncul menjadi bentuk yang khusus dan kita selalu mengharapkan solusi yang
tepat agar menghasilkan bentuk yang spesifik antara gabungan ketiganya. Solusi-
solusi yang unik umumnya layak karena teknik-teknik konstruksi modern menjadikan
semua bentuk mungkin untuk dibangun. Bentuk yang diinginkan adalah bentuk-
bentuk sederhana, karena semua style lama amat kompleks dan dipenuhi oleh
ornamen. Bentuk dasar pada arsitektur modern adalah bentukbentuk geometri
(platonic solid) yang ditampilkan apa adanya.
Ruang
Satu hal yang tak dapat disangkal tentang arsitektur modern adalah kesadaran
dalam memanipulasi ruang. Dalam sejarah, ruang telah ada hanya didalam struktur
(diluar hanyalah alam, ketidakaturan dan tidak dapat diukur). Renesan telah
mengulangi proses dan dapat melihat tampak luar dari bangunan ( seperti yang
dilakukan bangsa Yunani) dan terpisah dari seni. Ciri bangunan bangunan dari
mereka : kecil, kotak, mempunyai pusat dan tertutup.
Konsep ruang pada arsitektur modern yaitu ruang tidak terbatas meluas kesegala
arah, ruang terukur/terbatasi/terlihat bayangan strukturnya (segi empat) arsitektur
dipahami dalam tiga dimensi, ruang dari arsitektur modern memiliki hubungan
dengan pengamat. Ruang yang didalam merupakan eksperimen ruang tak terbatas
dengan partisi yang dapat diterusuri melalui ruang-ruang yang dilalui. Pola
perletakan ruang lebih mengalir dan berurutan berdasarkan proses kegiatan.
Pada perkembangannya arsitektur modern memiliki bentuk dan struktur yang tetap.
Bagian fisik dari arsitektur modern sebagai pemecahan yang radikal dari sebuah
masalah yang fungsional yang tidak dapat hilang sebagai bagian dari estetika yang
merupakan manipulasi dari ruang yang tidak terbatas dan terukur.
Berikut adalah beberapa pendapat tentang konsep ruang dan bentuk modern secara
subjektif Menurut para tokoh arsitek terkemuka :
Le Corbusier,
villa savoye
1. Ruang haruslah sederhana dan apa adanya, karena dari situlah estitika
berasal. Fleksibel adalah nilai tambah tersendiri bagi sebuah ruang yang
dapat memberi kesan dinamis dan adaptif. Secara struktural ruang harus
terpisah antara kolom dan dindingnya (skins & bones).
Walter Gropius,
1. Awal pembentukan ruang adalah dimulai dari suasananya, baru setelah itu
beralih pada fungsi. Keindahan ditemukan dari produk industri dan bukan dari
alam.
2. Penciptaan bentuk bangunan, sesuai dengan pola perletakan ruang yang urut
berdasarkan sequence proses kegiatan penghuninya.
Frank Lloyd Wright,
Falling Water
SUMBER
http://cv-yufakaryamandiri.blogspot.com/2012/10/konsep-bentuk-dan-ruang-
dalam.html
Perkembangan Arsitektur Modern
Revolusi industri telah membawa perubahan radikal terhadap perkembangan kota, teknologi
struktur dan material bangunan. Pada saat yang sama gaya arsitektur hanya berputar pada
poros yang sama (revivalisme) begitu pula banyak hal yang menarik untuk kita simak
bagaimana perkembangan Arstektur modern, Dimulai pada masa Pencerahan, penekanan
pada aspek humaniora dan individualitas menjadi lebih penting daripada agama, dan menjadi
awal yang baru dalam arsitektur. Pembangunan ditugaskan kepada arsitek - arsitek individual
(sekaligus general) - Michaelangelo , Brunelleschi , Leonardo da Vinci - dan kultus individu
pun dimulai berikut penjelasan mengenai perkembangan Arsitektur modern mudah-
mudahan bisa memberikan sedikit pencerahan bagi Anda yang membutuhkannya.
Mulai tahun 1890-an sampai dengan 1930-an, terjadi sejumlah pertentangan dalam dunia
Arsitektur yang ditunjukkan melalui munculnya berbagai eksperimen yang dilakukan oleh
perorangan maupun kelompok, Eksperimen tersebut, diungkapkan sebagai sebuah
pertentangan yang mana dibutuhkan 40 tahun untuk mengubah Arsitektur menjadi sekarang
apa yang dikenal sebagai Arsitektur Modern. Hal yang menjadi Pertentangan tersebut antara
lain : Arsitektur sebagai art vs Arsitektur sebagai science, Arsitektur sebagai form vs
Arsitektur sebagai space, Arsitektur sebagai craft vs Arsitektur sebagai assembly dan
Arsitektur sebagai karya manual vs Arsitektur sebagai karya machinal.
Arsitektur modern Mulai menonjol setelah PD I (1917) bersamaan dangan hancurnya sarana,
prasarana dan ekonomi. Konsep ruang arsitektur sebelumnya dititik beratkan hanya pada
kegiatan, emosi & kemulyaan, maka pada masa ini faktor terbentuknya ruang juga ditunjang
faktor komposisi, rasio, dimensi manusia. Mulai berkembang konsep free plan, atau
universal plan, yaitu ruang yang ada dapat dipergunakan unt berbagai macam aktifitas,
ruang dapat diatur fleksibel dan dapat digunakan fungsi apa saja. Typical Concept mulai
berkembang yaitu ruang- ruang dibuat standar dan berlaku universal.
Penggunaan konsep ekonomis mulai ditrapkan. Efisiensi dalam penggunaan bahan mulai
Nampak yaitu terlihat dengan munculnya bentuk bentuk kubus, terutama pada bangunan
bertingkat tinggi antara (arsitektur kotak korek dengan menggunakan struktur beton dan
baja). Konsep Open Space Nampak dengan menggunakan jendela kaca yang lebar dan
menerus.
