Anda di halaman 1dari 18

LEMBAR KERJA MAHASISWA

PRODI PENDIDIKAN FISIKA PASCASARJANA UNIMED

Jurusan/Prodi : FMIPA/Pend. Fisika Mata Kuliah : Manajemen


Semester : Ganjil 2016 Kelas : Dik A 2015

CRITICAL BOOK REPORT (CBR)

A. Tujuan Penugasan :
Penugasan Critical Book Report bertujuan untuk melatih mahasiswa
mengritisi isi sebuah buku atau suatu bab dari sebuah buku.

B. Model Pilihan Penugasan :


1. Mengkritisi isi Bab dalam suatu buku.
2. Mengkritisi isi suatu pokok bahasan pada beberapa buku yang berbeda.

C. Prosedur Kegiatan :
1. Mahasiswa memilih salah satu model pilihan penugasan
2. Mahasiswa melakukan critical book report dengan cara menuliskan dan
atau menjelaskan komponen-komponen sebagai berikut.

C.1 Untuk Pilihan Nomor 1


Judul Buku :
Penulis : Drs. H. Darmawan Hermawan, M.Pd dan Cepi Triatna,
M.Pd
Penerbit :
Kota Terbit :
Tahun Terbit :
Edisi :
Jumlah halaman :
1. PENDAHULUAN :
Menjelaskan secara umum substansi isi bab
Penyelenggaraan pendidikan dalam sebuah organisasi menunjukkan
bahwa keberadaan organisasi pendidikan yang ditujukan untuk mencapai tujuan
pendidikan secara lebih efektif dan efisien. Maka pada bab ini penulis
menjelaskan apa sebenarnya organisasi pendidikan, mengapa harus ada organisasi,
apa saja unsur-unsur dalam suatu organisasi, bagaimana bentuk-bentuk/ desain
suatu organisasi, dan model organisasi apa yang diterapkan dalam
penyelenggaraan pendidikan di Indonesia.
Mengungkapkan hal-hal penting dalam bab
Penulis menjelaskan mengenai konsep dasar organisasi yang mana
organisasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia.
Sehingga didefinisikan organisasi adalah suatu sistem interaksi antar orang yang
ditujukan untuk mencapai tujuan organisasi, dimana sistem tersebut memberikan
arahan perilaku.
Pada organisasi juga harus memiliki komponen-komponen utama yaitu:
mission, goals, objectives, behavior. Seiring dengan perkembangan kajian
organisasi maka organisasi terbagi atas jenis organisasi formal dan organisasi
informal. Robbins mengemukakan tiga komponen yang menjadi dimensi struktur
organisasi, yaitu kompleksitas, normalisasi, dan sentralisasi.
Sekolah dikatalan sebagai organisasi sosial karena pada dasarnya
pendidikan identik dengan sekolah disebabkan bahwa sekolah adalah lembaga
sosial yang turut menyumbang dalam proses sosialisasi individu agar menjadi
anggota masyarakat seperti yang diharapkan.
proses pembelajaran yang dilakukan merupakan aspek utama organisasi
sekolah, karena dalam proes pembelajaran terjadi proes perubahan kemampuan
peserta didik sebagai evaluasi dari sistem pendidikan yang dilakukan di sekolah.
Sekolah sebagai organisasi dengan sistem terbuka, senantiasa mampu beradaptasi
dan peka terhadap perubahan atau perkembangan yang terjadi. Setiap aktivitas
yang ada di sekolah, harus mengarah pada proses pembelajaran, karena
hakikatnya sekolah merupakan organisasi pembelajar (learning organization)
2. DESKRIPSI ISI BUKU :
Memaparkan ringkasan isi buku
1. Pengertian Organisasi
Organisasi adalah suatu sistem interaksi antar orang yang ditujukan untuk
mencapai tujuan organisasi, dimana sistem tersebut memberikan arahan perilaku
bagi anggota organisasi.
2. Aspek-Aspek Organisasi
OConnor, T mengungkapkan bahwa organisasi setidaknya harus memiliki
empat komponen utama, yaitu: missin (misi), goals (tujuan-tujuan), objectives
( sasaran-sasaran), dan behavior (perilaku).
Mission adalah alasan utama keberadaan suatu organisasi. Goals adalah
tujuan-tujuan umum atau tujuan divisi-divisi fungsional organisasi yang
dihubungkan dengan stakeholder organisasi. Objectives adalah hasil/sasaran yang
spesifik, terukur, dan terkait dengan tujuan.
3. Jenis-Jenis Organisasi
a. Organisasi Formal
Organisasi formal adalah organisasi yang dicirikan oleh struktur
organisasi. Struktur dalam organisasi formal memperlihatkan unsur-unsur
administratif berikut:
1) Kedudukan struktur menggambarkan letak/posisi setiap orang dalam
organisasi tanpa kecuali.
2) Hierarki kekuasaan. Struktur digambarkan sebagai sutau rangkaian
hubungan anatar satu orang dengan orang lainnya dalam suatu
organsasi. Rangkaian hubungan ini mencerminkan suatu hierarki
kekuasaan yang inheren dalam setiap kedudukan.
3) Kedudukan garis dan staf. Organisasi garis menegaskan struktur
pengambilan keputusan, jalan permohonan dan saluran komunikasi
resmi untuk melaporkan informasi dan mengeluarkan instruksi,
perintah, dan petunjuk pelaksanaan. Kedudukan garis ialah kedudukan
yang diserahi kekuasaan administrative umum dalam arus langsung
dari tempat paling atas ke tempat paling bawah.

