Anda di halaman 1dari 5

Proses Produksi Berbagai Jenis AMDK

1. Air mineral
Proses produksi air mineral dapat dilihat dari diagram alir pada Gambar 1.
Pengambilan dan penampungan air baku (air tanah atau air permukaan)

Penyaringan/filtrasi (makrofilter, karbon aktif, mikrofilter)

Desinfeksi (ozon, UV, atau ion silver)


A

n dan penutupan (dapar ditambah gas oksigen, karbon dioksida atau nitrogen) pada kemasan yang

Pengepakan

Gambar 1 Proses Produksi Air Mineral


Air tanah atau air permukaan pertama-tama ditampung dalam bak ataupun tangki. Bila
lokasi sumber air cukup jauh, air dapat dialirkan menggunakan pipa atau diangkut
menggunakan tangki. Pada proses transportasi, air dapat ditambahkan desinfektan.
Tahap selanjutnya adalah penyaringan atau filtrasi. Penyaringan dilakukan dalam
beberapa tahap yakni penyaringan secara mikrofiktrasi penyaringan dengan karbon aktif, dan
penyaringan secara makro-filtrasi. Penyaringan secara makrofiltrasi digunakan untuk
menyaring partikel-partikel kasar dengan menggunakan pasir. Penyaringan menggunakan
karbon aktif digunakan untuk menyerap bau, rasa, warna, sisa khlor, dan bahan organic.
Penyaringan secara mikrofiltrasi digunakan untuk menyaring partikel halus dengan ukuran
maksimal 10 mikron.
Desifikasi berfungsi untuk membunuh mikroba pathogen. Desifikasi dapat dilakukan
dengan menggunakan ozon, penyinaran lampu UV dengan panjang gelombang 254 nm dan
intensitas minimum 10000mw detik per cm 2 dan desifikasi menggunakan ion silver.
Pengisian dan penutupan pada kemasan yang telah dicuci dilakukan secara higenis dalam
ruang pengisian yang bersih dan saniter. Suhu ruang maksimal 25 Celcius. Selanjutnya air
yang telah dikemas dipak dan didistribusikan.

2. Air demineral
Proses produksi air demineral dapat dilihat dari diagram alir pada Gambar 2 berikut.

Pengambilan dan penampungan air baku (air tanah atau air permukaan)

Penyaringan/filtrasi (makrofilter, karbon aktif, mikrofilter)

Demineralisasi (RO, distilasi,deionisasi)

Desinfeksi (ozon, UV, atau ion silver)

n dan penutupan (dapar ditambah gas oksigen, karbon dioksida atau nitrogen) pada kemasan yang

Pengepakan

Gambar 2 Proses Produksi Air Demineral


Tahapan produksi air demineralisasi secara umum sama seperti air mineral, hanya
terdapat perbedaan karena pada air demineral membutuhkan tahap de- mineralisasi.
Demineralisasi dapat dila- kukan dengan cara pengunaan membran Reverse Osmosis (RO),
distilasi, dan deionisasi. Pada demineralisasi RO, digunakan membran dengan diameter
hollow fibre yang kecil sehingga dihasilkan produk akhir dengan kandungan zat terlarut
maksimum 10 mg /L . Demineralisasi distilasi menggunakan perangkat penyulingan dan pada
deionisasi mengginakan perangkat de- ionisasi dengan produk akhir memiliki kanduingan zat
terlarut maksimal 10 mg/L.
3. Air mineral alami
Proses produksi air mineral alami dapat dilihat dari diagram alir pada Gambar 3
berikut.

Pengambilan dan penampungan air baku (air tanah atau air permukaan)

Penyaringan/filtrasi (makrofilter, karbon aktif, mikrofilter)

dan penutupan (dapar ditambah gas oksigen, karbon dioksida atau nitrogen) pada kemasan yang te

Pengepakan

Gambar 3 Proses Produksi Air Mineral Alami

Proses produksi air mineral alami sama saja dengan air mineral, hanya saja tidak
terdapat tahap desinfeksi.

4. Air minum embun


Proses produksi air minum embun dapat dilihat dari diagram alir pada Gambar 4.
Pengambilan udara (udara lembab)

Penyaringan/filtrasi udara

Penyaringan/filtrasi air embun (mikrofilter)

Desifeksi (ozon, UV, atau ion silver)

an dan penutupan (dapat ditambah gas oksigen, karbon dioksida ataupun nitrogen) pada kemasan

Pengepakan

Gambar 4 Proses Produksi Air Minum Embun


Tahap pertama dalam proses produksi air minum embun adalah pengambilan udara.
Udara yang lembab dihisap dengan menggunakan mesin proses pengembunan yang
terkendali. Selanjutnya udara disaring sehingga diperoleh udara bersih. Udara bersih
kemudian diembunkan atau dikondensasi dengan menggunakan perangkat yang sama
sehingga diperoleh air embun. Air embun lalu ditampung dalam tangki penampung dan
disaring menggunakan karbon aktif dan mikrofilter. Tahap desifikasi, pengisian dan
penutupan pada kemasan yang telah dicuci dan pengepakan dilakukan seperti proses produksi
pada jenis AMDK yang lainnya.
Dalam memproduksi AMDK yang digunakan sebagai minuman, WHO memberikan
dua jenis peninjauan [8] . Peninjauan aspek mikrobiologi[11] dan peninjauan aspek kimiawi.
Dalam aspek mikrobiologi, WHO mengharuskan air minum yang dikonsumsi bebas dari
bakteri,virus, dan parasite patogenik. Dalam aspek kimiawi, terdapat bahan-bahan kimiawi
yang harus dihindari kandungannya dalam air minum.
Dafpus
Semua gambar :
Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor 96/M-IDN/
PER/12/2011
8 : WHO. Guidelines for drinking-water quality-Volume 1 :
Recommendation. 2008
11: Venter, S.N., 2000. Rapid Microbiological Monitoring Methods: the
Status Quo. International Water Associations Blue Pages

Anda mungkin juga menyukai