Pemakaian bahan terutama baja, beton dan kaca dengan bentuk polos. Ornamen dianggap
sebagai suatu kejahatan. Arsitektur modern berarti putusnya hubungan dengan sejarah dan
daerah. Selalu ingin universal (karena industri, ilmu pengetahuan dan teknologi yang juga
bersifat universal) dan juga manusianya. (gaya universal sebagai international style). Pada
bulan September 1930 telah diadakan suatu konggres oleh CIAM (Congres Internationaux
dArchitecture Moderne) yang hasilnya adalah : Arsitektur modern adalah pernyataan jiwa
dari suatu masa, dapat menyesuaikan diri dengan perubahan sosial dan ekonomi yg
ditimbulkan zaman mesin. Yaitu dg dengan menjari keharmonisan dari elemen-elemen
modern serta mengembalikan arsitektur pada bidangnya (ekonomi, sosiologi, dan
kemasyarakatan) yg secara keseluruhan siap melayani umat manusia. Konsep baru dan sangat
mendasar dari arsitektur modern antara lain adalah FORM FOLLOWS FUNCTION yang
dikembangkan oleh Louis Sullivan (Chicago), dengan beberapa ciri sebagai berikut:
2. struktur hadir secara jujur dan tidak perlu dibungkus dengan bentukan masa lampau (tanpa
ornamen).
3. Bangunan tidak harus terdiri dari bagian kepala, badan dan kaki.
Louis Sullivan.
Le Corbusier
Walter Gropius
2. PERIODE II (1930-1939).
Pada periode II perkembangan arsitektur modern sudah sampai di seluruh Eropa, Amerika
dan Jepang, yg mana masing-masing daerah mempunyai perbedaan iklim, keadaan tanah,
corak tradisi, yang bisa mempengaruhi apresiasi bentuknya. Perkembangan metode hubungan
ruang, bentuk, bahan dan struktur tidak lagi bersifat universal, akan tetapi mempunyai
hubungan yang sangat erat dengan tempat dimana bangunan itu didirikan, mempunyai
hubungan erat dengan spesivikasi kedaerahan dan keregionalan.Karakteristik bentuk dan
tampilan dengan gaya International Style atau Universal Style dari arsitektur modern pada
peride ini diwarnai oleh tipe-tipe tampilan baru, yaitu tampilan dengan memperhatikan
penggunaan bahan-bahan local / setempat.
Alvar Aalto
Arne Jacobsen
Oscar Niemeyer.
Tokoh-tokoh pada Periode I juga berkarya dengan tetap atau terpengaruh oleh pemikiran
Periode II, demikian juga pada periode selanjutnya.
Perang Dunia II (1941 1945) menimbulkan kerusakan pada gedung-gedung dan rumah
tinggal, menyebabkan faktor-faktor kebutuhan manusia akan rumah tinggal dan gedung-
gedung menjadi latar belakang pada periode ini. karena kerusakan akibat perang tersebut
perlu dibangun kembali , maka usaha untuk mempercepat pembangunan antara lain dengan
fabrikasi komponen bangunan yang lebih ekonomis dan rasional sesuai dengan tujuan
Revolusi Industri . Konsekuensi dari pandangan tersebut antara lain ornamen dianggap
sebagai suatu kejahatan dan klassisme baru yang pernah diapakai oleh kaum fasis dan nazi
menjadi simbol negatif dan perlu ditolak.
Dalam sejarah Arsitektur, berakhirnya Perang Dunia II membawa perjalanan Arsitektur dapat
dibaca dari dua sisi yang saling berlawanan yakni:
a) Bagi mereka yang berpihak pada Teknologi dan Industrialisasi, tahun 1950-an dikatakan
sebagai titik puncak kejayaan Arsitektur Modern. Dimana tahun 50-an di sebut mass
production (produksi bahan bangunan oleh pabrik). Dalam hal ini mereka menerapkan
kecepatan dalam membangun (pabrikasi komponen bangunan), efisien, ekonomis, dan
rasional. Penekanannya pada rasionalitas. Bangunan yang demikian ini dianggap
mencerminkan fungsinya dan gejala ini melintasi batas Negara dan budaya, sehingga dapat
dianggap bersifat Internasional.
b) Bagi mereka yang menempatkan Arsitektur sebagai karya yang estetik dan artistik, tahun
1950-an dilihat sebagai titik awal kemerosotan Arsitektur Moderen dengan alasan antara lain:
1. Karena Arsitektur telah kehilangan identitas/ ciri individual perancangnya. Tahun-tahun itu,
nama yang dikenal orang adalah nama biro-biro Arsitektur, bukan arsiteknya.
2. Walaupun Arsitektur menjadi sangat demokratis, dalam masyarakat tidak bisa dihilangkan
adanya hirarki atau kelas-kelas. Maka kata-kata demokratis itu sama saja bohong/ omong
kosong.
4. Karena penekanan perancangan pada space, maka desain menjadi polos, simpel, bidang-
bidang kaca lebar. Ciri ini juga disebut nihilism yang berarti tidak ada apa-apanya kecuali
geometri dan bahan. (Dengan demikian, siapa pun bisa menjadi arsitek. Tidak ada bedanya
arsitek atau bukan. Kalau sudah begini, apa gunanya sekolah arsitek?)
Pada masa ini timbul aliran yang disebut Eklektisisme, aliran yang berpedoman mengambil
yang paling baik diantara yang sudah ada, untuk digunakan sebagai bagian dari sesuatu yang
baru. Prinsip-prinsip perancangannya didasari pada kebutuhan, fungsi yang dipadu dengan
hasil penemuan teknik serta keindahan mesin, menginginkan satu kesatuan antara manusia
dengan lingkungannya. Ekspresi bentuk massa bangunan serta materi yang dominan pada
periode ini dapat dibagi atas:
Bentuk curvelinier geometris yang plastis dengan penggunaan bahan dan struktur utama
pada umumnya beton serta struktur atap baja.
Bentuk geometri (kubus, prisma), umumnya menggunakan baja sebagai struktur utama
dengan dinding kaca sebagai penutup.
1. Karena tahun 50-an, segenap filosofi dan prinsip Arsitektur sebagai ilmu telah dapat
diformulasikan dengan sempurna dari ide sampai dengan realisasinya: bangunan kotak dan
geometris murni, Platonic solid, menjadi ekspresi yang pas bagi Arsitektur sebagai ilmu,
karena dalam ilmu, yang disebut bentuk jikalau memenuhi aturan-aturan geometri, misalnya :
lingkaran, bujursangkar, segitiga ( 2 matra/Dimensi ) dan bola, piramid, kubus ( 3
matra/Dimensi ).
Pada periode ini penyatuan antara karakter bangunan dengan fungsi, perancangan tidak hanya
mempertimbangkan bagian dalamnya saja, tetapi juga hubungannya dengan keadaan
lingkungan di mana bangunan tersebut akan berdiri (misalnya : iklim).