b. Organisasi Informal
Walaupun sulit mengidentifikasi keberadaannya secara kasat mata, namun
keberadaan organisasi informal ini dapat dilihat dari tiga karakteristik, yaitu
norma perilaku, tekanan untuk menyesuaikan diri, dan kepemimpinan informal
(Sutisna, 1993:221).
Norma perilaku dalam organisasi informal tidak tertulis sebagaimana
organisasi formal, tetapi menjadi kesepakatan bersama diantara orang-orang di
dalam organisasi.
Tekanan untuk menyesuaikan diri akan muncul apabila seseorang akan
bergabung dengan suatu kelompok tidak sekedar bergabung secara fisik dalam
suatu kumpulan, tetapi melibatkan sosio-emosional individu-individu dalam
organisasi informal tersebut.
Kepemimpinan informal dalam organisasi informal menjadi salah satu
komponen yang kuat mempengaruhi orang-orang di dalam organisasi.

4. Dimensi Struktur Organisasi


Dalam konteks Robbins mengemukakan tiga kompone yang menjadi
dimensi struktur organisasi, yaitu kompleksitas, normalitas, dan sentralisasi.
a. Kompleksias : kompleksitas adalah tingkat diferensiasi (perbedaan) yang ada di
dalam sebuah organisasi. Diferensiasi dapat dilihat secara horizontal, vertikal, dan
spasial.
Diferensiasi horizontal: perbedaan antara unit-unit berdasarkan orientasi
para anggotanya, sifat dari tugas yang mereka laksanakan, tingkat pendidikan, dan
pelatihan pengawal.
Spesialisasi merupakan pengelompokkan aktivitas tertentu yang dilakuakn
satu individu. Departemenlisasi adalah cara organisasi secara khas
mengkoordinasikan aktivitas yang telah dibedakan secara horizontal.
Diferensiasi vertikal: pembedaan yang didasarkan pada kedalaman
struktur.
Diferensiasi spasial: pembedaan yang didasarkan pada kondisi geografis,
yakni sejauh mana lokasi (kantor) tempat produksi (barang/jasa), personalia, dll.
b. Formalisasi: Formalisasi adalah tingkat sejauh mana pekerjaan di dalam
organisasi distandarkan. Artinya sebagai sebuah tingkat peraturan, prosedur,
instruksi, dan komunikasi ditulis.
c. Sentralisasi: sentralisasi adalah tingkat dimana pengambilan keputusan
dikonsentrasikan pada suatu titik tunggal dalam organisasi. Konsentrasi keputusan
yang tinggi adalah sentralisasi yang tinggi, sedangkan konsentrasi keputusan yang
rendah adalah sentralisasi yang rendah atau disebut desntralisasi.

