Kondensator
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kondensator atau sering disebut sebagai kapasitor adalah suatu alat yang dapat menyimpan
energi di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari
muatan listrik. Kondensator memiliki satuan yang disebut Farad dari nama Michael Faraday.
Kondensator juga dikenal sebagai "kapasitor", namun kata "kondensator" masih dipakai hingga
saat ini. Pertama disebut oleh Alessandro Volta seorang ilmuwan Italia pada tahun 1782 (dari
bahasa Itali condensatore), berkenaan dengan kemampuan alat untuk menyimpan suatu muatan
listrik yang tinggi dibanding komponen lainnya. Kebanyakan bahasa dan negara yang tidak
menggunakan bahasa Inggris masih mengacu pada perkataan bahasa Italia "condensatore",
bahasa Perancis condensateur, Indonesia dan Jerman Kondensator atau Spanyol Condensador.
Kondensator diidentikkan mempunyai dua kaki dan dua kutub yaitu positif dan negatif
serta memiliki cairan elektrolit dan biasanya berbentuk tabung.
Sedangkan jenis yang satunya lagi kebanyakan nilai kapasitasnya lebih rendah, tidak
mempunyai kutub positif atau negatif pada kakinya, kebanyakan berbentuk bulat pipih
berwarna coklat, merah, hijau dan lainnya seperti tablet atau kancing baju.
Kapasitansi
Satuan dari kapasitansi kondensator adalah Farad (F). Namun Farad adalah satuan yang terlalu
besar, sehingga digunakan:
Pikofarad (pF) =
Nanofarad (nF) =
Microfarad ( )=
C : Kapasitansi
: permitivitas hampa
: permitivitas relatif
A : luas pelat
d :jarak antar pelat/tebal dielektrik
Adapun cara memperbesar kapasitansi kapasitor atau kondensator dengan jalan:
1. Menyusunnya berlapis-lapis.
Jenis kondensator
Berdasarkan kegunaannya kondensator dibagi dalam:
1. Kondensator tetap (nilai kapasitasnya tetap tidak dapat diubah)
Kondensator tetap
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kondensator tetap ialah suatu kondensator yang nilainya konstan dan tidak berubah-ubah.
Kondensator tetap ada tiga macam bentuk:
Bentuknya ada yang bulat tipis, ada yang persegi empat berwarna merah, hijau, coklat dan lain-
lain. Dalam pemasangan di papan rangkaian (PCB), boleh dibolak-balik karena tidak mempunyai
kaki positif dan negatif. Mempunyai kapasitas mulai dari beberapa piko Farad sampai dengan
ratusan Nano Farad (nF). Dengan tegangan kerja maksimal 25 volt sampai 100 volt, tetapi ada
juga yang sampai ribuan volt.
Contoh misal pada badannya tertulis = 203, nilai kapasitasnya = 20.000 pF = 20 nF = 0,02 F.
Jika pada badannya tertulis = 502, nilai kapasitasnya = 5.000 pF = 5 nF = 0,005 F
Kondensator polyester
Pada dasarnya sama saja dengan kondensator keramik begitu juga cara menghitung nilainya.
Bentuknya persegi empat seperti permen. Biasanya mempunyai warna merah, hijau, coklat dan
sebagainya.
Kondensator kertas
Kondensator kertas ini sering disebut juga kondensator padder. Misal pada radio dipasang seri
dari spul osilator ke variabel condensator. Nilai kapasitas yang dipakai pada sirkuit oscilator
antara lain:
Kapasitas 200 pF - 500 pF untuk daerah gelombang menengah (Medium Wave / MW) =
190 meter - 500 meter.
Kapasitas 1.000 pF - 2.200 pF untuk daerah gelombang pendek (Short Wave / SW) SW 1
= 40 meter - 130 meter.
Kondensator elektrolit
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konsleting
Meledak, yang dikarenakan salah dalam pemberian tegangan positif dan negatifnya, jika
batas maksimum voltase dilampaui juga bisa meledak.
Kondensator variabel
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Varian kondensator.
Kondensator variabel dan trimmer adalah jenis kondensator yang kapasitasnya bisa diubah-
ubah. Kondensator ini dapat berubah kapasitasnya karena secara fisik mempunyai poros yang
dapat diputar dengan menggunakan obeng.
