Anda di halaman 1dari 30

Dalam matematika, himpunan adalah segala koleksi benda-benda tertentu yang

dianggap sebagai satu kesatuan. Walaupun hal ini merupakan ide yang
sederhana, tidak salah jika himpunan merupakan salah satu konsep penting dan
mendasar dalam matematika modern, dan karenanya, studi mengenai struktur
kemungkinan himpunan dan teori himpunan, sangatlah berguna.

Irisan dari dua himpunan yang dinyatakan dengan diagram Venn

Teori himpunan, yang baru diciptakan pada akhir abad ke-19, sekarang
merupakan bagian yang tersebar dalam pendidikan matematika yang mulai
diperkenalkan bahkan sejak tingkat sekolah dasar. Teori ini merupakan bahasa
untuk menjelaskan matematika modern. Teori himpunan dapat dianggap sebagai
dasar yang membangun hampir semua aspek dari matematika dan merupakan
sumber dari mana semua matematika diturunkan.

Daftar isi [sembunyikan]

1 Notasi Himpunan

2 Himpunan kosong

3 Relasi antar himpunan

3.1 Himpunan bagian

3.2 Superhimpunan

3.3 Kesamaan dua himpunan

3.4 Himpunan Kuasa

4 Kelas

5 Kardinalitas

5.1 Himpunan Denumerabel

5.2 Himpunan Berhingga

5.3 Himpunan Tercacah

5.4 Himpunan Non-Denumerabel

6 Fungsi Karakteristik

6.1 Representasi Biner

6.2 Operasi dasar


6.2.1 Gabungan

6.2.2 Irisan

6.2.3 Komplemen

6.2.4 Hasil Kali Kartesian

7 Referensi

8 Bacaan lanjutan

9 Pranala luar

Notasi Himpunan[sunting | sunting sumber]

Hubungan di antara 8 buah set dengan menggunakan diagram Venn

Biasanya, nama himpunan ditulis menggunakan huruf besar, misalnya S, A, atau


B, sementara anggota himpunan ditulis menggunakan huruf kecil (a, c, z). Cara
penulisan ini adalah yang umum dipakai, tetapi tidak membatasi bahwa setiap
himpunan harus ditulis dengan cara seperti itu. Tabel di bawah ini menunjukkan
format penulisan himpunan yang umum dipakai.

Nama Notasi Contoh

Himpunan Huruf besar S {\displaystyle S} {\displaystyle S}

Anggota himpunan Huruf kecil (jika merupakan huruf) a {\displaystyle a}


{\displaystyle a}

Kelas Huruf tulisan tangan C {\displaystyle {\mathcal {C}}} {\displaystyle


{\mathcal {C}}}

Himpunan-himpunan bilangan yang cukup dikenal, seperti bilangan kompleks,


riil, bulat, dan sebagainya, menggunakan notasi yang khusus.

Bilangan Asli Bulat Rasional Riil Kompleks

Notasi

N {\displaystyle \mathbb {N} } {\displaystyle \mathbb {N} } Z {\displaystyle


\mathbb {Z} } {\displaystyle \mathbb {Z} } Q {\displaystyle \mathbb {Q} }
{\displaystyle \mathbb {Q} } R {\displaystyle \mathbb {R} }
{\displaystyle \mathbb {R} } C {\displaystyle \mathbb {C} }
{\displaystyle \mathbb {C} }
Simbol-simbol khusus yang dipakai dalam teori himpunan adalah:

Simbol

Arti

{ } {\displaystyle \{\}} {\displaystyle \{\}} atau {\displaystyle \varnothing }


{\displaystyle \varnothing } Himpunan kosong

{\displaystyle \cup } {\displaystyle \cup } Operasi gabungan dua himpunan

{\displaystyle \cap } {\displaystyle \cap } Operasi irisan dua himpunan

{\displaystyle \subseteq } {\displaystyle \subseteq }, {\displaystyle


\subset } {\displaystyle \subset }, {\displaystyle \supseteq } {\displaystyle
\supseteq }, {\displaystyle \supset } {\displaystyle \supset } Subhimpunan,
Subhimpunan sejati, Superhimpunan, Superhimpunan sejati

A C {\displaystyle A^{C}} {\displaystyle A^{C}} Komplemen

P ( A ) {\displaystyle {\mathcal {P}}(A)} {\displaystyle {\mathcal {P}}(A)}


Himpunan kuasa

Himpunan dapat didefinisikan dengan dua cara, yaitu:

Enumerasi, yaitu mendaftarkan semua anggota himpunan. Jika terlampau


banyak tetapi mengikuti pola tertentu, dapat digunakan elipsis (...).

B = { a p e l , j e r u k , m a n g g a , p i s a n g } {\displaystyle B=\
{apel,\,jeruk,\,mangga,\,pisang\}} {\displaystyle B=\
{apel,\,jeruk,\,mangga,\,pisang\}}

A = { a , b , c , . . . , y , z } {\displaystyle A=\{a,\,b,\,c,\,...,\,y,\,z\}} {\displaystyle


A=\{a,\,b,\,c,\,...,\,y,\,z\}}

N = { 1 , 2 , 3 , 4 , . . . } {\displaystyle \mathbb {N} =\{1,\,2,\,3,\,4,\,...\}}


{\displaystyle \mathbb {N} =\{1,\,2,\,3,\,4,\,...\}}

Pembangun himpunan, tidak dengan mendaftar, tetapi dengan mendeskripsikan


sifat-sifat yang harus dipenuhi oleh setiap anggota himpunan tersebut.