Bangunan yang ercipta mencerminkan suatu dialogi dengan teknologi, hal ini terlihat dari
penggunaan produk baru, seperti; baja, alumunium, metal, beton pracetak. Yang
penggunaannya dapat dibagi menjadi dua prinsip dasar yang berbeda yaitu:
2. Aliran bentuk sesuai dengan fungsi dan bahan, bila ada bagian yang perlu ditonjolkan
akan dibuat menonjol, sehingga ada variasi pada bentuk masanya. Aliran ini bentuknya lebih
plastis dibandingkan aliran di atas. (tokohnya: Alvar Aalto).
3. Aliran pernyataan bentuk melalui struktur (experimental structure), bentuk terlahir dari
permainan gaya-gaya struktural, sehingga tercipta bangunan yang istimewa bentuknya dan
berskala besar.(tokohnya: Eero Saarinen).
5. Aliran perubahan sikap terhadap zaman yang lampau, menggunakan kembali langgam-
langgam dari masa lalu yang sudah dipermodern dan disederhanakan.
(tokohnya : Minoru Yamasaki).
Setelah mengalami beberapa variasi sebagai akibat dari kemajuan teknologi dan pandangan-
pandangan pada fase I dan periode sebelumnya. Pada fase ini timbul dua aliran yang
menonjol di Eropa dan Amerika yaitu:
1. Aliran Brutalisme, berasal dari beton brut (beton telanjang), yang dipakai oleh Le
Corbusier pada bangunan Unite dHabitation di Marseilles. Bangunan yang dibuat dengan
gaya seperti ini, yaitu menggunakan bahan bangunan yang kasar, seperti beton expose, batu
bata kasar dan bahan lain yang sejenis termasuk di dalam aliran ini. Brutalisme mengalami
dua fase, yaitu:
Brutalisme memulai suatu perancangnan dari kumpulan ruang yang kecil dan terpisah serta
dihubungkan dengan elemen-2 fungsional yang bebas dan dengan indah dikembangkan ketika
bergabung bersama. Bentuk keseluruhan dari bangunan merupakan faktor yang menentukan,
tetapi bagian-bagian individual dinyatakan dengan tegas dan teliti. (tokohnya: Le Corbusier,
Paul Rudolph, Michael Kallmenn, Eero Sarine, Kenzo Tange, Stubbin).
Formalisme vs Brutalisme; bertitik tolak pemikiran yang sama yaitu technical excellence,
kekuatan teknik sebagai suatu cara untuk mencapai keindahan ideal. (Paul Rudolph).
Faham dan aliran yang berkembang pada arsitektur modern memang banyak, namun
perbedaannya sangat tipis. Dan sering perbedaan ini lebih banyak disebabkan oleh penekanan
permasalahan yang berbeda, sedangkan inti permasalahannya sama, yaitu ingin menciptakan
arsitektur yang efisien.
Setelah berjalan beberapa lama, maka arsitektur modern dapat disimpulkan mempunyai ciri
sebagai berikut:
Bangunan bersifat fungsional, artinya sebuah bangunan dapat mencapai tujuan semaksimal
mungkin, bila sesuai dengan fungsinya.
Bentuk bangunan sederhana dan bersih yang berasal dari seni kubisme dan abstrak yang
terdiri dari bentuk-bentuk aneh, tetapi intinya adalah bentuk segi empat.
Konstruksi diperlihatkan.
Pemakaian bahan pabrik yang diperlihatkan secara jujur, tidak diberi ornamen atau
ditempel - tempel.
Interior dan eksterior bangunan terdiri dari garis-garis vertikal dan horisontal.
Konsep open plan, yaitu membagi dalam elemen-elemen struktur primer dan sekunder,
dengan tujuan untuk mendapatkan fleksibelitas dan variasi di dalam bangunan.
Bangunan mencapai kegunaan semaksimal mungkin, menjadi syarat utama dari bangunan.
Material dan sistem bangunan yang digunakan ditempatkan sesudah syarat di atas.
Keindahan tercapai dari hubungan langsung antara bangunan dan kegunaannya, ketepatan
penggunaan material dan keindahan sistem konstruksi.
Esteika dari arsitektur baru tidak mengenal perbedaan antara depan dengan belakang, facde
dengan rencana lantai, jalan dengan halaman dalam; tidak ada detail yang berdiri sendiri,
tetapi merupakan bagian yang diperlukan bagi keseluruhan.
Pengulangan tidak lagi dianggap sebagai sesuatu yang harus dihindarkan, tetapi merupakan
alat yang penting dalam ekspresi artistik.
Arsitektur yang sudah melepaskan diri dari aturan-aturan modernisme. Tapi kedua-duanya
masih eksis.
Anak dari Arsitektur Modern. Keduanya masih memiliki sifat/ karakter yang sama. Koreksi
terhadap kesalahan Arsitektur Modern. Jadi hal-hal yang benar dari Arsitektur Modern tetap
dipakai.
merupakan pengulangan periode 1890-1930.
Arsitektur yang menyatu-padukan Art dan Science, Craft dan Technology, Internasional dan
Lokal. Mengakomodasikan kondisi-kondisi paradoksal dalam arsitektur.
Tidak memiliki hubungan sama sekali dengan Arsitektur Modern.
Arsitektur Post Modern lahir karena beberapa hal antara lain Arsitektur Modern dipermalukan
karena tidak begitu menghargai sejarah ,kemudian terjadinya Gerakan Internasional
Mahasiswa di berbagai negara dengan tujuan secara umum yang sama yaitu menuntut
kebebasan karena sebelum masa pemberontakan tersebut pada umumnya pusat-pusat
intelektual /sekolah-sekolah secara politik dikuasai pemerintah sehingga melalui gerakan
mahasiswa ini kemandirian mahasiswa dihargai. Kemudian tumbuhnya peristiwa kebudayaan
dalam gaya hidup dan munculnya demonstrasi orang tua yang menurut mereka orang-orang
modern bisanya cuma merusak bukan memelihara . Aliran Late Modern itu sendiri
merupakan aliran Modern karena pada dasarnya hanya mengolah segi bahan , tampak dan
struktur bangunan,sedangkan Post Modern sautu mutasi karena mencoba memasukkan
kembali nilai-nilai sejarah dan tradisional dalam arsitektur ,suatu hal yang sebelumnya sangat
ditentang Modernisme.