5. Desain Organisasi
Desain organisasi didasarkan pada elemen-elemen umum dalam
organisasi. Mintzberg menyebutkan lima elemen umum dalam suatu organisasi,
yaitu:
a. The operating core. Dalam organisasi sekolah pegawai ini adalah guru.
b. The stategic apex. Dalam organisasi sekolah, orang ini adalah kepala
sekolah.
c. The middle line. Di organisasi sekolah, posisi ini dapat diidentifikasi
sebagai wakil kepala sekolah.
d. The techno structure. Para analisis yang mempunyai tanggungjawab untuk
melaksanakan bentuk standarisasi tertentu dalam organisasi. Dalam
organisasi pendidikan di Indonesia, masih jarang sekolah yang memiliki
tenaga ini.
e. The support staff. Orang-orang yang mengisi unit staf, yang memberi jasa
pendukung tidak langsung kepada organisasi. Di persekolahan staf ini
dikenal dengan tenaga administratif sekolah (TAS).
C. Sekolah sebagai Organisasi Sosial.
Pandangan organisasi sebagai sistem sosial adalah pandangan formal,
namun keberadaan organisasi formal tidak dapat menghindari keberadaaan
organisasi informal. Keberadaan keduanya merupakan suatu sinergi upaya
pencapaian tujuan organisasi. Dalam konteks itu, organisasi formal dicirikan oleh
tiga dimensi utama, yaitu kompleksitas, formalisasi, dan sentralisasi. Sekolah
sebagai suatu organisasi juga dipandang sebagai sistem sosial yang terbuka
terhadap lingkungan organisasi.
1. Element Kunci Sekolah sebagai Organisasi Sosial.
Pencapaian tujuan organisasi akan meminta sejumlah aktivitas individu
atau kolektif dari anggota organisasi yang harus di koordinasikan supaya
terarah pada pemcapaian tujuan. Disinilah interaksi sosial berlangsung.
Interaksi sosial tidak saja dipengaruhi oleh struktur organisasi dan
individu-individu yang mengisi struktur, tetapi juga dipengaruhi oleh
budaya, politik, produksi, dan lingkungan organisasi.
2. Sekolah sebagai Organisasi Pembelajar (learning organization)
SDM organisasi tidak saja memiliki kompetensi dalam melaksanakan
tugasnya, tetapi juga terus melakukan pengembangan dan adaptasi
terhadap perkembangan zaman dengan kata lain manusia-manusia dalam
organisasi terus belajar.

Memberikan Penilaian tentang kelebihan dan kekurangan isi buku


Pada buku ini di bagian bab organisasi pendidikan penulis telah menjelaskan
tentang konsep dasar organisasi dan tentang sekolah sebagai organisasi sosial dan
organisasi pembelajar. Namun untuk lebih menguraikan isi buku ini khususnya
pada materi organisasi pendidikan maka berikut akan kami paparkan kelebihan
dan kekurangan buku ini :
Kelebihan
Mengenai isi dari pembahasan organisasi pendidikan buku ini telah
memberikan contoh tentang struktur organisasi dalam pendidikan.
Dalam setiap pembahasannya juga terdapat gambar/skema yang
dapat membantu pembaca untuk lebih jelas dan paham akan
maksud dari paparan penulis.
Pada beberapa pembahasan, penulis menyertakan referensi yang di
ambil dari para ahli dan memberikan maksud dari pandangan-
pandangan para ahli tersebut.
Penggunaan bahasa yang dipakai tidak bertele-tele sehingga
pembaca dapat lebih cepat memahami isi pembahasan yang ditulis.
Kekurangan
masih sedikit (kurang) pada isi sub bab yang dibahas, padahal
mengenai organisasi pendidikan masih ada pembahasan yang
sebaiknya dibahas seperti, terdapat faktor-faktor yang
mempengaruhi struktur organisasi pendidikan, strategi dan struktur
organisasi pendidikan.
Masih banyak menggunakan referensi yang tergolong terlalu lama
misalnya, tahun 1982, 1993, dan 1994