O = { u | u adalah bilangan ganjil } {\displaystyle O=\{u\,|\,u{\mbox{ adalah


bilangan ganjil}}\}} {\displaystyle O=\{u\,|\,u{\mbox{ adalah bilangan
ganjil}}\}}
E = { x | x Z ( x mod 2 = 0 ) } {\displaystyle E=\{x\,|\,x\in \mathbb {Z}
\land (x{\mbox{ mod }}2=0)\}} {\displaystyle E=\{x\,|\,x\in \mathbb {Z} \land
(x{\mbox{ mod }}2=0)\}}

P = { p | p adalah orang yang pernah menjabat sebagai Presiden RI }


{\displaystyle P=\{p\,|\,p{\mbox{ adalah orang yang pernah menjabat sebagai
Presiden RI}}\}} {\displaystyle P=\{p\,|\,p{\mbox{ adalah orang yang pernah
menjabat sebagai Presiden RI}}\}}

Notasi pembangun himpunan dapat menimbulkan berbagai paradoks, contohnya


adalah himpunan berikut:

A = { x | x A } {\displaystyle A=\{x\,|\,x\notin A\}} {\displaystyle A=\


{x\,|\,x\notin A\}}

Himpunan A tidak mungkin ada, karena jika A ada, berarti harus mengandung
anggota yang bukan merupakan anggotanya. Namun jika bukan anggotanya,
lalu bagaimana mungkin A bisa mengandung anggota tersebut.

Himpunan kosong[sunting | sunting sumber]

Himpunan {apel, jeruk, mangga, pisang} memiliki anggota-anggota apel, jeruk,


mangga, dan pisang. Himpunan lain, semisal {5, 6} memiliki dua anggota, yaitu
bilangan 5 dan 6. Kita boleh mendefinisikan sebuah himpunan yang tidak
memiliki anggota apa pun. Himpunan ini disebut sebagai himpunan kosong.

Himpunan kosong tidak memiliki anggota apa pun, ditulis sebagai:

= { } {\displaystyle \varnothing =\{\,\}} {\displaystyle \varnothing =\{\,\}}

Relasi antar himpunan[sunting | sunting sumber]

Himpunan bagian[sunting | sunting sumber]

Dari suatu himpunan, misalnya A = {apel, jeruk, mangga, pisang}, dapat dibuat
himpunan-himpunan lain yang anggotanya adalah diambil dari himpunan
tersebut.

{apel, jeruk}

{jeruk, pisang}

{apel, mangga, pisang}


Ketiga himpunan di atas memiliki sifat umum, yaitu setiap anggota himpunan itu
adalah juga anggota himpunan A. Himpunan-himpunan ini disebut sebagai
himpunan bagian dari A. Jadi dapat dirumuskan:

B adalah himpunan bagian dari A jika setiap anggota B juga terdapat dalam A.

B A x x B x A {\displaystyle B\subseteq A\equiv \forall _{x}\,x\in


B\rightarrow x\in A} {\displaystyle B\subseteq A\equiv \forall _{x}\,x\in
B\rightarrow x\in A}

Kalimat di atas tetap benar untuk B himpunan kosong. Maka {\displaystyle


\varnothing } {\displaystyle \varnothing } juga subhimpunan dari A.

Untuk sembarang himpunan A,

A {\displaystyle \varnothing \subseteq A} {\displaystyle \varnothing


\subseteq A}

Definisi di atas juga mencakup kemungkinan bahwa himpunan bagian dari A


adalah A sendiri.

Untuk sembarang himpunan A,

A A {\displaystyle A\subseteq A} {\displaystyle A\subseteq A}

Istilah subhimpunan dari A biasanya berarti mencakup A sebagai himpunan


bagiannya sendiri. Kadang-kadang istilah ini juga dipakai untuk menyebut
himpunan bagian dari A, tetapi bukan A sendiri. Pengertian mana yang
digunakan biasanya jelas dari konteksnya.

Himpunan bagian sejati dari A menunjuk pada himpunan bagian dari A, tetapi
tidak mencakup A sendiri.

B A B A B A {\displaystyle B\subset A\equiv B\subseteq A\wedge


B\neq A} {\displaystyle B\subset A\equiv B\subseteq A\wedge B\neq A}
Superhimpunan[sunting | sunting sumber]

Kebalikan dari subhimpunan adalah superhimpunan, yaitu himpunan yang lebih


besar yang mencakup himpunan tersebut.

A B B A {\displaystyle A\supseteq B\equiv B\subseteq A} {\displaystyle


A\supseteq B\equiv B\subseteq A}

Kesamaan dua himpunan[sunting | sunting sumber]

Himpunan A dan B disebut sama, jika setiap anggota A adalah anggota B, dan
sebaliknya, setiap anggota B adalah anggota A.

A = B x x A x B {\displaystyle A=B\equiv \forall _{x}\;x\in


A\leftrightarrow x\in B} {\displaystyle A=B\equiv \forall _{x}\;x\in A\leftrightarrow
x\in B}

atau

A = B A B B A {\displaystyle A=B\equiv A\subseteq B\wedge B\subseteq


A} {\displaystyle A=B\equiv A\subseteq B\wedge B\subseteq A}

Definisi di atas sangat berguna untuk membuktikan bahwa dua himpunan A dan
B adalah sama. Pertama, buktikan dahulu A adalah subhimpunan B, kemudian
buktikan bahwa B adalah subhimpunan A.

Himpunan Kuasa[sunting | sunting sumber]

Himpunan kuasa atau himpunan pangkat (power set) dari A adalah himpunan
yang terdiri dari seluruh himpunan bagian dari A. Notasinya adalah P ( A )
{\displaystyle {\mathcal {P}}(A)} {\displaystyle {\mathcal {P}}(A)}.