Post Modern timbul pada saat aliran Modern sudah mencapai klimaks pertumbuhannya dan
sebagai suatu aliran baru yang merupakan perubahan dramatis arsitektur Modern dan
Internasional Style . Reaksi lain yang timbul adalah slogan Less is More diubah menjadi
Less is Bore oleh Venturi . Istilah Post Modern pertama kali oleh Arnold Toynbee, tetapi
bukan dalam konteks Arsitektur . Kemudian dipindahkan dalam konteks Arsitektur oleh
Arsitek Joseph Hudnut pada tahun 1949 dan kemudian Geoffrey Barraclouyh ( sesudah
Toynbee ) yaitu untuk menggambarkan suatu jaman yang penuh dengan keanekaragaman
dalam peradaban yang saling berdampingan satu dengan yang lainnya .
Arsitektur PostModern bermula dari kejenuhan masyarakat terhadap arsitektur modern, maka
timbullah gerakan pembenahan dari para arsitek Arsitektur post modern ini muncul dalam
tiga versi atau sub langgam yaitu: purna modern, pasca modern, dan dekonstruksi. Arsitektur
purna modern dan neo modern merupakan hasil pemikiran arsitektur untuk mengkoreksi
degradasi yang terjadi.
Ciri -ciri umum Arsitektur postmodern: Untuk lebih memperjelas pengertian arsitekturpost
modern, Charles Jencks memberikan daftar ciriciri sebagai berikut:
1. Ideological adalah Suatu konsep bersistem yang menjadi asas pendapat untuk memberikan
arah dan tujuan. Jadi dalam pembahasan Arsitektur post modern, ideological adalah konsep
yang memberikan arah agar pemahaman arsitektur post modern bisa lebih terarah dan
sistematis.
c) Semiotic form
Penampilan bangunan mudah dipahami, Karena bentukbentuk yang tercipta menyiratkan
makna atau tujuan atau maksud.
e) Artist or client
Mengandung dua hal pokok yaitu: Bersifat seni (intern) dan Bersifat umum (extern)
Yang menjadi tuntutan perancangan sehingga mudah dipahami secara umum.
g) Piecemal
Penerapan unsurunsur dasar, secara subsub saja atau tidak menyeluruh. Unsurunsur dasar
seperti: sejarah, arsitektur vernakular, lokasi, dan lainlain.
2. Stylitic (ragam) adalah Gaya adalah suatu ragam (cara, rupa, bentuk, dan sebagainya) yang
khusus. Pengertian gaya gaya dalam arsitektur post modern adalah suatu pemahaman
bentuk, cara, rupa dan sebagainya yang khusus mengenai arsitektur post modern:
b) Complexity adalah Hasil pengembangan ideologyideology dan ciriciri post modern yang
mempengaruhi perancangan dasar sehingga menampilkan perancangan yang bersifat
kompleks. Pengamat diajak menikmati, mengamati, dan mendalami secara lebih seksama.
c) Variable Space with surprise adalah Perubahan ruangruang yang tercipta akibat kejutan,
misalnya: warna, detail elemen arsitektur, suasana interior dan lainlain.
e) Eclectic adalah Campuran langgamlanggam yang saling berintegrasi secara kontinu untuk
menciptakan unity.
h) Pro Or Organic Applied Ornament adalah Mencerminkan kedinamisan sesuatu yang hidup
dan kaya ornamen.
j) Pro-metaphor adalah Hasil pengisian bentukbentuk tertentu yang diterapkan pada desain
bangunan sehingga orang lebih menangkap arti dan fungsi bangunan.
k) Pro-Historical reference adalah Menampilkan nilai-nilai histori pada setiap rancangan yang
menegaskan ciri-ciri bangunan.
l) Pro-Humor ialah Mengandung nilai humoris, sehingga pengamat diajak untuk lebih
menikmatinya.
3. Design Ideas adalah suatu gagasan perancangan. Pengertian ide-ide desain dalam
Arsitektur Post Modern yaitu suatu gagasan perancangan yang mendasari Arsitektur Post
Modern.
a) Contextual Urbanism and Rehabilitation ialah Kebutuhan akan suatu fasilitas yang
berkaitan dengan suatu lingkungan urban.
b) Functional Mixing ialah Gabungan beberapa fungsi yang menjadi tuntutan dalam
perancangan.
f) Street Building.
g) Ambiquity adalah Menampilkan ciri-ciri yang mendua atau berbeda tetapi masih unity
dalam fungsi.
SUMBER : http://griya-informasi.blogspot.com/2013/02/perkembangan-arsitektur-
modern.html
KONSEP ARSITEKTUR MODERN
Arsitektur modern tidak bermula dengan revolusi yang tidak dengan tiba tiba membuang
yang pra modern dan menggantinya dengan geometris sebagai satu satunya rupa arsitektur,
tetapi secara setahap demi setahap menghapuskan ornamen ornamen dan dekorasi yang
digantikan oleh geometri. Arsitektur modern diketahui telah berkembang lebih kurang
setengah abad, berawal kira kira tahun 1920 hingga 1960 dan pada bulan September 1930
telah diadakan suatu konggres oleh CIAM yang menghasilkan metode berpikir secara rasional
untuk membangun kembali bangunan bangunan yang hancur akibat perang dunia II. Dalam
hal ini mereka menerapkan kecepatan dalam membangun (pabrikasi komponen bangunan),
efisien, ekonomis, dan rasional. Penekanannya pada rasionalitas. Bangunan yang demikian ini
dianggap mencerminkan fungsinya dan gejala ini melintasi batas negara dan budaya,
sehingga dapat dianggap bersifat Internasional.
Arsitektur modern mempunyai pandangan bahwa arsitektur adalah olah pikir dan bukan
olah rasa (tahun 1750), dan permainan ruang dan bukan bentuk. Sejalan dengan
kemajuan teknologi yang pesat ikut mempengaruhi arsitektur. Munculnya teknologi bahan
bangunan yang mendukung arsitektur modern. Misalnya kaca yang dapat digunakan untuk
mengekspresikan space atau ruang. Karena ciri cirinya yang ada tapi tak terlihat. Selain
itu untuk mewujudkan kecepatan dalam membangun maka dilakukan dengan produksi masal
bahan bangunan sehingga mengakibatkan arsitektur modern dapat menembus batas budaya
dan geografis, dan arsitektur menjadi suatu gaya internasional serta bangunan bangunan di
dunia menjadi seragam. Ornamen ornamen dalam bangunan dianggap suatu kejahatan dan
klasisme yang pernah dipakai oleh kaum fasis dan nazi menjadi symbol yang negatif dan
perlu diolah.