3. KOMENTAR :
Memberikan saran perbaikan atas buku yang telah dikaji.
Sebaiknya untuk bab pada buku ini (organisasi pendidikan) ditambah
pembahasannya (sub bab) agar pembaca lebih banyak dalam memiliki
pengetahuan tentang organisasi pendidikan, kemudian untuk tahun referensi
yang digunakan sebaiknya tidak tahun yang terlalu lama karena biasanya
untuk buku yang dijadikan referensi telah mengeluarkan terbitan terbaru
dengan tetap memberikan kajian yang tidak terlalu berbeda pada buku
sebelumnya namun pastinya telah menambah dan mengupdate materi yang
telah ditulis.
C.2 Untuk Pilihan Nomor 2.
Pokok Bahasan : Organizing
Judul Setiap Buku : Management
Penulis : Stephen P. Robbins dan Mary Coulter
Penerbit :
Kota Terbit :
Tahun Terbit :
Edisi : ke sebelas.

1. PENDAHULUAN :
Menjelaskan secara umum substansi pokok bahasan yang akan dikritisi
pada bab buku beserta alasan pentingnya pokok bahasan tersebut dikaji
dari berbagai sumber buku.
Pada bab ini menunjukkan bahwa organisasi beradaptasi struktur, untuk
teknologinya tergantung pada bagaimana rutin suatu teknologi organisasi untuk
mengubah input menjadi output. pengorganisasian sebagai mengatur dan bekerja
penataan untuk mencapai tujuan organisasi. Ini adalah proses penting selama
manajer merancang struktur organisasi. Struktur organisasi adalah susunan formal
pekerjaan dalam sebuah organisasi. Struktur ini, yang dapat ditampilkan secara
visual dalam sebuah bagan organisasi, juga melayani berbagai tujuan.
Ketika manajer membuat atau mengubah struktur, mereka terlibat dalam
desain organisasi, proses yang melibatkan keputusan tentang enam elemen kunci:
spesialisasi kerja, departementalisasi, rantai komando, rentang kendali, sentralisasi
dan desentralisasi, dan formalisasi.
Secara umum bab ini membahas tentang struktur dan desain organisasi.
Memahami pentingnya struktur dan desain organisasi, terutama ketika datang
tantangan pengembangan produk yang sulit dihadapi perusahaan. tindakan
restrukturisasi awalnya adalah salah satu cara yang banyak perusahaan alami
ketika menghadapi tantangan lingkungan radikal dalam upaya untuk menjadi
organisasi yang lebih lebih kuat dan lebih sukses. Tindakannya juga
menggambarkan pentingnya merancang atau mendesain ulang struktur yang
membantu organisasi mencapai tujuan secara efisien dan efektif. Maka dalam bab
ini menjelaskan secara khusus struktur dan desain organisasi, serta strategi dalam
suatu organisasi.

2. DESKRIPSI ISI BUKU :


a) Memaparkan ringkasan isi bab pada buku yang akan dikritisi.