Kondensator variabel
Kondensator variabel terbuat dari logam, mempunyai kapasitas maksimum sekitar 100 pF
(pikoFarad) sampai 500 pF (100pF = 0.0001F).
Kondensator variabel dengan spul antena dan spul osilator berfungsi sebagai pemilih gelombang
frekuensi tertentu yang akan ditangkap.
Kondensator trimer
Sedangkan kondensator trimer dipasang paralel dengan variabel kondensator berfungsi untuk
mengatur pemilihan gelombang frekuensi tersebut.
Kondensator trimer mempunyai kapasitas di bawah 100 pF (pikoFarad).
Lambang gambar untuk Kondensator Trimer pada skema elektronika:
1. Korsleting
Komponen elektronik
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Beberapa komponen elektronika dari sekian banyak yang telah tercipta karena adanya teknologi
yang lebih maju
Komponen elektronika biasanya sebuah alat berupa benda yang menjadi bagian pendukung
suatu rangkaian elektronik yang dapat bekerja sesuai dengan kegunaannya. Mulai dari yang
menempel langsung pada papan rangkaian baik berupa PCB, CCB, Protoboard maupun
Veroboard dengan cara disolder atau tidak menempel langsung pada papan rangkaian (dengan
alat penghubung lain, misalnya kabel).
Komponen elektronika ini terdiri dari satu atau lebih bahan elektronika, yang terdiri dari satu
atau beberapa unsur materi dan jika disatukan, dipanaskan, ditempelkan dan sebagainya akan
menghasilkan suatu efek yang dapat menghasilkan suhu atau panas, menangkap atau
menggetarkan materi, mengubah arus, tegangan, daya listrik dan lainnya.
Sekilas kita kembali ke hal dasar yaitu tentang Cara kerja kapasitor. Kapasitor adalah
komponen elektronika yang dapat menyimpan muatan listrik. Struktur sebuah kapasitor terbuat
dari 2 buah plat metal yang dipisahkan oleh suatu bahan dielektrik.
Bahan-bahan dielektrik yang umum dikenal misalnya udara vakum, keramik, gelas dan lain-lain.
Jika kedua ujung plat metal diberi tegangan listrik, maka muatan-muatan positif akan
mengumpul pada salah satu kaki (elektroda) metalnya dan pada saat yang sama muatan-muatan
negatif terkumpul pada ujung metal yang satu lagi.
Muatan positif tidak dapat mengalir menuju ujung kutup negatif dan sebaliknya muatan negatif
tidak bisa menuju ke ujung kutup positif, karena terpisah oleh bahan dielektrik yang non-
konduktif.
Muatan elektrik ini tersimpan selama tidak ada konduksi pada ujung-ujung kakinya. Di alam
bebas, phenomena kapasitor ini terjadi pada saat terkumpulnya muatan-muatan positif dan
negatif di awan. Itu merupakan gambaran singkat mengenai bagaimana Cara kerja kapasitor.
Kapasitansi
Kapasitansi didefenisikan sebagai kemampuan dari suatu kapasitor untuk dapat menampung
muatan elektron. Coulombs pada abad 18 menghitung bahwa 1 coulomb = 6.25 x 1018 elektron.
Kemudian Michael Faraday membuat postulat bahwa sebuah kapasitor akan memiliki
kapasitansi sebesar 1 farad jika dengan tegangan 1 volt dapat memuat muatan elektron sebanyak
1 coulombs. Dengan rumus dapat ditulis :
Q = CV .(1)
Q = muatan elektron dalam C (coulombs)
C = nilai kapasitansi dalam F (farads)
V = besar tegangan dalam V (volt)
Untuk rangkain elektronik praktis, satuan farads adalah sangat besar sekali. Umumnya kapasitor
yang ada di pasar memiliki satuan uF (10-6 F), nF (10-9 F) dan pF (10-12 F). Konversi satuan
penting diketahui untuk memudahkan membaca besaran sebuah kapasitor. Misalnya 0.047uF
dapat juga dibaca sebagai 47nF, atau contoh lain 0.1nF sama dengan 100pF.
Tipe Kapasitor
Kapasitor terdiri dari beberapa tipe, tergantung dari bahan dielektriknya. Untuk lebih sederhana
dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu kapasitor electrostatic, electrolytic dan electrochemical.