Sumber : http://pushtop.blogspot.com/2012/04/konsep-arsitektur-modern.html
PENGERTIAN DAN CIRI-CIRI ARSITEKTUR MODERN
Arsitektur modern memiliki ornament yang sangat minim. Pada arsitektur modern fungsi
lebih diutamakan dalam menentukan bentuk, ukuran dan bahan. Di Indonesia rumah-
rumah dengan gaya arsitektur modern mulai banyak diterapkan pada awalt tahun 70-an.
Di masa sekarang pun banyak rumah-rumah baru yang dibangun dengan gaya arsitektur
modern dengan penyesuain terhadap bahan bangunan dengan teknologi terkini,
perkembangan budaya dan wawasan serta gaya hidup penghuninya.
Eksterior rumah dengan gaya arsitektur modern didominasi dengan jendela yang
berukuran lebar dan atau tinggi, list plang beton memanjang dan kanopi yang menjeorok
ke depan. Dengan kolom yang simple atau bahkan tanpa kolom. Bentuk masa rumah
modern di dekorasi dengan ornament garis vertical, horizontal, dan diagonal yang
sederhana pada dinding eksterior yang luas
Interior rumah modern ditata dengan ornament yang sederhana, plafond bertingkat dan
void di ruang-ruang public yang meberikan kesan luas.
Ruang pada rumah dengan gaya Arsitektur Modern umunya transparan, menerus, ruang-
ruang saling terhubung dengan ruang-ruang perantara dibatasi oleh dekorasi interior
yang tidak masiv.
Bahan bangunan berupa stainless steel finishing polished, aluminum anodized, kaca
berwarna / tinted glass, marupakan bahan dengan jenis finishing mencirikan rumah
modern dimasa-masa awal berkembangnya di Indonesia. Disaat sekarang ini banyak
bahan engunan dengan teknologi modern yang menjadi komponen penting seperti
galvanized metal, granitile, grc, perforated metal dll.
Beberapa ciri arsitektur modern sebagai berikut:
Modern :
2. berupa khayalan
4. Zeitgeit
Late Modern :
2. pragmatis
3. Longgar
4. Late Kapitalis
6. Elitis Profesional
7. Bersifat menyeluruh
3. bentuk semiotic
STYLISTIC :
Modern :
2. Sederhana
4. Bentuk Abstrak
5. mempertahankan kemurnian
8. Anti ornamen
9. Anti penggambaran
Late Modern :
6. Artikulasi Ekstrim
7. Estetika mesin kedua, logika ekstrim, sirkulasi, mekanikal, teknologi dan struktur
Post-Modern :
1. Ekspresi campuran
2. Kerumitan
6. Articulasi semiotic
9. Pro penggambaran
13. Simbolik
DESIGN IDEAS :
Modern :
1. Kota ditaman
2. Pemisahan fungsi
6. Transparan
Late Modern :
1. Monumen ditaman
Post Modern :
1. Keadaan kota dan perbaikan
2. pencampuran fungsi
5. Street building
6. ke-dwiarti-an
7. cenderung asimetris/simetris
8. Penampilan / Bentrokan
1. Pelapisan ruang.
Aliran post modem ini berusaha untuk lepas dan ciri-ciri yang melekat
pada aliran modem, tetapi dalam kenyataannya aliran mi tetap memasukkan ciri-
ciri dan unsur modern.
1. Sigfried Giedion
2. Frank OGehry
4. Robert Venturi
5. Robert Stem
7. Richard Meier
8. Ron Davis
9. Eugene Kupper
11. GunnarAsplund
1. Pelapisan ruang
Michael Graves :
SUMBER : http://arsitektur-mudasukoharjo.blogspot.com/2010/07/pengertian-dan-
ciri-ciri-arsitektur.html
ARSITEKTUR MODERN
SEJARAH LAHIRNYA ARSITEKTUR MODERN DAN PERKEMBANGANNYA
Pada awalnya Arsitektur Modern muncul sekitar tahun 1750-an di Eropa, dengan
beberapa ciri khas yaitu munculnya arsitektur bergaya Romantic Classicicm atau yang lebih
dikenal dengan aliran Neoklasik, adanya tata
kota ideal dan rekayasa teknologi. Sebenarnya Arsitektur Modern baru muncul di Eropa
sekitar tahun 1860-an setelah dibangunnya Crystal Palace, sebagai suatu reaksi akibat
ketidak puasan akan gaya arsitektur klasik dan kombinasinya pada abad 18. Sedangkan di
Amerika, gaya ini mulai muncul sekitar tahun 1880-an. Akibat adanya berbagai gagasan
baru, salah satunya adalahadanya peran teknologi dalam perancangan bangunan yaitu
penggunaan bahan-bahan baru seperti beton, besi, baja, kaca, dan sebagainya, mulailah
muncul berbagai macam struktur yang sekaligus mempengaruhi bentuk-bentuk bangunan
yang sebelumnya tidak ada. Gagasan baru tersebut terangkum dalam prinsip-prinsip
Arsitektur Modern.
Arsitektur Modern dapat dianggap sebagai suatu debat atau argumen terhadap
peran arsitektur klasik. Arsitektur Klasik mencerminkan banyak pandangan seperti moral
atau ekstravagan, imperialisasi atau republik, bahkan intelektualitas atau militerisme. Tanpa
disadari oleh beberapa Arsitek, ada beberapa karya arsitek yang mengaku sebagai hasil
cipta klasik tapi mempunyai ciri modern, dan sebaliknya ada juga karya arsitek yang
menyatakan sebagai karya arsitektur bergaya modern tapi nyatanya malah bergaya klasik.
Salah satu pengaruh terpenting dan terbesar pada arsitektur modern ini adalah gerakan Arts
and Crafts, yang ditemukan pada pertengahan abad 18 oleh William Morris di Inggris. Morris
mengkritik kualitas artistik yang miskin akan hasil produksi mesin pada saat revolusi Industri.
Meskipun Morris tidak merancang bangunan, pengaruhnya memberi motivasi akan
kebebasan dan semangat bereksperimen yang mendapatkan peran penting dalam
arsitektur.
