dianggap sebagai satu kesatuan. Walaupun hal ini merupakan ide yang
sederhana, tidak salah jika himpunan merupakan salah satu konsep penting dan
mendasar dalam matematika modern, dan karenanya, studi mengenai struktur
kemungkinan himpunan dan teori himpunan, sangatlah berguna.
Teori himpunan, yang baru diciptakan pada akhir abad ke-19, sekarang
merupakan bagian yang tersebar dalam pendidikan matematika yang mulai
diperkenalkan bahkan sejak tingkat sekolah dasar. Teori ini merupakan bahasa
untuk menjelaskan matematika modern. Teori himpunan dapat dianggap sebagai
dasar yang membangun hampir semua aspek dari matematika dan merupakan
sumber dari mana semua matematika diturunkan.
1 Notasi Himpunan
2 Himpunan kosong
3.2 Superhimpunan
4 Kelas
5 Kardinalitas
6 Fungsi Karakteristik
6.2.2 Irisan
6.2.3 Komplemen
7 Referensi
8 Bacaan lanjutan
9 Pranala luar
Notasi
Simbol
Arti
B = { a p e l , j e r u k , m a n g g a , p i s a n g } {\displaystyle B=\
{apel,\,jeruk,\,mangga,\,pisang\}} {\displaystyle B=\
{apel,\,jeruk,\,mangga,\,pisang\}}
Himpunan A tidak mungkin ada, karena jika A ada, berarti harus mengandung
anggota yang bukan merupakan anggotanya. Namun jika bukan anggotanya,
lalu bagaimana mungkin A bisa mengandung anggota tersebut.
Dari suatu himpunan, misalnya A = {apel, jeruk, mangga, pisang}, dapat dibuat
himpunan-himpunan lain yang anggotanya adalah diambil dari himpunan
tersebut.
{apel, jeruk}
{jeruk, pisang}
B adalah himpunan bagian dari A jika setiap anggota B juga terdapat dalam A.
Himpunan bagian sejati dari A menunjuk pada himpunan bagian dari A, tetapi
tidak mencakup A sendiri.
Himpunan A dan B disebut sama, jika setiap anggota A adalah anggota B, dan
sebaliknya, setiap anggota B adalah anggota A.
atau
Definisi di atas sangat berguna untuk membuktikan bahwa dua himpunan A dan
B adalah sama. Pertama, buktikan dahulu A adalah subhimpunan B, kemudian
buktikan bahwa B adalah subhimpunan A.
Himpunan kuasa atau himpunan pangkat (power set) dari A adalah himpunan
yang terdiri dari seluruh himpunan bagian dari A. Notasinya adalah P ( A )
{\displaystyle {\mathcal {P}}(A)} {\displaystyle {\mathcal {P}}(A)}.
{ { },
Suatu himpunan disebut sebagai kelas, atau keluarga himpunan jika himpunan
tersebut terdiri dari himpunan-himpunan. Himpunan A = { { a , b } , { c , d , e , f
} , { a , c } , { , } } {\displaystyle A=\{\{a,\,b\},\,\{c,\,d,\,e,\,f\},\,\{a,\,c\},\,\
{,\}\}} {\displaystyle A=\{\{a,\,b\},\,\{c,\,d,\,e,\,f\},\,\{a,\,c\},\,\{,\}\}} adalah
sebuah keluarga himpunan. Perhatikan bahwa untuk sembarang himpunan A,
maka himpunan kuasanya, P ( A ) {\displaystyle {\mathcal {P}}(A)}
{\displaystyle {\mathcal {P}}(A)} adalah sebuah keluarga himpunan.
Dua buah himpunan A dan B memiliki kardinalitas yang sama, jika terdapat
fungsi korespondensi satu-satu yang memetakan A pada B. Karena dengan
mudah kita membuat fungsi { ( a p e l , p ) , ( j e r u k , q ) , ( m a n g g a , r ) ,
( p i s a n g , s ) } {\displaystyle \{(apel,\,p),\,(jeruk,\,q),\,(mangga,\,r),\,
(pisang,\,s)\}} {\displaystyle \{(apel,\,p),\,(jeruk,\,q),\,(mangga,\,r),\,
(pisang,\,s)\}} yang memetakan satu-satu dan kepada himpunan A ke B, maka
kedua himpunan tersebut memiliki kardinalitas yang sama.