Kapasitor Electrostatic
Kapasitor electrostatic adalah kelompok kapasitor yang dibuat dengan bahan dielektrik dari
keramik, film dan mika. Keramik dan mika adalah bahan yang popular serta murah untuk
membuat kapasitor yang kapasitansinya kecil. Tersedia dari besaran pF sampai beberapa uF,
yang biasanya untuk aplikasi rangkaian yang berkenaan dengan frekuensi tinggi. Termasuk
kelompok bahan dielektrik film adalah bahan-bahan material seperti polyester (polyethylene
terephthalate atau dikenal dengan sebutan mylar), polystyrene,
polyprophylene, polycarbonate, metalized paper dan lainnya.
Mylar, MKM, MKT adalah beberapa contoh sebutan merek dagang untuk kapasitor dengan
bahan-bahan dielektrik film. Umumnya kapasitor kelompok ini adalah non-polar.
Kapasitor Electrolytic
Kelompok kapasitor electrolytic terdiri dari kapasitor-kapasitor yang bahan dielektriknya adalah
lapisan metal-oksida.Umumnya kapasitor yang termasuk kelompok ini adalah kapasitor polar
dengantanda + dan di badannya. Mengapa kapasitor ini dapat memiliki polaritas, adalah karena
proses pembuatannya menggunakan elektrolisa sehingga terbentuk kutup positif anoda dan kutup
negatif katoda.
Telah lama diketahui beberapa metal seperti tantalum, aluminium, magnesium, titanium,
niobium, zirconium dan seng (zinc) permukaannya dapat dioksidasi sehingga membentuk lapisan
metal-oksida . contoh dari kapasitor ini yaitu Elco / kondensator.
Lapisan oksidasi ini terbentuk melalui proses elektrolisa, seperti pada proses penyepuhan emas.
Elektroda metal yang dicelup kedalam larutan electrolit (sodium borate) lalu diberi tegangan
positif (anoda) dan larutan electrolit diberi tegangan negatif (katoda). Oksigen pada larutan
electrolyte terlepas dan mengoksidai permukaan plat metal. Contohnya, jika digunakan
Aluminium, maka akan terbentuk lapisan Aluminium-oksida (Al2O3) pada permukaannya.
Dengan demikian berturut-turut plat metal (anoda), lapisan-metal-oksida dan electrolyte(katoda)
membentuk kapasitor. Dalam hal ini lapisan-metal-oksida sebagai dielektrik. Lapisan metal-
oksida ini sangat tipis,sehingga dengan demikian dapat dibuat kapasitor yang kapasitansinya
cukup besar. Karena alasan ekonomis dan praktis, umumnya bahan metal yang banyak
digunakan adalah aluminium dan tantalum. Bahan yang paling banyak dan murah adalah
Aluminium. Untuk mendapatkan permukaan yang luas, bahan plat Aluminium ini biasanya
digulung radial. Sehingga dengan cara itu dapat diperoleh kapasitor yang kapasitansinya besar.
Sebagai contoh 100uF, 470uF, 4700uF dan lain-lain, yang sering juga disebut kapasitor elco.
Bahan electrolyte pada kapasitor Tantalum ada yang cair tetapi ada juga yang padat. Disebut
electrolyte padat, tetapi sebenarnya bukan larutan electrolit yang menjadi elektroda negatif-
nya, melainkan bahan lain yaitu manganese-dioksida. Dengan demikian kapasitor jenis ini
bisa memiliki kapasitansi yang besar namun menjadi lebih ramping dan mungil. Selain itu
karena seluruhnya padat, maka waktu kerjanya (lifetime) menjadi lebih tahan lama.
Kapasitor tipe ini juga memiliki arus bocor yang sangat kecil Jadi dapat dipahami mengapa
kapasitor Tantalum menjadi relatif mahal.
Kapasitor Electrochemical
Satu jenis kapasitor lain adalah kapasitor electrochemical. Termasuk kapasitor jenis ini adalah
batere dan accu. Pada kenyataanya batere dan accu adalah kapasitor yang sangat baik, karena
memiliki kapasitansi yang besar dan arus bocor (leakage current) yang sangat kecil. Tipe
kapasitor jenis ini juga masih dalam pengembangan untuk mendapatkan kapasitansi yang besar
namun kecil dan ringan, misalnya untuk applikasi mobil elektrik dan telepon selular.