Gerakan modern dipercaya sebagai sesuatu yang baru dan segala bentuk klasik
tidak diterima oleh para arsiteknya. Pada umumnya arsitektur modern sengaja menciptakan
pandangan yang mencerminkan ide tentang masyarakat industri, berdasarkan
kesederajatan dan biasanya mempunyai sikap untuk memperbaiki hal-hal yang dianggap
salah di masa lalu. Pandangan baru tersebut, seperti masyarakat baru, umumnya tidak
dimengerti atau belum dapat diterima masyarakat lain. Sangat ironis apabila gerakan
modern ini menolak keberadaan tradisi klasik karena tanpa diduga banyak juga karya
arsitektur modern yang terdapat unsur tradisi aristektur klasik di dalamnya, masih
mengadopsi beberapa bentuknya, dari urutan sampai pada bentuk kubahnya (dome), dan
dengan inilah karya tersebut dapat mengkomunikasikan nilai (pesan) tertentu, sehingga satu
sama lain berbeda. Usaha untuk menghilangkan tradisi tersebut sulit memang tidak pernah
berhasil.
Gerakan modern ini sebenarnya lebih mengutamakan pada konstruksi dan beauty
atau keindahan. Di sini semua gerakan di alam dianggap mempunyai konstruksi sehingga
menjadi indah. Dinamis tetapi tetap sebuah konstruksi yang kaku tidak lagi statis, selalu
dalam keadaan equilibrium namun tidak kaku. Pada saat itu gerakan ini harus internasional
atau men-dunia dan dipraktekkan oleh semua arsitek pada saat itu. Semua benda
mempunyai bentuk yang pas seperti bentuk bendungan dan bangunan penyimpanan
gandum yang bentuknya serupa di seluruh dunia. Bahan-bahan pabrik seperti kaca sangat
digemari dimana pada saat itu kaca dapat membentuk sebuah volume ruang. Bagian dalam
dapat terlihat dengan menggunakan kaca bagian luarnya menampilkan sebuah kejujuran.
Arsitektur modern yang mulai muncul pada sekitar tahun 1750 di Eropa mempunyai
beberapa tanda, antara lain :
- Kehadiran arsitektur modern seiring dengan sedang munculnya Romantic Classicism, istilah
populernya adalah Neoklasik. Gaya ini dianggap serius apabila melibatkan emosi yang
mengakibatkan prinsip-prinsip arsitektur klasik tidak diterapkan sepenuhnya melainkan
cenderung lebih condong memilih (gabungan) gaya yang disukai saja, seperti gaya
arsitektur Gothic dan Ionic.
- Adanya tata kota ideal, karena sejak 1750 timbul suatu masalah yaitu banyaknya tempat
kumuh. Hal ini membangkitkan gagasan kota ideal yang menyangkut polis, yang merupakan
komponen masyarakat yang diatur sehingga hidup selaras dan seimbang. Bagaimana cara
mengatur sebuah lahan menjadi bangunan merupakan bahan pertimbangan pembangunan
kota itu sendiri, dengan kata kunci mandiri atau self-sufficient.
- Adanya peran rekayasa dan teknologi. Insinyur sipil mulai banyak, yang kemudian mulai
muncul bahan-bahan serta bahan-bahan campuran baru seperti cairan aspal, beton, baja
dan sebagainya. Hal ini mempengaruhi pembangunan, terutama pada struktur bangunan
sehingga mulai muncul bentuk-bentuk baru baik itu struktur atau penampakkannya.
Sebenarnya arsitektur modern baru muncul sekitar tahun 1860-an di Eropa dengan
bangunan pertama yaitu Crystal Palace. Bentuk-bentuk yang digunakan merupakan bentuk-
bentuk rasional yaitu kaku biasanya berbentuk kotak terlihat masif dan jarang terdapat
ornamen-ornamen penghias seperti halnya pada gaya-gaya atau aliran-aliran sebelumnya.
Penerapan bahan-bahan baru dapat terlihat pada bangunan ini seperti penggunaan struktur
besi, baja dan kaca serta beton. Sedangkan di Amerika, arsitektur modern mulai muncul
sekitar tahun 1880-an, dimana banyak dibangun gedung-gedung bertingkat tinggi dengan
struktur yang menggunakan bahan-bahan baru hasil fabrikasi terutama bahan baja.
- Sistem firmitas atau sistem kekokohan, dimana tiang dan lantai merupakan satu kesatuan atau
saling mengikat, ada pondasi dan penghubung lantai dasar sebagai pengikat konstruksi.
Jadi pada arsitektur modern ini lebih menonjolkan pada bentuk-bentuk yang dianggap
kokoh.
- Adanya penggunaan bahan hasil pabrikasi untuk penutup atau kulit bangunan. Karena adanya
revolusi industri yang banyak menyebabkan penggunaan bahan-bahan pabrik menjadi tren
saat itu. Bahan-bahan yang banyak digunakan pada saat itu yaitu bahan-bahan baru seperti
besi, baja, beton dan kaca. Para arsitek pada saat itu sednag gemar-gemarnya
menggunakan bahan-bahan ini.
- Terdapat sistem grid pada denah, tidak mempunyai pusat tertentu dan bentuknya biasanya
asimetri. Disini denah sudah lebih kaya akan bentuk dan tidak berbentuk simetris seperti
pada denah-denah bangunan beraliran klasik sebelumnya. Dan tidak mempunyai pusat-
pusat tertentu.
- Selalu ada bukaan-bukaan (lubang-lubang) karena pada saat itu arsitek sudah mulai
memikirkan bagaimana menciptakan bangunan yang sehat yang diantaranya dengan
menggunakan banyak bukaan-bukaan (lubang-lubang) sebagai sirkulasi udara agar udara
lebih nyaman di dalamnya.
- Alam dipinjam (dipasang) agar telihat sebagai ornamen tapi tidak menjadi bagian dari
bangunan. Di bangunan-bangunan modern penggunaan tanaman-tanaman hias merupakan
pengganti dari ornamen-ornamen estetis yang terdapat pada bangunan aliran sebelumnya.
- Adanya kontak dengan alam baik secara langsung ataupun secara tidak langsung. Alam disini
mulai diperhatikan kembali sebagai unsur yang penting baik itu sebagai penunjang
kenyamanan maupun kesehatan lingkungan bangunan.
- Ada keinginan akan sebuah lingkungan yang sehat, jarak antar bangunan berjauhan. Telah
saya jelaskan diatas bahwa arsitek beraliran modern mulai kembali memperhatikan
kesehatan bangunan salah satunya juga dengan cara memperjauh jarak antar bangunan
disamping juga sebagai penambah unsur keindahan dari bangunan itu sendiri lepas dari
bangunan-banguna lain disekitarnya.
Pada saat tahun 1850-an muncul sebuah gelar baru yaitu insinyur. Insinyur disini
selain ahli bangunan juga bisa membuat bangunan-bangunan tinggi atau pencakar langit
juga dapat membuat bangunan dengan struktur-struktur yang panjang seperti jembatan.