Jika A = {apel, jeruk, mangga, pisang}, maka P ( A ) {\displaystyle {\mathcal


{P}}(A)} {\displaystyle {\mathcal {P}}(A)}:

{ { },

{apel}, {jeruk}, {mangga}, {pisang},

{apel, jeruk}, {apel, mangga}, {apel, pisang},

{jeruk, mangga}, {jeruk, pisang}, {mangga, pisang},


{apel, jeruk, mangga}, {apel, jeruk, pisang}, {apel, mangga, pisang}, {jeruk,
mangga, pisang},

{apel, jeruk, mangga, pisang} }

Banyaknya anggota yang terkandung dalam himpunan kuasa dari A adalah 2


pangkat banyaknya anggota A.

| P ( A ) | = 2 | A | {\displaystyle |{\mathcal {P}}(A)|=2^{|A|}} {\displaystyle |


{\mathcal {P}}(A)|=2^{|A|}}

Kelas[sunting | sunting sumber]

Suatu himpunan disebut sebagai kelas, atau keluarga himpunan jika himpunan
tersebut terdiri dari himpunan-himpunan. Himpunan A = { { a , b } , { c , d , e , f
} , { a , c } , { , } } {\displaystyle A=\{\{a,\,b\},\,\{c,\,d,\,e,\,f\},\,\{a,\,c\},\,\
{,\}\}} {\displaystyle A=\{\{a,\,b\},\,\{c,\,d,\,e,\,f\},\,\{a,\,c\},\,\{,\}\}} adalah
sebuah keluarga himpunan. Perhatikan bahwa untuk sembarang himpunan A,
maka himpunan kuasanya, P ( A ) {\displaystyle {\mathcal {P}}(A)}
{\displaystyle {\mathcal {P}}(A)} adalah sebuah keluarga himpunan.

Contoh berikut, P = { { a , b } , c } {\displaystyle P=\{\{a,\,b\},c\}}


{\displaystyle P=\{\{a,\,b\},c\}} bukanlah sebuah kelas, karena mengandung
anggota c yang bukan himpunan.

Kardinalitas[sunting | sunting sumber]

Kardinalitas dari sebuah himpunan dapat dimengerti sebagai ukuran banyaknya


anggota yang dikandung oleh himpunan tersebut. Banyaknya anggota himpunan
{ a p e l , j e r u k , m a n g g a , p i s a n g } {\displaystyle \
{apel,jeruk,mangga,pisang\}} {\displaystyle \{apel,jeruk,mangga,pisang\}}
adalah 4. Himpunan { p , q , r , s } {\displaystyle \{p,q,r,s\}} {\displaystyle \
{p,q,r,s\}} juga memiliki anggota sejumlah 4. Berarti kedua himpunan tersebut
ekivalen satu sama lain, atau dikatakan memiliki kardinalitas yang sama.

Dua buah himpunan A dan B memiliki kardinalitas yang sama, jika terdapat
fungsi korespondensi satu-satu yang memetakan A pada B. Karena dengan
mudah kita membuat fungsi { ( a p e l , p ) , ( j e r u k , q ) , ( m a n g g a , r ) ,
( p i s a n g , s ) } {\displaystyle \{(apel,\,p),\,(jeruk,\,q),\,(mangga,\,r),\,
(pisang,\,s)\}} {\displaystyle \{(apel,\,p),\,(jeruk,\,q),\,(mangga,\,r),\,
(pisang,\,s)\}} yang memetakan satu-satu dan kepada himpunan A ke B, maka
kedua himpunan tersebut memiliki kardinalitas yang sama.
Himpunan Denumerabel[sunting | sunting sumber]

Jika sebuah himpunan ekivalen dengan himpunan N {\displaystyle \mathbb


{N} } {\displaystyle \mathbb {N} }, yaitu himpunan bilangan asli, maka
himpunan tersebut disebut denumerabel. Kardinalitas dari himpunan tersebut
disebut sebagai kardinalitas a {\displaystyle {\mathfrak {a}}} {\displaystyle
{\mathfrak {a}}}.

Himpunan semua bilangan genap positif merupakan himpunan denumerabel,


karena memiliki korespondensi satu-satu antara himpunan tersebut dengan
himpunan bilangan asli, yang dinyatakan oleh 2 n {\displaystyle 2n\,}
{\displaystyle 2n\,}.

A = { 2 , 4 , 6 , 8 , . . . } {\displaystyle A=\{2,\,4,\,6,\,8,\,...\}} {\displaystyle A=\


{2,\,4,\,6,\,8,\,...\}}

Himpunan Berhingga[sunting | sunting sumber]

Jika sebuah himpunan memiliki kardinalitas yang kurang dari kardinalitas a


{\displaystyle {\mathfrak {a}}} {\displaystyle {\mathfrak {a}}}, maka
himpunan tersebut adalah himpunan berhingga.

Himpunan Tercacah[sunting | sunting sumber]

Himpunan disebut tercacah jika himpunan tersebut adalah berhingga atau


denumerabel.

Himpunan Non-Denumerabel[sunting | sunting sumber]

Himpunan yang tidak tercacah disebut himpunan non-denumerabel. Contoh dari


himpunan ini adalah himpunan semua bilangan riil. Kardinalitas dari himpunan
jenis ini disebut sebagai kardinalitas c {\displaystyle {\mathfrak {c}}}
{\displaystyle {\mathfrak {c}}}. Pembuktian bahwa bilangan riil tidak
denumerabel dapat menggunakan pembuktian diagonal.

Himpunan bilangan riil dalam interval (0,1) juga memiliki kardinalitas c


{\displaystyle {\mathfrak {c}}} {\displaystyle {\mathfrak {c}}}, karena
terdapat korespondensi satu-satu dari himpunan tersebut dengan himpunan
seluruh bilangan riil, yang salah satunya adalah y = t a n ( x 1 2 )
{\displaystyle y=tan(\pi x-{\frac {1}{2}}\pi )} {\displaystyle y=tan(\pi x-{\frac
{1}{2}}\pi )}.
Fungsi Karakteristik[sunting | sunting sumber]

Fungsi karakteristik menunjukkan apakah sebuah anggota terdapat dalam


sebuah himpunan atau tidak.