Organisasi
Organisasi adalah kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar,
dengan sebuah batasan yang relative dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar
yang relative terus menerus utnuk mencapai suatu tujuan bersama atau
sekelompok tujuan.
Merancang Struktur Organisasi

pengorganisasian sebagai mengatur dan bekerja penataan untuk mencapai


tujuan organisasi. Ini adalah proses penting selama manajer merancang struktur
organisasi. Struktur organisasi adalah susunan formal pekerjaan dalam sebuah
organisasi. Struktur ini, yang dapat ditampilkan secara visual dalam sebuah bagan
organisasi, juga melayani berbagai tujuan.
Ketika manajer membuat atau mengubah struktur, mereka terlibat dalam
desain organisasi, proses yang melibatkan keputusan tentang enam elemen kunci:
spesialisasi kerja, departementalisasi, rantai komando, rentang kendali, sentralisasi
dan desentralisasi, dan formalisasi.

Definisi struktur organisasi

Struktur Organisasi adalah Pengaturan pekerjaan secara formal dalam suatu


organisasi
Desain Organisasi

Suatu proses yang melibatkan keputusan tentana enam komponen penting

Work specialization
Departmentalization
Chain of command
Span of control
Centralization and decentralization
Formalization

Tujuan pengorganisasian

Membagi pekerjaan yang dikerjakan menjadi tugas departemen yang


spesifik
Membebankan tugas dan tanggung jawab yang berhubungan dengan tugas
individual
Kordinasi tugas organisasi yang berbeda
Mengelompokkan pekerjaan menjadi satu unit
Membangun hubungan diantara individual, kelompok, dan departemen
Membangun garis wewenang formal
Alokasi dan deploys sumber daya organisasi

Struktur Organisasi

Work Specialization

Tingkat pembagian tugas menjadi pekerjaan pekerjaan yang terpisah


yang dikerjakan masing-masing oleh orang yang berbeda
Spesialisasi yang berlebihan dapat mengakibatkan tindakan manusia yang
tidak ekonomis seperti kebosanan, kelelahan, kualitas yang jelek,
meningkatnya ketidakhadiran, tingginya tingkat perputaran.

Departementalisasi Berdasar Tipe

Functional

- Pengelompokkan pekerjaan berdasarkan fungsi yang dilakukan


Product

- Pengelompokkan oleh lini produk

Geographical

- Pengelompokkan berdasarkan wilayah geografis

Proces

- Pengelompokkan pekerjaan berdasarkan produk atau arus pelanggan

Customer

- Pengelompokkan pekerjaan berdasarkan jenis pelanggan dan


kebutuhannya.

Rantai Komando

Garis kewenangan berkelanjutan yang membentang dari level paling atas


suatu orgaisasi hingga level paling bawah dan menjelaskan siapa yang
melapor ke siapa

Authority

Hak yang melekat dalam suatu posisi manajerial untuk


memberitahukan orang apa yang harus dikerjakan.

Resposibility

Kewajiban atau harapan untuk melaksanakan.

Unity of Command

Konsep bahwa seseorang harus memiliki satu bos dan harus lapor ke
hanya satu orang tersebut.
Rentang Kendali

Jumlah orang yang dapat secara efektif dan efisien di awasi oleh
manajer.
Rentang kendali dipengaruhi oleh:
Keahlian dan kemampuan manajer.
Karakteristik karyawan.
Karakteristik pekerjaan yang dikerjakan.
Keserupaan tugas
Kerumitan tugas
Kedekatan fisik dengan bawahan
Standarisasi tugas

Centralization

Tingkat dimana pembuatan keputusan dikonsentrasikan pada satu titik


dalam suatu organisasi.
Pengorganisasian dimana manajer puncak membuat semua
keputusan dan karyawan level rendah hanya menunaikan tugas
yang diberikan.

Decentralization

Pengorganisasian dimana pembuatan didorong ke pada siapa yang paling


dekat tindakan.

Employee Empowerment

Meningkatkan keputusan pembuatan keputusan (kekuasaan) oleh


karyawan.