Sehingga pada akhirnya muncul istilah Form Follows Function yang dicetuskan oleh
Louis Sullivan dimana bangunan yang baik tidak harus indah namun benar makna, fungsi
dan lain-lainnya. Pada saat itu bangunan bangunan modern juga sudah mulai berubah
bentuknya misalnya pada bangunan-bangunan tinggi pada lantai 1 dan lantai 2-nya diberi
ruang besar , mezanin dan terdapat tangga utama yang besar. Selain itu untuk memecah
kekakuan pada penampakkan fasad-nya diberilah aksen diatas-atas bangunan tinggi
tersebut seperti yang dilakukan pada gaya-gaya Art Nouveau. Namun pada saat itu arsitek
besar seperti Louis Sullivan tidak banyak mencipatakan sebuah bangunan hanyalah karena
bangunan-bangunan ciptaannya banyak ditiru dan dijiplak oleh arsitek-asitek lain pada
zamannya. Namun kemudian Louis Sullivan menurunkan ilmunya ini kepada muridnya yang
akhirnya juga menjadi arsitek besar pula yaitu Frank Loyd Wright.
Kemudian pada sekitar tahun 1920-an muncullah suatu periode yang disebut dengan
Periode Heroic, dimana dimasa itu merupakan jaman penekanan ego pribadi, selain itu
sudah berkurangnya ornamen-ornamen yang menghiasi bangunan, namun ornamen-
ornamen disini berfungsi sebagai pemberi status, fungsi dan diletakkan di tempat-tempat
tertentu. Sehingga kesimpulannya adalah bahwa di masa ini telah terjadi penyederhanaan
ornamen-ornamen. Di sini massa-massa bangunan juga dibuat ekspresif namun
menggunakan bahan-bahan pabrik sehingga mempunyai ekspresi yang khas contohnya
penggunaan bentuk-bentuk melengkung dan skylight. Periode ini juga ditandai dengan
keadaan politik Eropa yang saat itu tengah memanas yang menyebabkan munculnya
berbagai macam aliran. Seperti adanya Naziisme di Jerman dimana bangunan pada saat itu
harus berfungsi sebagai monumental, sedangkan di Italia adanya Fasisme yang
mengakibatkan bangunan-bangunan pada saat itu secara teknis mengikuti bentuk-bentuk
bangunan klasik. Jadi dapat dilihat bahwa pada saat itu karya-karya arsitektur haus
monumental dan prinsipprinsip arsitektur klasik. Zailgeist yaitu arsitektur mengikuti
perkembangan mekanisasi yang terjadi sedangkan Will to form yaitu bahwa perancangan
bangunan diserahkan sepenuhnya oleh arsitek yang merancangnya.
Pada tahun 1920 hingga 1930 bangunan yang diciptakan kebanyakan adalah
bangunan-bangunan tinggi atau bangunan pencakar langit. Karena pada saat itu ada
anggapan bahwa semakin tinggi sebuah bangunan semakin hebat. Di Jerman pada saat itu
ada istilah Neve Sachlichkeit atau Neuwe Zakelijaheid di Belanda yaitu sebuah sifat objektif
yang baru. Dan di daerah Skandinavia yang pada saat itu tidak tersentuh oleh dinamika
politik yang tengah memanas di Eropa Tengah mengakibatkan gerakan modernnya berbeda
dengan di daerah Eropa tengah tersebut, bentuk-bentuk bangunan di sana mengalah pada
lansekap atau alam.
Akibat rasa optimis yang tinggi dan sikap yang idealis dari masyarakat modern,
arsitektur modern mulai menandakan tanda-tanda kegagalannya. Para arsitek dari gerakan
modern mempunyai suatu tujuan yaitu untuk menciptakan suatu gaya internasional atau
Internasional Style, yang diterima secara internasional dan seragam. Internasional Style
sebenarnya merupakan perumusan ide-ide dari para pionir arsitektur modern seperti
Hoffmann, Loos, Frank Loyd Wright, dan Walter Gropius. Ciri khas bangunan bergaya
internasional adalah penerapan bentuk-bentuk geometri, dinding berwarna polos (putih), dan
atap yang datar, serta biasanya terdapat taman di sekitarnya. Banyak karya-karya arsitektur
yang mengadopsi dari revolusi industri.
- Volume metrik
- Regularity
Internasional style masih tetap populer ke seluruh dunia hingga sekitar tahun 1950-
an. Pada saat itu banyak arsitek muda yang menentangnya. Mereka percaya bahwa gaya ini
tidak mempunyai banyak variasi dalam desainnya karena keterikatannya pada bentuk
geometri yang sederhana dan kurangnya dekorasi. Sehingga pandangan industri yang
diterapkan pada semua bangunan menjadi dasar permasalahan yang sering dikritik.
Penerapan ini gagal menampilkan kepentingan akan fungsi dari berbagai bangunan, seperti
perumahan, gedung perkantoran dan institusi-institusi baik pendidikan maupun kebudayaan,
memiliki bentuk yang mirip sehingga terlihat sama, dan yang hanya dapat menandakan
fungsinya adalah penggunaan skala yang berbeda.
Kelompok arsitek pertama yang menentang gaya tersebut menamakan diri the
Brutalists. Mereka mendasari desainnya pada pekerjaan akhir Le Corbussier, dan membuat
bangunan yang polos dan masif dengan bahan campuran / konkrit yang kasar serta kuat.
Pemimpin kelompok ini adalah Kenzo Tange (Jepang), J. Sterling dan Gowan (Inggris), dan
Paul Rudolf (Amerika).
Sekitar tahun 1970-an dunia telah berubah dan kesemuanya diatur oleh Amerika.
