Anda di halaman 1dari 3

Hari/ Tanggal : Senin/ 20 Februari 2017 Kelompok-13

Asisten : Sukma Ikawati P. G24130006 Nama :


Dendy Gunawan G24130015 Tiara Agustin G24140011
Nurul Rusdayanti G241400
Fadhil Rizki M G241400
Nola Clara Diva G24140055
Safdiane G24140065

PETA ISOPLET

PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Cuaca dan iklim adalah faktor lingkungan yang besar pengaruhnya terhadap
kehidupan makhluk hidup.Karena informasi berupa data atau keterangan tentang cuaca
dan iklim akan sangat diperlukan.Data yang benar dan lengkap melalui analisis
meteorologi dan klimatologi akan membuka kejelasan tentang gejala dan perilaku cuaca
maupun keadaan iklim setempat serta dapat membuat manusia melakukan usaha optimasi
di bidang kegiatannya. Akibat yang tidak diinginkan dapat dihindari sehingga cuaca atau
iklim setempat tidak menjadi faktor pengganggu maupun pembawa bencana. Dengan
penerapan ilmu dan teknologi yang tepat cuaca dan iklim dapat menjadi sumber daya
alam yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan (Handoko 1995)
Peta adalah gambaran konveksional dari relief bumi yang diperkecil dengan
menggunakan skala tertentu,dilengkapi dengan tulisan,mata angin,legenda,dan simbol-
simbol lainnya sebagai pendukung.simbol pada peta digunakan untuk tanda-tanda
konveksional yang umum sehingga dapat mewakili keadaan sebenarnya.
Isoplet adalah garis yang menunjukkan angka kuantitas yang bersamaan. Peta isopleth
merupakan peta berupa garis-garis yang menghubungkan daerah-daerah atau unsur-unsur
yang sama, misalnya peta isobar, peta isogon dan peta isotach. Dengan pembuatan peta
isobar, isogon dan isotach prediksi cuaca akan mudah dilakukan.Penggunaan peta isoplet
yaitu untuk memperlihatkan nilai dari sesuatu hal pada daerah yang satu dengan daerah
yang lain sehingga pengguna peta akan tahu daerah dengan nilai besar dan daerah dengan
nilai kecil. Pembuatan peta isobar, isogon dan isotach dapat dilakukan secara manual.

Tujuan
Praktikum ini bertujuan memahami peta isoplet dan membuat peta isoplet untuk
tekanan,kecepatan angin,arah angin secara manual serta dapat menganalisis dan
menginterprestasikan peta-peta isoplet.

METODE
1. Alat dan Bahan
-Kertas Transparansi
-Spidol OHP
-Penggaris
-Kalkulator
2. Langkah Kerja (diagram alir)

Gambar 1 Prosedur kerja identifikasi data iklim dengan menggunakan RClimDex

HASIL DAN PEMBAHASAN


Isoplet adalah peta yang menunjukkan data secara umum maupun secara spesifik
mengenai distribusi data secara terus menerus. Peta ini menunjukkan data yang
ditunjukkan secara tiga dimensi pada peta yang menunjukkan daerah kemiringan pada
peta, jumlah presipitasi, tekanan atmosfer dan berbagai macam data yang dapat dilihat
secara statistic pada bentuk tiga dimensi. Peta tiga dimensi ini ditunjukkan oleh garis-
garis isopleths yang saling berhubungan dengan menunjukkan besar nilai yang sama.
Nilai interval tiap garis isopleths berbeda. Pada peta isopleths, garis isopleths selalu
menunjukkan interval nilai garis. Garis isopleths tidak pernah berpotongan dan saling
menyilang, akan tetapi garis ini selalu membentuk lingkaran walaupun tidak pernah
terlihat dalam peta.Isoterm merupakan garis-garis yang menunjukan besar suhu yang
sama.Pemanfaatan peta isoterm adalah untuk melihat daerah mana yang sedang
mengalami suhu tinggi ataupun rendah.Peta isobar adalah peta yang menghubungkan
tempat dengan tekanan udara yang sama,menunjukkan pusat tekanan rendah (L atau low)
dan pusat tekanan tinggi (H atau high) di suatu daerah tertentu.Peta isotach adalah peta
yang menghubungkan daerah dengan kecepatan angin yang sama,peta isotach merupakan
salah satu contoh dari peta isoplet.Peta isogon adalah peta yang menghubungkan daerah
dengan arah angin yang sama dan juga merupakan salah satu contoh dari peta isoplet.
Isodrosoterm merupakan garis-garis yang menunjukan besar suhu titik embun yang sama.
Adapun peta isodrosoterm merupakan peta wilayah dengan garis yang menunjukan
kondisi suhu titik embun yang sama.Pemanfaatan peta isodrosoterm adalah untuk melihat
wilayah yang berpotensi hujan, karena semakin tinggi nilai suhu titik embun, maka
semakin berpotensi wilayah tersebut.

SIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Handoko. 1995. Klimatologi Dasar. Pustaka Jaya: Jakarta.
Pramono GH.2008.Akurasi Metode Idw dan Kriging untuk Interpolasi Sebaran Sedimen
Tersuspensi.Forum Geografi 22(1):91-110

Anda mungkin juga menyukai