Lebih Tersentralisasi

Lingkungan kerja lebih stabil


Manajer level bawah kurang mampu atau berpengalaman dalam membuat
keputusan dibandingkan manajer level atas
Manajer level bawah tidak mau memberikan suara dalam pembuatan
keputusan
Keputusan biasanya relatif minor
Organisasi cenderung menghadapi krisi atau beresiko atas kegagalan
perusahaan
Organisasinya besar
Implemantasi efektif dari strategi perusahaan bergantung pada manajer
yang bersikukuh tentang apa yang sedang terjadi

Lebih Terdesentralisasi

Lingkungan kerja lebih kompleks, tidak pasti


Manajer level bawah mampu dan berpengalaman dalam mebuat keputusan
Manajer level bawah ingin bersuara dalam pembuatan keputusan
Keputusan signifikan
Kultur perusahaan terbuka untuk memungkinkan para manajer bersuara
tentang apa yang sedang terjadi
Perusahaan tersebar secara georafis
Implemntasi efektif dari strategis perusahaan bergantung pada manajer
yang terlibat dan fleksibel dalam membuat keputusan

Formalization

Tingkat dimana pekrejaan dalam organisasi di standarisasi dan kadar


dimana perilaku di arahkan oleh peraturan dan prosedur
Formalisasi tinggi terhadap pekerjaan menawarkan sedikit
kebijakan terhadap apa yang dikerjakan
Formalisasi rendah berarti sedikit penekanan terhadap bagaimana
pekerjaan harus dilakukan.

Struktur Mekanistik Dan Organik


Organisasi Mekanistik
o Struktur yang kaku dan terkontrol ketat
Spesialisasi yang tinggi
Departementalisasi yang kaku
Rentang pengendalian yang sempit
Formalisasi yang tinggi
Jaringan informasi yang terbatas (komunikasi arah bawah)
Sedikitnya partisipasi dalam pengambilan keputusan oleh para
pekerja level bawah.
Organisasi Organik
o Struktur yang adaptif dan fleksibel
Pekerjaan tidak terstandarisasi
Dikelola dalam tim pekerja
Kurangnya pengawasan langsung
Sediktiny aturan formal
Jaringan komunikasi terbuka
Memberi wewenang kepada karyawan

Mekanistik Organik
Spesialisasi tinggi Tim lintas-fungsional
Departemntalisasi tinggi Tim lintas-hierarkis
Rantai komando jelas Informasi mengair bebas
Rantai kendali sempit Rantai kendali yang luas
Sentralisasi desentralisasi
Formalisasi tinggi Formalisasi rendah

Faktor Kontingensi
Keputusan Strukturan Dipengaruhi Oleh:
Keseluruhan strategi organisasi
Strukturan organisasi mengikuti strategi
Ukuran organisasi
Perusahaan berubah dari organik ke mekanis ketika ukurannya
tumbuh besar
Teknologi yang digunakan oleh organisasi
Perusahaan mengadaptasi struktur mereka terhadap teknologi yang
mereka gunakan
Tingkat kektidak pastian lingkungan
Lingkungan dinamis membutuhkan struktur organik, struktur
mekanis membutuhkan lingkunagn yang stabil.

Kerangka Strategi

Inovasi
Strukturan organisasi mengikuti strategi

Meminimalkan biaya
Memusatkan perhatian pada pengendalian biaya yang dibutuhkan
oleh struktur mekanistik untuk organisasi
Imitasi
Mengurangi resiko dan meningkatkan keuntungan dengan meniru
pemimpin pasar yang dibutuhkan baik oleh elemen organik dan
mekanistik dalam struktur organisasi

Strategi dan Struktur

Pencapaian sasaran organisasi difasiltasi oleh perubahan struktur


organisasi yang memfasilitasi dan mendukung perubahan

Ukuran dan Struktur

Perusahaan yang tumbuh berkembang, strukturnya cenderung berubah dari


organik ke mekanistik dengan peningkatan spesialisasi,
departementalisasi, sentralisasi juga aturan dan regulasi.

