Magnet
Magnet
Tentang
KEMAGNETAN/INDUKSI ELEKTROMAGNETIK
ANGGOTA : 1. AMMASE.S
2. ALIYATARRAFIAH
4. ASRIANI
MAKASSAR
2012
BAB I
PENDAHULUAN
I
B
r
Konstanta pembanding dinyatakan sebagai 2 , dengan
demikian
B =
I
2 r
Contoh Soal :
Dik :
I = 25 A
r= 10 cm = 0,10 m
Dit : B..?
0 I
Peny : B = 2 r
(4 x 107 T . m/ A )(25 A)
= (2 )(0,10 m)
(2 x 107 T . m/ A)(25 A)
= (0.10 m)
a. Dititik P
0
B= 4
I .r .
a3
Untuk N buah lilitan
B =
0 N
4
I .r .
3
a
0
B= 4
I .
r2
B =
0 N
4
I .
2
r
2. Besarnya medan magnet yang terdapat di pusat kawat
melingkar penuh
(perhatikan gambar berikut).
a. dititik P
Untuk sebuah lilitan
0
B = 2
I
a Sin2
0 N
B = 2
I
a Sin2
B =
0 I
2 r
B =
0 N I
2 r
Dengan:
N
n = jumlah lilitan tiap satuan panjang =
= panjang kumparan
N = Jumlah lilitan Kumparan
= 180
2
B = 0 . n . I
P di salah satu ujung kumparan, berarti = 0 dan =
1 2
90 :
0.n
B= 2. I
d. Untuk toroida
B = 0 . n . I
Dengan
N
n = Jumlah lilitan tiap satuan panjang n = 2a
F=I
B
a. Gaya Lorentz pada kawat berarus listrik
FL = B I
sin
Dengan : FL = gaya magnetic / gaya Lorentz (N)
B = kuat medan magnet (T)
I = Kuat arus listrik (A)
L = Panjang kawat (m)
b. Gaya Lorentz pada kawat sejajar berarus listrik
I I
l
2 a
FL = q v B
sin
F L = FS
q v B sin 90o =
v2
m R
mv
R= qB
I
a
Arus dan gaya gerak listrik yang timbul disebut arus dan
gaya gerak listrik induksi, sedangkan gejalanya disebut induksi
elektromagnetik. Jadi, induksi elektromagnetik akan timbul
kumparan mengalami perubahan garis-garis gaya magnet (fluks
magnetic).
3. Hukum faraday
Hubungan antara induksi magnetik (B), panjang kawat ( ),
dan kecepatan gerak (v), dengan gaya gerak listrik (E), dapat
dirumuskan sebagai berikut :
E = l . v . B Sin cos
4. Hukum lenz
1. Hukum Faraday-Henry
d
b. Untuk N lilitan : E = -N dt
Ket : tanda negative (-) pada rumus di atas diambil sebagai upaya
penyesuaian hukum lenz.
2. Fluks Magnetik
F = B . A Cos
E. INDUKTANSI
dI
E = -L dt dengan L = induktansi diri
(Intisari fisika SMA. :193)
d dl
E = -N dt = -L dt
d /dt
L=N dI/dt
dI E
E = -L dt L=- dI /dt
Induktansi diri suatu penghantar dikatakan 1 henry (H) bila
perubahan kuat arus 1 ampere tiap sekon menghasilkan GGL induksi
diri sebesar 1 volt pada penghantar tersebut.
1
W= 2 L I2
e = - N df/ dt
dengan :
N : jumlah lilitan
f : fluksi magnet
5. TRANSFORMATOR
a. Prinsip transformator
Hubunga antara
tegangan primer,
jumlah lilitan
primer, tegangan
sekunder, dan
jumlah lilitan
sekunder, dapat
dinyatakan dalam
persamaan
Vp Np
Vs = Ns
http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Transformator&oldid=5250454
V1 V2 V1 N1
N1 = N2 V2 = N2
Dengan :
N1 = jumlah lilitan primer
N2 = jumlah lilitan sekuner
c. Trnasformal ideal
Bila daya yang pada trafo (sebagai akibat arus Eddy) diabaikan
(dalam arti trafo dalam kondisi ideal / trafo ideal) maka berikut :
P2 = P1
V2 I1
V2 . I 2 = V1 . I1 V1 = I2
Pout
= x 100% 0 h 1
Pin
e. Transmisi Daya
Energi yang dibangkitkan oleh pusat pembangkit listrik prlu di
tramisikan kepada konsumen, baik yang dekat maupun yang jauh
letaknya. Untuk pentransmisian yang jaraknya jauh, pada umumnya
digunakan system transmisi daya tegangan tinggi.
(Intisarifisika SMA. :198)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada makalah ini adalah
1. Medan magnet adalah daerah atau wilayah yang jika sebuah
benda bermuatan listrik berada atau bergerak di daerah itu
maka benda tersebut akan mendapatkan gaya magnetik.
2. Arah kuat medan magnetik disekitar arus listrik bergantung
pada arah arus listrik dapat ditentukan dengan kaidah tangan
kanan.
3. Persamaan induksi magnetik untuk kawat lurus dan panjang
adalah:
B =
I
2 r
4. Persamaan induksi magnetik untuk kawat melingkar terbuka
Dititik p
a. Untuk sebuah lilitan :
B =
b. Untuk N buah lilitan :
0
4
B =
I .r . 0 N
a3 4
I .r .
a3
0
B= 4
0
B = 2
0 N
B = 2
I
a Sin2
B =
b. Untuk N buah lilitan :
0 I
2 r
B =
0 N I
2 r
0.n
B= I (cos cos )
2 1 2
dan 2 = 180
B 0 . n . I
2 = 90 :
0.n
B= 2. I
FL = B I
sin
FL = q v B
sin
Tetapi bila tidak ada gaya lain yang memepengaruhi maka
berlaku rumus :
F L = FS
q v B sin 90o =
v2
m R
F 1 = F2 = F =
E = . v . B Sin cos
d
Untukl satu lilitan : E=- dt
d
Untuk N lilitan : E = -N dt
F = B . A Cos
dI
E = -L dt
d dl
E = -N dt = -L dt
d /dt
L=N dI/dt
Pout
= x 100% 0 h 1
Pin
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/w/index.php?
title=Transformator&oldid=5250454