A ( x ) = { 1 , jika x A 0 , jika x A {\displaystyle \chi _{A}


(x)={\begin{cases}1,\quad {\mbox{jika }}x\in A\\0,\quad {\mbox{jika }}x\notin
A\end{cases}}} {\displaystyle \chi _{A}(x)={\begin{cases}1,\quad {\mbox{jika
}}x\in A\\0,\quad {\mbox{jika }}x\notin A\end{cases}}}

Jika A = { a p e l , j e r u k , m a n g g a , p i s a n g } {\displaystyle A=\


{apel,\,jeruk,\,mangga,\,pisang\}} {\displaystyle A=\
{apel,\,jeruk,\,mangga,\,pisang\}} maka:

A ( a p e l ) = 1 {\displaystyle \chi _{A}(apel)=1} {\displaystyle \chi _{A}


(apel)=1}

A ( d u r i a n ) = 0 {\displaystyle \chi _{A}(durian)=0} {\displaystyle \chi _{A}


(durian)=0}

A ( u t a r a ) = 0 {\displaystyle \chi _{A}(utara)=0} {\displaystyle \chi _{A}


(utara)=0}

A ( p i s a n g ) = 1 {\displaystyle \chi _{A}(pisang)=1} {\displaystyle \chi _{A}


(pisang)=1}

A ( s i n g a ) = 0 {\displaystyle \chi _{A}(singa)=0} {\displaystyle \chi _{A}


(singa)=0}

Terdapat korespondensi satu-satu antara himpunan kuasa P ( S ) {\displaystyle


{\mathcal {P}}(S)} {\displaystyle {\mathcal {P}}(S)} dengan himpunan dari
semua fungsi karakteristik dari S. Hal ini mengakibatkan kita dapat menuliskan
himpunan sebagai barisan bilangan 0 dan 1, yang menyatakan ada tidaknya
sebuah anggota dalam himpunan tersebut.

Representasi Biner[sunting | sunting sumber]

Jika konteks pembicaraan adalah pada sebuah himpunan semesta S, maka setiap
himpunan bagian dari S bisa dituliskan dalam barisan angka 0 dan 1, atau
disebut juga bentuk biner. Bilangan biner menggunakan angka 1 dan 0 pada
setiap digitnya. Setiap posisi bit dikaitkan dengan masing-masing anggota S,
sehingga nilai 1 menunjukkan bahwa anggota tersebut ada, dan nilai 0
menunjukkan bahwa anggota tersebut tidak ada. Dengan kata lain, masing-
masing bit merupakan fungsi karakteristik dari himpunan tersebut. Sebagai
contoh, jika himpunan S = {a, b, c, d, e, f, g}, A = {a, c, e, f}, dan B = {b, c, d,
f}, maka:

Himpunan Representasi Biner

---------------------------- -------------------

abcdefg

S = { a, b, c, d, e, f, g } --> 1 1 1 1 1 1 1

A = { a, c, e, f } --> 1 0 1 0 1 1 0

B={ b, c, d, f } --> 0 1 1 1 0 1 0

Cara menyatakan himpunan seperti ini sangat menguntungkan untuk melakukan


operasi-operasi himpunan, seperti union (gabungan), interseksi (irisan), dan
komplemen (pelengkap), karena kita tinggal menggunakan operasi bit untuk
melakukannya. Representasi himpunan dalam bentuk biner dipakai oleh
kompiler-kompiler Pascal dan juga Delphi.

Operasi dasar[sunting | sunting sumber]

Gabungan[sunting | sunting sumber]

Gabungan antara himpunan A dan B.

Dua himpunan atau lebih yang digabungkan bersama-sama. Operasi gabungan A


B setara dengan A atau B, dan anggota himpunannya adalah semua anggota
yang termasuk himpunan A ataupun B.

Contoh:

{1, 2} {1, 2} = {1, 2}.

{1, 2} {2, 3} = {1, 2, 3}.

{Budi} {Dani} = {Budi, Dani}.

Beberapa sifat dasar gabungan:

A B = B A.
A (B C) = (A B) C.

A (A B).

A A = A.

A = A.

A B jika and hanya jika A B = B.

Irisan[sunting | sunting sumber]

Irisan antara himpunan A dan B.

Operasi irisan A B setara dengan A dan B. Irisan merupakan himpunan baru


yang anggotanya terdiri dari anggota yang dimiliki bersama antara dua atau
lebih himpunan yang terhubung. Jika A B = , maka A dan B dapat dikatakan
disjoint (terpisah).

Contoh:

{1, 2} {1, 2} = {1, 2}.

{1, 2} {2, 3} = {2}.

{Budi,Cici} {Dani,Cici} = {Cici}.

{Budi} {Dani} = .

Beberapa sifat dasar irisan:

A B = B A.

A (B C) = (A B) C.

A B A.

A A = A.

A = .

A B jika and hanya jika A B = A.

Komplemen[sunting | sunting sumber]


Komplemen B terhadap A.

Komplemen A terhadap U.

Diferensi simetris himpunan A dan B.

Operasi pelengkap A^C setara dengan bukan A atau A'. Operasi komplemen
merupakan operasi yang anggotanya terdiri dari anggota di luar himpunan
tersebut.

Contoh:

{1, 2} \ {1, 2} = .

{1, 2, 3, 4} \ {1, 3} = {2, 4}.

Beberapa sifat dasar komplemen:

A \ B B \ A untuk A B.

A A = U.

A A = .

(A) = A.

A \ A = .

U = dan = U.

A \ B = A B.

