2. Pantoloan
Pantoloan merupakan bagian dari Kecamatan Tawaeli. Luas Kelurahan Pantoloan
adalah 14,7 kilometer persegi. Luas kawasan kumuh di kawasan ini sesuai dengan SK
Walikota adalah 0,0265 kilometer persegi. Penyebab kekumuhan di kawasan ini
diantaranya adalah drainase yang tidak memadai serta akses jalan yang sempit.
3. Pengawu
Pengawu merupakan bagian dari Kecamatan Tatanga. Luas wilayahnya adalah 2,18
kilometer persegi. Tingkat kekumuhan di Pengawu masuk dalam kategori rendah
dengan luas kawasan kumuh di Pengawu adalah 0.025 kilometer persegi. Kondisi jalan
yang sempit dan rusak menjadi salah satu penyebabnya.
Jalan sempit di Pengawu
Jalan yang sempit menjadi penyebab kawasan Pengawu termasuk dalam kawasan
kumuh. Jalan yang sempit menyulitkan evakuasi saat terjadi bencana. Meskipun
demikian, rumah-rumah di kawasan ini sudah didominasi rumah permanen dengan
beton yang tertata rapi seperti terlihat pada gambar di atas.
4. Tondo
Tondo terletak di Kecamatan Mantikulore. Tondo memiliki karakteristik medan pantai di
sebelah barat dan wilayah berbukit di sebelah timur. Di Tondo terdapat Universitas
Negeri yaitu Universitas Tadulako (UNTAD). Luas wilayah Tondo yaitu 55,15 kilometer
persegi. Luas kawasan kumuh di Tondo adalah 0,115 kilometer persegi. Kawasan
kumuh di Tondo terletak di dekat pantai.
Permukiman padat penduduk di pesisir Tondo
Gambar di atas memperlihatkan permukiman padat penduduk di pesisir Tondo yang
memiliki gang-gang sempit. Di permukiman padat ini akses untuk kendaraan roda
empat susah. Drainasenya pun banyak yang tersumbat sehingga menimbulkan
genangan limbah rumah tangga yang dipenuhi sampah.
3. Petobo
Petobo berada di Kecamatan Palu Selatan. Petobo menjadi kawasan kumuh yang
paling luas yaitu 0,257 kilometer persegi. Namun, masuk ke dalam kategori prioritas
penanganan rendah. Penyebab kekumuhan di Petobo diantaranya adalah permukiman
yang padat serta drainase dan jalan yang rusak.
4. Talise
Talise berada di Kecamatan Mantikulore. Karakteristik geografis Talise adalah dataran
rendah yang berada di wilayah pesisir. Berada di pesisir, Talise merupakan salah satu
tujuan wisata pantai di Kota Palu yaitu Pantai Talise. Luas wilayah Talise adalah 12.4
kilometer persegi. Luas kawasan kumuhnya adalah 0,031 kilometer persegi dan berada
di dekat pantai. Penyebab kekumuhan di Talise diantaranya adalah jalan yang rusak
dan sampah.
1. Besusu Tengah
Besusu Tengah terletak di Kecamatan Palu Timur. Luas Besusu Tengah adalah 2,26
kilometer persegi. Terletak di pusat Kota Palu, Besusu Tengah memiliki masalah
dengan akses jalan.
2. Besusu Timur
Besusu Timur berada di Kecamatan Palu Timur. Kawasan yang luasnya 0.6 kilometer
persegi ini terletak di daerah sempadan Sungai Pondo. Kawasan yang masih berada di
perkotaan termasuk ke dalam kawasan kumuh ringan menurut baseline P2KP.
Penyebab kekumuhan ini adalah kos yang kurang dijaga kebersihannya, serta rumah-
rumah yang didirikan di sempadan sungai. Akses jalannya pun sempit. Gang/lorong
berukuran kurang dari 1,5 meter. Hal ini sangat menyulitkan jika diadakan evakuasi saat
bencana.
Permukiman di sempadan Sungai Pondo
Gambar di atas menunjukkan banyaknya rumah-rumah yang didirikan di sempadan
Sungai Pondo. Kebanyakan merupakan bangunan liar. Pemerintah kelurahan sudah
melakukan penanganan bangunan liar ini yaitu dengan relokasi. Beberapa warga
dengan sadar mau direlokasi. Namun, ada beberapa yang susah disadarkan. Untuk
kasus seperti ini, pemerintah kelurahan sudah menyerah dan menyerahkan ke yaitu
pemerintah kecamatan dan pemerintah kota.
4. Kebutuhan Esteem
Ketika tiga kelas pertama kebutuhan dipenuhi, kebutuhan untuk harga bisa menjadi dominan. Ini
melibatkan kebutuhan baik harga diri dan untuk seseorang mendapat penghargaan dari orang lain.
Manusia memiliki kebutuhan untuk tegas, berdasarkan, tingkat tinggi stabil diri, dan rasa hormat dari
orang lain. Ketika kebutuhan ini terpenuhi, orang merasa percaya diri dan berharga sebagai orang di
dunia. Ketika kebutuhan frustrasi, orang merasa rendah, lemah, tak berdaya dan tidak berharga.