Himpunan Denumerabel[sunting | sunting sumber]
Jika konteks pembicaraan adalah pada sebuah himpunan semesta S, maka setiap
himpunan bagian dari S bisa dituliskan dalam barisan angka 0 dan 1, atau
disebut juga bentuk biner. Bilangan biner menggunakan angka 1 dan 0 pada
setiap digitnya. Setiap posisi bit dikaitkan dengan masing-masing anggota S,
sehingga nilai 1 menunjukkan bahwa anggota tersebut ada, dan nilai 0
menunjukkan bahwa anggota tersebut tidak ada. Dengan kata lain, masing-
masing bit merupakan fungsi karakteristik dari himpunan tersebut. Sebagai
contoh, jika himpunan S = {a, b, c, d, e, f, g}, A = {a, c, e, f}, dan B = {b, c, d,
f}, maka:
---------------------------- -------------------
abcdefg
S = { a, b, c, d, e, f, g } --> 1 1 1 1 1 1 1
A = { a, c, e, f } --> 1 0 1 0 1 1 0
B={ b, c, d, f } --> 0 1 1 1 0 1 0
Contoh:
A B = B A.
A (B C) = (A B) C.
A (A B).
A A = A.
A = A.
Contoh:
{Budi} {Dani} = .
A B = B A.
A (B C) = (A B) C.
A B A.
A A = A.
A = .
Komplemen A terhadap U.
Operasi pelengkap A^C setara dengan bukan A atau A'. Operasi komplemen
merupakan operasi yang anggotanya terdiri dari anggota di luar himpunan
tersebut.
Contoh:
{1, 2} \ {1, 2} = .
A \ B B \ A untuk A B.
A A = U.
A A = .
(A) = A.
A \ A = .
U = dan = U.
A \ B = A B.
Contoh:
{1, 2} {x, y} = {(1, x), (1, y), (2, x), (2, y)}.
{1, 2} {a, b, c} = {(1, a), (1, b), (1, c), (2, a), (2, b), (2, c) }.
{1, 2} {1, 2} = {(1, 1), (1, 2), (2, 1), (2, 2)}.
A = .
A (B C) = (A B) (A C).
(A B) C = (A C) (B C).
|A B| = |B A| = |A| |B|.
Materi:Himpunan
Himpunan (matematika)
Dauben, Joseph W., Georg Cantor: His Mathematics and Philosophy of the Infinite,
Boston: Harvard University Press (1979) ISBN 978-0-691-02447-9.
Halmos, Paul R., Naive Set Theory, Princeton, N.J.: Van Nostrand (1960) ISBN 0-
387-90092-6
Stoll, Robert R., Set Theory and Logic, Mineola, N.Y.: Dover Publications (1979)
ISBN 0-486-63829-4
Menu navigasi
Halaman Utama
Perubahan terbaru
Peristiwa terkini
Halaman baru
Halaman sembarang
Komunitas
Warung Kopi
Portal komunitas
Bantuan
Wikipedia
Tentang Wikipedia
Pancapilar
Kebijakan
Menyumbang
Hubungi kami
Bak pasir
Bagikan
Google+
Cetak/ekspor
Buat buku
Versi cetak
Wikimedia Commons
Perkakas
Pranala balik
Perubahan terkait
Halaman istimewa
Pranala permanen
Informasi halaman
Item di Wikidata
Pranala menurut ID
Bahasa lain
English
Espaol
Bahasa Melayu
Portugus
78 lagi
Sunting interwiki
Contoh himpunan:
Contoh:
Contoh:
N adalah himpunan bilangan negatif yang lebih besar dari nol. N dalam notasi
himpunan adalah
Himpunan semesta adalah himpunan yang memuat semua anggota atau objek
himpunan yang dibicarakan. Notasi himpunan semesta adalah S.
Contoh:
2. Himpunan tak hingga adalah suatu himpunan yang jumlah anggotanya tidak
terbatas atau tak hingga. Contohnya: A= {bilangan genap}, B= {bilangan
ganjil}
3.Himpunan kosong adalah suatu himpunan yang tidak memiliki anggota sama
sekali. Himpunan kosong dilambangkan dengan tanda {}.
contohnya:A = {1,3,5,7,9}
S = {bilangan asli}
S = {bilangan cacah}
jadi B bagian dari A.Anggota himpunan n adalah suatu unsur dari suatu
himpunan. Contohnya : A = (a,b,c,d,e} maka a elemen A
10. Himpunan bilangan genap adalah himpunan yang anggotanya dimulai dari
angka dua dan selalu genap atau habis dibagi dua contohnya G = {2,4,6,8,10}
13. Himpunan kuadrat bilangan cacah adalah himpunan bilangan cacah yang
anggotanya dipangkatkan dua.Contohnya Y = {0^2,1^2,3^2)
Anggota dan Bukan Anggota Himpunan
Contoh:
Contoh:
Contoh:
Contoh Soal:
1. Salin dan isilah titik-titik berikut dengan notasi atau pada bukumu.
a. 1 {1, 2, 3} c. 5 {3, 4, 5}
b. 5 {1, 2, 3} d. 8 {6, 7, 8}
a. A = {1, 2, 3, 4, 5}
b. B = {a, b, c, d, e, f}
c. C = {x, y, z}
Penyelesaian:
1. a. 1 {1, 2, 3} c. 5 {3, 4, 5}
b. 5 {1, 2, 3} d. 8 {6, 7, 8}
2. a. n(A) = 5 c. n(C)= 3
b. n(B) = 6
3. a. n(M) = 5 c. n(R)= 7
b. n(P) = 3
Sekarang kita akan mempelajari bagaimana notasi dan anggota himpunan.