Ekstensi dari komplemen adalah diferensi simetris (pengurangan himpunan), jika


diterapkan untuk himpunan A dan B atau A - B menghasilkan

A B = ( A B ) ( B A ) . {\displaystyle A\,\Delta \,B=(A\setminus B)\cup


(B\setminus A).} {\displaystyle A\,\Delta \,B=(A\setminus B)\cup (B\setminus A).}

Contohnya, diferensi simetris antara:

{7,8,9,10} dan {9,10,11,12} adalah {7,8,11,12}.


{Ana,Budi,Dedi,Felix} dan {Cici,Budi,Dedi,Ela} adalah {Ana,Cici,Ela,Felix}.

Hasil Kali Kartesian[sunting | sunting sumber]

Produk kertesian (perkalian himpunan) A X B (A dan B) dan anggota himpunan


A={x,y,z} dan B={1,2,3}.

Hasil Kali Kartesian atau perkalian himpunan merupakan operasi yang


menggabungkan anggota suatu himpunan dengan himpunan lainnya. Perkalian
himpunan antara A dan B didefinisikan dengan A B. Anggota himpunan |A
B| adalah pasangan terurut (a,b) dimana a adalah anggota himpunan A dan b
adalah anggota himpunan B.

Contoh:

{1, 2} {x, y} = {(1, x), (1, y), (2, x), (2, y)}.

{1, 2} {a, b, c} = {(1, a), (1, b), (1, c), (2, a), (2, b), (2, c) }.

{1, 2} {1, 2} = {(1, 1), (1, 2), (2, 1), (2, 2)}.

Beberapa sifat dasar himpunan perkalian:

A = .

A (B C) = (A B) (A C).

(A B) C = (A C) (B C).

|A B| = |B A| = |A| |B|.

Wikibuku memiliki buku bertajuk

Materi:Himpunan

Referensi[sunting | sunting sumber]

Lipschutz, S. Set Theory. McGraw-Hill

Delphi 5 Memory Management

Bacaan lanjutan[sunting | sunting sumber]

Wikimedia Commons memiliki galeri mengenai:

Himpunan (matematika)
Dauben, Joseph W., Georg Cantor: His Mathematics and Philosophy of the Infinite,
Boston: Harvard University Press (1979) ISBN 978-0-691-02447-9.

Halmos, Paul R., Naive Set Theory, Princeton, N.J.: Van Nostrand (1960) ISBN 0-
387-90092-6

Stoll, Robert R., Set Theory and Logic, Mineola, N.Y.: Dover Publications (1979)
ISBN 0-486-63829-4

Velleman, Daniel, How To Prove It: A Structured Approach, Cambridge University


Press (2006) ISBN 978-0-521-67599-4

Pranala luar[sunting | sunting sumber]

C2 Wiki Contoh operasi himpunan menggunakan operator Inggris.

Himpunan Matematika: Anggota, Irisan & Gabungan, Education Portal Academy

Kategori: Teori himpunan

Menu navigasi

Belum masuk logPembicaraanKontribusiBuat akun baruMasuk


logHalamanPembicaraanBacaPerubahan tertundaSuntingSunting sumberVersi
terdahuluPencarian

Halaman Utama

Perubahan terbaru

Peristiwa terkini

Halaman baru

Halaman sembarang

Komunitas

Warung Kopi

Portal komunitas

Bantuan

Wikipedia

Tentang Wikipedia

Pancapilar

Kebijakan

Menyumbang
Hubungi kami

Bak pasir

Bagikan

Facebook

Twitter

Google+

Cetak/ekspor

Buat buku

Unduh versi PDF

Versi cetak

Dalam proyek lain

Wikimedia Commons

Perkakas

Pranala balik

Perubahan terkait

Halaman istimewa

Pranala permanen

Informasi halaman

Item di Wikidata

Kutip halaman ini

Pranala menurut ID

Bahasa lain

English

Espaol

Bahasa Melayu

Portugus

78 lagi

Sunting interwiki

Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi-BerbagiSerupa Creative Commons;


ketentuan tambahan mungkin berla
Himpunan adalah kumpulan benda atau objek yang dapat didefinisikan dengan
jelas. Benda atau objek dalam himpunan disebut elemen atau anggota
himpunan. Dari defi nisi tersebut, dapat diketahui objek yang termasuk anggota
himpunan atau bukan.

Contoh himpunan:

Himpunan warna lampu lalu lintas, anggota himpunannya adalah merah,


kuning, dan hijau.

Himpunan bilangan prima kurang dari 10, anggota himpunannya adalah 2, 3,


5, dan 7.

Contoh bukan himpunan:

Kumpulan baju-baju bagus.

Kumpulan makanan enak.

Notasi himpunan dilambangkan menggunakan huruf kapital (A, B, ). Benda


atau objek yang termasuk dalam himpunan tersebut ditulis di antara tanda
kurung kurawal {...}. Anggota suatu himpunan dinotasikan dengan ,
sedangkan yang bukan anggota himpunan dinotasikan dengan .

Banyak anggota suatu himpunan dinyatakan dengan n.

Contoh:

A adalah himpunan bilangan positif kurang dari 5.

Anggota himpunan bilangan positif kurang dari 5 adalah 1, 2, 3, dan 4.

Jadi, A = {1, 2, 3, 4} dan n(A) = 4.


Himpunan kosong adalah himpunan yang tidak mempunyai anggota. Notasi
himpunan kosong adalah { } atau .

Contoh:

N adalah himpunan bilangan negatif yang lebih besar dari nol. N dalam notasi
himpunan adalah

N = { } karena semua bilangan negatif kurang dari nol.

Himpunan semesta adalah himpunan yang memuat semua anggota atau objek
himpunan yang dibicarakan. Notasi himpunan semesta adalah S.

