Anda di halaman 1dari 12

Falsafah Hidup Orang Jawa (12 Wewaler)

1. URIP IKU URUP


[Hidup itu nyala, hidup itu hendaknya memberi manfaat
bagi orang lain di sekitarnya]

2. MEMAYU HAYUNING BAWANA, AMBRASTA DUR


HANGKARA
[Harus mengusahakan keselamatan, kebahagiaan dan
kesejahteraan serta memberantas sifat angkara murka,
serakah dan tamak]

3. SURA DIRA JAYA JAYANINGRAT, LEBUR DENING


PANGASTUTI
[Segala sifat keras hati, picik, angkara murka hanya bisa
dikalahkan dengan sikap bijak, lembut hati dan sabar]

4. NGLURUK TANPA BALA, MENANG TANPA NGASORAKE,


SEKTI TANPA AJI-AJI, SUGIH TANPA BANDHA
[Berjuang tanpa perlu membawa massa, Menang tanpa
merendahkan/mempermalukan, Berwibawa tanpa
mengandalkan kekuasaan/kekuatan/kekayaan/
keturunan, Kaya tanpa didasari hal2 yg bersifat materi]

5. DATAN SERIK LAMUN KETAMAN, DATAN SUSAH LAMUN


KELANGAN
[Jangan gampang sakit hati manakala musibah menimpa
diri, Jangan sedih manakala kehilangan sesuatu]

6. AJA GUMUNAN, AJA GETUNAN, AJA KAGETAN, AJA


ALEMAN
[Jangan mudah terheran-heran, Jangan mudah menyesal,
Jangan mudah terkejut dgn sesuatu, Jangan kolokan atau
manja]

7. AJA KETUNGKUL MARANG KALUNGGUHAN, KADONYAN


LAN KEMAREMAN
[Janganlah terobsesi atau terkungkung dengan
kedudukan, materi dan kepuasan duniawi]

8. AJA KUMINTER MUNDAK KEBLINGER, AJA CIDRA MUNDAK


CILAKA
[Jangan merasa paling pandai agar tidak salah arah,
Jangan suka berbuat curang agar tidak celaka]

9. AJA MILIK BARANG KANG MELOK, AJA MANGRO MUNDAK


KENDHO
[Jangan tergiur oleh hal2 yg tampak mewah, cantik, indah
dan jangan berfikir gamang/plin-plan agar tidak kendor
niat dan kendor semangat]

10. AJA ADIGANG, ADIGUNG, ADIGUNA


[Jangan sok kuasa, sok besar/kaya, sok sakti].

11. ALANG ALANG DUDU ALING ALING , MARGINING


KAUTAMAN.
[Persoalan persoalan dlm kehidupan bukan penghambat,
jalannya kesempurnaan].

12. SOPO WERUH ING PANUJU SASAT SUGIH PAGER WESI.


[Dalam kehidupan siapa yg punya Cita2 luhur, jalannya
seakan tertuntun]

1001 Falsafah Jawa dalam Kehidupan


Bag. 9 (Selesai)
121. Pra Linangkung Muwah Among Tani, Ingkang Andhap Asor, Ingesoran Sasolah
Bawane = Orang besar bahkan petani sekalipun yang bersifat randah hati, semuanya
terungguli dalam segala tingkah laku.

122. Ra- Rasa Ingsun handulusih = Rasa cinta sejati muncul dari cinta kasih nurani
(bagi yang sadar).
123. Aja Kurang Pamariksanira Lan Den Agung Pangapunira = Jangan sampai anda
tidak peduli dan berjiwalah besar untuk mengampuni.

124. Aja Sira Deksura, Ngaku Pinter Tinimbang Sejene = Janganlah Congkak, merasa
lebih pintar daripada yang lainnya.
125. Wa- Wujud Hana Tan Keno Kinira = Ilmu manusia hanya terbatas, namun
implikasinya bisa tanpa batas.

126. Urip Rukun, Aja Gawe Pati Lan Larane Liyan = Hiduplah akur, jangan melakukan
hal yang menyebabkan penderitaan dan binasanya sesama.
127. Yen Arep Weruh Trahing Ngaluhur, Titiken Alusing Tingkah-Laku Budi Basane =
Yang memiliki tradisi berbudi luhur, akan terlihat dari kehalusan tingkah laku, budi
pekerti dan bahasanya.

128. Ya: Yakin Marang Samubarang Tumindak Kang Dumadi = Yakin atas titah~kodrat
ilahi (hukum keilahian).
129. Girilusi Jalma Tan Kena Ing Ngina = Diatas langit masih ada langit (jangan
berhenti, apalagi sombong merasa sudah dipuncak/sampai).

130. Tha- Tukul Saka Niat = Segala hal harus dimulai dari niatan (Kemauan)
131. Darbe Kawruh Ora Ditangkarake, Bareng Mati Tanpa Tilas = Memiliki pengertian
benar jika tidak dikembangkan, saat mati tidak berbekas.

132. Ka- Karsaningsun Memayuhayuning Bawana = Kemauan diarahkan untuk


kesejahteraan alam.
133. Kawruh Iku Gengem Dinegem Dadi, Ing Gelar Sak Jagad Ora Muat = Pengertian
benar itu digenggam ya bisa, namum kalau digelar sejagad pun tidak muat.

134. La- Lir Handaya Paseban Jati = Mengalirkan hidup semata pada tuntunan Ilahi.
135. Ngati Ati Milih Laku, Lakum Gawa Nasibmu = Hati-hatilah bertingkah laku,
karena tingkah lakumu menentukan nasibmu sendiri.

136. Weruh Rosing Rasa Kang Rinuruh, Lumenketing Angga Anggere Padha Marsudi
Kana-Kene Kahanane Nora Beda = Ngerti rasa sejati yang ada dalam manusia, jika
dicari dengan sungguh akan ketemu, dimana saja tempatnya sama.
137. Durung Punjul Kasusu Kaselak Jujul, Kaseselan Hawa, Cupet Kapepetan Pamrih,
Tangeh Nedya Anggambuh Mring Hyang Wisesa = Belumpun mampu, ingin terlihat
pandai, didorong hawa nafsu berakibat pikiran sempit, hanya karena ingin disanjung,
yang seperti ini tidak akan mungkin dekat dengan Sang Semesta.

138. Nga- Ngracut Busananing Manungso = Melepasakan egoisme manusia.


139. Sehebat-hebatnya atau sesakti-saktinya, akan terkalahkan dengan berbuat
baik/kebenaran yang secukup-nya

Inilah inti dari semua falsafah yang telah dibagi

Para Saudara dan Kadang semua..


Falsafah ini adalah penutup dari topik 1001 Falsafah Jawa, masih banyak sekali falsafah luhur
yang ada, baik sudah ada sejak dulu maupun olah baru dari para linuwih..

Topik yang akan saya bagikan berikutnya adalah 85 Tips meditasi yang ada di Gantharwa,
semoga memberikan manfaat dan bisa menambah wacana..

Berkah Dalem Gusti.

Salam Sejati

Anda mungkin juga menyukai