Kapasitor Electrochemical Satu jenis kapasitor lain adalah kapasitor electrochemical. Termasuk
kapasitor jenis ini adalah batere dan accu. Pada kenyataanya batere dan accu adalah kapasitor
yang sangat baik, karena memiliki kapasitansi yang besar dan arus bocor (leakage current) yang
sangat kecil. Tipe kapasitor jenis ini juga masih dalam pengembangan untuk mendapatkan
kapasitansi yang besar namun kecil dan ringan, misalnya untuk applikasi mobil elektrik dan
telepon selular.
Toleransi Kapasitor
Seperti komponen lainnya, besar kapasitansi nominal ada toleransinya. Tabel dibawah
menyajikan nilai toleransi dengan kode-kode angka atau huruf tertentu.
Dengan table ini pemakai dapat dengan mudah mengetahui toleransi kapasitor yang biasanya
tertera menyertai nilai nominal kapasitor. Misalnya jika tertulis104 X7R, maka kapasitasinya
adalah 100nF dengan toleransi +/-15%. Sekaligus diketahui juga bahwa suhu kerja yang
direkomendasikan adalah antara -55C sampai+125C, perhitungan yang mudah bukan. Secara
praktek bila kita mencari nilai toleransi sebuah kapasitor yang lebih kecil maka harganya akan
lebih mahal juga.
Demikian posting ini tentang Cara kerja kapasitor di posting lain akan dijelaskan bagaimana
cara membaca nilai pada kapasitor semoga bermanfaat.
Related Words :
Kapasitor,cara kerja kapasitor,gambar kapasitor,cara membaca kapasitor,jenis-jenis
kapasitor,kapasitor polar,kapasitor elektrolit,cara kerja elco,kapasitor tantalum,cara kerja
capasitor
Membaca Nilai Kapasitor memang tidak sesulit membaca nilai pada resistor, namun Cara
Membaca nilai kapasitor juga wajib kita ketahui untuk mengetahui karakteristik dan
spesifikasinya bilamana terjadi kerusakan pada rangkaian.
Pada kapasitor yang berukuran besar, nilai kapasitansi umumnya ditulis dengan angka yang jelas.
Lengkap dengan nilai tegangan maksimum dan polaritasnya.
Misalnya pada kapasitor elco dengan jelas tertulis kapasitansinya sebesar 22uF/25v.
Kapasitor keramik yang ukuran fisiknya mungil dan kecil biasanya hanya bertuliskan 2 (dua)
atau 3 (tiga) angka saja. Jika hanya ada dua angka satuannya adalah pF (pico farads). Sebagai
contoh, kapasitor yang bertuliskan dua angka 47, maka kapasitansi kapasitor tersebut adalah 47
pF.
Jika ada 3 digit, angka pertama dan kedua menunjukkan nilai nominal,
sedangkan angka ke-3 adalah faktor pengali. Misalnya seperti gambar disamping yaitu
menunjukkan 154 berarti angka pertama dan kedua menunjukkan nilai yaitu 15 dan angka ketiga
angka 4 yang berarti faktor pengali= 10000, nilai kapasitor keramik tersebut adalah
1510000=150000 pF=150 nF=0,15uF , berikut adalah tabel pengali nilai kapasitor :
Pengali/Multiplier (dua digit pertama
Angka ke-3
memberi Anda nilai di Pico-Farads)
0 1
1 10
2 100
3 1,000
4 10,000
5 100,000
6 not used
7 not used
8 .01
9 .1
Pada beberapa jenis kapasitor ada juga yang menggunakan toleransi yang biasanya
menggunakan kode huruf :
Simbol huruf Toleransi
D +/- 0.5 pF
F +/- 1%
G +/- 2%
H +/- 3%
J +/- 5%
K +/- 10%
M +/- 20%
P +100% ,-0%
Z +80%, -20%
Faktor pengali sesuai dengan angka nominalnya, berturut-turut 1 = 10, 2 = 100, 3 = 1.000, 4 =
10.000 dan seterusnya. Misalnya pada kapasitor keramik tertulis 104, maka kapasitansinya
adalah 10 x 10.000 = 100.000pF atau = 100nF. Contoh lain misalnya tertulis 222, artinya
kapasitansi kapasitor tersebut adalah 22 x 100 = 2200 pF = 2.2 nF.