Contoh:

Misalkan, himpunan P = {2, 3, 5, 7}. Himpunan semesta yang mungkin dari P


adalah

S = {bilangan cacah} atau S = {bilangan prima}.


Macam-macam Himpunan dalam matematika

Macam-macam HIMPUNAN dalam Matematika adalah :

1.Himpunan berhingga adalah suatu himpunan yang jumlah anggotanya dapat


dihitung.

Contohnya D = {bilangan genap kurang dari 10} atau A = {2,4,6,8}.

Himpunan D jumlah angotanya dapat dihitung yaitu sebanyak 4 buah.

2. Himpunan tak hingga adalah suatu himpunan yang jumlah anggotanya tidak
terbatas atau tak hingga. Contohnya: A= {bilangan genap}, B= {bilangan
ganjil}

3.Himpunan kosong adalah suatu himpunan yang tidak memiliki anggota sama
sekali. Himpunan kosong dilambangkan dengan tanda {}.

Contohnya B = {bilangan genap antara 2 dan 4}. ditulis B={}={0}.

4.Himpunan ekuivalen/himpunan sama adalah himpunan yang anggotanya sama

contohnya A= {b,c,d} B={d,c,b} A=B

5.Himpunan semesta adalah himpunan dari semua unsur yang sedang


dibicarakan. Himpunan semesta juga disebut himpunan uiversal dan ditulis
dengan huruf S.

contohnya:A = {1,3,5,7,9}

himpunan semestanya berupa:

S = {bilangan asli}

S = {bilangan cacah}

S = {bilangan ganjil kurang dari 10}

6.Himpunan bilangan cacah adalah himpunan bilangan yang anggotanya dimulai


dari nol dan seterusnya contoh K = {0,1,2,3,4,5}
7.Himpunan bagian adalah apabila setiap unsur dalam himpunan B termasuk
juga anggota A, maka B merupakan bagian dari himpunan A. contohnya B =
{a,c,e} A = {a,b,c,d,e}

jadi B bagian dari A.Anggota himpunan n adalah suatu unsur dari suatu
himpunan. Contohnya : A = (a,b,c,d,e} maka a elemen A

8.Himpunan lepas adalah ssuatu himpunan yang tidak mempunyai anggota


persekutuan dengan himpunan lain. ContohnyaA = {d,e,f} B = {g,h,i} maka
himpunan A tidak mempunyai anggota persekutuan dengan himpunan B atau
A//B bukan anggota himpunan adalah unsur ini tidak termasuk dalam himpunan
tersebut contohnya A = {a,b,c,d} e bukan anggota himpunan A.

9.Himpunan bilangan asli adalah himpunan bilangan yang anggotanya dimulai


dari bilangan satu dan seterusnya.Contohnya D = {1,2,3,4,...}

10. Himpunan bilangan genap adalah himpunan yang anggotanya dimulai dari
angka dua dan selalu genap atau habis dibagi dua contohnya G = {2,4,6,8,10}

11.Himpunan bilangan ganjil adalah himpunan yang anggota bilanganya tidak


habis dibagi dua .contohnya K = {1,3,5,7}

12.Himpunan bilangan prima adalah himpunan bilangan yang anggotanya


semua bilangan yang memiliki dua faktor contohnya Y = {2,3,,5,7}

13. Himpunan kuadrat bilangan cacah adalah himpunan bilangan cacah yang
anggotanya dipangkatkan dua.Contohnya Y = {0^2,1^2,3^2)
Anggota dan Bukan Anggota Himpunan

By Plengdut - March 11, 2013 3088

Kalian telah mengetahui bahwa himpunan merupakan kumpulan dari benda-


benda yang dapat dibedakan atau didefinisikan dengan jelas. Misalnya himpunan
lima bilangan asli yang pertama. Himpunan lima bilangan asli yang pertama
adalah 1, 2, 3, 4, dan 5. Suatu himpunan harus memiliki nama. Nama himpunan
biasanya ditulis dengan huruf kapital.

Contoh:

A = himpunan 5 bilangan asli yang pertama.

Nama himpunan menggunakan huruf kapital.

Himpunan A adalah himpunan 5 bilangan asli yang pertama yaitu 1, 2, 3, 4, dan


5. Bilangan 1, 2, 3, 4, dan 5 disebut anggota dari himpunan A.

Anggota himpunan biasanya dinotasikan dengan .

Contoh:

1 A dibaca satu merupakan anggota dari himpunan A.

2 A dibaca dua merupakan anggota dari himpunan A.

Untuk menyatakan sesuatu bukan anggota himpunan biasanya dinotasikan


dengan .

Contoh:

7 A dibaca tujuh bukan anggota dari himpunan A.

9 A dibaca sembilan bukan anggota dari himpunan A.

Anggota suatu himpunan dinotasikan dengan .

Bukan anggota suatu himpunan dinotasikan dengan .

Himpunan A adalah himpunan lima bilangan asli yang pertama yaitu 1, 2, 3, 4,


dan 5. Banyaknya anggota himpunan A adalah 5. Notasi banyaknya anggota
himpunan A dapat ditulis n(A) = 5 dibaca banyaknya anggota himpunan A
adalah 5.

Contoh Soal:

1. Salin dan isilah titik-titik berikut dengan notasi atau pada bukumu.

a. 1 {1, 2, 3} c. 5 {3, 4, 5}
b. 5 {1, 2, 3} d. 8 {6, 7, 8}

2. Tentukanlah banyaknya anggota himpunan berikut.

a. A = {1, 2, 3, 4, 5}

b. B = {a, b, c, d, e, f}

c. C = {x, y, z}

3. Tentukan banyaknya anggota himpunan dari:

a. M = himpunan bilangan asli kurang dari 6.

b. P = himpunan bilangan prima antara 5 dan 15.

c. R = himpunan bilangan komposit antara 20 dan 30.

Penyelesaian:

1. a. 1 {1, 2, 3} c. 5 {3, 4, 5}

b. 5 {1, 2, 3} d. 8 {6, 7, 8}

2. a. n(A) = 5 c. n(C)= 3

b. n(B) = 6

3. a. n(M) = 5 c. n(R)= 7

b. n(P) = 3
Sekarang kita akan mempelajari bagaimana notasi dan anggota himpunan.
Dalam matematika, suatu himpunan dilambangkan dengan huruf kapital,
misalnya A, B, C, D, ..., Z. Adapun benda atau objek yang termasuk dalam
himpunan tersebut ditulis dengan menggunakan pasangan kurung kurawal dan
dipisah dengan tanda koma {...}, misalnya:

1) A adalah nama bulan yang dimulai dengan huruf J, A = {Januari, Juni, Juli}.

2) B adalah himpunan bilangan asli kurang dari 7, maka B = {1, 2, 3, 4, 5, 6}.

3). C adalah himpunan bilangan ganjil antara 1 dan 10, maka C = {3, 5, 7, 9).

Setiap benda atau objek yang berada dalam suatu himpunan disebut anggota
atau elemen dari himpunan itu dan dinotasikan dengan . Adapun benda atau
objek yang tidak termasuk dalam suatu himpunan dikatakan bukan anggota
himpunan dan dinotasikan dengan. Berdasarkan contoh di atas, A adalah
himpunan bilangan cacah kurang dari 6, sehingga A = {0, 1, 2, 3, 4, 5}. Bilangan
0, 1, 2, 3, 4, dan 5 adalah anggota atau elemen dari himpunan A, ditulis 0 A, 1
A, 2 A, 3 A, 4 A, dan 5 A. Karena 6, 7, dan 8 bukan anggota A, maka
ditulis 6 A, 7 A, dan 8 A.

Banyak anggota suatu himpunan dinyatakan dengan n. Jika A = {0, 1, 2, 3, 4, 5}


maka n(A) = banyak anggota himpunan A = 6. Banyaknya anggota himpunan A
dinyatakan dengan n(A).

Dalam matematika, beberapa huruf besar digunakan sebagai lambang himpunan


bilangan tertentu, di antaranya sebagai berikut. Huruf A : lambang himpunan
bilangan asli. A = {1, 2, 3, 4, ... }

Huruf B : lambang himpunan bilangan bulat. B = {..., 3, 2, 1, 0, 1, 2, 3, ...}

Huruf C : lambang himpunan bilangan cacah. C = {0, 1, 2, 3, ... }

Huruf L : lambang himpunan bilangan ganjil.

Huruf N : lambang himpunan bilangan genap.

Huruf P : lambang himpunan bilangan prima.

Huru Q : lambang himpunan bilangan rasional.

, dibaca himpunan a/b dimana a anggota himpunan bilangan bulat dan b


anggota himpunan bilangan asli.
Contoh soal Notasi Himpunan dan Anggota himpunan

Nyatakan himpunan berikut dengan menggunakan tanda kurung kurawal.

a. A adalah himpunan bilangan cacah kurang dari 6.

b. P adalah himpunan huruf-huruf vokal.

c. Q adalah himpunan tiga binatang buas.

Penyelesaian:

a. A adalah himpunan bilangan cacah kurang dari 6. Anggota himpunan bilangan


cacah kurang dari 6 adalah 0, 1, 2, 3, 4, 5. Jadi, A = {0, 1, 2, 3, 4, 5}.

b. P adalah himpunan huruf-huruf vokal. Anggota himpunan huruf-huruf vokal


adalah a, e, i, o, dan u, sehingga ditulis P = {a, e, i, o, u}.

c. Q adalah himpunan tiga binatang buas. Anggota himpunan binatang buas


antara lain harimau, singa, dan serigala. Jadi, Q = {harimau, singa, serigala}.

Bagaimana menyatakan suatu himpunan? Suatu himpunan dapat dinyatakan


dengan tiga cara sebagai berikut.

a. Dengan kata-kata.

Dengan cara menyebutkan semua syarat/sifat keanggotaannya. Contoh: P


adalah himpunan bilangan prima antara 10 dan 40, ditulis P = {bilangan prima
antara 10 dan 40}.

b. Dengan notasi pembentuk himpunan.

Sama seperti menyatakan himpunan dengan kata-kata, pada cara ini disebutkan
semua syarat/sifat keanggotannya. Namun, anggota himpunan dinyatakan
dengan suatu peubah. Peubah yang biasa digunakan adalah x atau y.

Contoh: P : {bilangan prima antara 10 dan 40}.

Dengan notasi pembentuk himpunan, ditulis P = {10 < x < 40, x bilangan
prima}.

c. Dengan mendaftar anggota-anggotanya.


Dengan cara menyebutkan anggota-anggotanya, menuliskannya dengan
menggunakan kurung kurawal, dan anggotaanggotanya dipisahkan dengan
tanda koma.

Contoh:

P = {11, 13, 17, 19, 23, 29, 31, 37}

A = {1, 2, 3, 4, 5}

Contoh-contoh yang disajikan diatas merupakan contoh-contoh himpunan yang


dapat ditentukan anggota-anggotanya. Bagaimana jika suatu himpunan tidak
dapat mendaftar anggota-anggotanya secara keseluruhan? Nah nanti Anda akan
mengenal istilah himpunan berhingga, himpunan tak berhingga, himpunan
kosong, dan himpunan semesta. Apa itu himpunan berhingga, himpunan tak
berhingga, himpunan kosong dan himpunan semesta?
Sifat-sifat irisan dan gabungan himpunan

Kalian telah mempelajari bahwa anggota irisan dua himpunan adalah anggota
persekutuan himpunan tersebut.