Kemudian timbul Perang Dingin yaitu antara Blok Barat yang lebih menekankan industrialis
dan Blok Timur yang sangat tertutup sehingga disebut dengan Tirai Besi. Namun pada saat
itu setiap negara mempunyai program-program pembangunannya sendiri. Pada saat itu di
Amerika terdapat 3 karakter yang mempengaruhi karya-karya arsitektur diantaranya adalah
formalis seperti Paul Rudolf yang lebih mengutamakan ekspresi bentuk kemudian
perfeksionis seperti I.M.Pei dimana lebih mengutamakan kesempurnaan setiap detail dan
bentuk. Sedangkan yang terakhir yaitu produktivitas yang lebih mengutamakan pada
kemajuan teknologi, efisiensi dan optimalisasi. Di Belanda arsitek-arsitek disana kembali
meneruskan gaya arsitektur modern lama, metabolisme dan split level seperti yang
dilakukan oleh Le Corbussier dan Van der Grough. Di Prancis banyak menggunakan
teknologi logam seperti pembangunan menara Eiffel jadi anggapan disana bahwa bangunan
yang menarik yaitu bangunan yang bisa dirakit. Di Jerman lebih mengutamakan
pengekspresian bentuk-bentuk manufaktur, bangunan yang bisa dirakit serta mengutamakan
bentuk-bentuk yang ekspresif. Di Skandinavia, Alvaro Alto sebagai arsitek penggerak disana
lebih mengutamakan bentuk-bentuk konservatif dan bangunan harus mempnyai unsur-unsur
alam. Di Asia seperti di Jepang lebih mengutamakan bentuk-bentuk formalis dan metabolis
yang digerakkan oleh Kenzo Tange. Sedangkan di India dipengaruhi oleh LeCorbussier dan
Charles Korea yang mengutamakan bangunan-bangunan arsitektur tropis.
Pada tahun 1970-an itu pula terbitlah sebuah buku yang berjudul Complexity and
Contradiction. Dan ada anggapan bahwa bangunan harus kompleks dan ramai tidak ada
lagi regularity dan simetris. Ornamen-ornamen bangunan timbul karena fungsi seperti
adanya antena sebagai sebuah sculpture. Charles Jenks menilai pada saat itu ada enam
situasi penciptaan karya-karya arsitektur yaitu situasi historis, stylish, tradisional, urban,
super modern dan situasi adhoc. Kemudian timbul pula aliran baru yang bernama aliran
kalsik pasca modern yang berkembang karena situasi historis pada tahun 1980-an. Maksud
dari pasca modern disini yaitu sebuah upaya untuk menghadirkan lebih dari sebuah
pemahaman dari sebuah karya arsitektur. Kebanyakan karya-karya arsitektur, gaya dan tipe
berasal dari Barat, namun kemudian menyebar dengan cepat ke seluruh penjuru dunia, ini
semua tergantung dari berkembangnya teknologi di bidang komunikasi.
Mungkin sekarang, gerakan arsitektur yang dikenal dan paling kontroversial adalah
Post-Modernism. Gerakan ini dimulai sekitar tahun 1960-an di Amerika. Gerakan ini tidak
mempunyai gaya atau teori umum tertentu. Mereka bergabung hanya karena menentang
internasional style. Salah satu arsitek terkenal pada saat itu adalah Robert Venturi. Sebagian
besar arsitek Post-Modern mengembalikan gaya-gaya terdahulu (klasik), yang sempat
diabaikan oleh arsitek-arsitek modern awal, dengan menerapkan unsur tradisi gaya tersebut
pada karya-karyanya. Ketertarikan akan gaya-gaya dahulu didasari akan keinginan untuk
memelihara / menjaga gedung-gedung tua dan mengadaptasinya untuk dipergunakan
sebagai sesuatu yang baru atau dengan kata kata lain bangunan tua tersebut akan memiliki
fungsi baru. Sebagian besar karya arsitek Post-Modern adalah bangunan-bangunan
berukuran kecil seperti rumah dan toko.
Kesimpulannya adalah bahwa sebenarnya arsitektur modern tidak sepenuhnya mati
karena arsitektur modern dianggap sebagai asal-muasal gaya arsitektur sekarang. Sehingga
banyak karya arsitektur sekarang yang masih mengadopsi prinsip-prinsip arsitektur modern,
meskipun dalam desainnya terjadi penggabungan gaya lain, seperti gaya klasik-
Renaissance, Neoklasik, dan sebagainya. Dengan kata lain jiwa arsitektur modern masih
dapat dilihat dan dirasakan pengaruhnya pada desain suatu bangunan.
SUMBER: http://arsitekamedia.blogspot.com/2013/01/arsitektur-modern.html
Arsitektur modern mempunyai pandangan bahwa arsitektur adalah olah pikir dan bukan
olah rasa (tahun 1750), dan permainan ruang dan bukan bentuk. Sejalan dengan
kemajuan teknologi yang pesat ikut mempengaruhi arsitektur. Munculnya teknologi bahan
bangunan yang mendukung arsitektur modern. Misalnya kaca yang dapat digunakan untuk
mengekspresikan space atau ruang. Karena ciri cirinya yang ada tapi tak terlihat. Selain
itu untuk mewujudkan kecepatan dalam membangun maka dilakukan dengan produksi
masal bahan bangunan sehingga mengakibatkan arsitektur modern dapat menembus batas
budaya dan geografis, dan arsitektur menjadi suatu gaya internasional serta bangunan
bangunan di dunia menjadi seragam. Ornamen ornamen dalam bangunan dianggap suatu
kejahatan dan klasisme yang pernah dipakai oleh kaum fasis dan nazi menjadi symbol yang
negatif dan perlu diolah.
Arsitektur modern memiliki ornamen yang minim dan fungsional. Pada arsitektur
modern fungsi lebih diutamakan dalam menentukan bentuk, ukuran dan bahan. Di
Indonesia rumah-rumah dengan gaya arsitektur modern mulai banyak diterapkan
pada awal tahun 70-an.
Di masa sekarang pun banyak rumah-rumah baru yang dibangun dengan gaya
arsitektur modern dengan penyesuaian terhadap bahan bangunan dengan teknologi
terkini, perkembangan budaya dan wawasan serta gaya hidup penghuninya.
Eksterior rumah dengan gaya arsitektur modern didominasi dengan jendela yang
berukuran lebar dan atau tinggi, lis plang beton memanjang dan kanopi yang
menjorok ke depan.
Ruang pada rumah dengan gaya arsitektur modern umumnya transparan, menerus,
ruang-ruang saling terhubung dengan ruang-ruang perantara dibatasi oleh dekorasi
interior yang tidak masiv.
Asimetris
Atap datar
Bentuk Kotak
Halus
Penampilan efisien
Sudut lengkung
Jendela Kaca
Panel mengkilap
Baluster metal
Denah terbuka
Arsitektur pada puncak modern hadir tidak pada hanya 1 macam rupa arsitektur, tetapi ada empat aliran besar yaitu: Alvar
Aalto yang tradisionalis
,Lee Corbusier yang seniman,
SUMBER : http://addyarchy07.blogspot.com/2012/01/arsitektur-modern-serta-ciri-
cirinya.html