Dalam matematika, suatu himpunan dilambangkan dengan huruf kapital,
misalnya A, B, C, D, ..., Z. Adapun benda atau objek yang termasuk dalam
himpunan tersebut ditulis dengan menggunakan pasangan kurung kurawal dan
dipisah dengan tanda koma {...}, misalnya:
1) A adalah nama bulan yang dimulai dengan huruf J, A = {Januari, Juni, Juli}.
3). C adalah himpunan bilangan ganjil antara 1 dan 10, maka C = {3, 5, 7, 9).
Setiap benda atau objek yang berada dalam suatu himpunan disebut anggota
atau elemen dari himpunan itu dan dinotasikan dengan . Adapun benda atau
objek yang tidak termasuk dalam suatu himpunan dikatakan bukan anggota
himpunan dan dinotasikan dengan. Berdasarkan contoh di atas, A adalah
himpunan bilangan cacah kurang dari 6, sehingga A = {0, 1, 2, 3, 4, 5}. Bilangan
0, 1, 2, 3, 4, dan 5 adalah anggota atau elemen dari himpunan A, ditulis 0 A, 1
A, 2 A, 3 A, 4 A, dan 5 A. Karena 6, 7, dan 8 bukan anggota A, maka
ditulis 6 A, 7 A, dan 8 A.
Penyelesaian:
a. Dengan kata-kata.
Sama seperti menyatakan himpunan dengan kata-kata, pada cara ini disebutkan
semua syarat/sifat keanggotannya. Namun, anggota himpunan dinyatakan
dengan suatu peubah. Peubah yang biasa digunakan adalah x atau y.
Dengan notasi pembentuk himpunan, ditulis P = {10 < x < 40, x bilangan
prima}.
Contoh:
A = {1, 2, 3, 4, 5}
Kalian telah mempelajari bahwa anggota irisan dua himpunan adalah anggota
persekutuan himpunan tersebut.
Tampak bahwa A B = B A.
(A B) C = {3, 4} {4, 5, 6}
(A B) C = {4}
A (B C) = {1, 2, 3, 4}{4, 5}
A (B C) = {4}
A A = {1, 2, 3, 4} {1, 2, 3, 4}
A A = {1, 2, 3, 4}
A A=A
Jadi, A A = A.
A AC =
Selain sifat-sifat di atas, terdapat hubungan antara irisan dan gabungan dua
himpunan. Jika himpunan A = {1, 2, 3}, B = {3, 4, 5, 6}, dan C = {3, 6, 7},
diperoleh B C = {3, 4, 5, 6, 7}, A B = {3}, dan A C = {3}.
A (B C) = {1, 2, 3} {3, 4, 5, 6, 7}
A (B C)= {3}
(A B) (A C) = {3} {3}
(A B) (A C) = {3}
A (B C) = (A B) (A C)
Misalkan:
A = {1, 2, 3, 4, 6, 12}
B = {1, 2, 3, 6}
C = {1, 2, 4, 8}
AA=
A = {1, 2, 3, 4, 6, 12}
A = {1, 2, 3, 4, 6, 12}
A = A.
A (B C} = {3, 4, 6, 12}
(A B) (A C) = {3, 4, 6, 12}
A (B C) = (A B) (A C)
Dengan cara yang sama seperti di atas, bahwa pada selisih dua himpunan
berlaku sifat distributif selisih terhadap gabungan. Untuk setiap himpunan A, B,
dan C berlaku:
A (B C) = (A B) (A C)
Dalam membaca diagram Venn, perhatikan himpunan semesta dan himpunan-
himpunan lain yang berada pada diagram Venn tersebut. Anggota-anggota
himpunan tertentu berada pada kurva yang dibatasi oleh himpunan tersebut.
Agar kalian lebih memahami cara membaca diagram Venn, perhatikan contoh
soal berikut ini.
a. Himpunan S.
b. Himpunan P.
c. Himpunan Q.
d. Anggota himpunan P Q.
e. Anggota himpunan P Q.
Penyelesaian: