Anda di halaman 1dari 6

Tugas rangkuman mata kuliah Manajemen Strategik

Blue Ocean Strategy


(Blue Ocean Strategy oleh W. Chan Kim)

Oleh Kelompok 3 (Kelas M) :

Evilia Mayasari 041411331073


Gusti Ayu Putu P.D 041411331127
Gladys Dwi Trisna 041411331144
Rizky Heriawati 041411331185
Nuraini Muji H 041411331187
Setia Nurul M 041411331222
Rizkita Marwa H 041411333002

Fakultas Ekonomi & Bisnis


Universitas Airlangga
2016
BLUE OCEAN STRATEGI
Kisah keberhasilan Blackberry ketika terjun kedalam bisnis telepon
genggam patut diacungi jempol. Smartphone yang pernah Berjaya
dengan menciptakan komunitas Blackberry Messanger ini berhasil
menguasai pasar penjualan smartphone dikala itu. Blacberry juga
menawarkan keunikan produk, dimana keypad qwerty menjadi suatu tren
yang sangat digemari konsumen. Melalui cara itulah, para pelaku blue
ocean strategy kemudian bisa menciptakan ruang pasar baru,
menjangkau new market demand dan sekaligus membuat kompetisi
menjadi tidak relevan. Atau mungkin lebih tepatnya : mereka kemudian
bisa meninggalkan para pesaingnya dalam rintihan kekalahan.

Blue Ocean Strategy, merupakan salah satu tema penting dalam


wacana manajemen strategi lima tahun belakangan. Digagas oleh
Profesor asal Korea, Chan Kim dan rekannya dari Perancis Renee
Mauborgne, tema ini hendak mengajarkan kepada kita tentang bagaimana
memenangkan kompetisi bisnis yang kian dinamik.

Konsep dasar Blue Ocean Strategy (BOS) adalah Value Innovation.


Yaitu bagaimana kita mengalihkan diri dari persaingan di Red Ocean yang
sangat kompetitive dan berdarah, menuju pada Blue Ocean yang
membuat kompetisi jadi tidak relevan lagi. Blue ocean strategy pada
dasarnya merupakan sebuah siasat untuk menaklukan pesaing melalui
tawaran fitur produk yang inovatif, dan selama ini diabaikan oleh para
pesaing. Fitur produk ini biasanya juga berbeda secara radikal dengan
yang selama ini sudah ada di pasar.

Value Innovation tidak selalu berupa inovasi teknologi, tetapi berupa


inovasi untuk peningkatan keuntungan pelanggan yang disesuaikan
dengan harga jual dan biaya. Setiap strategi selalu mempunyai resiko
yang harus diperhitungkan dengan seksama. Dengan cara tersebut, blue
ocean mendorong pelakunya untuk memasuki sebuah arena pasar baru
yang potensial, dan yang selama ini dilupakan oleh para pesaing

Perlu diketahui saat ini umumnya perusahan sangat fokus untuk


bersaing dengan sesama sampai titik darah penghabisan (Red Ocean
Strategy) antara lain dalam bentuk differensiasi barang, berebut pangsa
pasar, competitive advantage, dan low cost strategy. Red Ocean Strategy
memang penting, akan tetapi pada titik jenuh tertentu strategi ini menjadi
tidak lagi menguntungkan bagi perusahaan.
Perbedaan Blue Ocean dan Red Ocean Strategy

Blue Ocean Strategy Red Ocean Strategy


1. Menciptakan ruang pasar yang 1. Bersaing dalam ruang pasar yang
belum ada pesaingnya. sudah ada
2. Menjadikan kompetisi tidak 2. Berorientasi memenangi kompetisi
relevan. 3. Mengeksploitasi permintaan pasar
3. Menciptakan permintaan baru yang sudah ada
4. Mendapatkan Nilai dan 4. Memilih salah satu antara Nilai
5. Biaya secara bersamaan suatu produk dan Biaya atas
6. Memadukan strategi untuk produk
mencapai Diferensiasi dan Low 5. Memilih antara strategi
cost Diferensiasi atau Low cost.

Kerangka kerja dari Blue Ocean Strategy

Kanvas Strategi
Kanvas strategi yang merupakan kerangka aksi dan diagnosis untuk
membangun strategi samudera biru yang baik. Sebagai contoh berikut
adalah Kanvas Strategy Quick Beauty House (Pangkas Rambut) Strategi
Samudra Biru QB House adalah pergeseran dalam industry pangkas
rambut di Asia yang dulunya industry yang emosional menjadi industry
yang sangat fungsional.
Di Jepang, waktu yang dibutuhkan utk pangkas rambut adalah sekitar 1
jam karena banyak ritual yang dilalui yaitu byk handuk panas yang
diperlukan, pijat bahu, disediakan minuman teh dan kopi, mengeringkan
rambut, mencukur jenggot. Padahal inti dari semuanya adalah pangkas
rambut, ritual yang lama ini membuat panjangnya antrian oleh
konsumen2 potensial lainnya. Harga pangkas rambutnya sekitar 3000-
5000 Yen (setara dengan $27- $45)
QB House mengubah semua itu, karena banyak orang ga mau
menghabiskan waktu lama hanya untuk memotong rambut (terutama
pekerja yang sibuk). QB House membuang elemen2 emosional seperti
handuk panas, kopi & teh, serta pijatan bahu. juga secara dramatis
mengurangi ritual yang lainnya seperti cuci dan mengeringkan rambut,
QB House hanya fokus pada kegiatan inti dalam memangkas rambut.
Dengan cara menciptakan sistem cuci udara (airwash) dengan
menggunakan selang tinggi yang bisa diturunkan untuk menyedot sisa
rambut habis dipangkas. Sistem ini bekerja jauh lebih cepat tanpa
membasahi rambut konsumennya. Dengan perubahan ini ritual pangkas
rambut yang tadinya 1 jam dapat dikurangi menjadi 10 menit saja. QB
House juga meletakan lampu lalu lintas di depan semua gerainya untuk
menginformasikan apakah ada tempat kosong untuk pangkas rambut,
sehingga konsumen terhindar dari ketidakpastian waktu menunggu dan
meja reservasi tidak lagi diperlukan.

