Anda di halaman 1dari 2

BAB 1.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Salah satu inovasi yang dihasilkan oleh Badan Litbang pertanian dalah
benih bermutu dengan varietas baik pada benih jagung, yang mempunyai hasil
panen yang tinggi serta tahan terhadap hama dan penyakit. Keunggulan tersebut
dapat dirasakan apabila benih yang unggul dan telah tersertifikasi tersedia dalam
jumlah yang cukup bagi petani. Karena pada saat ini petani memperoleh benih
untuk bahan tanam dari dua sumber benih, yaitu benih yang diperoleh dari
pedagang atau produsen benih komersial yang disebut benih formal dan benih
yang diperoleh dari hasil panen sebelumnya yang disimpan pada jangka waktu
tertentu yaitu disebut benih informal.
Dalam sistem perbenihan, benih dibagi menjadi empat kelas yaitu, benih
penjenis, benih dasar, benih pokok, benih sebar( Permentan No. 39 tahun 2006,
Direktorat Perbenihan 2009). Sertifikasi benih di Indonesia sudah dimulai sejak
sekitar 40 tahun yang lalu, namun kerancuan persepsi terhadap sertifikasi dan
mutu benih masih berlangsung sampai sekarang. Salah satunya adalah kerancuan
terhadap tujuan dari sertifikasi itu sendiri, bahwa dimana benih yang berasal dari
kelas yang tinggi serta bermutu yang tinggi akan berkorelasi dengan hasil yang
tinggi. Anggapan yang sama juga berkembang pada petani stakeholder lainnya,
yang awalnya terjadi di salah satu daerah namun akhirnya meluas di daerah lain.
Padahal tujuan sebenarnya dari sertifikasi benih itu adalah untuk menjaga
kemurnian dan keaslian varietas, bukan untuk meningkatkan produksi tanaman.
Jagung manis (Zea mays saccharata) adalah tanaman yang rentan terhadap
serangan hama dan penyakit dibanding jagung biasa. Namun dilihat dari nilai
jualnya, jagung manis menawarkan harga yang lebih baik sehingga sangat
digemari oleh masyarakat karena dapat dikonsumsi langsung seperti jagung rebus
atau jagung bakar, dan pemasaran jagung manis terbuka sampai ke tingkat retail.
Agar benih yang beredar di pasar dapat memenuhi harapan dan kebutuhan
petani baik secara kualitas dan kuantitas maka perlu diciptakan tenaga
professional yang mampu menghasilkan benih bermutu dan bersertifikat dengan
menerapkan metoda, substrata, kondisi lingkungan, peralatan, dan evaluasi yang
serba terstandar. Disamping itu dengan dimilikinya tenaga yang professional
dalam bidang perbenihan tersebut diharapkan dapat meneruskan langkah produsen
yang bergerak dalam bidang perbenihan.

1.2 Tujuan

1. Untuk membuat prosedur yang tepat dalam proses sertifikasi benih Jagung (Zea
Mays) pada proses onfarm.

2. Untuk membuat rincian anggaran yang tepat dan efisien dari proses produksi
benih Jagung (Zea Mays) onfarm.

Anda mungkin juga menyukai