Jika A = {1, 2, 3, 4}, B = {3, 4, 5} dan C = {4, 5, 6}

maka A B = {3, 4} dan B A = {3, 4}.

Tampak bahwa A B = B A.

Sifat ini disebut sifat komutatif irisan.

Berdasarkan himpunan A, B, dan C di atas dapat diketahui bahwa

A B = {3, 4} dan B C = {4, 5}, sehingga

(A B) C = {3, 4} {4, 5, 6}

(A B) C = {4}

A (B C) = {1, 2, 3, 4}{4, 5}

A (B C) = {4}

Tampak bahwa (A B) C = A(B C).

Sifat ini disebut sifat asosiatif irisan.

Jika A = {1, 2, 3, 4} maka:

A A = {1, 2, 3, 4} {1, 2, 3, 4}

A A = {1, 2, 3, 4}

A A=A

Jadi, A A = A.

Sifat ini dikenal dengan sifat idempotent irisan.

Untuk setiap himpunan A dengan semesta pembicaraan S, berlaku

a) sifat identitas irisan

A S = A (himpunan S disebut elemen identitas pada irisan)

b) sifat komplemen irisan

A AC =
Selain sifat-sifat di atas, terdapat hubungan antara irisan dan gabungan dua
himpunan. Jika himpunan A = {1, 2, 3}, B = {3, 4, 5, 6}, dan C = {3, 6, 7},
diperoleh B C = {3, 4, 5, 6, 7}, A B = {3}, dan A C = {3}.

Dengan demikian diperoleh:

A (B C) = {1, 2, 3} {3, 4, 5, 6, 7}

A (B C)= {3}

(A B) (A C) = {3} {3}

(A B) (A C) = {3}

Tampak bahwa A (B C) = (A B) (A C).

Secara umum berlaku sebagai berikut.

Untuk setiap himpunan A, B, dan C berlaku

A (B C) = (A B) (A C)

Sifat ini disebut sifat distributif irisan terhadap gabungan.

Sifat-sifat selisih himpunan

Di depan kalian telah mengetahui bahwa selisih himpunan A dan B adalah


himpunan yang anggotanya semua anggota dari A tetapi bukan anggota dari B.

Misalkan:

A = {1, 2, 3, 4, 6, 12}

B = {1, 2, 3, 6}

C = {1, 2, 4, 8}

maka A A = {1, 2, 3, 4, 6, 12} {1, 2, 3, 4, 6, 12}

AA=

A = {1, 2, 3, 4, 6, 12}

A = {1, 2, 3, 4, 6, 12}

A = A.

Tampak bahwa A A = dan A = A.

Karena A = A, maka adalah identitas pada selisih himpunan.


Sekarang, perhatikan bahwa B C = {1, 2}, A B = {4, 12}, dan A C = {3, 6,
12}, sehingga diperoleh

A (B C} = {1, 2, 3, 4, 6, 12} {1, 2}

A (B C} = {3, 4, 6, 12}

(A B) (A C) = {4, 12} {3, 6, 12}

(A B) (A C) = {3, 4, 6, 12}

Tampak bahwa A (B C) = (A B) (A C).

Secara umum berlaku sebagai berikut:

Untuk setiap himpunan A, B, dan C berlaku

A (B C) = (A B) (A C)

Sifat ini disebut sifat distributif selisih terhadap irisan.

Dengan cara yang sama seperti di atas, bahwa pada selisih dua himpunan
berlaku sifat distributif selisih terhadap gabungan. Untuk setiap himpunan A, B,
dan C berlaku:

A (B C) = (A B) (A C)
Dalam membaca diagram Venn, perhatikan himpunan semesta dan himpunan-
himpunan lain yang berada pada diagram Venn tersebut. Anggota-anggota
himpunan tertentu berada pada kurva yang dibatasi oleh himpunan tersebut.
Agar kalian lebih memahami cara membaca diagram Venn, perhatikan contoh
soal berikut ini.

Contoh Soal Tentang Membaca Diagram Venn

Berdasarkan diagram Venn di atas, nyatakan himpunan-himpunan berikut


dengan mendaftar anggota-anggotanya.

a. Himpunan S.

b. Himpunan P.

c. Himpunan Q.

d. Anggota himpunan P Q.

e. Anggota himpunan P Q.

f. Anggota himpunan P\Q.

g. Anggota himpunan PC.

Penyelesaian:

a. Himpunan S adalah himpunan semesta atau semesta pembicaraan. Himpunan


S memuat semua anggota atau objek himpunan yang dibicarakan, sehingga S =
{1, 2, 3, 4, ..., 20}.

b. Himpunan P adalah semua anggota himpunan S yang menjadi anggota


himpunan P. Dalam diagram Venn, anggota himpunan P berada pada kurva yang
dibatasi oleh P. Jadi, P = {1, 3, 6, 9, 12, 15, 18}

c. Himpunan Q adalah semua anggota himpunan S yang menjadi anggota


himpunan Q. Dalam diagram Venn, anggota himpunan Q berada pada kurva
yang dibatasi oleh Q. Jadi, Q = {3, 4, 5, 6, 7, 8, 9}.
d. Anggota himpunan P Q adalah anggota himpunan P dan sekaligus menjadi
anggota himpunan Q = {3, 6, 9}.

e. Anggota himpunan P Q adalah semua anggota himpunan P maupun


himpunan Q = {1, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 12, 15, 18}.

f. Anggota himpunan P\Q adalah semua anggota P tetapi bukan anggota Q,


sehingga P\Q = {1, 12, 15, 18}.

g. Anggota himpunan PC adalah semua anggota S tetapi bukan anggota P,


sehingga PC = {2, 4, 5, 7, 8, 10, 11, 13, 14, 16, 17, 19, 20}.

Anda mungkin juga menyukai