(Pendahuluan)
di Inggris oleh James Watt yang memunculkan revolusi industri yang juga
merupakan revolusi bahan bakar sebab pada masa itu mulai digunakan batu
bara dengan skala yang lebih luas menggantikan kayu bakar. Mesin uap
menjadi penggerak dari kapal uap itu sendiri. Terdapat fenomena fisika di
dalam penggunaan mesin uap sebagai penggerak kapal uap. Oleh karena itu
menjelaskan prinsip kerja kapal uap dengan bantuan alat peraga kalap uap
sederhana.
gerak
energy uap yang dihasilkan akan semakin besar, dan energy geraknya juga akan
BAB II
(Tinjauan Pustaka)
dalam pompa, lokomotif dan kapal laut, dan sangat penting dalam Revolusi
Industri.
terpisah dari hasil pembakaran. Sumber panas yang dapat digunakan yaitu tenaga
surya, tenaga nuklir, atau tenaga panas bumi. Jika uap berkembang melalui piston
Cara kerja mesin uap berbeda dengan mesin yang berbahan bakar bensin
seperti cara kerja motor bakar. Cara kerja Mesin uap secara teoritis lebih
sederhana dari motor bakar karena sumber energi sudah terjadi pada pemanas
ditempat lain. Mesin uap adalah teknologi yang paling tua dari mesin penggerak
tersebut. Keberadaannya yang di mulai berdasarkan ide sederhana dari James Watt
menggantikan hewan seperti kuda dan sapi sebagai pembantu kerja manusia pada
saat itu baik sebagai kendaraan maupun sebagai mesin penggilingan dipabrik-
pabrik gula.
Berikut cara kerja mesin uap: Mesin uap bekerja karena perubahan
tekanan dan volume sejumlah kecil air bermassa tetap. Air dari pengembun
melalui ketel uap masuk kekamar pemuaian dan kembali ke pengembun. Air
kurang dari titik didih normal. Dengan memakai pompa air dimasukkan dalam
ketel yang bertekanan dan temperaturnya lebih tinggi. Di dalam ketel mula-mula
air dipanaskan sampai mencapai titik didihnya, kemudian kedua proses ini
Selanjutnya uap yang sangat panas pada tekanan yang sama, dibiarkan
mengalir ke dalam silinder. Dalam hal ini uap memuai dengan proses yang
tekanan dan temperatur semula. Maka siklus sudah lengkap atau kembali ke awal.
Dalam kejadian sebenarnya, pada mesin uap terdapat beberapa proses yang
Percepatan dan tubulensi karena perbedaan tekanan untuk mengalirkan uap dari
BAB III
(Metodologi Praktikum)
1. Siapkan Bak atau ember kemudian isi bak atau ember tersebut dengan air
stopwatch
6. Tunggu hingga air pada kapal menguap
7. Lihat lah apa yang selanjut nya terjadi dan catatlah hasil pengamatan pada
table pengamatan
8. Ulangi langkah 3 dengan mengisi ulang volum air sesuai dengan table
pengamatan
3.3 Gambar Percobaan
BAB IV
4.2 Perhitungan
Menghitung kecepatan
Diketahui : s = 42 cm
t = 14 s
Ditanya : v ..?
Jawab :
s
v=
t
42 cm
v=
14 s
cm
v =3
s
Diketahui : s = 42 cm
t = 14 s
Ditanya : v ..?
Jawab :
s
v=
t
42 cm
v=
14 s
cm
v =3
s
Diketahui : s = 42 cm
t = 14 s
Ditanya : v ..?
Jawab :
s
v=
t
42 cm
v=
14 s
cm
v =3
s
Diketahui : s = 42 cm
t = 14 s
Ditanya : v ..?
Jawab :
s
v=
t
42 cm
v=
15 s
cm
v =2,47
s
Diketahui : s = 42 cm
t = 14 s
Ditanya : v ..?
Jawab :
s
v=
t
42 cm
v=
17 s
cm
v =2,8
s
4.3 Pembahasan
Percobaan kali ini bertujuan untuk menyelediki prinsip kerja mesin uap
yang diperagakan oleh sebuah alat peraga yang dinamakan kapal uap sederhana.
Bukan hanya menyelidiki prinsip kerja saja namun di dalam percobaan ini akan
diselidiki hubungan antara banyak nya volum air di dalam tangki terhadap
Kemudian disiapkan juga bak air tempat kapal akan berlayar. Adapun kali ini bak
yang disiapkan adalah bak mandi, hal ini karena belum disiapkannya bak air yang
cocok untuk percobaan kapal uap ini. Setelah itu sumber energy kalor disiapkan
yaitu dengan menghidupkan 6 buah lilin yang sudah diletakkan berjejer pada
papan kecil.
Ketika kapal uap diletakkan ke dalam bak dan sumber energy kalor di
letakkan pada kapal uap, maka bersamaan dengan itu stopwatch ditekan untuk
menghitung waktu dan dimatikan saat kapal sudah mulai bergerak. Dan disaat itu
juga stopwatch yang lain ditekan untuk menghitung waktu tempuh kapal uap
mencapai ujung bak. Hal diatas diulang pada kondisi volum yang berbeda-beda.
Dari data diatas dapat diamati bahwa terdapat pengaruh antara volum
dengan waktu kapal uap untuk mulai bergerak. Yaitu semakin banyak volum air
yang dimasukan ke dalam kapal uap, maka waktu kapal untuk mulai bergerak
akan semakin lama juga. Dan sebaliknya semakin kecil volum air yang dimasukan
kedalam kapal uap, maka waktu yang diperlukan kapal untuk mulai bergerak akan
semakin cepat. Hal ini dikarenakan semakin banyak volum maka untuk
mendidihkan air akan diperlukan waktu yang lama karena partikel-partikel air
banyaknya volum air dengan kecepatannya terlihat hamper sama saja. Semakin
banyak volum air yang dimasukkan ke dalam kapal uap, kecepatan kapal uap
terlihat cenderung sama. Hal ini mungkin dikarenakan semakin ditambah nya
volum air kedalam kapal uap membuat kapal menjadi semakin berat sehingga
kecepatan yang sama besar dengan menggunakan volum yang lebih kecil.
BAB IV
(Penutup)
4.1 Kesimpulan
panas menjadi energy uap. Energy uap lah yang mendorong kapal
uap.
4.2 Saran