Teknologi dan Struktur

Organisasi menyesuaikan struktur dengan teknologi mereka


Penggolongan perusahaan oleh Woodward didasarkan pada tingkat
kompleksitas dan kecanggihan teknologi
Produksi Unit menggambarkan produksi barang-barang ke dalam unit-
unit-unit atau batch kecil
Produksi Massal menggambarkan proses manufaktur dalam batch
besar
Produksi Proses meliputi produksi dengan proses yang kontinu
Teknologi Rutin = Organisasi mekanistik
Teknologi Kurang Rutin = Organisasi Organik

Ketidakpastian Lingkungan dan Struktur

Struktur organisasi mekanistik cenderung lebih efektif dalam lingkungan


yang stabil dan sederhana
Fleksibilitas dari strutur organisasi organik lebih baik bila berada dalam
lingkungan yang tidak pasti dan kompleks
Desain Organisasi Tradisional
Struktur Simpel
Departementalisasi rendah, rentang pengendalian yang luas,
wewenang tersentralisasi pada satu orang, sedikitnya formalisasi.
Struktur Fungsional
Departementalisasi berdasarkan fungsi
-operasi, keuangan, sumber daya manusia, penelitian dan
pengembangan produk.
Struktur Divisional
Terdiri dari unit atau divisi yang terpisah dengan otonomi terbatas
dibawah koordinasi dan kendali perusahaan induk.

b) Memberikan Penilaian tentang kelebihan dan kekurangan masing-masing


bab pada buku terkait dengan pokok bahasan yang dikritisi.
Kelebihan
Pada pembahasan tiap sub bab diarahkan ke sebuah kejadian nyata
dalam kehidupan sehari-hari di suatu perusahaan yang memiliki
berbagai situasi mengenai struktur, desain, dan strategi organisasi
sehingga pembaca dapat lebih mudah memahami maksud dari
tulisan.
Terdapat skema pada sub bab yang membuat jadi lebih jelas pada
pembaca untuk memahami dalam menyusun menyusun struktur
atau desain dan strategi organisasi.
Kekurangan
Untuk penjelasan pada organisasi pendidikan kurang dibahas,
sehingga pembaca harus lebih dalam untuk menghubungkan sendiri
pembahasan yang dibuku ke arah pendidikan.
Penulisan pada angka sub bab nya sedikit membingungkan
pembaca.
3. KOMENTAR :
Memberikan saran perbaikan atas tulisan pada suatu bab/bagian buku-buku
yang telah dikaji terkait dengan pokok bahasan yang dikritisi.
Sebaiknya dalam penulisan sub bab pada kajian yang dibahas dibuat lebih
jelas, misalnya jika sub bab sebelumnya 10.1 maka sub selanjutnya 10.1.1
atau dimulai dengan huruf kecil, atau dengan memberikan warna-warna
khusus untuk sub babnya sehingga pembaca dapat lebih mengetahui mana
lanjutan atau sudah sub bab baru.
RUBRIK PENILAIAN CRITICAL BOOK REPORT

ASPEK INDIKATOR SKALA PERSENTASE


PENILAIAN NILAI
1 2 3 4
Kepatuhan a. Kepatuhan terhadap format tugas
b. Kepatuhan terhadap jadwal penyelesaian
15%
tugas.

Pengetahuan a. Kesesuaian isi ringkasan terhadap isi


buku atau bab suatu buku yang diringkas. 30%
b. Kecermatan dalam menilai kelebihan dan
kekurangan isi buku atau bab suatu buku
yang dikritisi.

Keterampilan a. Kemahiran menyusun kalimat dan


paragraf secara logis.
b. Kemahiran .........................................
c. ......................................................
Sikap a. Kesungguhan melaksanakan tugas
b. Kejujuran dalam penyelesaian tugas
30%
c. Keterbukaan dalam menerima kritik atau
masukan
d. Kesantunan dalam bertindak dan bertutur
kata.

Anda mungkin juga menyukai