Selain dari kapasitansi ada beberapa karakteristik penting lainnya yang perlu diperhatikan.
Biasanya spesifikasi karakteristik ini disajikan oleh pabrik pembuat didalam datasheet. Berikut
ini adalah beberapa spesifikasi penting tersebut.
Resistor merupakan salah satu komponen yang berfungsi sebagai pembagi / penahan arus di
dalam suatu rangkaian elektronika, termasuk juga di dalamnya adalah service TV. Pada
kenyataannya pada kebanyakan rangkaian elektronika, komponen resistor ini selalu merupakan
komponen yang paling banyak jumlahnya.
Resistor karbon
Mungkin bagi anda yang sudah biasa memperbaiki Televisi bisa mengira ngira bukan jumlahnya
ada berapa. Pada TV ukuran 21 saja bisa terdapat 100 200 komponen resistor.
Baik itu komponen resistor karbon biasa, metal film ataupun komponen SMD yang bentuknya
sangat kecil ( biasa digunakan pada PC motherboard ).
Konstruksi resistor karbon
Sekarang apakah anda pernah menemukan Resistor yang mempunyai nilai 450 Ohm atau 750
Ohm misalnya. Saya yakin jika anda mencari nilai kedua resistor tersebut di pasaran maka anda
tidak akan pernah menemukannya. Itu karena Angka angka pada resistor sudah memiliki angka
standar.
Secara teori, sebuah resistor dapat memiliki nilai apapun dari serendah mungkin (seperti batang
perak padat / mendekati 0 Ohm ) ke hambatan yang tertinggi (seperti udara terbuka).
Dalam prakteknya,kita tidak bisa menemukan menemukan resistor dengan nilai kurang dari
sekitar 0,1 Ohm, atau lebih dari sekitar 100 Mega Ohm.
Angka angka Resistor dibuat dalam nilai-nilai standar / baku yang mungkin pada awalnya
tampak agak aneh bagi Anda. Angka standar tersebut yaitu 1.0, 1.2, 1.5, 1.8, 2.2, 2.7, 3.3, 3.9,
4.7, 5.6, 6.8, dan 8.2, 9.1
Sehingga bila anda menginginkan nilai resistor 450 Ohm maka anda harus membeli resistor
dengan angka yang bisa menjadi faktor pengali angka tersebut, yaitu 1,5. Maka anda hanya
tinggal mencari resistor yang mempunyai resistansi 150 Ohm 3X dan dengan pasangan resistor
secara seri anda akan mendapatkan angka 450 Ohm.
Oiya anda juga bisa mendapatkan resistansi pada angka standar diatas dengan pangkat 10.Atau
dengan kata lain anda juga bisa mendapat nilai resistor 10 Ohm,100 Ohm, 1000 Ohm dan
seterusnya.
Begitu juga dengan angka angka standar yang lain. Nilai tersebut biasanya digunakan pada
resistor karbon dan memiliki toleransi resistansi sebesar 5%.
Pada dasarnya semua harga resistansi yang anda butuhkan pada suatu rangkaian bisa didapat
dari kombinasi angka standar. Tentu saja dibarengi dengan pemasangan yang bervariasi bisa
dalam bentuk pasangan resistor seri ataupun paralel.
Selain angka standar diatas sebenarnya ada juga angka lainnya. Apakah anda pernah membuka /
memperbaiki AVOmeter milik anda, jika anda memperhatikan resistor yang dipasang di
rangkaian AVOmeter tersebut maka nilainya akan terlihat janggal. Ada yang 300 Ohm , 700 Ohm
bahkan saya pernah menemukan nilai resistansi 200 Ohm.
Nilai resistansi yang digunakan pada rangkaian seperti itu biasanya adalah resistor jenis Metal
Film dan biasanya memiliki toleransi resistansi yang lebih kecil yaitu 1% sehingga lebih presisi.
Dan hanya digunakan pada rangkaian tertentu saja. Untuk pada rangkaian televisi sendiri jarang
digunakan.