Dengan begini QB House mampu mengurangi harga pangkas


rambut menjadi 1000 yen ( $9), sekaligus meningkatkan pendapatan
pemangkas rambut per jamnya hamper mencapai 50%. Selain itu biaya
staf menjadi lebih rendah dan ukuran ruang yang diperlukan menjadi lebih
kecil. QB house menciptakan pangkas rambut yang tanpa tetek bengek
tetapi lebih bersih. QB House juga menambah samudera birunya dengan
memberikan handuk dan sisir baru sekali pakai untuk konsumennya.

Agar bisa dibayangkan silahkan lihat kanvas strategi QB House dibawah


ini:
6 Prinsip Blue Ocean Strategy
1. Merekonstruksi batasan-batasan pasar yang ada
2. Fokus pada gambaran besar, bukan pada angka
3. Memenuhi lebih dari permintaan yang ada
4. Melakukan langkah strategis dengan tepat
5. Mengatasi hambatan-hambatan utama secara intern dalam organisasi
6. Mengintegrasikan eksekusi kedalam strategi

Inovasi Tiada Henti


Tentu saja setiap inovasi dan strategi tidak akan luput dari plagiarism, sehingga amat
penting bagi suatu perusahan untuk terus memantau kurva kanvas strateginya agar selalu
waspada dan disaat yang diperlukan memulai dengan Blue ocean strategi baru. Ada contoh
yang menarik seperti ilustrasi berikut:
Disaat mobil menjadi barang kebutuhan rumah tangga dan pendapatan warga yang
cukup tinggi AS, General Motors (GM) membuka lini samudera biru dari produknya dengan
memproduksi mobil dengan menyentuh dimensi emosional pasar. Bentuknya dengan
membuat mobil yang dapat dibeli semua orang dan dapat digunakan kemana saja mobil
sejuta umat dengan design yang stylish, nyaman, menggairahkan dan selalu update dengan
model2 baru.. Hasilnya dari kurun waktu 25 tahun total unit terjual yang semula 2jt /th
menjadi 7 jt/th yang juga meningkatkan pangsa pasar dari 20% ke 50%, menyebabkan
pesaingnya ford harus kehilangan pangsa pasar yang cukup significant. Sampai akhirnya 3
perusahan GM, Ford, dan Chrysler sama-sama masuk kedalam samudera biru yang
diciptakan GM dan secara kolektif mereka menguasai 90% pangsa pasar AS. Berpuas dirilah
mereka..
Sampai akhirnya pada th 1970 perusahan otomotif Jepang menciptakan samudera
biru baru dengan konsep mobil kecil yang efisien. Ketika itu krisis minyak terjadi di AS
sehingga konsumen disana berbondong 2 untuk beralih mobil Jepang yang hemat bahan
bakar sekaligus bandel. Hal ini menjatuhkan ke 3 pemain otomotif di AS sampai merugi $4
milyar.
Oleh karena itu, apapun bisnis dan strateginya sangat perlu untuk selalu jeli melihat potensi
dan resiko yang mungkin terjadi, sehingga langkah yang diambil dapat memberikan dampak
positif terhadap perusahaan.

Contoh Blue Ocean Strategy yang pernah diterapkan secara berhasil:


1. Apple merubah konsep computer yang dulunya hanya digunakan oleh penggila (geek)
tekhnologi menjadi computer rumahan dengan desain yang menyeluruh dalam 1
casing plastic termsuk kibor & power supply yang mudah digunakan, disertai
software Mac yang isinya beragam mulai dari game sampai aplikasi pendukung
office.
2. Dell Computer melakukan penjualan langsung ke konsumennya, sehingga
menurunkan lama waktu pengiriman ke konsumen yang umumnya 10 hari menjadi 4
hari saja, selain itu Dell juga melayani model rakitan sesuai permintaan konsumen
sehingga biaya sediaan menurun.
3. Wings Food dengan produk mie sedapnya menarik emosional konsumen yang
menyukai rasa khas Indonesia yang cocok dengan lidah konsumen Indonesia dengan
menonjolkan kandungan vitamin dalam mie , strateginya menggabungkan rasa yang
enak (nilai) dan harga lebih murah (biaya) dari pesaingnya Indomie. Saat itu Mie
sedap sempat mengungguli pangsa pasar yang dulunya dikuasai oleh Indofood dengan
produk Indomie nya.

Anda mungkin juga menyukai